Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : JAF (Jurnal Analis Farmasi)

DAYA TOLAK NYAMUK GELEKSTRAK KULIT BUAH KAKAO (Theobroma cacao L.)TERHADAPAedes aegypti L. Dewi Chusniasih; Tutik Tutik
Jurnal Analis Farmasi Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (745.875 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v4i2.2235

Abstract

Indonesia merupakan daerah tropis sehingga berisiko untuk terjangkit penyakit tropis seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) yang dapat menyebabkan kematian pada manusia. Vektor utama penyakit DBD adalah nyamuk Aedes aegypti L. yang berperan utama sebagai host virus Dengue Haemorrhagic Fever (DHF). Sampai saat ini belum ada vaksin yang efektif terhadap virus DHF, sehingga pencegahan ditujukan dengan menghindari gigitan nyamuk, salah satunya dengan menggunakan repelen (anti nyamuk).Penelitian ini bertujuan untuk menguji daya tolak nyamuk ekstrak kulit buah kakao sebagai repelennyamuk Aedes aegypti L. dalam sediaan gel.Ekstrak kulit buah kakao diharapkan mampu mencegah nyamuk hinggap sehingga dapat bermanfaat dalam usaha pencegahan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti.Uji daya tolak nyamuk dilakukan pada 25 ekor nyamuk Aedes aegypti selama 15 menit dan dicatat waktu pertama kali nyamuk hinggap.Pengujian dilakukan pada gel dengan konsentrasi ekstrak 0% (kontrol), 6%, 8%, 10%, dan 12%.Berdasarkan uji daya tolak nyamuk gel ekstrak aseton kulit buah kakao efektif mencegah nyamuk hinggap selama 15 menit.Semakin besar konsentrasi ekstrak, semakin lama pula waktu pertama kali nyamuk hinggap. Gel dengan konsentrasi 10% rata-rata waktu nyamuk pertama kali hinggap pada detik ke 855, dan pada konsentrasi 12% tidak ada satupun nyamuk yang hinggap dalam 15 menit pengujian.Semakin besar konsentrasi ekstrak pada gel, semakin besar pula rata-rata waktu nyamuk pertama kali hinggap pada lengan.Kata kunci: Antinyamuk, Repelen, ekstrak aseton, kulit buah kakao(Theobroma cacao L).
UJI EFEKTIFITAS EKSTRAK ETANOL AKAR WANGI (Vetiveria zizanoides L.) SEBAGAI ANTIFEEDANT TERHADAP HAMA KUBIS-KUBISAN (Plutella xylostella) Tutik Tutik
Jurnal Analis Farmasi Vol 2, No 3 (2017): Volume 2 Nomor 3
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (133.766 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v2i3.1161

Abstract

Akar wangi (Vetiveria zizanoides L.) merupakan salah satu tanaman yang diketahui memiliki aroma yang lembut dan halus yang dihasilkan oleh ester asam vetivenat, senyawa vetivenon dan vetivenol.  Senyawa tersebut diketahui mempunyai daya repelan terhadap nyamuk.  Aktivitas biologi tersebut disebabkan oleh adanya senyawa metabolit sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan senyawa metabolit sekunder dalam Akar wangi (Vetiveria zizanoides L.) dengan menggunakan uji fitokimia menggunakan pereaksi Lieberman Buchard, Dragendorf dan NaOH serta dianalisis dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menggunakan pereaksi visualisasi. Dari uji fitokimia dan uji KLT, diketahui bahwa dalam Akar wangi (Vetiveria zizanoides L.) mengandung senyawa metabolit sekunder golongan terpenoid.  Dari uji bioaktivitas diketahui bahwa ekstrak kasar Akar wangi (Vetiveria zizanoides L.) positif sebagai antifeedant terhadap hama kubis-kubisan (Plutella xylostella). Kata Kunci : Akar wangi, skrining fitokimia, senyawa bahan alam
PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA DAUN KELOR MUDA DAN DAUN KELOR TUA (Moringa oleifera L.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE KJELDAHL Gusti Ayu Rai Saputri; Tutik Tutik; Ayu Indah Permatasari
Jurnal Analis Farmasi Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v4i2.2089

