Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

UJI EFEK STIMULAN INFUSA KAYU SECANG (Sappan lignum) PADA MENCIT JANTAN Isnenia Isnenia
Jurnal Analis Farmasi Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.295 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v2i2.1175

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek stimulan dari pemberian infusa kayu secang pada mencit putih jantan serta mengetahui hubungan peningkatan dosis infusa dengan efek stimulan yang ditimbulkan.Penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan metode uji ketahanan berenang. Mencit dikelompokkan menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok akuadest, infusa kayu secang 6,5%, 19,5%, 32,5%, 45,5%, dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5 mencit.  Satu jam setelah pemberian sediaan uji atau aquadest maka mencit dimasukkan ke dalam bak berenang. Penghitungan durasi ketahanan berenang dimulai sejak sejak fase struggling dimulai hingga fase floating berakhir. Fase struggling dimulai saat mencit dimasukkan ke dalam bak, mencit akan berenang sekuat tenaga dengan posisi kepala dan kedua kaki depan berada di atas permukaan air  hingga tubuh mencit berada di bawah permukaan air serta keempat kaki tidak bergerak lagi (fase floating berakhir) selama 3 detik.Hasil uji posthoc menunjukkan adanya perbedaan bermakna (sig 0,000)antara kelompok akuades dengan  kelompok infusa kayu secang. Antara konsentrasi infusa kayu secang juga menunjukkan perbedaan bermakna, kecuali  pada konsentrasi 6,5% dan 19,5%. Keeratan hubungan antara kedua variabel ini diuji melalui uji korelasi Pearson dengan nilai r 0,942 yang menunjukkan hubungan positif dan sangat kuat. Kata kunci : Stimulan, infusa kayu secang, uji ketahanan berenang
PEMBERIAN EDUKASI ONLINE PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RAJABASA INDAH KOTA BANDAR LAMPUNG Siti Julaiha1*, Dias Ardini, Isnenia Politeknik Kesehatan Tanjungkarang Jl. Soekarno Hatta No. 1 Bandar Lampung Penulis Koresp Siti Julaiha; Dias Ardini; Isnenia Isnenia
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 6 No 1 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v6i1.349

Abstract

Diabetes Melitus merupakan penyakit kronis kompleks yang membutuhkan perawatan medis jangka panjang dengan cara pengurangan risiko yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti mengendalikan kadar glukosa dalam darah. Kurangnya pengetahuan masyarakat terkait penyakit diabetes melitus dapat menyebabkan ketidakpatuhan dalam menjalankan terapi dan diet khusus. Kondisi ini dapat memperparah komplikasi penyakit pada pasien diabetes melitus. Ketidakpatuhan pasien terhadap rekomendasi terapi dapat meningkatkan risiko komplikasi mikrovaskular dan makrovaskular yang menyebabkan kerusakan organ seperti ginjal, jantung, otak, dan mata. Berdasarkan hasil survei ke Puskesmas Rajabasa Indah Kota Bandar Lampung, didapatkan bahwa penyakit diabetes melitus merupakan salah satu dari sepuluh besar penyakit di Puskesmas tersebut. Permasalahan yang ditemui dari hasil survey adalah kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya Pola hidup sehat, pentingnya kontinuitas dalam menggunakan obat selama menjalani terapi obat pada pasien diabetes melitus, Kurangnya informasi yang diterima mengenai Apotek Hidup, dan Belum optimalnya pemanfaatan tanaman obat yang terbukti secara ilmiah dapat digunakan sebagai obat alternatif dalam terapi penyakit diabetes melitus. Untuk itu, Kegiatan pengadian masyarakat yang dilakukan adalah pemberian edukasi online mengenai pola hidup sehat, terapai dan pentingny akepatuhan terhadap regimen terapi serta pemnafaatna tanaman obat untuk terapi alternatif penyakit diabetes melitus. Kontribusi mendasar dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah peningkatan kepatuhan pasien diabetes melitus tipe 2 yang ditandai dengan peningkatan skore kepatuhan berdasarkan kuesioner MMAS-8. Pasien diabetes melitus memanfaatkan leaflet dan video edukasi yang berisi materi tentang penyakit diabetes melitus dan terapinya serta tanaman obat yang bermanfaat untuk terapi penunjang pada pasien diabetes melitus tipe 2. Dari hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat kami sarankan untuk melakukan edukasi secara daring dengan bertatap muka langsung dengan pasien sehingga edukasi yang disampaikan lebih mudah diserap dan diterima oleh pasien. Dengan demikian, diharpakan dapat meningkatkan kepatuhan pada pasien diabetes melitus tipe 2
HUBUNGAN PENGETAHUAN INFORMASI OBAT DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PASIEN GANGGUAN JIWA DI PROVINSI LAMPUNG Isnenia Isnenia
Media Farmasi: Jurnal Ilmu Farmasi Vol 18, No 1: Maret 2021
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.835 KB) | DOI: 10.12928/mf.v18i1.19221

