Jermia Limbongan
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Karakteristik morfologis dan anatomis klon harapan tahan penggerek buah kakao sebagai sumber bahan tanam Jermia Limbongan
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 31, No 1 (2012): Maret 2012
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jp3.v31n1.2012.p%p

Abstract

Hama penggerek buah kakao (PBK, Conopomorpha cramerella Snell.) merupakan hama penting yang dapat menyebabkan kehilangan hasil kakao hingga 90%. Pengendalian hama ini dapat dilakukan dengan cara menanam klon kakao tahan hama PBK yang dihasilkan melalui perbanyakan secara generatif atau vegetatif (okulasi, sambung) dengan entres maupun teknik somatic embryogenesis (SE) dengan bahan tanam sel somatik. Untuk memenuhi permintaan bibit kakao yang terus meningkat baik kuantitas maupun kualitasnya, pemahaman tentang karakter morfologis dan anatomi klon tahan hama menjadi penting untuk menentukan klon harapan tahan hama PBK sebagai sumber bahan tanam. Karakter morfologi yang penting sebagai petunjuk untuk memilih klon harapan tahan PBK antara lain adalah bentuk buah elips dan oblong, kulit buah tebal dan permukaan halus, konstriksi buah tidak berlekuk, dan apeks buah tumpul. Karakter anatomis yang penting adalah volume plasenta besar, lapisan sklerotik tebal, persen biji lengket sedikit, jumlah lubang masuk dan keluar sedikit, lapisan perikarp tebal, lapisan endokarp keras, dan adanya kandungan inhibitor proteinase dalam buah.
Kesiapan Penerapan Teknologi Sambung Samping untuk Mendukung Program Rehabilitasi Tanaman Kakao Jermia Limbongan
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 30, No 4 (2011): Desember 2011
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jp3.v30n4.2011.p156-163

Abstract

Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas unggulan sebagai sumber pendapatan, devisa, danpenyedia lapangan kerja. Program rehabilitasi tanaman kakao sebagai bagian dari Gernas Kakao bertujuan untukmeningkatkan produksi dan kualitas kakao. Untuk mendukung program rehabilitasi tanaman kakao, Badan Penelitiandan Pengembangan Pertanian telah menyediakan teknologi somatic embryogenesis (SE) yang dapat menyediakanbibit dalam jumlah banyak dalam waktu relatif singkat. Selain itu, juga telah tersedia teknologi sambung samping(side-cleft-grafting) yang dapat digunakan untuk merehabilitasi tanaman kakao tua yang tidak produktif. Teknologisambung samping mudah diterapkan, murah, dan dapat meningkatkan pendapatan petani. Untuk menerapkanteknologi sambung samping telah tersedia berbagai klon unggul yang memiliki produktivitas tinggi serta tahanterhadap hama penyakit sebagai sumber entres di setiap daerah pengembangan, seperti klon ICS 13, ICS 60,Hibrida, Sulawesi 1, Sulawesi 2, RCC 70, ICCRI 03, ICCRI 04, Polman, M 01, dan Luwu Utara. Tingkat keberhasilanpenerapan teknologi sambung samping sangat bergantung pada jenis entres yang digunakan, umur entres, ketersediaanentres dalam jumlah yang memadai dan dekat lokasi pengembangan, kemampuan dan keterampilan petani dalammelakukan penyambungan, serta kondisi cuaca pada saat penyambungan. Petani diharapkan tertarik untukmelakukan rehabilitasi tanaman kakao dengan teknik sambung samping karena tanaman kakao lebih cepatberproduksi dan pendapatan pada tahun kelima mencapai 1,8 kali lebih banyak dibandingkan dengan yang diperolehmelalui penanaman biasa.
Kesiapan Penerapan Teknologi Sambung Samping untuk Mendukung Program Rehabilitasi Tanaman Kakao Jermia Limbongan
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian Vol 30, No 4 (2011): Desember 2011
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.755 KB) | DOI: 10.21082/jp3.v30n4.2011.p156-163

