Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

Economic Rationality of Residents Living in the Area Prone to Merapi Volcanic Disaster Napsiah, Napsiah; Gunawan, Budhi; Abdoellah, Oekan Soekotjo; Sulaeman, Munandar
KOMUNITAS: International Journal of Indonesian Society and Culture Vol 9, No 2 (2017): Komunitas, September 2017
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/komunitas.v9i2.10002

Abstract

The research concerned here was to know the economic rationality of residents who dwelled again in their former village after the eruption of Mount Merapi in 2010 and refused to be relocated by the government. A combined research method, namely, a combination between a qualitative method and a quantitative one, was used to uncover the rationality. The qualitative part of the research was conducted first by deciding informants considered knowledgeable about the matter under research. Then the informants were interviewed in turns decided via snowball sampling. Some secondary data were used to support the qualitative research. As for the quantitative part of the research, it was conducted afterwards by turning members of the households in the village into respondents. The finding of the research is as follows. The residents perceive the disaster not only as a dangerous natural phenomenon but also as an economic blessing because tourists’ visits to the areas suffering from the impact of the disaster enable residents to have activities that have economic value. That economic rationality was what motivated them to return to their village though its condition is categorized by the government as unfit for dwelling.
Faktor Penyebab Resistensi Anggota Terhadap Kebijakan Pengurus KUD (Kasus Pada Koperasi Unit Desa Sarwa Mukti Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung) (Cause Factors Management Policies on Members Resistency KUD (Koperasi Unit Desa Case Sarwa M. Munandar Sulaeman
Jurnal Ilmu Ternak Vol 12, No 1 (2012)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v12i1.5134

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : a) faktor penyebab resistensi anggota  terhadap kebijakan koperasi yang tidak sesuai dengan kepentingan anggota, b) bentuk   resistensi anggota  koperasi  terhadap  kebijakan  koperasi  yang  tidak  sesuai  dengan  kepentingan peternak dan c) harapan anggota dalam memperbaiki kebijakan koperasi. Metode penelitianyang dilakukan studi kasus dengan pendekatan kualitatif yang mengkaji konsep resistensi anggota terhadap kebijakan koperasi. Metode Penelitian Studi Kasus dengan pendekatan kualitatif. Informan ditentukan   dengan cara bertujuan (purposive). Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam (indepth interview) pengolahan data dengan organisasi, kategorisasi dan reduksi data serta analisis data dengan pemahaman mendalam (verstehen). Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa Sarwa Mukti Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung, karena merupakan basis kegiatan koperasi sapi perah yang potensial. Hasil penelitian, faktor resistensi anggota terhadap koperasi : Kebijakan yang tidak sesuai dengan kepentingan anggota (sarana produksi peternakan, pengurus tidak aspiratif, pelayanan kurang  memadai). Penolakan (resistensi anggota terhadap kebijakan koperasi berupa pernyataan melawan, sikap tidak setuju dan melakukan tindakan menyimpang terhadap kebijakan koperasi. Harapan peternak segera memperbaiki kebijakan koperasi.Kata kunci: Resistensi, kebijakan, koperasi
Peran Taman Teknologi Pertanian (TTP) Dalam Memberdayakan Peternak Domba (Studi Kasus Di Desa Cikandang, Kecamatan Cikajang) Deddy Hidayat; Denie Heriyadi; M. Munandar Sulaeman
Jurnal Ilmu Ternak Vol 19, No 1 (2019): June
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.302 KB) | DOI: 10.24198/jit.v19i1.22954

