Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Peningkatan Gain dengan Teknik Multilayer Parasitic pada Perancangan Antena Mikrostrip Persegi Panjang 2,4 GHz Utami, Eva Yovita Dwi; Prabelia, Chorintan; Setiaji, Fransiscus Dalu; Wahyu, Yuyu
ELKHA : Jurnal Teknik Elektro Vol.11 No.2, October 2019
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3010.55 KB) | DOI: 10.26418/elkha.v11i2.34352

Abstract

Microstrip patch antennas offer low profile and low cost fabrication advantages but limited gain and bandwidth. Some methods and techniques have been proposed and developed to improve gain of microstrip antenna, and one of them is multilayer parasitic technique. In this paper, the design and realization of rectangular patch microstrip antenna with multilayer parasitic for enhancing antenna gain that operates at frequency of 2.4 GHz is presented. The designed antenna consists of one rectangular patch as the main antenna on the first layer and the 2x2 configuration of rectangular patches on the second and third layers as the parasitic substrate. The simulation results show that the single element antenna has a gain of 3.224 dB and increases to 8.593 dB by using the parasitic multilayer antenna. The antenna design was then fabricated using an Epoxy FR4 substrate with a dielectric constant of 4.65 and a thickness of 1.6 mm. The fabricated multilayer parasitic microstrip antenna has dimension of 80 mm x 90 mm x 34.8 mm. The measurement results show that the VSWR value is 1,284 and the return loss is -18,091 dB at the center frequency of 2,442 GHz. The gain of the multilayer parasitic microstrip antenna measurement is 9.1 dB. The operation frequency range is 2.32 - 2.565 GHz at VSWR  < 2, the bandwidth of 245 MHz is achieved and unidirectional radiation patterns are obtained.
Rancang Bangun Antena Mikrostrip Persegi Panjang 2,4 GHz untuk Aplikasi Wireless Fidelity (Wi-Fi) Utami, Eva Yovita Dwi; Setaiji, Franciscus Dalu; Pebrianto, Daniel
JURNAL NASIONAL TEKNIK ELEKTRO Vol 6, No 3: November 2017
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (834.659 KB) | DOI: 10.25077/jnte.v6n3.406.2017

Abstract

In order to support Wi-Fi technology, a low cost antenna which has small size and easily integrated with other device is required. Therefore, microstrip antenna becomes the main candidate. In this paper, design of rectangular patch microstrip antennas which work at the frequency of 2.4 GHz (2.4– 2.49 GHz) is presented. To increase gain, we designed a two-elements rectangular patch microstrip array antenna. The measurement of the designed antenna shows that the single patch microstrip antenna is capable of working at frequency range of 2.4– 2.5 GHz with VSWR ≤ 1.92 and only has 3.9 dB gain, while two elements rectangular patch array microstrip antenna is capable of working at frequency range of 2.35 – 2.5 GHz with VSWR ≤ 1.497 and gain of 6.67 dB. Received signal level on a mobile device when this 2-elements array antenna installed on a Wi-Fi is higher than if a dipole or a single patch antenna is installed instead. Keywords : microstrip, rectangular patch, Wi-FiAbstrakUntuk mendukung teknologi Wi-Fi diperlukan antena berbiaya murah yang berukuran kecil serta mudah diintegrasikan dengan peralatan lain. Untuk itu antena mikrostrip menjadi kandidat utamanya. Pada makalah ini, dirancang antena mikrostrip patch persegi panjang yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz (2,4 – 2,49 GHz). Untuk meningkatkan gain, dirancang antena array dua elemen. Hasil pengukuran menunjukkan, antena mikrostrip elemen tunggal bekerja pada rentang frekuensi 2,4 – 2,5 GHz (bandwidth 100 MHz) dengan VSWR≤ 1,92 dan mempunyai gain 3,9 dB. Sedangkan antena mikrostrip array dua elemen mampu bekerja pada rentang frekuensi 2,35 – 2,5 GHz (bandwidth 150 MHz) dengan VSWR ≤ 1,497 dan memiliki gain lebih besar yaitu  6,67 dB. Level sinyal daya terima perangkat mobile  pada saat Wi-Fi router menggunakan antena array dua elemen yang dirancang, lebih baik dibandingkan dengan pada saat menggunakan antena dipole atau antena mikrostrip elemen tunggal. Kata Kunci :Mikrostrip, patch persegi panjang, Wi-Fi
Perbandingan Bit Error Rate Kode Reed-Solomon dengan Kode Bose-Chaudhuri-Hocquenghem Menggunakan Modulasi 32-FSK Utami, Eva Yovita Dwi; Saelau, Liang Arta; Febrianto, Andreas A.
JURNAL NASIONAL TEKNIK ELEKTRO Vol 5, No 3: November 2016
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jnte.v5n3.322.2016