Abstract

Gangguan kesehatan jiwa dewasa ini menjadi tantangan kesehatan dan berkontribusi 14% ke beban penyakit secara global. Kondisi penyakit diperparah akibat ketidakpatuhan dikarenakan kurangnya pengetahuan.  Ketidakpatuhan pasien dengan gangguan kesehatan jiwa berkisar antara 30-65%. Keluarga pasien harus dibekali dengan pengetahuan yang benar tentang informasi penggunaan obat yang disampaikan oleh tenaga kefarmasian.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan informasi obat dengan kepatuhan minum obat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain analitik secara case control, dengan 360 sampel yang merupakan keluarga pasien. Pengetahuan informasi obat diperoleh dari kuesioner wawancara keluarga pasien, sedangkan kepatuhan dilakukan dengan menggunakan MMAS-8. Data dianalisis secara deskriptif untuk karakteristik dan distiribusi pengetahuan serta kepatuhan, regresi logistik uji omnibus untuk data karakteristik terhadap pengetahuan, dan uji Kolmogorov-Smirnov untuk pengetahuan dan kepatuhan. Hasilnya diperoleh distribusi frekuensi tingkat pengetahuan menunjukkan bahwa terdapat 357 (99,8%) orang responden dengan tingkat pengetahuan suboptimal dan 3 (0,8%) orang responden dengan pengetahuan optimal; Distribusi frekuensi tingkat kepatuhan pasien menunjukan 243 (67.5%) dengan tingkat kepatuhan baik, 56 (15.6%) sedang, dan 61 (16.9%) rendah; Hubungan tidak signifikan antara faktor sosio-ekonomi-klinis keluarga dan pasien dengan tingkat kepatuhan minum obat (0,964 > 0,05); dan hubungan tidak signifikan antara tingkat pengetahuan terhadap tingkat kepatuhan (0,594 > 0,05).
PROFIL PENYIMPANAN OBAT PADA DESA DI KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Isnenia Isnenia
JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Sciences) Vol 4 No 2 (2021): March 2021
Publisher : LPPM - Universitas Muhammadiyah Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tingginya penyimpanan obat di rumah tangga di Indonesia merupakan hasil dari perilaku pengobatan dan dapat menjadi penyebab kerugian bagi masyakarat dari sisi kesehatan, ekonomi, atau lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran penyimpanan obat meliputi jumlah obat, jenis efek terapi, golongan obat, cara memperoleh, status obat tersebut. Penelitian ini bersifat observasional cross-sectional. Data dianalisis secara deskriptif. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 orang dengan teknik sampling purposive sampling. Hasil yang diperoleh bahwa rata-rata jumlah obat yang disimpan berjumlah 4 dengan golongan obat terbanyak adalah obat bebas (68%). Obat dengan efek terapi analgetika-antiinflamasi merupakan obat terbanyak yang ada di rumah tangga (136%). Pembelian dengan resep merupakan cara terbanyak yang digunakan (42%). Obat yang disimpan paling banyak merupakan obat sisa pengobatan sebelumnya (65%) dan 47,69% diantaranya adalah antibiotik.
Pola Antipsikotik pada Pasien Rawat Jalan Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Lampung Isnenia Isnenia
Jurnal Ilmiah Medicamento Vol 8 No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Medicamento
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/medicamento.v8i1.3201

