Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

EKSISTENSI SUFISME SASAK DALAM NOVEL SANGGARGURI DAN PERANNYA DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT DI PULAU LOMBOK Siti Maryam
GENTA BAHTERA: Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan Vol 4, No 1 (2018): Juni
Publisher : Kantor Bahasa Kepulauan Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (782.841 KB) | DOI: 10.47269/gb.v4i1.44

Abstract

Sasak Sufism is one concept that set the values and norms, in particular the ones in public order Sasak in Lombok island. Its existence more universal when it is stated in the form of literary works in the form of the novel Sanggarguri. The novel through planting and character development Sufism Sasak continue so that the role of Sufism the Sasak can be felt its benefits in people's lives. Therefore, this study aims to describe a form of Sufism Sasak of the novel, along with a variety of its role in the life of society on the island of Lombok in order to be known and manifested in real life by the entire community. In this case, the theory of Roland Barthes semiotik became surgical tools research done by the method of observation in the form of the interview against the author of the novel Sanggarguri and the study of librarianship. As for the research conducted this generates data in the form of 10 kinds of flower or flowers be symbolizing the concept of Sufism Sasak in the novel Sanggarguri. Flower-the flower in addition to conceptual or in denotative meaning, also contains the wisdom of Sufism that can be used as a guideline for the community. In addition, the role of Sufism Sasak in Lombok island in the people's life consists of his role in the fields of education, social, and cultural events. Thus, the concept of Sufism is the concept that the Sasak can not only be a guideline or reference Sasak community, but worth the universal which means that it can be dipedomani by the community outside the Sasak Lombok island or outside. AbstrakSufisme Sasak merupakan salah satu konsep yang mengatur nilai dan norma berkehidupan, khususnya dalam tatanan masyarakat suku Sasak di Pulau Lombok. Eksistensinya pun semakin universal ketika tertuang dalam wujud karya sastra berupa novel yang berjudul Sanggarguri. Melalui novel tersebut, penanaman dan pengembangan karakter sufisme suku Sasak terus dilakukan sehingga peran sufisme Sasak tersebut dapat dirasakan manfaatnya dalam kehidupan masyarakat. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan wujud sufisme Sasak dalam novel tersebut beserta berbagai perannya dalam kehidupan masyarakat di Pulau Lombok agar diketahui dan diwujudkan dalam kehidupan nyata oleh seluruh masyarakat. Dalam hal ini, teori semiotik Roland Barthes menjadi alat bedah penelitian yang dilakukan dengan metode observasi berupa wawancara terhadap penulis novel Sanggarguri dan studi kepustakaan. Adapun penelitian yang dilakukan ini menghasilkan data berupa 10 jenis kembang atau bunga yang menjadi simbolisasi konsep sufisme Sasak dalam novel Sanggarguri. Kembang-kembang tersebut selain bermakna konseptual atau denotatif, juga mengandung hikmah sufisme yang dapat dijadikan pedoman bagi masyarakat. Selain itu, peranan sufisme Sasak dalam kehidupan masyarakat di Pulau Lombok terdiri atas perannya dalam bidang pendidikan, dakwah, sosial, dan budaya. Dengan demikian, konsep sufisme Sasak merupakan konsep yang tidak hanya dapat menjadi pedoman atau acuan masyarakat Sasak, tetapi juga bernilai universal yang artinya dapat dipedomani pula oleh masyarakat di luar suku Sasak atau luar Pulau Lombok.
Analisis Kualitas Sumber Daya Insani Pekerja Lokal Pada Sektor Formal Dan Informal Di Kota Mataram Titiek Herwanti; Muhammad Irwan; Siti Maryam
Journal of Economics and Business Vol 7 No 2 (2021): Ekonobis, September 2021
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/ekonobis.v7i2.82

