S. Rosalinda
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Peningkatan Kapasitas Tahap Esterifikasi Minyak Kemiri Sunan (Reutalis trisperma) sebagai Bahan Baku Produksi Biodiesel Eki Dwiyan Saputra; Sarifah Nurjanah; Haryono Haryono; Ade Moetangad Kramadibrata; Efri Mardawati; Wahyu Daradjat; Handarto Handarto; Totok Herwanto; S. Rosalinda; Muhammad Saukat; Dedy Prijatna
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 13, No 2 (2019): TEKNOTAN, Desember 2019
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.784 KB) | DOI: 10.24198/jt.vol13n2.4

Abstract

Ketergantungan terhadap bahan bakar fosil menjadi permasalahan utama yang sedang terjadi. Biodiesel merupakan energi terbarukan berasal dari minyak nabati yang dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Kemiri sunan (Reutalis trisperma) merupakan salah satu tanaman yang bisa digunakan menjadi bahan baku pembuatan biodiesel. Karena nilai FFA yang tinggi menyebabkan reaksi esterifikasi harus dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peningkatan kapasitas terhadap mutu dan rendemen dari minyak kemiri sunan hasil esterifikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan pendekatan korelasi regresi dengan nilai determinan terbaik. Esterifikasi dilakukan dengan menggunakan lima perlakuan kapasitas yaitu A = 200 mL; B = 400 mL; C = 600 mL; D = 800 mL; dan E = 1000 mL. Parameter mutu yang diuji pada penelitian ini adalah rendemen, densitas, viskositas kinematik, bilangan asam dan FFA, kadar air, indeks bias, dan warna. Hasil penelitian menunjukan peningkatan kapasitas pada proses esterifikasi mempengaruhi mutu minyak. Perlakuan E merupakan hasil terbaik yang diperoleh, karena memiliki nilai terbaik pada 5 parameter dari 8 parameter keseluruhan. Perolehan nilai rendemen, bilangan asam, FFA, densitas, viskositas kinematik, indeks bias dan warna (oHUE) pada perlakuan E secara berturut adalah 82,04%, 2,9702 mg-KOH/g-minyak, 4,61%, 0,9486 g/cm3, 4,94 mm2/s, 0,9939%, 0,0008951, dan 87,47991 (Yellow Red).
KAJIAN PENGARUH DUA METODE PEMURNIAN TERHADAP KERJERNIHAN DAN KADAR PATCHOULI ALCOHOL MINYAK NILAM (PATCHOULY OIL) ASAL SUMEDANG Sarifah Nurjanah; Sudaryanto Zain; S. Rosalinda; Ilham Fajri
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 10, No 1 (2016): TEKNOTAN, Agustus 2016
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.352 KB)

Abstract

Indonesia merupakan penghasil minyak nilam dunia yang paling tinggi, akan tetapi nilai jual minyak nilam terutama minyak nilam dari Sumedang mempunyai harga jual yang rendah. Hal ini disebabkan karena mutu terutama kejernihan dan kadar PA yang belum memenuhi preferensi konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh pemurnian secara kimia dan secara fisik terhadap kejernihan dan kadar PA minyak nilam. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan analisis deskriptif. Pemurnian secara kimia dengan menggunakan asam sitrat (1% dan 2%), bentonit (2,5% dan 5%) dan campuraan asam sitrat (1%) dengan natrium sitrat (1% dan 2,5%), sedangkan pemurnian secara fisik dilakukan dengan redestilasi. Percobaan dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemurnian dapat meningkatkan mutu minyak nilam terutama kejernihan. Minyak nilam yang tadinya berwarna kuning buram ke coklatan menjadi menjadi kuning terang. Pemurnian minyak juga dapat meningkatkan kadar PA jika menggunakan metode redestilasi dan penggunaan asam sitrat dan natrium sitrat dari kadar PA 29% menjadi 30%.Kata kunci: minyak nilam, pemurnian kimia, pemurnian fisik, kejernihan, kandungan PA
Formulasi Handbody Lotion (Setil Alkohol dan Karagenan) dengan Penambahan Ekstrak Delima Merah Nunung Nurhaijah Hudairiah; S. Rosalinda; Asri Widyasanti
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 15, No 1 (2021): TEKNOTAN, Agustus 2021
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol15n1.7

