Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PRODUKSI DAN KARAKTERISTIK GELATIN HALAL BERBAHAN DASAR USUS AYAM Jajang Gumilar dan Andri Pratama
Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 28 No. 1 (2018): Jurnal Teknologi Industri Pertanian
Publisher : Department of Agroindustrial Technology, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gelatine is one of the most indispensable products in the food industry, pharmaceutical industry, photography industry, and other industries. Currently, the demand for gelatine in Indonesia is almost 100% fulfilled by gelatine imports from various countries. Imported gelatineare obtained from the hydrolysis of collagen from pigs and cattle body parts, which causes the anxiety of the Indonesian because the majority of Indonesian are moslems. Moslems forbid all types of food products derived from pigs and livestock that are not slaughtered using Islamic ways. Therefore, it is necessary to find out various raw materials alternatives to get halal gelatine. Gelatine can be made from various body tissues of livestock such as chicken intestines. The main ingredients of the intestine are proteins including collagen. Gelatine is obtained from collagen hydrolysis. Optimization of the acid concentration and soaking time at the demineralization stage influence to gelatine quality. This experiment was conducted experimentally, the design used was a complete randomized design with factorial pattern, the treatments were hydrochloric acid concentration (3, 5, and 7%) and soaking time (24, 48, and 72 hours), each treatment was repeated four times. Variant analysis was used to determine the treatment difference, followed by Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) to test the differences between treatments. The results showed that there was an interaction between the use of hydrochloric acid concentration with the length of soaking time on the quality of chicken intestine gelatine. The use of 3% hydrochloric acid with 24 hours soaking time resulted the best quality of chicken intestine gelatin, and had gelatine characteristic ie yield of 4.33%; water content of 5.49%; ash content 3.80%; pH 5.5; and gel strength of 157.48 g bloom.Keywords: gelatin, characterization, production, chicken intestine
Kualitas Fisikokimia Naget Ayam yang Menggunakan Filer Tepung Suweg (Amorphophallus campanulatus B1) (Physicochemical Quality of Chicken Nugget Using Suweg (Amorphophallus campanulatus B1) Flour as Filler) Jajang Gumilar; Obin Rachmawan; Winda Nurdyanti
Jurnal Ilmu Ternak Vol 11, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v11i1.393

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kualitas fisikokimia naget ayam yang menggunakan tepung tapioka dengan naget ayam yang menggunakan tepung suweg. Kualitas fisik didasarkan pada daya ikat air, susut masak, dan keempukan, sedangkan untuk kualitas kimia didasarkan pada kadar air, kadar protein, serta kadar lemak. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap degan empat perlakuan tingkat penggunaan tepung Suweg yaitu P1 = 10%, P2 = 15%, P3 = 20%, P4 = 25%, dan kontrol P0 = 10% tepung Tapioka, masing-masing perlakuan diulang sebanyak empat kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung Suweg berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kualitas fisiko kimia naget ayam. Penggunaan tepung Suweg sebanyak 10% memiliki kualitas fisikokimia yang tidak berbeda dengan kontrol yaitu daya ikat air 61,99%; susut masak 1,94%; keempukan 102,92 mm/g/10 detik; kadar air 62,22%; kadar protein 22,86; dan kadar lemak 7,05%. Kata kunci: Kualitas fisikokimia, Naget ayam, tepung Amorphophallus campanulatus
Pengaruh Lama Perendaman dengan Menggunakan Sari Jahe Terhadap Kualitas Fisik (Daya Ikat Air, Keempukan, dan pH) Daging Domba Rikma Suantika; Lilis Suryaningsih; Jajang Gumilar
Jurnal Ilmu Ternak Vol 17, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.613 KB) | DOI: 10.24198/jit.v17i2.15129

Abstract

Daging domba umumnya dikonsumsi dalam bentuk olahan.  Ketersedian daging domba dapat ditingkatkan namun daging domba dari ternak yang berumur tua masih belum dapat sepenuhnya diterima masyarakat karena dagingnya alot.  Hal ini perlu diperkenalkan teknologi untuk meningkatkan kualitas fisik daging domba tersebut. Salah satunya yaitu dengan perendaman dengan menggunakan sari jahe.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai lama perendaman sari jahe pada daging domba terhadap daya ikat air, keempukan dan pH. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan 3 perlakuan yaitu perendaman daging menggunakan sari jahe selama 10, 20 dan 30 menit.  Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 6 kali.  Analisis varian digunakan untuk menentukan pengaruh lama perendaman sari jahe terhadap kualitas fisik, sedangkan perbedaan antar perlakuan digunakan Uji Jarak Berganda Duncan.  Hasil penelitian menunjukkan  bahwa berbagai lama  waktu perendaman  sari jahe pada daging domba berpengaruh nyata terhadap daya ikat dan air keempukan.  Lama waktu perendaman selama 30 menit memberikan hasil yang paling optimum terhadap kualitas fisik daging domba.Kata kunci: Jahe, Daging Domba, Perendaman, Kualitas Fisik
Pengaruh Penggunaan Enzim Keratinase dari Bakteri exiguobacterium sp. Dg1 Pada Proses Buang Rambut Ramah Lingkungan Terhadap Kualitas Limbah Cair Jajang Gumilar
Jurnal Ilmu Ternak Vol 15, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v15i1.8040

