MUHAMMAD YUSUF ANTU
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Gorontalo

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGGUNAAN FILM PLASTIK UNTUK KEMASAN KELAPA KOPYOR MUHAMMAD YUSUF ANTU; ROKHANI HASBULLAH; USMAN AHMAD
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 21, No 2 (2015): Juni 2015
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v21n2.2015.99-107

Abstract

ABSTRAKKelapa kopyor memiliki kandungan gizi yang penting, seperti karbohidrat, protein, lemak, dan asam lemak. Selama penyimpanan kelapa kopyor mudah mengalami kerusakan karena proses oksidasi dan hidrolisis lemak. Hal ini menyebabkan kelapa kopyor mengalami ketengikan dan perubahan warna dari putih menjadi kuning kecoklatan. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan pengemasan dengan film plastik dan menyimpannya pada suhu dingin.  Tujuan penelitian adalah untuk Memberikan informasi mengenai keefektifan film plastik untuk penyimpanan  daging kelapa kopyor. Bahan  penelitian adalah kelapa kopyor dari Kalianda (Lampung Selatan). Kelapa kopyor dikemas film plastik jenis Polyamide (PA),  Polypropylene (PP), dan High Density Polyethylene (HDPE).  Arameter mutu yang dianalisis adalah Thiobarbituric acid  (TBA),  asam lemak  bebas  (ALB),  total  padatan terlarut (TPT), pH, total mikrob,  kadar lemak, serta uji organoleptik warna,  aroma,  dan  rasa.  Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor. Faktor pertama adalah film plastik dengan tiga taraf (PA, PP, HDPE), dan faktor kedua adalah suhu dengan dua taraf (5 ± 2 dan 10 ± 2 oC). Hasil penelitian menunjukkan jenis film plastik PA pada penyimpanan suhu 5 ± 2 oC merupakan kemasan yang efektif dalam mempertahankan mutu kelapa kopyor hingga enam hari, yang dibuktikan dengan rendahnya total mikrob, TBA, dan ALB. Selain itu, panelis masih menyukai kelapa kopyor dari warna, aroma dan rasa.Kata kunci: kelapa kopyor, plastik film, mutu, suhu, waktu penyimpanan The Usage of Plastic Film for Kopyor Coconut Packaging ABSTRACTKopyor coconut contains important  nutrients, such as carbohydrates, protein, fat, and fatty acids. During storage kopyor coconut is  easily  suffered  damage,  because  of  oxidizing  and  fat  hydrolysis processes. The processes cause  kopyor coconut suffered rancidity and color change from white to brownish-yellow. Packaging  kopyor coconut with plastic film and keep it in a cool temperature could overcome this problem. The aim of the research  was to provide  information   the effectiveness  of  plastic  films  for  kopyor  coconut  storage.  Research material was kopyor coconut obtained from Kalianda (South Lampung). Kopyor   coconut   packaged   in   plastic   film   type   Polyamide (PA), Polypropylene (PP), and High Density Polyethylene (HDPE).  The quality parameters observed were Thiobarbituric acid (TBA), free fatty acids (FFA), pH, total soluble solid (TSS), pH, total microbes, fat content, and sensory characteristics including color, flavor, and taste. This research used Randomized Complete Design with two factors. The first factor was the packaging material with three different types (PA, PP, HDPE), and the second factor was the storage temperature at two levels of 5 ± 2 and 10 ± 2 oC. The results showed that the type of plastic film packaging PA at storage temperature 5 ± 2 oC is effective in maintaining the quality of kopyor coconut up to six days, as evidenced bythe low total microbe, TBA, and ALB. In addition, panelists still like kopyor coconut of color aroma and taste.
PENGGUNAAN FILM PLASTIK UNTUK KEMASAN KELAPA KOPYOR MUHAMMAD YUSUF ANTU; ROKHANI HASBULLAH; USMAN AHMAD
Jurnal Penelitian Tanaman Industri Vol 21, No 2 (2015): Juni 2015
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jlittri.v21n2.2015.99-107