Abstract

Upaya pemerintah meningkatkan kesejahteraan masyarakat tani dilakukan melalui berbagai program dan pendekatan. Salah satu program yang dijalankan Kementerian Pertanian saat ini adalah pengembangan Taman Teknologi Pertanian (TTP). Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi peran TTP,  mengetahui potensi daya dukung peternakan domba, dan karakteristik masyarakat dalam memaknai ternaknya. Penelitian dilaksanakan pada Tanggal 15-30 Mei 2019. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif berdasarkan fenomena di lapangan, dengan mengunakan informan peternak dan pihak TTP. Penelitian menggunakan data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TTP berperan untuk mempercepat proses adopsi inovasi baru melalui penyebaran informasi, demonstrasi-demonstrasi, dan pelatihan-pelatihan teknologi budidaya domba menunjukkan hasil yang baik, namun belum semua peternak memahaminya. Banyaknya limbah pertanian yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan domba, tidak membutuhkan modal usaha yang besar, budidaya domba yang tidak terlalu sulit, pemasaran yang mudah, dan letak geografis yang strategis merupakan potensi bagi peternak di wilayah TTP Cikajang untuk mengembangkan usaha peternakan domba. Keadaan umum masyarakatnya dalam usia produktif, dengan pendidikan formal yang rendah, sudah berpengalaman lebih dari 10 tahun, dan merupakan pekerjaan sampingan, karakteristik peternak ini membutuhkan peningkatan pembinaan TTP Cikajang dalam memberdayakannya sehingga potensi daya dukung peternakan dapat dioptimalkan
DAMPAK POLA KEMITRAAN PERUNGGASAN TERHADAP POSISI TAWAR PETERNAK DI KABUPATEN BANDUNG Marina Sulistyati; Munandar Sulaeman; Siti Homzah
Sosiohumaniora Vol 6, No 2 (2004): SOSIOHUMANIORA, JULI 2004
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v6i2.5309

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk: a) menganalisis pola kemitraan perunggasan peternak ayam ras yang sedang berjalan di Kabupaten Bandung. b) menganalisis dampak pola kemitraan perunggasan terhadap posisi tawar peternak ayam ras di Kabupaten Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif untuk mengidentifikasi pola kemitraan yang ada dan mengkaji kategori-kategori dari data kualitatif. Tujuannya untuk mengungkap secara obyektif tindakan dan makna tindakan. Pendekatan ini berorientasi pada proses dan pencarian tentang makna kasusnya dengan harapan akan memperoleh suatu generalisasi tentang apa yang menjadi dasar terjadinya kasus (Munandar, 2004). Penelitian dilakukan di Kabupaten Bandung yang ditentukan secara purposive dengan alasan Kabupaten Bandung merupakan basis kegiatan PIR perunggasan. Analisis dilakukan dengan cara interpretatif, yaitu memahami secara mendalam (verstehen) tentang simbol makna yang menjadi latar dari kegiatan usahanya. Dari hasil analisis diambil simpulan sebagai berikut: 1. Empat pola kemitraan perunggasan yang berlangsung di Kabupaten Bandung tidak secara langsung antara peternak sebagai plasma dengan industri pabrikan, tetapi dimediasi oleh suatu badan atau perusahaan yang menjembatani antara peternak dengan perusahaan sebagai inti, bahkan badan atau perusahaan tersebut juga merupakan anak perusahaan atau kepanjangan tangan dari perusahaan pabrikan. Akibatnya nilai ekonomi kontrak kerjasama kemitraan menjadi tidak efisien bagi peternak. 2. Pada umumnya pola kemitraan yang dikembangkan oleh para pengusaha pabrik menimbulkan dampak posisi tawar peternak semakin lemah apabila berhadapan dengan para pengusaha pabrik, hal ini disebabkan sistem perjanjian yang dibangunnya adalah berdasarkan kepentingan dan kemampuan daya kontrol pengusaha besar. Kata Kunci: Pola kemitraan, perunggasan, posisi tawar
RESOLUSI KONFLIK PENDEKATAN ILMIAH MODERN DAN MODEL TRADISIONAL BERBASIS PENGETAHUAN LOKAL (Kasus di Desa Gadingan Kecamatan Sliyeg Kabupaten Indramayu) M. Munandar Sulaeman
Sosiohumaniora Vol 17, No 1 (2015): SOSIOHUMANIORA, MARET 2015
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.858 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v17i1.5671

