Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

KARAKTERISASI SERBUK SELULOSA MIKROKRISTAL ASAL TANAMAN RAMI (Boehmeria nivea L. Gaud) Ina Widia; Marline Abdassah; Anis Yohana Chaerunisaa; Taofik Rusdiana
Farmaka Vol 15, No 3 (2017): Suplemen Desember
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2087.59 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i3.15447

Abstract

AbstrakKarakteristik serbuk merupakan hal yang  penting untuk dipertimbangkan dalam proses pembuatan tablet, salah satunya akan mempengaruhi sifat alir massa cetak. Bahan pengisi tablet yang sering digunakan adalah selulosa mikrokristal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik serbuk selulosa mikrokristal hasil isolasi dari tanaman rami.  Metode penelitian ini meliputi penyiapan bahan baku serat rami, isolasi α-selulosa, pembuatan selulosa mikrokristal, dan karakterisasi selulosa mikrokristal. Hasil penelitian menunjukan rendemen selulosa mikrokristal sebesar 56,103%. Hasil karakterisasi serbuk selulosa mikrokristal meliputi reaksi warna, organoleptis, kelarutan, titik lebur, dan pH menunjukan kemiripan karakteristik dengan Avicel® PH 102 sebagai pembanding, kadar kelembapan selulosa mikrokristal hasil isolasi dan Avicel® PH 102 sebesar 0,88% dan 0,56%, laju alir 1,487 g/s dan 2,524g/s, sudut istirahat 28,5o dan 26,194o, kerapatan sejati 1,561 g/cm3 dan 1,533 g/cm3, kerapatan curah 0,326 g/cm3 dan 0,374 g/cm3, kerapatan mampat 0,435 g/cm3 dan 0,483 g/cm3, kompresibilitas 25,057% dan 22,567%, ukuran partikel dengan PSA 81,34 µm dan 129,9 µm. Kata kunci : karakteristik, serbuk, selulosa mikrokristal, rami. AbstractPowder characteristics are important to consider in the process of making tablets, one of which will affect the mass flow properties of the prints. The most commonly used tablet filler material is microcrystalline cellulose. The purpose of this research is to know the characteristic of microcrystalline cellulose powder from isolation from ramie. Methods of this study include preparation of raw materials of ramie fiber, α-cellulose insulation, microcrystalline cellulose manufacturing, and microcrystalline cellulose characterization. The result showed that microcrystalline cellulose yield was 56.103%. The results of characterization of microcrystalline cellulose powders include color reaction, organoleptic, solubility, melting point, and pH shown similarity in characteristic to Avicel® PH 102 as comparison, moisture content of microcrystalline cellulose and Avicel® PH 102 was 0.88% and 0.56%, flow rate at 1.487 g/s and 2.524 g/s, resting angle at 28.5o and 26.194o, true density at 1.561 g/cm3 and 1.533 g/cm3, bulk density at 0.326 g/cm3 and 0.374 g/cm3 , tapped density at 0.435 g/cm3 and 0.483 g/cm3, compressibility at 25.057% and 22.567%, particle size with PSA 81.34 μm and 129.9 μm.  Keywords : characteristics, powders, microcrystalline cellulose, ramie.
MUCILAGO OKRA : Variasi Ekstraksi Dan Potensinya Sebagai Eksipien Multifungsi Elvie Rifke Rindengan; Marline Abdassah; Anis Yohana Chaerunisaa
Farmaka Vol 15, No 2 (2017): Farmaka
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.086 KB) | DOI: 10.24198/jf.v15i2.12583

Abstract

Pembuatan bentuk sediaan farmasi memerlukan eksipien. Eksipien yang digunakan dalam suatu formula obat berasal dari bahan alam atau sintesis. Buah Okra (Abelmoschus esculentus) mempunyai kandungan mucilago yang dapat diperoleh melalui proses ekstrasi. Mucilago yang berasal dari tanaman dalam berbagai penelitian memiliki fungsi sebagai eksipien farmasi. Mucilago Okra dapat dimanfaatkan sebagai pengemulsi, pensuspensi, pengikat tablet, matrix tablet dalam pembuatan tablet lepas lambat.
REVIEW: FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PASIEN DALAM PENGOBATAN TBC PARU ALDA ANJELLA LADY CARINA PASKA AGATHA; Marline Abdassah
Farmaka Vol 17, No 2 (2019): Farmaka (Agustus)
Publisher : Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1596.012 KB) | DOI: 10.24198/jf.v17i2.22434

