Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Fortifikasi Tepung Tulang Julung-Julung Sebagai Sumber Kalsium Terhadap Tingkat Kesukaan Kerupuk Tabita Deborah; Eddy Afrianto; Rusky Intan Pratama
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 7, No 1 (2016): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

            Penelitian ini bertujuan untuk menentukan persentase penambahan tepung tulang julung-julung terhadap kerupuk yang paling disukai panelis. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai Maret 2016 di Laboratorium Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran serta uji Kimia dilakukan di Laboratorium Jasa Uji Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan lima perlakuan imbangan tepung tulang julung-julung dengan tapioka, yaitu 0%:100%; 5%:95%; 10%:90%; 15%:85%; dan 20%:80% dengan 20 orang panelis semi terlatih sebagai ulangan. Parameter yang diamati adalah uji fisik (tingkat kemekaran), uji kimia (kadar air dan kalsium), dan uji hedonik (uji kesukaan) berdasarkan karakteristik organoleptik. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penambahan tepung tulang julung-julung pada kerupuk untuk semua perlakuan masih disukai panelis, akan tetapi perlakuan 10% menghasilkan kerupuk yang lebih disukai dibandingkan perlakan lainnya, dengan nilai kesukaan terhadap kenampakan, aroma, rasa, dan tekstur masing-masing 8,2; 7,7; 8,3; dan 8,3; kadar air 9,0% dengan kandungan kalsium sebesar 0,62%.
Pengaruh Penggunaan Jenis Gula Dan Konsentrasi yang Berbeda Terhadap Tingkat Kesukaan Dendeng Ikan Nila Ulfah - Maisyaroh; Nia - Kurniawati; Iskandar - -; Rusky Intan Pratama
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 2 (2018): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. IX No. 2 /Desember 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (384.124 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis dan konsentrasi gula pada dendeng ikan nila yang paling disukai panelis berdasarkan karakteristik organoleptik. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari – Maret 2018, bertempat di Laboratorium Pengolahan Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, sedangkan uji proksimat dilakukan di Laboratorium Nutrisi Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan enam perlakuan jenis dan konsentrasi gula yang berbeda: gula pasir konsentrasi 15%, 20%, 25%, gula merah konsentrasi 15%, 20%, 25% dari total berat ikan dengan 20 panelis semi terlatih sebagai ulangannya. Parameter yang diamati adalah tingkat kesukaan terhadap karakteristik organoleptik meliput kenampakan, aroma, tekstur, serta rasa dan uji proksimat meliputi kadar air, kadar abu, protein, lemak dan karbohidrat pada perlakuan yang paling disukai. Data tingkat kesukaan dianalisis menggunakan analisis non parametrik Friedman dan pengambilan keputusannya menggunakan metode Bayes. Hasil penelitian diperoleh bahwa semua perlakuan masih disukai panelis namun perlakuan penggunaan gula merah 25% adalah perlakuan yang lebih disukai dibanding perlakuan lainnya dengan nilai median kenampakan, tekstur, dan rasa adalah 7 (disukai) dan aroma adalah 8 (sangat disukai), kadar air 8,83%, kadar abu 16,31%, lemak 9,31%, protein 27,28%, dan karbohidrat 45,49%.
Perbedaan Jenis Ikan Sebagai Bahan Baku Terhadap Tingkat Kesukaan Kamaboko Syarifudin Sahlan; Evi Liviawaty; Iis Rostini; Rusky Intan Pratama
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol. IX No. 1 /Juni 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (347.785 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan jenis ikan sebagai bahan baku dalam pembuatan kamaboko terhadap tingkat kesukaan panelis. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran pada bulan Mei 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental dengan perlakuan bahan baku berbeda yaitu menggunakan ikan nila merah, bandeng, dan kakap merah. Pengamatan yang dilakukan adalah uji kesukaan meliputi kenampakan, aroma, tekstur dan rasa. Uji fisik berupa uji lipat, uji kimia meliputi uji Kadar air, dan kadar protein. Hasil penelitian menunjukan bahwa kamaboko dengan bahan baku ikan nila merah merupakan kamaboko yang paling disukai oleh panelis dengan nilai median  kenampakan 9, aroma 7, tekstur 8, rasa 9, uji lipat dengan nilai 5 (sangat kenyal), kadar air 75,19% dan kandungan protein sebesar 12,76%. 
Analisis Keterkaitan Parameter Oseanografi Terhadap Upaya Penangkapan Ikan Tenggiri (Scomberomorus comerson) yang Didaratkan Di PPN Kejawanan Cirebon Teguh Satrio Nugraha; Alexander M. A. Khan; Rusky Intan Pratama; Izza Mahdiana Apriliani
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 2/Desember 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (370.937 KB)