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kualitas Sumber Daya Insani Pekerja Lokal pada Sektor Formal dan Informal di Kota Mataram.Pendekatan penelitian yang dipergunakan adalah penelitian deskriptif dengan mengambil lokasi di Kota Mataram. Jenis penelitian yang dipergunakan adalah Sampel survey. Responden penelitian ini adalah pekerja lokal yang terserap pada sektor formal maupun informal yang berada di Kota Mataram. Penentuan responden secara purposive sampling sebanyak 50 orang yang bekerja pada sektor formal dan 50 orang yang bekerja pada sektor informal. Teknik analisis yang dipergunakan dilakukan dengan cara: (1) Kualitas Sumber Daya Insani Pekerja Lokal dilakukan analisis terhadap berbagai indikator Kualitas Sumber Daya Insani; (2) Analisis data primer dilakukan dengan menggunakan tabel silang, berkaitan dengan aspek-aspek yang diteliti.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilihat dari aspek umur, kesehatan dan pendidikan, kualitas sumber daya insani pekerja lokal telah berada pada kualitas yang cukup atau relatif baik. Rata-rata lama kerja untuk sektor formal adalah 4 tahun, rata-rata hari kerja selama 6 hari dalam seminggu dengan alokasi jam kerja sehari rata-rata 8,7 atau kurang lebih 9 jam perhari. Sedangkan pekerja sektor informal rata-rata lama kerja adalah 3 tahun,rata-rata hari kerja sebanyak 6,5 atau kurang lebih 7 hari dengan curahan waktu kerja dalam sehari selama 7 jam. Rata-rata tingkat pendapatan yang diperoleh sumber daya insani pada sektor informal adalah sebesar Rp 2.227.400, lebih tinggi dibanding dengan Upah Minimum Kota Mataram tahun 2020 sebesar Rp 2.184.485,Sedangkan rata-rata pendapatan yang diperoleh sumber daya insani pekerja lokal pada sektor informal adalah sebesar Rp 1.485.000,masih jauh berada di bawah UMK Kota Mataram.
The Waiting Time Analysis of Educated Workers in Sumbawa Regency Siti Maryam; Akung Daeng; Dwi Saputri
AFEBI Economic and Finance Review Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47312/aefr.v5i01.290

Abstract

The purpose of this study is to analyze the causes and dilemmas of educated workers in Sumbawa Regency  to experience waiting times in looking for or finding work in accordance with the demand side hypothesis of wage levels, types of work, education levels. From the supply side namely gender (gender specific), majoring in education, and work experience. This study used a quantitative approach with  the type of descriptive research. The population in this study was the educated workforce in Sumbawa Regency with the last education such as Senior   high school , D-I / II / III, or S1 and 100 samples were taken. This research data used primary data from questionnaire results. The results of this study indicated that educated workers experience waiting time or unemployed due to the level of education that was  not in accordance with the demands of existing jobs or not in accordance with the majors they completed. Educated workers were willing to accept any job if they did  not get work for a certain time but still consider the level of wages, type of work, and level of education.
PERANAN ZAKAT SEBAGAI INSTRUMEN PENGENTASAN KEMISKINAN DI KOTA MATARAM Titiek Herwanti; Muhammad Irwan; Siti Maryam
Elastisitas - Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/e-jep.v2i1.22