Abstract

Penelitian   ini   bertujuan   untuk   mengetahui   perbedaan   kualitas   limbah   cair   yang dihasilkan dari proses buang rambut enzimatis menggunakan enzim keratinase yang berasal dari bakteri  Exiguobacterium  sp. DG1 dibandingkan  dengan  kualitas  limbah  cair  yang dihasilkan dari  proses  buang  rambut   konvensional   sebagai   kontrol  perlakuan.   Kualitas  limbah  cair didasarkan pada total solid, total volatile solid, suspended solid, dan volatile suspended solid. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental  dengan rancangan acak lengkap menggunakan 20 lembar kulit Domba Garut. Perlakuan terdiri atas penggunaan enzim keratinase sebanyak 0,5%,1%,  1,5%,  2%,  dan  kontrol  perlakuan  menggunakan  Na2S  sebanyak  2,5%.  Masing-masing perlakuan diulang sebanyak empat kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan penggunaan   enzim   keratinase   menghasilkan   kandungan   total   solid,   total   volatile   solid, suspended  solid,  dan  volatile  suspended  solid  berbeda  nyata  (P<0,05)  dibandingkan  dengan kontrol  perlakuan  buang rambut  konvensional.  Proses  buang rambut  enzimatis  menggunakan enzim keratinase  dari bakteri Exiguobacterium  sp. DG1 mampu menurunkan  kandungan  total solid sebesar 60,29 - 68,68%,  total volatile solid sebesar 60 – 68%, suspended  solid sebesar57,22 – 61,76%,  dan volatile  suspended  solid  sebesar  55,86 - 61,63%  dibandingkan  dengan proses buang rambut konvensional.Kata kunci: enzim keratinase, exiguobacterium sp. DG1, buang rambut, limbah cair
Evaluasi Karakteristik Sifat Fisik Karkas Ayam Broiler Berdasarkan Bobot Badan Hidup (Evaluation of physical characteristics of broiler carcasses based on live weight) Andry Pratama; Kusmajadi Suradi; Roostita L.Balia; Hartati Chairunnisa; Hendronoto AW. Lengkey; Denny Suryanto Sutardjo; Lilis Suryaningsih; Jajang Gumilar; Eka Wulandari; Wendry Setiadi Putranto
Jurnal Ilmu Ternak Vol 15, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v15i2.9529

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  karakteristik  sifat fisik karkas ayam broiler berdasarkan   bobot   badan  hidup.   Penelitian   ini  dilaksanakan   di  Laboratorium   Teknologi Pengolahan  Produk Peternakan  Fakultas Peternakan  Universitas  Padjadjaran  Bandung.  Ayam broiler  dengan  bobot  badan  1,3  –  1,5  kg  digunakan  dalam  penelitian  ini.  Peralatan  yang digunakan  untuk  analisa  adalah  timbangan  duduk,  timbangan  analitik,  termometer, penetrometer.    Parameter   yang   diamati   meliputi   persentase   karkas,   persentase   daging, keempukan  daging,  daya ikat air, dan Susut  masak.  Penelitian  ini menggunakan  Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan BB 1,3 kg (P1), BB 1,4 (P2), BB 1,5 (P3), dan BB1,6 (P4). Hasil penelitian ini menunjukan  bahwa perlakuan tidak berpengaruh  nyata (P>0,05)terhadap persentase karkas, persentase daging, keempukan, daya ikat air, dan susut masak.Kata kunci: Bobot badan hidup, persentase karkas, persentase daging, keempukan, daya ikat air, susut  masak
Kualitas Kulit Sarung Tangan Golf dari Kulit Domba Priangan yang Berasal dari Berbagai Ketinggian Tempat di Kabupaten Garut (Golf Glove Leather Quality from Priangan Sheep leather Derived From Different Altitudes In Garut District) Jajang Gumilar; Wendry S. Putranto; Eka Wulandari
Jurnal Ilmu Ternak Vol 10, No 2 (2010)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v10i2.417

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai ketinggian tempat terhadap kualitas kulit domba priangan bahan sarung tangan golf. Kualitas kulit sarung tangan golf didasarkan pada kekuatan tarik, kemuluran, dan kekuatan sobek. Penelitian ini dilakukan secara eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap menggunakan 20 lembar kulit domba priangan dengan sex dan umur yang sama. Penelitian terdiri atas empat ketinggian yaitu: ketinggian kurang dari 100 m dpl (Pameungpeuk), 101 – 500 m dpl (Cisewu), 501 – 1000 m dpl (Pamulihan), dan 1001 – 1500 (dari Cikajang), masing-masing ketinggian diulang sebanyak empat kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit yang berasal dari ketinggian tempat yang berbeda berpengaruh (P<0,05) terhadap kekuatan tarik dan kekuatan sobek, dan tidak menunjukkan pengaruh (P>0,05) pada kemuluran kulit sarung tangan golf. Kata kunci : kualitas kulit, sarung tagan golf, domba priangan, ketinggian tempat
Pengaruh Penggunaan Berbagai Tingkat Asam Sulfat (H2SO4) pada Proses Pikel terhadap Kualitas Kulit Wet Blue Domba Priangan Jantan (The Effects of Sulfuric Acid (H2SO4) Variuos Level Use on Wet Blue Quality of Priangan Sheep Leather) Jajang Gumilar
Jurnal Ilmu Ternak Vol 5, No 2 (2005)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v5i2.2292