Abstract

Kegiatan perikanan tangkap adalah kegiatan ekonomi yang mencakup penangkapan atau pengumpulan hewan dan tanaman air yang hidup di laut atau perairan umum secara bebas. Salah satu daerah sentra perikanan tangkap adalah Cirebon. Produksi perikanan yang cukup tinggi di dominasi oleh perikanan tangkap di laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan parameter oseanografi terhadap upaya penangkapan ikan. Penelitian ini dilakukan di perairan Cirebon dan Pelabuhan Perikanan Kejawanan dengan melihat hubungan suhu permukaan laut, klorofil-a dan Catch Per Unit Effort (CPUE). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perairan Laut Jawa memiliki variabilitas. Nilai faktor oseanografi yaitu Suhu Permukaan Laut (SPL) dan Klorofil-a. Rata-rata nilai SPL pada bulan Agustus hingga Desember terus mengalami peningkatan. Nilai rata-rata konsentrasi klorofil-a tinggi pada bulan Agustus hingga Desember. Dengan demikian Ikan Tenggiri yang didaratkan di PPN Kejawana Cirebon mempunyai keunikan yaitu musim tangkapan yang dilakukan dalam 1 tahun yaitu 5 bulan, Agustus hingga Desember. Nilai hasil tangkapan ikan tenggiri tertinggi berada pada bulan Oktober yaitu sebesar 650 kg dan terendah terjadi pada bulan September yaitu 146 kg. nilai R square sebesar 0,926 yang menunjukan bahwa keeratan hubungan linear antara variabel (X) dan variabel (Y) yaitu sebesar 92,6%, sedangkan sisanya yaitu 7,4% dipengaruhi oleh variabel lain di luar variabel perhitungan.
Analisis Kelayakan Usaha Produk Olahan Berbahan Baku Ikan Nila (Oreochromis niloticus) (Studi Kasus di CV Sakana Indo Prima Kota Depok) Refki Aditya Yudaswara; Achmad Rizal; Rusky Intan Pratama; Asep Agus Handaka Suryana
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 9, No 1 (2018): Jurnal Perikanan Dan Kelautan Vol. IX No. 1 /Juni 2018
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.436 KB)

Abstract

 [ja1]                 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha dari usaha produk olahan berbahan baku ikan nila yaitu  produk siomay dan produk kekian di CV Sakana Indo Prima. Waktu dan Tempat penelitian dilaksanakan pada bulan Maret hingga bulan April 2017 di CV Sakana Indo Prima. Penelitian ini dirancang menggunakan metode penelitian studi kasus dan analisis deskriptif kuantitatif sebagai metode analisis yang digunakan. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan metode analisis finansial dan analisis kelayakan dengan analisis biaya usaha, penerimaan dan keuntungan, break even point (BEP), benefit cost ratio (BCR), payback period (PP), serta net present value (NPV). Berdasarkan hasil penelitian diperoleh keuntungan untuk produk siomay sebesar Rp. 3.021.528.467/tahun dan produk kekian sebesar Rp. 1.464.814.467/tahun. Usaha produk siomay memiliki nilai B/C ratio 1.53 dan produk kekian memiliki nilai B/C ratio 1.45 artinya kedua produk layak diusahakan. Usaha produk siomay perlu menjual minimal 297.451 kemasan sedangkan produk kekian minimal 164.667. Jangka waktu pengembalian biaya investasi produk siomay yaitu selama 3 bulan 16 hari sedangkan produk kekian selama 7 bulan 6 hari. Nilai NPV produk siomay dan produk kekian diatas 0.  
Penambahan Ekstrak Kunyit Terhadap Karakteristik Presto Ikan Nila yang Disimpan Pada Suhu Kamar Hendra Nopandi; Rusky Intan Pratama; Asep Agus Handaka Suryana; Iis Rostini
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 2 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 2/Desember 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (305.164 KB)