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Kondisi Kemiskinan dilihat dari berbagai indicator di Kota Mataram, Peranan zakat yang dihimpun dan Jenis – jenis program  yang dilaksanakan oleh BAZNAS dan LAZ DASI sebagai intrumen untuk mengentaskan kemiskinan di Kota Mataram. Pendekatan penelitian yang dipergusnakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif  dengan lokasi Penelitian di Kota Mataram,. Jenis data yang dipergunakan adalah data sekunder Analisis Data yang dipergunakan adalah  Analisis pertumbuhan. Analisis yang sama dilakukan terhadap perubahan jumlah dana zakat yang dapat dihimpun dan yang didistribusikan kepada mustahiq dengan menggunakan tabel – tabel maupun  grafik.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kondisi kemiskinan di Kota Mataram dilihat dari beberapa indikator adalah : Jumlah penduduk miskin sejak tahun 2010 – 2018 mengalami penurunan rata- rata 1.792 jiwa pertahun. (b) Garis kemiskinan terus mengalami peningkatan dengan rata-rata perubahan sebesar Rp 19.847,30,- per tahun (c) Persentase Penduduk Miskin pada tahun 2010 sebesar 14,44 persen menjadi 8,96 % pada tahun 2018 (d) Rata – rata Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) sebesar  1,87.dan Indeks  Keparahan Kemiskinan (P2)  rata – rata 0,48. Peran Zakat sebagai interumen pengentasan kemiskinan dapat dilihat dari (a) Jumlah dana zakat yang dihimpun oleh BAZNAS Kota Mataram dengan DASI NTB berjumlah  Rp 2.860.162.433,- tahun 2010 menjadi Rp 6.945.435.443 tahun 2018; (b) Jumlah dana zakat yang disalurkan sebesar 3.867.727.100,- tahum2010 menjadi Rp 7.573.881.701,- pada tahun 2018 ; (c) Zakat telah beperan sebagai instrumen pengentasan kemiskinan dengan disalurkannya dana zakat oleh BAZNAS Kota Mataram dan DASI NTB. Program – program yang dilaksanakan adalah kegiatan ekonomi, pendidikan, kesehatan,  sosial/kemanusiaan dan lainnya.(d) Dana zakat yang disalurkan lebh dari 50 persen tertuju kepada Fakir Miskin. Dengan demikian, zakat telah berperan dalam upaya menurunkan penduduk miskin.
PENYULUHAN PEMANFAATAN MODAL BERBASIS SYARIAH BAGI PENGUSAHA PEMULA DI LINGKUNGAN GRISAK KELURAHAN KEKALIK JAYA Muhammad Irwan; Titiek Herwanti; Siti Maryam; Eka Agustiani
Jurnal Abdimas Sangkabira Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Abdimas Sangkabira, Juni 2021
Publisher : Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdimassangkabira.v1i2.31

Abstract

Tujuan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat adalah: (a) Memberikan Pengetahuan dan Pemahaman Kepada Pengusaha Pemula tentang hal-hal yang berkaitan dengan kewiraushaan syariah, (b) Memberikan pemahaman tentang sumber-sumber modal dari lembaga keuangan baik bank maupun non bank yang cara pengelolaannya dilakukan secara syariah, (c) Memberikan bantuan tambahan modal kepada Pengusaha Pemula baik yang baru atau sudah menjalankan usahanya dan cara memanfaatkan modal tersebut secara syariah. Solusi yang dilakukan untuk mencapai tujuan adalah : (a) Memberikan pemahaman dan pengetahuan yang berkenaan dengan sumber dan pengelolaan modal usaha melalui pertemuan terbatas dengan metode ceramah dan diskusi, (b) Mendampingi dan memantau perkembangan usaha melalui pemanfaatan modal baik modal sendiri maupun modal dari pihak luat (pinjaman), (c) Memberi bantuan modal usaha sebagai dasar untuk melakukan usaha sekaligus membentuk kelompok usaha. Kegiatan ini dikatakan berjalan baik dilihat dari beberapa indikator yaitu: (a) Kehadiran peserta yang melebihi syarat minimum, terdiri dari peserta laki – laki dan perempuan, (c) Diskusi dan tanya jawab yang memberikan gambaran tentang permasalahan yang dihadapi peserta terutama berkenaan dengan modal usaha yang berbasis syariah, (d) Peserta bersedia untuk mendukung serta menjadi anggota koperasi syariah yang akan dibentuk kelak setelah perjalan modal awal dari kegiatan ini terus mengalami perkembangan baik dari jumlah modal maupun jumlah peminjam. Saran berkenaan dengan kegiatan ini adalah (a) Tim harus menindaklanjuti keinginan peserta untuk memberikatan pelatihan kewirausahaan sekaligus membentuk lembaga keuangan non bank sejenis koperasi berbasis syariah, (b) Diperlukan alokasi dana pengabdian yang proporsional dengan kegiatan yang akan dilaksanakan pada masa mendatang, (c) Penyajian tim masih dalam bentuk ceramah, dikembangkan dalam bentuk pendidikan seperti mempraktekkan langkah-langkah memulai usaha dan modal pendukungnya.
PENYULUHAN TENTANG SISTEM PEMBIAYAAN MUDHARABAH BAGI PENGUSAHA PEMULA DI LINGKUNGAN GRISAK KELURAHAN KEKALIK JAYA Muhammad Irwan; Titiek Herwanti; Emi Salmah; Siti Maryam; Eka Agustiani
Jurnal Abdimas Sangkabira Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Abdimas Sangkabira, Juni 2021
Publisher : Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdimassangkabira.v1i2.36