Abstract

Delima merah mengandung antioksidan vitamin C yang berfungsi untuk mencegah oksidasi, penuaan, dan regenerasi sel. Ekstrak delima merah dapat dimanfaatkan sebagai bahan alami dalam handbody lotion. Handbody lotion merupakan kosmetik yang mengandung banyak air berbentuk emulsi tipe minyak dalam air yang diaplikasikan pada kulit bagian tangan dan tubuh. Salah satu bahan penyusun handbody lotion adalah setil alkohol yang berfungsi sebagai pengemulsi, pengental, dan penstabil yang dapat digantikan oleh karagenan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi terbaik dari setil alkohol dan karagenan serta penambahan ekstrak delima merah pada handbody lotion. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental laboratorium dengan analisis statistik One-Way ANOVA dan uji lanjutan Duncan serta analisis data secara deskriptif. Tahapan penelitian terdiri dari pembuatan handbody lotion menggunakan setil alkohol (0,5%; 0,7%; 1,0%) dan karagenan (1,0%; 2,0%; 3,0%) serta penambahan ekstrak delima merah sebesar 0,2% dan 2,5% pada handbody lotion terbaik yang didapatkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa handbody lotion memenuhi SNI 16-4399-1996 (penampakan, pH, viskositas) dimana handbody lotion terbaik dibuat menggunakan setil alkohol 1,0% (rendemen 92,8%; homogen; pH 8,0; viskositas 4950,0 cP) dan karagenan 3,0% (rendemen 92,5%; homogen; pH 8,0; viskositas 9262,5 cP). Handbody lotion dengan setil alkohol 1,0% dan ekstrak delima merah 0,2% memiliki rendemen 92,5%; homogen; pH 7,0; dan viskositas 4550,0 cP. Handbody lotion dengan karagenan 3,0% dan ekstrak delima merah 2,5% memiliki rendemen 92,5%; homogen; pH 7,0; dan viskositas 5233,3 cP. Penambahan ekstrak delima merah menghasilkan handbody lotion yang memenuhi SNI 16-4399-1996.
Formulasi Handbody Lotion (Setil Alkohol dan Karagenan) dengan Penambahan Ekstrak Kelopak Rosela Maya Irmayanti; S. Rosalinda; Asri Widyasanti
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 15, No 1 (2021): TEKNOTAN, Agustus 2021
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol15n1.8

Abstract

Handbody lotion merupakan kosmetik yang dapat diaplikasikan pada kulit bagian tangan dan tubuh yang berfungsi untuk mengurangi dehidrasi kulit. Setil alkohol pada handbody lotion memiliki fungsi sebagai pengental, penstabil dan pengemulsi, dimana fungsi setil alkohol ini dapat digantikan oleh karagenan. Ekstrak kelopak rosela dengan kandungan vitamin C dapat melindungi kulit dari radikal bebas. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan konsentrasi terbaik dari penggunaan setil alkohol dan karagenan serta penambahan ekstrak kelopak rosela pada handbody lotion. Metode dari penelitian ini adalah analisis data menggunakan One Way ANOVA dan uji lanjutan duncan serta analisis deskriptif. Tahapan dari penelitian adalah penggunaan setil alkohol (0,5%; 0,7%; dan 1%) dan karagenan (1%; 2%; dan 3%) pada pembuatan handbody lotion serta handbody lotion terbaik ditambah dengan ekstrak kelopak rosela 2,5%. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa formula handbody lotion yang dibuat memenuhi SNI 4399-1966 (penampakan, pH, dan viskositas) dimana perlakuan terbaik yaitu setil alkohol 1% (rendemen 92,8%; homogen; pH 8,0; viskositas 4950,0 cP) dan karagenan 3% (rendemen 92,5%; homogen; pH 7,0; viskositas 9262,5 cP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat fungsional dari setil alkohol dapat digantikan oleh karagenan. Handbody lotion terbaik dengan penggunaan setil alkohol 1% ditambah dengan ekstrak kelopak rosela 2,5% menghasilkan rendemen 92,4%; penampakan homogen;pH 7,0; viskositas 4266,7 cP. Handbody lotion dengan penggunaan karagenan 3% ditambah dengan ekstrak kelopak rosela 2,5% menghasilkan rendemen 92,4%; penampakan homogen; pH 7,0; viskositas 5216,7 cP. Penambahan ekstrak kelopak rosela menghasilkan handbody lotion yang memenuhi standar SNI 4399-1996.
Kajian Proses Destilasi Fraksinasi Biodiesel Kemiri Sunan (Reutealis trisperma) Fathia Salsabila Emmaputri; Sarifah Nurjanah; Efri Mardawati; M. Ade Moetangad Kramadibrata; Mimin Muhaemin; Wahyu Daradjat; Handarto Handarto; Totok Herwanto; S. Rosalinda
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 12, No 2 (2018): TEKNOTAN, Desember 2018
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1404.187 KB) | DOI: 10.24198/jt.vol12n2.5