Abstract

Reed-Solomon (RS) Code and Bose-Chaudhuri-Hocquenghem (BCH) code are cyclic block codes class of error-correting code.Error correcting code is required in communicaton system to reduce error of transmitted information from transmitter to receiver. In this paper, we present the investigation result of BER performance of communication system using RS code, BCH code and the system without error-correcting code. The simulation of the system is built using Matlab. The simulated communication system also use 32-Frequency Shift Keying modulation, and the encoded information which are investigated will propagate through AWGN, Rician and Rayleigh channel. Code performances is measured using bit error rate (BER) values. The results show that RS code performance in higher SNR, decrease BER values sharper than BCH code. But BCH code gives superior performance in lower SNR values.Keywords : BCH, Reed Solomon, BERAbstrak— Kode Reed-Solomon (RS) dan kode Bose-Chaudhuri-Hocquenghem (BCH) merupakan kode pengoreksi error yang termasuk dalam jenis kode blok siklis. Kode pengoreksi error diperlukan pada sistem komunikasi untuk memperkecil error pada informasi yang dikirimkan. Dalam makalah ini, disajikan hasil penelitian kinerja BER sistem komunikasi yang menggunakan kode RS, kode BCH, dan sistem yang tidak menggunakan kode RS dan kode BCH, menggunakan modulasi 32-FSK pada kanal Additive White Gaussian Noise (AWGN), Rayleigh dan Rician. Kemampuan memperkecil error diukur menggunakan nilai Bit Error Rate (BER) yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kode RS seiring dengan penambahan nilai SNR,  menurunkan nilai BER yang lebih curam bila dibandingkan sistem dengan kode BCH. Sedangkan kode BCH memberikan keunggulan saat SNR bernilai kecil, memiliki BER lebih baik daripada sistem dengan kode RS.Kata Kunci : BCH, Reed Solomon, BER
PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP MIMO 2×2 PATCH PERSEGI PANJANG PADA FREKUENSI LTE 2,3 GHZ Eva Yovita Dwi Utami; Muhamad Asra Gupita; Fransiscus Dalu Setiaji
Jurnal Informatika dan Rekayasa Elektronik Vol. 4 No. 1 (2021): JIRE April 2021
Publisher : LPPM STMIK Lombok

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36595/jire.v4i1.296

Abstract

Pada makalah ini dilaporkan hasil perancangan dan realisasi antena mikrostrip MIMO 2×2 patch persegi panjang yang bekerja pada frekuensi 2,3 GHz. Rancangan antena disimulasikan dengan dengan software Computer Simulation Tools (CST) Microwave Studio 2016. Simulasi rancangan antenna menghasilkan mutual coupling -30,34 dB dan gain 3,035 dB. Rancangan antenna difabrikasi dengan bahan substrat FR4 Epoxy. Dari hasil pengukuran antena yang dirancang, antena memiliki nilai VSWR sebesar 1,059 dan gain sebesar 3,483 dB. Bandwidth antena ini adalah 60 MHz (2,27 MHz - 2,33 MHz). Antena ini juga memiliki nilai return loss dan mutual coupling masing-masing sebesar -22,943 dB dan -29,08 dB pada frekuensi 2,3 GHz. Antena yang direalisasikan diuji pada mobile wifi dan dapat menunjukkan perbaikan penerimaan level sinyal.
ANALISIS KINERJA COVERAGE & KUALITAS SINYAL 4G LTE PADA OPERATOR SELULER DI KOTA PURBALINGGA Debora Lidya Tamtama; Eva Yovita Dwi Utami
MEDIA ELEKTRIKA Vol 10, No 2 (2017): MEDIA ELEKTRIKA
Publisher : PSTE UNIMUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.282 KB) | DOI: 10.26714/me.10.2.2017.%p