Abstract

Tujuan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah: (a) Memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada para masyarakat khususnya pengusaha pemula tentang sistem pembiayaan mudharabah; (b) Memberikan pemahaman tentang cara-cara pembagian bagi hasil dalam sistem pembiayaan mudharabah; (c) Memberikan tambahan bantuan modal untuk pengembangan usaha dan dapat dimanfaatkan oleh pengusaha pemula yang belum dan memiliki modal yang masih terbatas; (d) Membentuk kepengurusan wadah yang mengelola modal usaha yang dapat dimanfaatkan oleh pengusaha pemula dalam menjalankan usahanya. Untuk mencapai tujuan tersebut, solusi yang dilakukan adalah (a) Memberikan pemahaman dan pengetahuan tentang sistem pembiayaan mudharabah melalui kegiatan penyuluhan; (b) Memberikan contoh-contoh perhitungan tengan cara bagi hasil antara pihak peminjam dengan pihak yang memberi pinjaman; (c) Memberi suntikan modal untuk melengkapi modal usaha yang telah ada untuk menambah pengusaha pemula memanfaatkan dana tersebut sesuai dengan kesepakatan yang telah dimusyawarahkan. Kegiatan ini dapat dikatakan berjalan baik dan berhasil dilihat dari beberapa indikator yaitu: (a) Kehadiran peserta yang hadir melebihi setengah dari syarat minimum, yang dihadiri oleh peserta baik laki-laki dan perempuan, (c) Diskusi dan tanya jawab yang memberikan gambaran tentang permasalahan yang dihadapi peserta terutama berkenaan dengan makna, manfaat dan cara pembagian hasi keuntungan dengan skim mudharabah, (d) Telah terbentuk susunan kepengurusan Organisasi usaha pengusaha pemula yang mengelola modal untuk dimanfaatkan oleh pengusaha pemula. Saran yang berkenaan dengan kegiatan ini adalah (a) Tim harus menindaklanjuti keinginan peserta untuk memberikan pelatihan dan praktek sistem mudharabah secara khusus sehingga peserta atau masyarakat semakin tertarik untuk menjalankan usaha dengan sistem mudharabah; (b) Disarankan kepada peserta dan pengelola lembaga yang ada untuk melakukan sosialisasi pada tokoh-tokoh masyarakat tentang keberadaan lembaga yang terbentuk sehingga mendorong masyarakat untuk menanamkan modalnya pada lembaga tersebut; (c) Penyajian dapat dikembangkan dalam bentuk pendidikan seperti mempraktekkan langkah-langkah memulai usaha dengan sistem mudharabah dan modal pendukungnya
PENYULUHAN JENIS-JENIS PEMBIAYAAN SYARIAH BAGI PEDAGANG KULINER DI DESA SENTELUK KECAMATAN BATULAYAR KABUPATEN LOMBOK BARAT M. Irwan; Muaidy Yasin; Abdul Manan; Siti Maryam
Jurnal Abdimas Sangkabira Vol. 2 No. 1 (2021): Jurnal Abdimas Sangkabira, Desember 2021
Publisher : Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdimassangkabira.v2i1.88