Abstract

Riset ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas kunyit serta konsentrasi terbaiknya dalam mengawetkan pindang presto ikan nila berdasarkan karakteristik uji mikrobiologis dan uji kimiawi meliputi kadar air dan pH, dengan demikian dapat diketahui lama masa simpan pindang presto ikan nila yang ditambahakan ekstrak kunyit tersebut. Riset ini dilaksanakan di Laboratorium Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran pada bulan Juli 2019. Metode riset yang digunakan adalah eksperimental, dengan empat perlakuan penambahan larutan ekstrak kunyit sebesar 0%, 3%, 4% dan 5%. Parameter uji yang diamati dalam riset yaitu uji mikrobiologis dengan metode TPC (Total Plate Count) secara duplo dan uji kimiawi meliputi analisis kadar air dan pH. Hasil riset menunjukkan bahwa perlakuan penambahan ekstrak kunyit dengan konsentrasi sebesar 4% mampu memberikan masa simpan pindang presto ikan nila sampai lima hari dibandingkan dengan pindang presto ikan nila yang tidak diberi perlakuan ekstrak kunyit atau kontrol (0%) yang hanya mampu bertahan selama dua hari, hal tersebut dibuktikan dengan jumlah total bakteri pada perlakuan 4% mencapai 5,57x104 CFU/gram pada hari ke-5, nilai kadar air mencapai 73% pada hari ke-5 dan  nilai pH mecapai 6,5 pada hari ke-5.
Perubahan Karakteristik Ikan Nilem Pada Berbagai Pengolahan Suhu Tinggi Dyah Putri Utami; Emma Rochima; Iskandar . .; Rusky Intan Pratama
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 10, No 1 (2019): Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. X No. 1/Juni 2019
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.821 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan karakteristik ikan nilem secara fisik dan kimiawi yang terjadi pada berbagai pengolahan ikan nilem dengan suhu tinggi. Ikan Nilem diolah dengan proses goreng, kukus, dan presto. Penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental yang datanya dianalisis secara deskriftif. Parameter yang diuji adalah uji fisik yaitu warna (kecerahan, nilai a, nilai b,nilai c, dan hue), dan tekstur (kekerasan, daya kohensif, dan kelengketan) serta uji kimiawi (protein, karbohidrat, air, abu dan lemak). Hasil penelitian karakteristik nilai kecerahan ikan nilem berkisar dari 40,15 - 47,29. Pada uji nilai hue didapatkan kisaran nilai 72,17 – 88,13 termasuk kategori yellow red. Nilai chroma tertinggi terdapat pada ikan nilem goreng yaitu 19,51 dan terendah pada ikan segar yaitu 1,80. Nilai a positif dan b positif menunjukan bahwa olahan ikan nilem segar, ikan nilem goreng, ikan nilem kukus, dan ikan nilem presto mengandung unsur warna merah dan kuning. Uji tekstur menghasilkan nilai kekerasan tertinggi pada ikan nilem segar yaitu 2404,1 dan terendah pada ikan nilem olahan presto yaitu 992,2. Nilai elastisitas tertinggi pada ikan nilem goreng yaitu 70,70 dan terendah pada ikan nilem segar 31,79. Nilai kohensif tertinggi ada pada ikan nilem goreng yaitu 0,633 dan terendah pada ikan segar 0,334. Kadar protein tertinggi terdapat  pada ikan nilem goreng 31,67% dan terendah pada ikan nilem segar 15,97%. Kadar karbohirat pada semua olahan ikan nilem adalah 0 %. kadar air tertinggi terdapat ikan nilem segar 77,37%, dan terendah pada ikan nilem goreng 18,50%. Kadar abu tertinggi terdapat pada ikan nilem goreng 4,93% dan terendah terdapat pada ikan nilem presto 1,01%. Hasil kadar lemak tertinggi pada ikan nilem goreng  44,17 dan terendah pada ikan nilem segar 4,35%.
KARAKTERISASI MUTU SURIMI SEGAR DAN KAMABOKO IKAN NILA BERDASARKAN PERBEDAAN PROSES PENCUCIAN MENGGUNAKAN NACL DAN NAHCO3 Muhammad Musa Dzulfiqaar Wiradimadja; Rusky Intan Pratama; Achmad Rizal
Jurnal Perikanan Kelautan Vol 8, No 2 (2017): Jurnal Perikanan dan Kelautan
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.428 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakterisasi mutu surimi ikan nila dan aplikasinya terhadap pembuatan kamaboko berdasarkan perbedaan proses pencucian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Industri Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran, Laboratorium Uji Fakultas Teknik Industri Pangan Universitas Padjadjaran serta Laboratorium Hasil Perikanan Institut Pertanian Bogor pada bulan Maret 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental, dengan A (kontrol), B (NaCl 0,3%), C (NaHCO3 0,5%) dan D (NaCl 0,3% dan NaHCO3 0,5%). Aspek yang diuji pada penelitian ini adalah tingkat derajat putih, tingkat kekuatan gel dibahas secara deskriptif dan nilai uji gigit kamaboko dibahas secara statistik menggunakan uji Friedman sesuai dengan pengujian kamaboko oleh Surimi Workshop di Seattle, Jepang.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan D (NaCl 0,3% dan NaHCO3 0,5%) merupakan perlakuan yang menghasilkan kamaboko ikan nila terbaik dengan nilai derajat putih sebesar 61,66% kekuatan gel sebesar 695,1 g.cm, nilai rata uji gigit sebesar 9,1 serta digolongkan ke dalam kelas satu pada sistem penilaian surimi berdasarkan penilaian kamaboko oleh Surimi Workshop di Seattle, Jepang.
Productivity Analysis Of Fisherman Catchment In Pangandaran District (Case Study Of Pangandaran District) Yuli Nisa Nuryanti; Asep Agus Handaka Suryana; Rusky Intan Pratama; Ine Maulina
Barakuda'45 Vol 4 No 2 (2022): Edisi November
Publisher : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47685/barakuda45.v4i2.221