Abstract

Protein merupakan komponen penting dari makanan manusia yang dibutuhkan untuk penggantian jaringan, pasokan energi, dan makro molekul serba guna disistem kehidupan yang mempunyai fungsi penting dalam semua proses biologi seperti sebagai katalis, transportasi, berbagai molekul lain seperti oksigen, sebagai kekebalan tubuh dan menghantarkan impuls saraf Oleh karena itu, dilakukan penelitian penetapan kadar protein pada daun kelor muda dan daun kelor tua dengan metode kjeldahl. Daun kelor (Moringa oleifera L.) terbukti ampuh mengatasi berbagai penyakit, di antaranya diabetes, hepatitis, jantung, dan kolesterol tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada kandungan protein pada daun kelor (Moringa oleifera L.) dan berapa besar kandungan protein daun kelor tersebut. Sampel dari penelitian ini adalah daun kelor yang diambil dari salah satu kebun masyarakat di kawasan Jl. Pangeran Antasari, Bandar Lampung. Penetapan kadar protein secara kuantitatif dengan metode Kjeldahl dimana pada penelitian ini dilakukan penentuan kandungan nitrogen yang terdapat didalam bahan, kemudian kadar protein dapat ditentukan dengan cara mengkalikan kadar nitrogen yang diperoleh dengan suatu faktor konversi. Analisa protein dengan metode kjeldahl pada dasarnya dibagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap destruksi, tahap destilasi dan tahap titrasi. Pengujian kandungan protein menggunakan metode kjeldahl dengan dua kali pengulangan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa daun kelor muda diperoleh rata-rata 1,3092% dan daun kelor tua diperoleh rata-rata 11,3473%, sehingga dapat disimpulkan bahwa daun kelor tua memiliki kadar protein yang tinggi dibandingkan dengan daun kelor muda.Kata kunci : Protein, Daun Kelor, Kjeldahl
IDENTIFIKASISENYAWA EKSTRAK KULIT BAWANG MERAH (Allium cepa. L)DENGAN MENGGUNAKAN GC-MS Tutik Tutik; Vida Elsyana
Jurnal Analis Farmasi Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (751.18 KB) | DOI: 10.33024/jaf.v4i2.2237

Abstract

Bawang merah (Allium cepaL.) telah lama digunakansebagaiobattradisional, akantetapipemanfaatannyamasihterbataspadaumbi/buahnyasaja sedangkan kulitnya masih belum dimanfaatkan.Penelitianinibertujuanmengidentifikasisenyawa dariekstrakkulitbawangmerahmenggunakaninstrumen GC-MS untuk mengetahui jumlah senyawa dan jenis senyawa yang terdapat dalam ekstrak tersebut. Kulit bawang merah dimaserasi menggunakan etanol 96% kemudian ekstrak yang diperoleh dindentifikasi menggunakan instrumen GC-MS. Hasil analisis GC-MS menunjukan bahwa dalam ekstrak etanol kulit bawang merah terdapat 30 jenis senyawa dan senyawa dengan konsentrasi tertinggi adalah asam N-heksadekanoat 22, 84% dan Dibutil ptalat 22,49%. Selain itu juga terdapat senyawa golongan terpenoid dan alkaloid dengan konsentrasi 6,49 % dan 6,27%.Kata kunci: Kulit bawang merah, GC-MS
EVALUASI MUTU TABLET ASAM MEFENAMAT GENERIK DAN TABLET ASAM MEFENAMAT MERK DAGANG Niken Feladita Santoso; Tutik Tutik; Ika Hidayanti
Jurnal Analis Farmasi Vol 5, No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v5i2.4078