Abstract

Pada penelitian ini, dianalisis kinerja cakupan dan kualitas sinyal jaringan 4G LTE di Kota Purbalingga, sebelum optimasi) dan setelah optimasi. Kinerja cakupan dilihat dari jumlah penyebaran nilai RSRP optimal yaitu lebih dari -95 dBm, sedangkan kinerja kualitas sinyal dilihat dari jumlah penyebaran nilai SINR yang optimal yaitu lebih dari 10. Selain itu, parameter throughput (downlink maupun uplink) juga dianalisis untuk melihat pengaruh yang diberikan SINR.Pada penelitian ini, juga dianalisis penyebab terjadinya penurunan kinerja parameter RSRP dan SINR secara keseluruhan, dan dianalisis area yang masih menjadi bad spot RSRP dan SINR meski sudah dilakukan optimasi oleh perusahaan. Saran perbaikan juga diberikan untuk peningkatankinerja parameter. Metode optimasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tilting dan perubahan azimuth. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa terjadi penurunan kinerja parameter RSRP sebesar 10,3 %, penurunan kinerja parameter SINR sebesar 8.68 %, peningkatan kinerja DL Throughput sebesar 5,24 % dan penurunan kinerja UL Throughput sebesar 20,22 %. Di Kota Purbalingga, ditemukan 3 bad spot area RSRP dan 22 bad spot area SINR. Ketiga bad spot area RSRP disebabkan permasalahan weak coverage, sedangkan untuk 22 bad spot area SINR disebabkan tiga permasalahan weak coverage, satu cross coverage, tujuh conflict PCI Mod 3, dan sebelas no dominant coverage Keywords: LTE, Coverage, Optimasi RF
Rancang Bangun Antena Mikrostrip Persegi Panjang 2,4 GHz untuk Aplikasi Wireless Fidelity (Wi-Fi) Eva Yovita Dwi Utami; Franciscus Dalu Setaiji; Daniel Pebrianto
JURNAL NASIONAL TEKNIK ELEKTRO Vol 6, No 3: November 2017
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (834.659 KB) | DOI: 10.25077/jnte.v6n3.406.2017

Abstract

In order to support Wi-Fi technology, a low cost antenna which has small size and easily integrated with other device is required. Therefore, microstrip antenna becomes the main candidate. In this paper, design of rectangular patch microstrip antennas which work at the frequency of 2.4 GHz (2.4– 2.49 GHz) is presented. To increase gain, we designed a two-elements rectangular patch microstrip array antenna. The measurement of the designed antenna shows that the single patch microstrip antenna is capable of working at frequency range of 2.4– 2.5 GHz with VSWR ≤ 1.92 and only has 3.9 dB gain, while two elements rectangular patch array microstrip antenna is capable of working at frequency range of 2.35 – 2.5 GHz with VSWR ≤ 1.497 and gain of 6.67 dB. Received signal level on a mobile device when this 2-elements array antenna installed on a Wi-Fi is higher than if a dipole or a single patch antenna is installed instead. Keywords : microstrip, rectangular patch, Wi-FiAbstrakUntuk mendukung teknologi Wi-Fi diperlukan antena berbiaya murah yang berukuran kecil serta mudah diintegrasikan dengan peralatan lain. Untuk itu antena mikrostrip menjadi kandidat utamanya. Pada makalah ini, dirancang antena mikrostrip patch persegi panjang yang bekerja pada frekuensi 2,4 GHz (2,4 – 2,49 GHz). Untuk meningkatkan gain, dirancang antena array dua elemen. Hasil pengukuran menunjukkan, antena mikrostrip elemen tunggal bekerja pada rentang frekuensi 2,4 – 2,5 GHz (bandwidth 100 MHz) dengan VSWR≤ 1,92 dan mempunyai gain 3,9 dB. Sedangkan antena mikrostrip array dua elemen mampu bekerja pada rentang frekuensi 2,35 – 2,5 GHz (bandwidth 150 MHz) dengan VSWR ≤ 1,497 dan memiliki gain lebih besar yaitu  6,67 dB. Level sinyal daya terima perangkat mobile  pada saat Wi-Fi router menggunakan antena array dua elemen yang dirancang, lebih baik dibandingkan dengan pada saat menggunakan antena dipole atau antena mikrostrip elemen tunggal. Kata Kunci :Mikrostrip, patch persegi panjang, Wi-Fi
Antena Mikrostrip Lingkaran untuk Komunikasi MIMO 4x4 pada Frekuensi 15 GHz Eva Yovita Dwi Utami; Jesicha Claudya Novaldy; Andreas Ardian Febrianto
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 11, No 3 (2021)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v11i3.11900