Abstract

Kepatuhan pasien dalam masa pengobatan menjadi hal yang harus diperhatikan. Sering ditemukan pasien yang menghentikan masa pengobatan sebelum waktunya. Hal ini tentunya sangat mempengaruhi kondisi kesehatan dan target pencapaian agar pasien bisa sembuh dari penyakitnya, salah satunya dari penyakit tuberkulosis yang sifatnya menular namun sering diabaikan. Motivasi keluarga, pengetahuan dan persepsi dari pasien turut mempengaruhi keberlangsungan masa pengobatan. Review ini bertujuan untuk mengetahui penelitian apa saja yang sudah pernah dilakukan, metode yang digunakan serta hasil penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diantara faktor yang mempengaruhi tingkat kepatuhan pasien adalah motivasi keluarga, pengetahuan dari pasien dan persepsi.
Formulasi Gel Pengelupas Kulit Mati yang Mengandung Etil Vitamin C dalam Sistem Penghantaran Macrobead® MARLINE ABDASSAH; TAOFIK RUSDIANA; ANANG SUBGHAN; GUSTIN HIDAYATI
JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA Vol 7 No 2 (2009): JIFI
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Pancasila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1963.461 KB)

Abstract

To recover good appearance of skin, dead skin cells should be removed, among others by using exfoliating agent, and to preserve the fresh skin ethyl vitamin C could be used as an antioxidant. Formulation and evaluation of skin exfoliating gel containing ethyl vitamin C in Macrobead® delivery system, using acrylates copolymer and carboxy vinyl polymer as gel bases have been carried out. The gel evaluation included physical evaluation and safety examination. The results showed that ethyl vitamin C could be trapped into Macrobead® system with good absorption inthe ratio of active content and Macrobead® of 3:4. Based on the physical evaluation of the gel formula, it was found that formula with acrylates copolymer base has altered the consistency and homogenity of gels, but not the formula with carboxy vinyl polymer base. Gels using carboxy vinyl polymer showed good physical stability for28 days of storage. The safety evaluation indicated that the preparation was safe to be used for it did not cause irritation on consumers skin. The examination showed that the preparation could exfoliate dead skin cells and thus freshen the users’ skin effectively.
Isolasi dan Karakterisasi Selulosa Mikrokristal dari Nanas (Ananas comosus (L.) Merr) Nurvyllaeli Agustin; Marline Abdassah
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 18 No. 01 Juli 2021
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30595/pharmacy.v18i1.10277

Abstract

Selulosa mikrokristal merupakan eksipien yang digunakan pada pembuatan tablet kempa langsung yaitu sebagai zat pengisi, pengikat, dan penghancur dan dapat diisolasi dari tumbuhan berserat. Tumbuhan berserat yang berlimpah di Indonesia salah satunya adalah buah nanas (Ananas comosus (L.) Merr). Selulosa mikrokristal yang diisolasi dari buah nanas dengan metode hidrolisis asam HCl 2,5 N pada suhu 105 selama 10-15 menit dihasilkan selulosa mikrokristal berupa serbuk halus berwarna putih kekuningan, tidak berasa dan tidak berbau dengan rendemen 10,68%. Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa selulosa mikrokristal dari buah nanas sudah memenuhi syarat di literatur dengan nilai susut pengeringan 3,26%; sisa pemijaran 0,087%; pH 6,43; cemaran bakteri 10 cfu/g; cemaran jamur 0 cfu/g; logam berat 0,01 mg/L; bilangan permanganat 2,74%; dan ukuran partikel 141,3 m. Hasil analisis dengan FTIR menunjukkan bahwa selulosa mikrokristal hasil isolasi memiliki gugus fungsi yang serupa dengan Avicel PH-102 dan hasil pengamatan morfologi dari selulosa mikrokristal buah nanas dengan SEM memiliki bentuk agak bulat beraturan, sudut runcing yang sedikit, dan permukaan yang tidak rata.
Aplikasi Kaolin dalam Farmasi dan Kosmetik Hayatus Sa'adah; Marline Abdassah; Anis Yohana Chaerunisaa
PHARMACY: Jurnal Farmasi Indonesia (Pharmaceutical Journal of Indonesia) Jurnal Pharmacy, Vol. 16 No. 02 Desember 2019
Publisher : Pharmacy Faculty, Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (775.022 KB) | DOI: 10.30595/pharmacy.v16i2.5827