Abstract

ABSTRAKKelapa kopyor memiliki kandungan gizi yang penting, seperti karbohidrat, protein, lemak, dan asam lemak. Selama penyimpanan kelapa kopyor mudah mengalami kerusakan karena proses oksidasi dan hidrolisis lemak. Hal ini menyebabkan kelapa kopyor mengalami ketengikan dan perubahan warna dari putih menjadi kuning kecoklatan. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukan pengemasan dengan film plastik dan menyimpannya pada suhu dingin.  Tujuan penelitian adalah untuk Memberikan informasi mengenai keefektifan film plastik untuk penyimpanan  daging kelapa kopyor. Bahan  penelitian adalah kelapa kopyor dari Kalianda (Lampung Selatan). Kelapa kopyor dikemas film plastik jenis Polyamide (PA),  Polypropylene (PP), dan High Density Polyethylene (HDPE).  Arameter mutu yang dianalisis adalah Thiobarbituric acid  (TBA),  asam lemak  bebas  (ALB),  total  padatan terlarut (TPT), pH, total mikrob,  kadar lemak, serta uji organoleptik warna,  aroma,  dan  rasa.  Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor. Faktor pertama adalah film plastik dengan tiga taraf (PA, PP, HDPE), dan faktor kedua adalah suhu dengan dua taraf (5 ± 2 dan 10 ± 2 oC). Hasil penelitian menunjukkan jenis film plastik PA pada penyimpanan suhu 5 ± 2 oC merupakan kemasan yang efektif dalam mempertahankan mutu kelapa kopyor hingga enam hari, yang dibuktikan dengan rendahnya total mikrob, TBA, dan ALB. Selain itu, panelis masih menyukai kelapa kopyor dari warna, aroma dan rasa.Kata kunci: kelapa kopyor, plastik film, mutu, suhu, waktu penyimpanan The Usage of Plastic Film for Kopyor Coconut Packaging ABSTRACTKopyor coconut contains important  nutrients, such as carbohydrates, protein, fat, and fatty acids. During storage kopyor coconut is  easily  suffered  damage,  because  of  oxidizing  and  fat  hydrolysis processes. The processes cause  kopyor coconut suffered rancidity and color change from white to brownish-yellow. Packaging  kopyor coconut with plastic film and keep it in a cool temperature could overcome this problem. The aim of the research  was to provide  information   the effectiveness  of  plastic  films  for  kopyor  coconut  storage.  Research material was kopyor coconut obtained from Kalianda (South Lampung). Kopyor   coconut   packaged   in   plastic   film   type   Polyamide (PA), Polypropylene (PP), and High Density Polyethylene (HDPE).  The quality parameters observed were Thiobarbituric acid (TBA), free fatty acids (FFA), pH, total soluble solid (TSS), pH, total microbes, fat content, and sensory characteristics including color, flavor, and taste. This research used Randomized Complete Design with two factors. The first factor was the packaging material with three different types (PA, PP, HDPE), and the second factor was the storage temperature at two levels of 5 ± 2 and 10 ± 2 oC. The results showed that the type of plastic film packaging PA at storage temperature 5 ± 2 oC is effective in maintaining the quality of kopyor coconut up to six days, as evidenced bythe low total microbe, TBA, and ALB. In addition, panelists still like kopyor coconut of color aroma and taste.
Produksi Nira Tiga Tipe Kelapa Di Gorontalo Dan Banyumas Muhammad Yusuf Antu; Ismail Maskromo; Sudarsono Sudarsono; Hengky Novarianto; Julianus R. Julianus
Gorontalo Agriculture Technology Journal Volume 3 Nomor 1 April 2020
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.504 KB) | DOI: 10.32662/gatj.v3i1.991

Abstract

Pengembangan nira dari kelapa sangat dibutuhkan, karena memiliki manfaat untuk bahan baku makanan maupun sebagai pemanis yang aman untuk penderita diabetes. Olehnya itu diperlukan kajian terkait nira dari beberapa jenis kelapa yang tumbuh di Indonesia dengan mempelajari trend produksi nira dan kadar gulanya. Adapun tujuan dari tulisan ini adalah untuk mempelajari dan mengkaji potensi volume dan kadar gula nira yang dihasilkan dari beberapa jenis kelapa yang ada di Gorontalo dan Banyumas. Metode yang digunakan adalah dengan menseleksi pohon kelapa yang akan diambil sampel, yaitu jenis Kelapa Genjah, Dalam dan Hibrida, kelapa disadap selama 34 hari di Bayumas dan 53 hari di Gorontalo pada 3 tandan berurutan sebanyak masing-masing 3 pohon. Nira di sadap pagi dan sore untuk di ukur volumenya, selanjutnya diukur kadar gulanya. Hasil rata-rata produksi nira kelapa di kedua daerah paling tinggi adalah sebesar 48,08 L per pohon pada jenis kelapa Hibrida (Gorontalo) dan 48,96 L per pohon untuk jenis kelapa Dalam (Banyumas), produksi terendah pada jenis kelapa Genjah 20,86 L per pohon. Sementara untuk kadar gula adalah relatif sama yaitu berkisar antara 13.44 – 13.8 % untuk jenis kelapa Hibrida dan jenis kelapa Dalam, sedangkan kadar gula jenis kelapa Genjah adalah rendah sebesar 12%.