Abstract

Resolusi konflik yang konvensional sering dilakukan dengan resolusi model pemikiran ilmiahmodern yang berasal dari teori Barat. Hal yang unik kalau dalam resolusi konflik pedesaan selain pendekatanilmiah modern, juga dilakukan dengan model tradisional berbasis pengetahuan lokal pendekatan magis, dimanaperempuan mendapat tugas dan berinisiatif untuk berkiprah dalam resolusi konflik tersebut. Tujuan Penelitian iniadalah untuk mengetahui proses konflik dan mekanisme menyelesaikan konflik, baik melalui pendekatan ilmiahmodern maupun model tradisional yang berbasis pengetahuan lokal; serta bagaimana tanggapan masyarakatterhadap model mekanisme resolusi konflik tersebut. Metode penelitian dilakukan dengan disain studi kasus,melalui pendekatan kualitatif. Informan diambil dari warga masyarakat aktor konflik serta perempuan yang terlibatresolusi konflik (15 orang). Instrumen penelitian berupa pedoman wawancara, yang digunakan untuk mengambildata melalui observasi dan diskusi kelompok terarah (20 orang). Analisis data dilakukan dengan pemahamanmendalam (verstehen) dengan tahapan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Validitas datadengan konsep triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelesaikan konflik telah dilakukan denganpendekatan ilmiah modern dan mekanisme pola tradisional, berbasis pengetahuan lokal pendekatan magis, dimanaperempuan telah dilibatkan dan bertindak sebagai tameng dengan cara nudis, berani berkorban dengan resikoberupa beban moral dan psikologis demi keselamatan dan kedamaian. Tanggapan masyarakat terhadap peranperempuan positif, baik secara kognitif, afektif maupun tindakan.Kata kunci : Resolusi konflik, tradisional, pengetahuan lokal.
DASAR-DASAR KONFLIK DAN MODEL RESOLUSI KONFLIK PADA MASYARAKAT DESA PANTURA JABAR M. Munandar Sulaeman
Sosiohumaniora Vol 12, No 2 (2010): SOSIOHUMANIORA, JULI 2010
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (101.723 KB) | DOI: 10.24198/sosiohumaniora.v12i2.5449

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui apa prasyarat kondisi konflik dan dasar-dasar konflik; Bagaimana keterkaitan nilai sosial budaya atau tradisi dengan terjadinya konflik antar warga dan resolusi konflik. Metode penelitian adalah studi kasus pendekatan kualitatif; Informan diambil secara purposive. Hasil penelitian : Prasyarat kondisi yang mencukupi (sufficiency condition) konflik yaitu: Pertama tradisi minuman keras sebagai simbol hiburan hajatan, yang terlembagakan melalui kesenian tradisional. Kedua, akibat tingginya sensitivitas pribadi, krisis identitas dan harga diri yang menuntut perhatian. Dasar-dasar terjadinya konflik adalah adanya perbedaan atau kontradiksi orientasi nilai sosial dan degradasi pemaknaan nilai sosial budaya dan upacara tradisi. Nilai sosial budaya (tradisi ritual dan seni) memiliki potensi sebagai modal sosial perdamaian karena sifatnya dapat memotivasi dan menumbuhkan perdamaian serta kondusif menggalang dan menumbuhkan kerjasama, tanggungjawab, penyelesaikan masalah bersama, meluaskan jaringan hubungan sosial, rasa solidaritas sosial dan kejujuran. Pemerintah dan masyarakat harus menumbuhkan nilai sosial budaya damai dan harmoni dengan sistem kondusif yang mengaktualisaskan dan merevitalisasi seni dan upacara tradisional melalui pencerahan rasional, logis dan agamis serta professional. Kata kunci: Dasar Dasar Konflik , Resolusi Konflik.
VALUE RATIONALITY OF PEOPLE LIVING ON THE SLOPE OF MERAPI IN YOGYAKARTA Napsiah Napsiah; Budhi Gunawan; Oekan Soekotjo Abdoellah; Munandar Sulaeman
Analisa: Journal of Social Science and Religion Vol 1, No 1 (2016): Analisa : Journal of Social Science and Religion
Publisher : Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18784/analisa.v1i1.201

Abstract

This study aims to describe rationality of the people who live in the eruptionprone areas of Mount Merapi and who refuse to be relocated. A qualitative research method with interpretative phenomenological analysis is used in this research. Informants are selected by snowball sampling technique. The location of research is in Pangukrejo village which is a village in the southern slopes of Merapi. The results show that people think Merapi as a place of origin where they obtain senses of comfort and safety. Merapi is also a place where they acquire and preserve community value system. Merapi is a symbol of their dignity that must be maintained. In this relation, eruption is interpreted as destiny, eruption is interpreted as destiny of God that can not be circumvented. At that time, their living conditions were on the bottom and could be overcome by means of mutual cooperation to return to normal condition. The value rationality motivate them to resettle in their homes after the great eruption of Merapi.
Cyberspace: Dampak Penyimpangan Perilaku Komunikasi Remaja (Cyberspace: The Impact of Adolescent Communication Behavior Deviation) Suci Wahyu Fajriani; Bintarsih Sekarningrum; Munandar Sulaeman
IPTEK-KOM : Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi Vol 23, No 1 (2021): Jurnal IPTEK-KOM (Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi)
Publisher : BPSDMP KOMNFO Yogyakarta, Kementerian Komunikasi dan Informatika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33164/iptekkom.23.1.2021.63 - 78