Abstract

Schizophrenia as a chronic mental disorder, has increased in number in the last three decades DALYs (Disability Adjusted Life Years). Antipsychotics have been the mainstay of treatment. The use of combinations of typical/atipycal antipsychotic active substances is very often done. The purpose of this study was to look at patient characteristics and clinical characteristics including the number and type of antipsychotic combinations. This research is descriptive research with a quantitative and cross-sectional approach. Data age, gender, duration of illness, financing status, number of drugs, and the name of the antipsychotic used were taken from medical records and prescription sheets from 207 outpatients diagnosed with schizophrenia. The data was then processed and analyzed using univariate analysis. Outpatient schizophrenia patients were dominated by 62.8% male, aged 26-35 years 32.4%, duration of illness more than 12 months was 92.3%, 82.8% used health insurance, the average number of drugs prescribed was 3.5 drugs. The combination with two antipsychotics was 58%. The atypical-typical combinations (30.9%) were higher with the most risperidone-clozapine. Typical-typical combinations (19.3%) included chlorpromazine-haloperidol, trifluoperazine-chlorpromazine. Atypical-atypical combinations include risperidone-clozapine. The combination of three antipsychotics reached 7.7%. The conclusion of this study shows that the combination of antipsychotics is widely used in the treatment of schizophrenia, with two types of antipsychotics being the most widely used. The combination of risperidone-chlorpromazine was the most common at 21.7%.
UJI EFEK STIMULAN INFUSA KAYU SECANG (Sappan lignum) PADA MENCIT JANTAN Isnenia Isnenia
Jurnal Analis Farmasi Vol 2, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (72.295 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v2i2.1175

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek stimulan dari pemberian infusa kayu secang pada mencit putih jantan serta mengetahui hubungan peningkatan dosis infusa dengan efek stimulan yang ditimbulkan.Penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan metode uji ketahanan berenang. Mencit dikelompokkan menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok akuadest, infusa kayu secang 6,5%, 19,5%, 32,5%, 45,5%, dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5 mencit.  Satu jam setelah pemberian sediaan uji atau aquadest maka mencit dimasukkan ke dalam bak berenang. Penghitungan durasi ketahanan berenang dimulai sejak sejak fase struggling dimulai hingga fase floating berakhir. Fase struggling dimulai saat mencit dimasukkan ke dalam bak, mencit akan berenang sekuat tenaga dengan posisi kepala dan kedua kaki depan berada di atas permukaan air  hingga tubuh mencit berada di bawah permukaan air serta keempat kaki tidak bergerak lagi (fase floating berakhir) selama 3 detik.Hasil uji posthoc menunjukkan adanya perbedaan bermakna (sig 0,000)antara kelompok akuades dengan  kelompok infusa kayu secang. Antara konsentrasi infusa kayu secang juga menunjukkan perbedaan bermakna, kecuali  pada konsentrasi 6,5% dan 19,5%. Keeratan hubungan antara kedua variabel ini diuji melalui uji korelasi Pearson dengan nilai r 0,942 yang menunjukkan hubungan positif dan sangat kuat. Kata kunci : Stimulan, infusa kayu secang, uji ketahanan berenang
PELATIHAN PEMBUATAN SABUN CAIR CUCI TANGAN NATURAL RAMAH LINGKUNGAN DAN EDUKASI CARA MENCUCI TANGAN YANG BENAR Yulyuswarni Yulyuswarni; Isnenia Isnenia; Endah Ratnasari Mulatasih
Pharmacy Action Journal Vol 1, No 2 (2022): 2022
Publisher : UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.042 KB) | DOI: 10.52447/paj.v1i2.5911