Abstract

Pada jurnal ini dirancang dan direalisasikan antena mikrostrip patch lingkaran  MIMO 4x4 array 2 elemen yang bekerja pada frekuensi 15 GHz. Antena yang dirancang disimulasikan dengan menggunakan software CST Microwave Studio 2018. Bahan substrat yang digunakan adalah Duroid 5880, Simulasi rancangan antena menghasilkan return loss sebesar -22,557 dB, VSWR dengan nilai 1,1611, mutual coupling bernilai -40,525 dB lebar pita sebesar 1,482 dan gain mencapai 9,69 dB pada frekuensi resonansi 15 GHz. Antena yang direalisasikan berukuran 40x60,64 mm. Dari hasil pengukuran antena yang telah direalisasikan, diperoleh nilai return loss sebesar -26,8709 dB, VSWR sebesar 1,095, bandwidth sebesar 1,6 GHz dengan rentang frekuensi 14 GHz – 15,6 GHz, dan gain sebesar 14,39 dB pada frekuensi kerja 15 GHz.
UNJUK KERJA PENYAMA TURBO PADA SISTEM CODE DIVISION MULTIPLE ACCESS (CDMA) Eva Yovita Dwi Utami
Techné : Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 11 No. 02 (2012)
Publisher : Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.833 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui unjuk kerja penyama turbo pada sistem Code Division Multiple Access (CDMA) dalam mengurangi BER akibat pengaruh interferensi. Pada sistem penerima CDMA konvensional setelah data dikirimkan, kemudian diterima dan diawasandikan, tidak terdapat pengolahan data lebih lanjut. Sedangkan pada sistem CDMA dengan penyama turbo terdapat proses penapisan dan pemrosesan data yang telah diawasandikan, sehingga laju galat bit data informasi dapat dikurangi. Hasil penelitian menunjukkan sistem CDMA yang menggunakan penyama turbo dapat menghasilkan nilai BER yang lebih kecil dibandingkan sistem CDMA konvensional. Pada nilai Eb/No = 14 dB, nilai BER untuk sistem CDMA konvensional adalah 9,3401.10-3 sedangkan nilai BER untuk sistem CDMA dengan penyama turbo adalah 4,5381.10-3. Penelitian juga menunjukkan bahwa semakin besar jumlah pengulangan dalam sistem penyama turbo, makin besar pula pengurangan laju galat bit data informasi pada sistem CDMA, untuk pengulangan sebanyak 4 kali dengan nilai Eb/No = 14 dB diperoleh nilai BER sebesar 1,0761.10-5.
ANALISIS KEGAGALAN SOFT HANDOFF PADA JARINGAN CDMA2000 1xRTT Eva Yovita Dwi Utami
Techné : Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 12 No. 01 (2013)
Publisher : Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.4 KB)

Abstract

Proses soft handoff pada jaringan seluler CDMA dilakukan untuk menjaga kesinambungan hubungan saat berpindah daerah cakupan sel agar tidak terjadi pemutusan panggilan (call drop). SHOSR digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan soft handoff pada suatu jaringan. Makalah ini menyajikan analisis kegagalan soft handoff pada sistem CDMA 20001xRTT berdasarkan hasil drive test yang dilakukan pada jaringan CDMA 20001xRTT salah satu operator telekomunikasi seluler di Yogyakarta. Data trafik operator menunjukkan nilai SHOSR terendah terjadi di Prambanan dan Sleman. Drive test dan analisis hasilnya dilakukan pada kedua daerah itu. Pada daerah Prambanan, penyebab kegagalan soft handoff adalah T_ADD setting yang terlalu tinggi, sehingga nilai T_ADD perlu diturunkan menjadi -12 dB. Sementara itu penyebab kegagalan soft handoff di daerah Sleman adalah tidak dimasukkannya pilot tujuan handoff ke dalam daftar pilot tetangga (pilot set list).
KUALITAS LAYANAN DATA PADA JARINGAN CDMA 2000 1x EVOLUTION-DATA ONLY (EVDO) Eva Yovita Dwi Utami; Peni Listyaningsih
Techné : Jurnal Ilmiah Elektroteknika Vol. 13 No. 01 (2014)
Publisher : Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer Universitas Kristen Satya Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1376.146 KB)

Abstract

Penelitian kualitas layanan data pada jaringan CDMA 2000 1x Evolution-Data Only (EVDO) berdasarkan hasil drive test dan data trafik dilakukan pada salah satu operator penyedia layanan seluler di kota Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan BTS yang paling sering mengalami throughput yang buruk atau bernilai kurang dari 76 kbps, adalah BTS UGM, disusul BTS Mrican dan BTS Ambarukmo. Penyebab hasil throughput buruk yaitu Access Terminal (AT) pada daerah dengan throughput rendah berada di luar cakupan BTS tersebut. Hal ini diperlihatkan dari hasil perhitungan cakupan BTS UGM sekitar 2,32 km, namun daerah buruk pada BTS tersebut berada pada jarak 2,5 km. Key Performance Indicator (KPI) secara umum belum mencapai standar terutama dari nilai throughput yang diperoleh semua BTS. Pada BTS UGM secara khusus mendapatkan nilai CSSR dan PER paling buruk. Sedangkan BTS Mrican mengalami drop call paling tinggi.