Abstract

Cyberspace telah menjadi bagian dari kehidupan dan kebutuhan sehari-hari remaja dalam berkomunikasi melalui koneksi internet melalui aplikasi. Penyimpangan perilaku remaja akibat komunikasi remaja melalui cyberspace dengan teman sebaya atau orang lain yang berdampak pada kepribadian remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dampak penyimpangan perilaku komunikasi remaja dalam cyberspace. Teori asosiasi diferensial pada poin komunikasi remaja dalam subkultur menyimpang digunakan untuk proses analisis dalam artikel ini. Artikel ini menggunakan metode penelitian kuantitatif eksplanatori, dengan sampel 100 remaja SMA Kota Bandung. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner online melalui Google Form. Hasil menunjukkan bahwa kepribadian yang terbentuk dari hasil penyimpangan perilaku komunikasi remaja adalah: (1) .embentuk kepribadian yang agresif (30%); (2) Membentuk kepribadian yang mudah emosi (27%); (3) Membentuk kepribadian yang cemas/stress (25%); dan Membentuk kepribadian yang lebih berani mencoba untuk hal baru (18%). Kesimpulan penelitian menunjukkan dalam membentuk kepribadian remaja berdampak kepada empat hal pada hasil penelitian yang disebabkan oleh aktivitas remaja pada cyberspace.
PENGEMBANGAN POTENSI USAHA HASIL TERNAK BERBASIS POPULASI DAN KELEMBAGAAN DI PROVINSI JAWA BARAT Iman Trisman; M. Munandar Sulaeman; Marina Sulistyati
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 8, No 1 (2022): Januari 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v8i1.6935

Abstract

The research was aimed to investigate business of development of livestock product based on animal population and institutional business. The research was conducted using Mix method namely quantitave and qualitative method. Quantitative method was used to determine the basic commodity based on population and institutional variables, then qualitative method was used to analyze the potential development of livestock products. The result showed there were seven regencies that have  potential to develop beef cattle commodity businesses, namely  Indramayu Regency, Kuningan Regency, Pangandaran Regency, Subang Regency, Tasikmalaya Regency, Sumedang Regency, and Majalengka Regency. Meanwhile, dairy cattle have the potential to be developed in six regencies, namely West Bandung regency, Cimahi Regency, Bandung Regency, Bogor Regency, Kuningan Regency, and Subang Regency. Toward, It is hoped that  the business development of beef cattle and dairy cattle can be developed in these areas by empowering livestock groups and utilizing local resources.
PENENENTUAN KAWASAN UNGGULAN AGRIBISNIS TERNAK DOMBA DI JAWA BARAT Achmad Firman; Linda Herlina; Maman Paturochman; M Munandar Sulaeman
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 4, No 1 (2018): Januari 2018
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.691 KB) | DOI: 10.25157/ma.v4i1.869

Abstract

Perkembangan ternak domba di wilayah Jawa Barat tidak terlepas dari dukungan potensi wilayah dan kultur beternak masyarakat. Terdapat beberapa wilayah di Jawa Barat sebagai sentra pengembangan ternak domba. Namun, apakah sentra-sentra tersebut telah sesuai dengan daya tampung dan menjadi wilayah unggulan ternak domba. Oleh karena itu penelitian ini ditujukkan untuk melihat daya tampung wilayah terhadap ternak domba, wilayah unggulan ternak domba, dan wilayah pengembangan ternak domba di Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kuantitatif. Lokasi yang dijadikan tempat studi adalah Provinsi Jawa Barat. Adapun hasil penelitiannya menunjukkan bahwa wilayah-wilayah di Jawa Barat yang memiliki Indeks Daya Dukung (IDD) hijauan berkateogri aman sebanyak 22 kabupaten/kota. Sedangkan wilayah-wilayah yang masuk kategori ternak domba sebagai ternak unggulan (LQ > 1) ada sebanyak 13 kabupaten/kota. Akan tetapi, berdasarkan hasil 2 analisis, yaitu IDD dan LQ menunjukkan hanya 8 kabupaten dan 3 perkotaan (Kota Bogor, Kota Sukabumi, dan Kota Cirebon) yang berpotensi untuk pengembangan ternak domba ke depan.Kata Kunci: Wilayah, Pengembangan, Domba, Daya Tampung, Komoditas Unggulan