Abstract

AbstrakMencuci tangan pakai sabun merupakan salah satu bagian dari protocol kesehatan yang diterapkan dalam rangka memutus rantai penyebaran covid-19. Himbauan mencuci tangan pakai sabun menyebabkan pemakaian sabun untuk cuci tangan meningkat. Penggunaan sabun banyak menggunakan bahan aktif yang mengandung detergen yang relatif lebih sulit terurai di alam. Oleh karena itu, kegiatan  pengabmas ini bertujuan untuk memberikan pelatihan pembuatan sabun cair cuci tangan natural ramah lingkungan dan edukasi cara mencuci tangan yang benar. Kegiatan pengabmas ini dilaksanakan di Pondok pesantren Nurul Huda, Lampung Selatan dalam 2 tahap yaitu 1) pembuatan sabun dan 2) edukasi cuci tangan yang benar. Peserta kegiatan ini berjumlah 20 orang meliputi santri dan pengurus pondok. Hasil kegiatan ini adalah produk berupa sabun cuci tangan yang dapat digunakan langsung oleh penghuni pondok pesantren. Hasil uji kesukaan produk sabun cuci tangan menunjukkan pada rentang agak suka–sangat suka dengan kriteria penilaian tingkat kesukaan adalah kesan kesat. Pada edukasi cuci tangan yang benar menunjukkan peningkatan pengetahuan pada seluruh peserta sebesar 100%. Kata kunci: Pelatihan; sabun; cuci tangan 
PROFIL METABOLIT SEKUNDER DAUN SUNGKAI (Peronema canescens J) DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN SUNGKAI (Peronema canescens J) DENGAN METODE DPPH Chantika Suci Aulia Rahma; Dias Ardini; Isnenia -; Endah Ratnasari Mulatasih
Jurnal Analis Farmasi Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v7i2.8044

Abstract

Pada awal tahun 2020, dunia telah digemparkan  dengan merebaknya sebuah virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok yang merupakan virus SARS-CoV 2 (Severe Acute Respiratory Syndrome-Coronavirus 2) dimana penyakit yang disebabkan oleh virus ini disebut dengan Covid-19 (Coronavirus disease 2019). Penyakit yang disebabkan oleh virus biasanya bersifat ‘self limiting disease’ yang mengandalkan kekuatan tubuh, sehingga diperlukan sistem imun yang baik untuk mencegah terjadinya infeksi.  Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menjaga dan meningkatkan sitem imun tubuh adalah mengkonsumsi makanan dengan antioksidan yang tinggi. Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki 940 jenis tumbuhan berkhasiat obat yang sebagian besar digunakan secara turun menurun sebagai obat tradisional, salah satunya yaitu tumbuhan sungkai (Peronema canescens J).  Beberapa masyarakat daerah memanfaatkan daun sungkai sebagai obat demam, malaria, obat kumur pencegah sakit gigi, dan untuk menjaga kesehatan.Tujuan penelitian ini  adalah  untuk mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder pada serbuk simplisia dan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak etanol 96% daun sungkai dengan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrihidrazil). Hasil penelitian  skrining fitokimia senyawa metabolit sekunder pada serbuk simplisia menunjukkan adanya kandungan alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, steroid dan triterpenoid. Uji antioksidan yang dibuat dengan variasi konsentrasi 10, 30, 50, dan 70 ppm menunjukkan hasil bahwa ekstrak etanol 96% daun sungkai memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 sebesar 8,377 ppm.
PROFIL METABOLIT SEKUNDER DAUN SUNGKAI (Peronema canescens J) DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN SUNGKAI (Peronema canescens J) DENGAN METODE DPPH Chantika Suci Aulia Rahma; Dias Ardini; Isnenia -; Endah Ratnasari Mulatasih
Jurnal Analis Farmasi Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v7i2.8044