Abstract

Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas unggulan sebagai sumber pendapatan, devisa, danpenyedia lapangan kerja. Program rehabilitasi tanaman kakao sebagai bagian dari Gernas Kakao bertujuan untukmeningkatkan produksi dan kualitas kakao. Untuk mendukung program rehabilitasi tanaman kakao, Badan Penelitiandan Pengembangan Pertanian telah menyediakan teknologi somatic embryogenesis (SE) yang dapat menyediakanbibit dalam jumlah banyak dalam waktu relatif singkat. Selain itu, juga telah tersedia teknologi sambung samping(side-cleft-grafting) yang dapat digunakan untuk merehabilitasi tanaman kakao tua yang tidak produktif. Teknologisambung samping mudah diterapkan, murah, dan dapat meningkatkan pendapatan petani. Untuk menerapkanteknologi sambung samping telah tersedia berbagai klon unggul yang memiliki produktivitas tinggi serta tahanterhadap hama penyakit sebagai sumber entres di setiap daerah pengembangan, seperti klon ICS 13, ICS 60,Hibrida, Sulawesi 1, Sulawesi 2, RCC 70, ICCRI 03, ICCRI 04, Polman, M 01, dan Luwu Utara. Tingkat keberhasilanpenerapan teknologi sambung samping sangat bergantung pada jenis entres yang digunakan, umur entres, ketersediaanentres dalam jumlah yang memadai dan dekat lokasi pengembangan, kemampuan dan keterampilan petani dalammelakukan penyambungan, serta kondisi cuaca pada saat penyambungan. Petani diharapkan tertarik untukmelakukan rehabilitasi tanaman kakao dengan teknik sambung samping karena tanaman kakao lebih cepatberproduksi dan pendapatan pada tahun kelima mencapai 1,8 kali lebih banyak dibandingkan dengan yang diperolehmelalui penanaman biasa.
PERBAIKAN MUTU KAKAO ASAL SOMATIK EMBRIOGENESIS MELALUI SAMBUNG SAMPING DENGAN KLON KAKAO UNGGUL LOKAL Salim Salim; Andi Faisal Suddin; Jermia Limbongan
Jurnal Agrisistem Vol 17 No 1 (2021): Jurnal Agrisistem
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52625/j-agr.v17i1.193

Abstract

Hasil penelitian beberapa tahun sebelumnya menyimpulkan bahwa tanaman kakao asal somatik embriogenesis (SE) tahun tanam 2009 dan 2012, pertumbuhan dan produksinya belum optimal. Bertolak dari data dan informasi tersebut, maka perlu upaya teknologi peningkatan produksi dan mutu kakao asal SE melalui sambung samping. Tujuan penelitian ini meliputi: a) untuk menganalisis peningkatan kualitas tanaman kakao asal SE melalui sambung samping, b) untuk menganalisis tanggapan dari petani terhadap peningkatan kualitas tanaman kakao asal SE melalui sambung samping. Penelitian ini dilaksanakan di Bone dan Luwu Sulawesi Selatan mulai Januari - Desember 2017. Penelitian ini dilakukan dengan rancangan split plot dengan petak utama lokasi kegiatan, anak petak perlakuan klon diulang 4 kali. Data yang dikumpulkan mellui pengamatan di lapang. Data yang telah dikumpulkan, ditabulasi dijelaskan, dan dianalisis dengan ANOVA dan Duncan Multiple Range Test (tingkat 5%). Hasil penelitian menunjukkan petani yang mengusahakan tanaman kakao SE dan melakukan sambung samping dengan klon kakao unggul lokal mempunyai karakteristik usia produktif dan didukung tingkat pendidikan serta pengalaman yang memadai. Pertumbuhan tanaman kakao SE yang disambung dengan klon kakao unggul lokal baik jenis maupun lokasinya memberikan pengaruh beda nyata. Demikian juga petani yang telah mencoba menyambung secara mandiri tanaman kakao SE dengan klon kakao unggul lokal memberikan hasil yang lebih baik. Respon petani terhadap tanaman kakao SE yang disambung dengan sumber entris klon kakao unggul mencapai 60 % sudah melakukan sambung samping. Produktivitas kakao SE yang disambung samping mencapai 1.988 kg/ha. Perbaikan tanaman kakao SE dengan sambung samping memerlukan biaya mencapai Rp. 4.675.000/ha, lebih murah dibandingkan dengan penanaman ulang dengan sambung pucuk mencapai Rp. 13.660.000/ha.