Erico Febriandi
Bogor Agriculutral University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UJI FISIK BERAS DAN UJI INDEKS GLIKEMIK NASI (MAYANG PANDAN) PADA BERBAGAI TINGKAT DERAJAT SOSOH Erico Febriandi; Rizal Syarief; Sri Widowati
Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian Vol 15, No 3 (2018): Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpasca.v15n3.2018.131-137

Abstract

Padi lokal Mayang Pandan asli Bangka Belitung yang telah diolah menjadi beras merah dikonsumsi oleh masyarakat Bangka Belitung secara turun temurun. Pada penelitian sebelumnya tentang Mayang Pandan telah jelaskan bahwa beras merah ini diolah dengan penyosohan dengan derajat sosoh yang berbeda, dan telah di uji sensorisnya sehingga didapatkan nasi merah yang dikonsumsi, penelitian ini bertujuan untuk melihat rendemen beras Mayang Pandan Senilai 66,66% dan nilai indeks glikemik nasi Mayang Pandan dari berbagai tingkat penyosohan. Didapatkan hasil yakni nasi Mayang Pandan dengan Derajat Sosoh (DS) 0% dan 80% yakni 55 (sedang) dan 61 (sedang). DS 0% mendekati klasifikasi rendah karena kandungan gizi yang ada dilapisan aleuronnya masih lengkap, sedangkan DS 80% sudah ada pengurangan kandungan zat gizinya sehingga nilai IG nya lebih tinggi. Pengujian ini dilaksanakan dengan izin persetujuan etik nomor : 02/ IT3. KEPMSM- IPB/ SK/ 2017. Local rice mayang pandan originated from Bangka Belitung that has been processed into brown rice that was consumed by the people of Bangka belitung from generation to generation. In previous study on mayang pandan has been explained that red rice is processed by milling with difference of milling degree and has been tested its sensory so that obtained red rice that was consumed. This study aims to determine the yield of mayang pandan rice (66.66%) and glycemic index of mayang pandan rice from various level of milling. Mayang pandan rice with 0% and 80% of milling degree have glycemic index of 55 (medium) and 61 (medium), respectively. DS 0% closed to the low classification because the nutrients content in the aleuron layer is still complete, whereas nutrients from 80% DS has been reduced so that GI values become higher. This test was conducted by permission of ethical approval number 02 / IT3. KEPMSM- IPB / SK / 2017.
STUDI SIFAT FISIKOKIMIA DAN FUNGSIONAL PADI LOKAL (MAYANG PANDAN) PADA BERBAGAI TINGKAT DERAJAT SOSOH Erico Febriandi; Sri Widowati; Rizal Sjarief
Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian Vol 14, No 2 (2017): Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian
Publisher : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jpasca.v14n2.2017.79-87

Abstract

Mayang Pandan adalah padi merah lokal Bangka Belitung yang banyak dikonsumsi warga lokal, baik dalam bentuk pecah kulit ataupun disosoh. Namun hingga saat ini belum ada penelitian yang mengkaji sifat fisikokimia tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisikokimia, sifat fungsional dan organoleptik. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan derajat sosoh (DS) (0% sebagai kontrol, 80, 90, dan 100%). Dari hasil penelitian diketahui bahwa DS 0 % memiliki nilai kadar lemak, protein, karbohidrat, antosianin, Vitamin B1, dan daya cerna pati secara berturut-turut yaitu 3,69 %, 9,84 %, 84,87%, 364,20 ppm, 0,40 mg/100g, dan 45,05%. Untuk DS yang memiliki nilai gizi yang paling mendekati DS 0% adalah DS 80 %, dengan nilai kadar lemak, protein, karbohidrat, antosianin, Vitamin B1, dan daya cerna pati secara berturut-turut yaitu 1,99%, 9,48 %, 87,64%, 102,19 ppm, 0,20 mg/100g, dan 47,50%. Hasil uji organoleptik Mayang Pandan dengan derajat sosoh 80 % memiliki rasa yang paling disukai panelis. Hal ini menunjukkan Mayang Pandan berpotensi sebagai padi lokal unggul bila dibandingkan dengan Aek Sibundong.