Abstract

Pada awal tahun 2020, dunia telah digemparkan  dengan merebaknya sebuah virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok yang merupakan virus SARS-CoV 2 (Severe Acute Respiratory Syndrome-Coronavirus 2) dimana penyakit yang disebabkan oleh virus ini disebut dengan Covid-19 (Coronavirus disease 2019). Penyakit yang disebabkan oleh virus biasanya bersifat ‘self limiting disease’ yang mengandalkan kekuatan tubuh, sehingga diperlukan sistem imun yang baik untuk mencegah terjadinya infeksi.  Salah satu cara yang dapat digunakan untuk menjaga dan meningkatkan sitem imun tubuh adalah mengkonsumsi makanan dengan antioksidan yang tinggi. Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki 940 jenis tumbuhan berkhasiat obat yang sebagian besar digunakan secara turun menurun sebagai obat tradisional, salah satunya yaitu tumbuhan sungkai (Peronema canescens J).  Beberapa masyarakat daerah memanfaatkan daun sungkai sebagai obat demam, malaria, obat kumur pencegah sakit gigi, dan untuk menjaga kesehatan.Tujuan penelitian ini  adalah  untuk mengidentifikasi senyawa metabolit sekunder pada serbuk simplisia dan untuk mengetahui aktivitas antioksidan ekstrak etanol 96% daun sungkai dengan menggunakan metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrihidrazil). Hasil penelitian  skrining fitokimia senyawa metabolit sekunder pada serbuk simplisia menunjukkan adanya kandungan alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, steroid dan triterpenoid. Uji antioksidan yang dibuat dengan variasi konsentrasi 10, 30, 50, dan 70 ppm menunjukkan hasil bahwa ekstrak etanol 96% daun sungkai memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat dengan nilai IC50 sebesar 8,377 ppm.
Formulasi dan Evaluasi Sabun Padat Transparan Ekstrak Biji Pinang (Areca Catechu L.) Sebagai Anti Jerawat Imelda Dewi Suryati; Yulyuswarni Yulyuswarni; Dias Ardini; Isnenia Isnenia
Jurnal Analis Farmasi Vol 8, No 2 (2023): JURNAL ANALIS FARMASI
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v8i2.11621

Abstract

Jerawat (acne vulgaris) adalah kondisi abnormal kulit akibat produksi kelenjar minyak berlebih yang menyebabkan penyumbatan pori-pori kulit. Jerawat berkembang menjadi inflamasi (inflammatory acne) apabila terinfeksi bakteri, terutama bakteri Propionibacterium acnes. Ekstrak biji pinang (Areca catechu L). mengandung senyawa flavonoid Proantosianidin yang diketahui memiliki daya hambat terhadap bakteri Propionibacterium acne. Salah satu pengobatan jerawat adalah dengan sabun antijerawat (acne soap). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula sediaan sabun padat transparan dengan bahan aktif ekstrak biji pinang (Areca catechu L. ), teknik formulasi dan evaluasinya. Sehingga diharapkan biji pinang dapat dikembangkan menjadi produk kosmetika obat (cosmeceutical) yang bernilai ekonomis. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu sabun padat transparan F0 berbentuk transparan, berwarna bening, berbau khas sabun dari aroma VCO dan memiliki tekstur padat. Sedangakan F1, F2, dan F3 berbentuk tidak transparan, F1 berwarna coklat sedangkan F2 dan F3 berwarna coklat tua, berbau khas ekstrak biji pinang, dan memiliki tekstur padat. Semua formula sabun padat transparan memenuhi persyaratan kadar air, kadar alkali bebas dan pH, dengan rentang nilai kadar air antara 12,22% - 15,27%, rentang nilai alkali bebas antara 0,08% -0,1 % dan nilai pH 9,36