Abstract

Terdesak oleh pemenuhan kebutuhan yang meningkat, Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah  memberikan pemahaman tentang  (a) Arti, kebijaksanaan pembiayaan syariah; (b) Jenis-jenis pembiayaan syariah; (c), Manfaat pembiayaan syariah dan (d) Perbedaan sistem pembiayaan syariahg dengan suku bunga.Kegiatan ini dapat dikatakan berjalan baik dan berhasil dilihat dari beberapa indikator yaitu: (a) Peserta secara saksama memperhatikan materi yang diberikan meskipun disampaikan dengan metode ceramah yang disertai dengan beberapa pertanyaan yang diajukan berkenaan dengan kegiatan ini; (b) Peserta ingin memulai usaha dengan berupaya menghimpun modal sendiri maupun modal pinjaman secara bergulir.  Peserta membutuhkan modal usaha lain ketika usaha yang dijalani sekarang mengalami penurunan jumlah pembeli atau pelanggan; (c) Peserta penyuluhan telah memiliki pengetahuan tambahan berkenaan dengan pembiayaan syariah. Berdasarkan pengetahuan tersebut dapat diterapkan pada usaha yang dijalani sekarang.Saran yang berkenaan dengan kegiatan ini adalah Tim harus menindaklanjuti keinginan peserta untuk memberikan penyuluhan berkenaan dengan pemantapan pemahaman mengenai pembiayaan syariah yang disertai dengan conto-contoh aktual melaui kegiatan pendidikan atau pembinaan.dan Penyajian tim masih dalam bentuk ceramah, dikembangkan dalam bentuk pendidikan seperti mempraktekkan langkah-langkah memulai usaha dengan prinsip-prinsip Islami.
PENYULUHAN PENGEMBANGAN USAHA EKONOMI KREATIF BAGI PEMUDA DI DESA MENINTING KECAMATAN BATULAYAR KABUPATEN LOMBOK BARAT Siti Maryam; Wahidin; Emi Salmah; Muhammad Irwan
Jurnal Abdimas Sangkabira Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Abdimas Sangkabira, Juni 2022
Publisher : Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdimassangkabira.v2i2.208

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat bertujuan untuk Memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada para masyarakat khususnya pemuda tentang (a) Konsep dan Definisi Ekonomi Kreatif; (b) Peranan dan Jenis-jenis Ekonomi Kreatif; (c) Cara memulai usaha secara mandiri; (d) Kiat-kiat sukses berusaha secara mandiri. Untuk mencapai tujuan tersebut, solusi yang dilakukan telah dilakukan kegiatan penyuluhan kepada peserta yang penyampaiannya dilakukan dengan metode ceramah disertai dengan diskusiKegiatan ini dapat dikatakan berjalan baik dan berhasil dilihat dari beberapa indikator yaitu: (1) Peserta yang hadir adalah masyarakat umum dan pemuda telah memahami materi yang disampaikan dan menceritakan perjalanan usahanya hingga saat ini termasuk dalam masa pandemi covid-19; (2) Beberapa peserta telah melakukan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi kreatif yaitu berusaha kuliner (makanan) meskipun belum dilaksanakan secara mandiri dan melakukan pemasaran usaha dengan menggunakan media on-line; (3) Salah satu peserta yang ingin membuka usaha bersama teman-teman namun belum terlaksana karena dihadapkan dengan permasalahan dan tidak memiliki modal usaha; (4) Peserta yang hadir adalah telah menjadi anggota kelompok usaha bersama dengan memanfaatkan dana bergulir untuk modal usaha dan kebutuhan lainnya.; (5) Tim telah memberikan suntikan modal (tambahan modal) untuk digulirkan dapat dimanfaatkan oleh peserta untuk memulai usaha dengan mengikuti syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh anggota kelompok usaha tersebut.Saran yang berkenaan dengan kegiatan ini adalah (1) Tim dapat melakukan kegiatan pada lokasi yang sama dalam bentuk pendidikan/ pembinaan usaha di bidang ekonomi kreatif sehingga ide-ide dan kreativitas berusaha dapat bervariatif; (2) Pemahaman masyarakat terhadap ekonomi kreatif terus dilakukan tim pengabdian pada lokasi yang lain, agar masyarakat dapat berusaha secara mandiri sesuai dengan potensi dan kemampuan dirinya untuk berkreativitas; (3) Tim bekerja sama dengan Pembinan dan Koordinator kegiatan kelompok usaha dapat memberikan pembinaan sistem usaha dana bergulir berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan di masa mendatang.
KEPEMILIKAN DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA KELUARGA PENGUSAHA INFORMAL MASA PANDEMI COVID-19 DI KOTA MATARAM Muhammad Irwan; Wahyunadi Wahyunadi; Siti Maryam
Elastisitas : Jurnal Ekonomi Pembangunan Vol 4 No 2 (2022): Elastisitas, September 2022
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/e-jep.v4i2.69