Abstract

Saat ini banyak masyaratakat yang lebih memilih obat merk dibandingkan obat generik. obat dengan zat aktif yang sama akan memberikan efek terapi yang sama sesuai kadarnya. Hasil uji dengan metode spektrofotometri UV-Visiblekeseragaman bobot untuk tablet generik penyimpangan kolom A 682,5 mg dan Kolom B 715 mg sedangkan untuk penyimpangan tablet merk dagang kolom A 841,05 mg dan kolom B 881 mg. Hasil uji organoleptis tablet generik memiliki rasa pahit, tidak berbau, warna kuning terang dan berbentuk lonjong sedangkan untu merk dagang memiliki rasa pahit agak sedikit manis, memliki bau, warna kuning pucat dan berbentuk lonjong. Hasil uji keseragaman ukuran untuk tablet generik diameter tablet 0,6 mm dan memiliki panjang 1,5cm sedangkan merk dagang diamter generik 0,78 mm dan panjang 1,8 cm. Hasil uji disolusi untu tablet generik pada menit ke 12,25 menit sedangkan merk dagang 30,5 menit. Hasil validasi penetapan kadar tablet generik 3,838 mg/L sedangkan merk dagang 3,840 mg/L. Hasil uji profil disolusi tablet generik menit ke-5 (1,602%), ke-10 (2,614%), ke-15 (1,638%), ke-30 (1,698%), ke-45 (1,704%), ke-60 (1,715%) sedangkan untuk merk dagang menit ke-5 (2,150%), ke-10 (2,258%), ke-15 (2,276%), ke-30 (2,297%), ke-45(2,333%), ke-60 (2,354%). Kata kunci: Asam Mefenamat, Metode Spektrofotometri UV-Visible.
PENETAPAN KADAR PROTEIN PADA DAUN KELOR MUDA DAN DAUN KELOR TUA (Moringaoleifera L.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE KJELDAHL Gusti Ayu Rai Saputri; Tutik Tutik; Ayu Indah Permatasari
Jurnal Analis Farmasi Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Program Studi Analisis Farmasi dan Makanan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jaf.v7i1.2239

Abstract

Protein merupakan komponen penting dari makanan manusia yang dibutuhkan untuk penggantian jaringan, pasokan energi, dan makro molekul serba guna disistem kehidupan yang mempunyai fungsi penting dalam semua proses biologi seperti sebagai katalis, transportasi, berbagai molekul lain seperti oksigen, sebagai kekebalan tubuh dan menghantarkan impuls saraf Oleh karena itu, dilakukan penelitian penetapan kadar protein pada daun kelor muda dan daun kelor tua dengan metode kjeldahl. Daun kelor (Moringa oleifera L.) terbukti ampuh mengatasi berbagai penyakit, di antaranya diabetes, hepatitis, jantung, dan kolesterol tinggi. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah ada kandungan protein pada daun kelor (Moringa oleifera L.) dan berapa besar kandungan protein daun kelor tersebut. Sampel dari penelitian ini adalah daun kelor yang diambil dari salah satu kebun masyarakat di kawasan Jl. Pangeran Antasari, Bandar Lampung. Penetapan kadar protein secara kuantitatif dengan metode Kjeldahl dimana pada penelitian ini dilakukan penentuan kandungan nitrogen yang terdapat didalam bahan, kemudian kadar protein dapat ditentukan dengan cara mengkalikan kadar nitrogen yang diperoleh dengan suatu faktor konversi. Analisa protein dengan metode kjeldahl pada dasarnya dibagi menjadi tiga tahapan yaitu tahap destruksi, tahap destilasi dan tahap titrasi. Pengujian kandungan protein menggunakan metode kjeldahl dengan dua kali pengulangan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa daun kelor muda diperoleh rata-rata 1,3092% dan daun kelor tua diperoleh rata-rata 11,3473%, sehingga dapat disimpulkan bahwa daun kelor tua memiliki kadar protein yang tinggi dibandingkan dengan daun kelor muda.Kata kunci : Protein, Daun Kelor, Kjeldahl