Abstract

Kaolin merupakan mineral tanah liat berwarna putih yang memiliki komponen terbesar berupa kaolinit dengan rumus kimia Al2O3.2SiO2.2H2O. Penggunaan kaolin untuk pengobatan berawal dari literatur-literatur barat abad pertengahan, terutama setelah kemunculan pendekatan yang lebih empiris terhadap efek farmakologi, pembentukan farmakope, perkembangan mineralogi, kimia dan teknologi farmasi, kemajuan dalam teknik instrumental, dan peningkatan dari reputasi terapeutik mineral. Kaolin dengan persyaratan khusus dapat digunakan dalam aplikasi farmasi (topikal maupun oral) dan kosmetik. Kaolin telah banyak digunakan sebagai obat dalam penyembuhan tradisional selama ribuan tahun dan penggunaannya sebagai bahan aktif untuk pengobatan beberapa penyakit terus diteliti. Artikel terkait pengumpulan informasi penggunaan kaolin dalam aplikasi farmasi dan kosmetik belum banyak dilakukan, sehingga artikel ini dibuat untuk mengulas peran dan fungsi kaolin dalam aplikasi farmasi dan kosmetik. Tujuan keseluruhan dari artikel ini adalah untuk memberikan informasi tentang pemanfaatan dan pengembangan kaolin sebagai bahan aktif atau eksipien dalam bidang farmasi dan kosmetik. Kaolin dapat diberikan secara oral sebagai antibakteri, antivirus, dan antidiare, dan secara topikal sebagai agen pelindung dermatologis. Selain sebagai bahan aktif, kaolin juga biasa digunakan dalam aplikasi farmasi sebagai bahan eksipien. Beberapa fungsi dari kaolin sebagai eksipien yaitu sebagai bahan pengisi, agen pengemulsi, agen suspensi, dan bahan penghancur. Selain dalam aplikasi farmasi, kaolin juga digunakan dalam aplikasi kosmetik sebagai agen tabir surya dan untuk tujuan perawatan kulit. Metode penulisan artikel ini ditulis berdasarkan studi literatur dari artikel dan jurnal yang relevan dengan permasalahan yang dikaji.
Kosmeseutikal dengan Zat Aktif dalam Sistem Liposom Nur Zakiyah Darajat; Anis Yohana Chaerunnisa; Marline Abdassah
Journal of The Indonesian Society of Integrated Chemistry Vol. 14 No. 1 (2022): Journal of The Indonesian Society of Integrated Chemistry
Publisher : Pendidikan Kimia FKIP Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jisic.v14i1.13989

Abstract

Cosmeceutical  with Active Substances in the Liposomal System Kosmeseutikal merupakan produk kosmetika yang mengandung bahan aktif biologis yang memiliki manfaat terapeutik pada permukaan yang diterapkan. Sistem liposom dalam sediaan kosmeseutikal berguna untuk mempermudah penetrasi zat aktif sediaan ke dalam kulit, sehingga telah banyak pengembangan formulasi kosmeseutikal dengan sistem liposom. Sediaan kosmeseutikal yang paling umum digunakan dalam bentuk semi padat seperti gel dan krim. Review artikel ini bertujuan untuk menjelaskan produk kosmeseutikal yang dapat digunakan dalam sistem liposom. Implikasi review artikel ini penting untuk kosmeseutikal yang mengandung zat aktif dalam sistem liposom. Pembuatan review artikel ini menggunakan jurnal yang diakses melalui Google Scholar, NCBI, dan Science Direct yang terpublikasi dalam 10 tahun terakhir. Bentuk sediaan yang dapat digunakan sebagai kosmeseutikal dalam sistem liposom berdasarkan dari hasil pencarian beberapa jurnal dan artikel antara lain krim, gel, dan serum. Dari beberapa bentuk sediaan tersebut, terdapat kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga pemilihan bentuk sediaan untuk produk kosmeseutikal dalam sistem liposom dapat digunakan dengan menyesuaikan kebutuhan dan tujuan produk tersebut.