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepemilikan dan pemanfaatan sumber daya keluarga pengusaha Informal di Kota Mataram. Pendekatan penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dengan lokasi di Kota Mataram. Sampel penelitian adalah pengusaha informal yang ditentukan secara purposive sampling yaitu sebanyak 100 pengusaha informal baik berjenis kelamin laki-laki maupun perempuan. Penentuan responden yang dijadikan sampel dilakukan secara acak dan terfokus pengusaha yang berusaha sendiri. Data yang digunakan adalah data primer Teknik analisis yang dipergunakan adalah analisis deskriptif dengan mengacu pada data yang disajikan dalam bentuk table maupun gambar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan sumbedaya keluarga baik manusia dan materi tidak mengalami perubahan kuatitas di masa covid-19. Mayoritas responden tidak mengalihkan sumberdaya keluarganya kepada orang lain. Sumberdaya keluarga telah dimanfaatkan dengan baik untuk menunjang pendapatan dan kestabilan ekonomi rumah tangga baik berkenaan dengan sumbedaya manusia, materi dan waktu selama masa covid-19. Sumberdaya manusia dimanfaatkan pada sector informasi pada aktivitas perdagangan Hal itu dilakukan untuk menambah penghasilan ketika aktivitas usaha pokok pada usaha informal menngalami penurunan ketika pandemi covid-1i berlangsung.
PENYULUHAN TENTANG KEWIRAUSAHAAN SYARIAH BAGI REMAJA MASJID AL-MUJAHIDIN LINGKUNGAN PEMUDA KELURAHAN DASAN AGUNG BARU KECAMATAN SELAPARANG KOTA MATARAM Muhammad Irwan; Muaidy Yasin; Siti Maryam; M. Firmansyah
Jurnal Abdimas Sangkabira Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Abdimas Sangkabira, Juni 2023
Publisher : Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdimassangkabira.v3i2.508

Abstract

Tujuan dari Kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertujuaan untuk ini adalah  memberikan pemahaman tentang  (a)  Pengertian dari Kewirausahaan Syariah; (b) Prinsip-prinsip Kewirausahaan Syariah; (c) Manfaat Kewirausahaan Syariah; (d) Kiat-kiat sukses dalam Berwirausaha.  Kegiatan penyuluhan telah berjalan dengan baik, jumlah peserta yang hadir jumlahnya sesuai dengan yang ditargetkan yaitu berjumlah sebanyak 22 orang semuanya berjenis kelamin Laki-laki. Peserta yang hadir semuanya berlatar belakang sebagai mahasiswa pada perguruan tinggi Negeri dan Swasta yang berada di Kota Mataram dan menjadi Remaja Masjid Al-Mujahidin Lawata. Peserta secara saksama memperhatikan materi yang diberikan meskipun disampaikan dengan metode ceramah yang disertai dengan beberapa pertanyaan yang diajukan berkenaan dengan kegiatan ini. Peserta ingin dan sudah memulai usaha dengan melakukan usaha secara mandiri atau berkelompok baik ketika masih kuliah maupun setelah selesai kuliah mengingat masih banyaknya sarjana yang belum memiliki pekerjaan tetap dan belum bekerja. Peserta penyuluhan telah memiliki pengetahuan tambahan berkenaan dengan berwirausaha secara islami. Berdasarkan pengetahuan tersebut dapat diterapkan pada usaha yang dijalani sekarang. Saran yang berkenaan dengan kegiatan ini adalah Tim harus menindaklanjuti keinginan peserta untuk memberikan penyuluhan berkenaan dengan pemantapan pemahaman mengenai berwirausaha secara Islami maupun pemanfaatan modal usaha dengan prinsi-prinsip syariah. Penyajian tim masih dalam bentuk ceramah, dikembangkan dalam bentuk pendidikan seperti mempraktekkan langkah-langkah memulai usaha dengan prinsip-prinsip Islami. Perlu diberikan dana stimulant atau modal awal untuk mempraktekkan hasil kegiatan ini pada salah satu peserta yang telah memiliki usaha.