Abstract

Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang berasal dari minyak nabati. Kemiri sunan (Reutealis trisperma) merupakan salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai bahan baku biodiesel. Untuk mendapatkan mutu biodiesel yang optimal, perlu dilakukan peningkatan asam lemak ester yang relevan melalui proses destilasi fraksinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur destilasi fraksinasi terhadap mutu biodiesel, mengetahui fraksi biodiesel dengan rendemen dan mutu terbaik, serta mengetahui mutu biodiesel kemiri sunan. Metode yang digunakan adalah metode eksperimental dengan analisis deskriptif. Destilasi fraksinasi dilakukan dengan tiga perlakuan suhu yaitu A = 260-330°C; B = 330-348°C; dan C = 348-360°C. Percobaan dilakukan sebanyak tiga kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biodiesel terdestilasi pada perlakuan A dan B. Fraksi biodiesel terbaik apabila ditinjau dari kebutuhan mesin dan kebutuhan proses merupakan fraksi biodiesel hasil perlakuan A dengan perolehan nilai terbaik dari rendemen, viskositas kinematik, densitas, kadar air, bilangan asam, bilangan iod, titik nyala, serta angka setana secara berturut-turut adalah 16,08%; 2,69 mm2/s; 872,27 g/cm3; 0,22%; 0,27 mg KOH/g minyak; 17,83 g-I2/100 g minyak; 288,33°C; dan 71,50.Kata Kunci: Biodiesel, kemiri sunan, destilasi fraksinasi
Analisis Ergonomi dan Ekonomi Mesin Pencacah Plastik Tipe Reel Wahyu Sugandi; S. Rosalinda; Rizky Mulya Sampurno; Ahmad Thoriq
Teknotan: Jurnal Industri Teknologi Pertanian Vol 16, No 3 (2022): TEKNOTAN, Desember 2022
Publisher : Fakultas Teknologi Industri Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jt.vol16n3.3

Abstract

Penanganan sampah yang tidak efektif memberikan dampak buruk bagi lingkungan, terutama sampah anorganik atau non biodegradable. Salah satu sampah anorganik yang banyak dihasilkan dari suatu proses industri atau rumah tangga adalah sampah plastik. Laboratorium Alat dan Mesin Pertanian Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran sudah mengembangkan mesin pencacah plastik tipe reel namun mesin tersebut belum dilakukan analisis ekonomi dan ergonomi. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis kelayakan ergonomi dan ekonomi untuk mesin tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei deskriptif yaitu melalui pengukuran antropometri, perhitungan beban kerja, biomekanik, ekonomi dan tingkat kebisingan, pengisian kuesioner dan wawancara. Adapun tahapan penelitian adalah sebagai berikut; observasi lapang, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, analisis beban kerja, analisis biomekanika, analisis ekonomi dan analisis kebisingan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi mesin pencacah plastik berdasarkan hasil pengukuran antropometri belum memenuhi kaidah ergonomi karena tinggi hopper 170 cm  melebihi tinggi bahu operator 140 cm dan tinggi outlet 40 cm lebih rendah dari tinggi pinggul operator 96 cm sehingga pada saat pengoperasian mesin operator merasa tidak nyaman. Hasil skor REBA yang didapat yaitu 7 untuk posisi menyalakan mesin dan pengambilan hasil cacahan sementara didapatkan skor 6 untuk posisi memasukkan bahan ke dalam hopper, hasil tersebut menunjukkan belum sesuai dengan kaidah ergonomi karena tergolong tingkat resiko sedang. Hasil uji kebisingan yaitu pada hopper 97,9 dB dan outlet 102,24 dB  kondisi dengan beban, hasil tersebut belum sesuai dengan kaidah ergonomi karena melebihi standar yaitu 85 dB. Hasil analisis kelayakan usaha menunjukkan bahwa mesin sudah layak secara ekonomi, karena hasil menunjukkan NPV Rp. 37.354.120 > 0, BCR 1,11 > 1, IRR 2,07% > suku bunga MARR (suku bunga deposito Bank BRI  2%), dan PBP pada bulan ke- 24.