Abstract

This research was conducted at Pangandaran Sub Regency, Pangandaran Regency in August untill December 2021. The aims of this study was to analyze the profile and factors that affect the dynamics of fishing productivity in Pangandaran District, Pangandaran Regency. The research method used in this research is the litelature survey. The data obtained is in the form of primary and secondary data. Data collection is done using questionnaires using purposive sampling techniques. Data analyzed by using quantitative and qualitative descriptive methods. The results showed that in 2015 produced the highest value of production productivity per fisherman of 2,393.6 kg / person / year and the highest value of production productivity per ship unit of 7,440.2 kg / unit / year. The highest result of productivity of production value per fisherman amounted to Rp. 113,411,224 per fisherman per year, and productivity of production value per ship unit amounted to Rp. 352,519,887 per ship unit per year. Factors that affect fishing productivity are the number of crew members per trip, the size of the ship, the length of the fishing operation per trip, many fishing operations per month and operational costs.
Digestibility of Feed Supplemented with Common Pleco Meal and Its Impact on The Growth of Nile Tilapia (Oreochromis sp.) Yuli Andriani; Rusky Intan Pratama
Torani Journal of Fisheries and Marine Science VOLUME 6 NOMOR 2, JUNE 2023
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35911/torani.v6i2.26091

Abstract

Common pleco is a wild fish whose habitat occupies a lot of reservoir areas and public waters in Indonesia. The amount is abundant and not consumed by humans, is a great potential to be used as a source of animal protein in fish feed. The purpose of this study was to evaluate the digestibility of common pleco fish meal in artificial feed for nile tilapia (Oreochromis niloticus.) The study was carried out at the Aquaculture Laboratory Hatchery, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, Universitas Padjadjaran, while the manufacture of common pleco meal, proximate analysis of feed ingredients and the test feed was carried out by the Laboratory of Chemistry and Animal Feed, Faculty of Animal Husbandry, Universitas Padjadjaran. The design used in this study was a Completely Randomized Design (CRD) consisting of 5 (five) treatments and 3 (three) replications. The treatment given was the addition of common pleco flour in artificial feed at 0%, 5%, 10%, 15% and 20%. The parameters observed in this study consisted of digestibility, growth rate, and water quality. The results of the research on some of these parameters indicate that the addition of common pleco meal can still be used in artificial feed up to 10%. The tilapia studied had the highest relative growth with a value of 0.218%. The digestibility level of the studied feed reached a value of 85.256%, and the water quality studied was still within the safe tolerance limits for fish farming. Based on the results of this study, the negative effect on the survival rate of tilapia did not occur until the addition of common pleco flour to artificial feed reached 10%. Thus, the fish meal has the potential as an alternative to fish meal in fish feed formulations.