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan berbagai tingkat asam sulfat (H2SO4) pada proses pikel terhadap kualitas kulit wet blue domba priangan jantan. Kualitas kulit wet blue didasarkan pada kadar air, nilai keasaman (pH), dan kadar krom (Cr2O3). Penelitian ini dilakukan secara eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap menggunakan 20 lembar kulit domba priangan jantan yang termasuk dalam klasifikasi kulit kecil. Penelitian terdiri atas lima perlakuan tingkat asam sulfat yaitu R1 = 0,5%, R2 = 1%, R3 = 1,2%, R4 = 1,5%, dan R5 = 2% asam sulfat  dihitung dari berat bloten, masing-masing perlakuan diulang sebanyak empat kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan berbagai tingkat asam sulfat (H2SO4) pada proses pikel berpengaruh (P<0,05) terhadap nilai keasaman (pH), dan kadar krom (Cr2O3) kulit wet blue domba priangan jantan. Penggunaan asam sulfat terbaik pada penelitian ini adalah perlakuan ketiga (R3 = 1,2%).Kata kunci : asam sulfat, proses pikel, kualitas, wet blue, domba priangan jantan
Pengaruh Penggunaan Asam Sulfat (H2SO4) dan Asam Formiat (HCOOH) pada Proses Pikel terhadap Kualitas Kulit Jadi (Leather) Domba Garut (The Effect of Sulfuric Acid (H2SO4) and Formic Acid (HCOOH) in Pickle Process on Garut Sheep Leather Quality) Jajang Gumilar; Wendri S. Putranto; Eka Wulandari
Jurnal Ilmu Ternak Vol 10, No 1 (2010)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v10i1.443

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan berbagai tingkat asam sulfat (H2So4) dan asam formiat (HCOOH) pada proses pikel  terhadap kualitas kulit jadi (leather) Domba Garut. Kualitas Kulit jadi didasarkan pada kadar keasaman (pH), kadar krom (Cr2O3), dan kadar air (H2O). Penelitian ini dilakukan secara eksperimen menggunakan pola faktorial dengan rancangan dasar rancangan acak lengkap, menggunakan 48 lembar kulit Domba Garut jantan ukuran 90. Kulit-kulit tersebut dibagi kedalam 16 kelompok. Tiap-tiap kelompok diberikan perlakuan penggunaan asam sulfat dan asam formiat. Masing-masing kelompok diulang sebanyak 3 kali ulangan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan berbagai tingkat asam sulfat (H2So4) dan asam formiat (HCOOH) pada proses pikel  terhadap kualitas kulit jadi (leather) Domba Garut, berpengruh nyata terhadap kadar keasaman (pH), dan kadar krom kulit jadi, serta tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air (H2O). Penggunaan kombinasi asam sulfat dan asam formiat yang paling optimal adalah asam sulfat 0,9% dan asam formiat 0,4%. Kata kunci:  Kulit, proses pikel, asam
Pengaruh Konsentrasi Bakteri AsamLaktat Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus casei Terhadap Mutu Mikrobiologi dan Kimia Mayonnaise Probiotik Nurul Azizah; Kusmajadi Suradi; Jajang Gumilar
Jurnal Ilmu Ternak Vol 18, No 2 (2018): December
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.393 KB) | DOI: 10.24198/jit.v18i2.19771

Abstract

Mayonnaise merupakan produk pangan emulsi yang dapat dikembangkan menjadi salah satu pangan fungsional melalui modifikasi dalam proses pengolahannya.  Salah satunya dengan cara menambahkan berbagai konsentrasi bakteri asam laktat dalam mayonnaise sehingga bermanfaat bagi kesehatan manusia dan aman untuk dikonsumsi. Bakteri asam laktat yang dapat digunakan yaitu Lactobacillus plantarum dan Lactobacillus casei.  Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh konsentrasi bakteri asam laktat terbaik terhadap sifat mikrobiologi (jumlah bakteri total dan jumlah bakteri asam laktat) dan sifat kimia (pH dan kadar asam laktat) mayonnaise probiotik.  Penelitian ini dilakukan secara eksperimental, menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 6 perlakuan, yaitu 5% L. plantarum(P1), 5% L.casei (P2), 10% L. plantarum (P3), 10% L.casei (P4), 15% L. plantarum (P5), dan 15% L.casei (P6) dengan 3 kali ulangan.  Analisis sidik ragam digunakan untuk mengetahui konsentrasi bakteri asam lakat terhadap sifat mikrobiologi dan sifat kimia mayonnaise dan selanjutnya dilanjutkan Uji Tukey untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi 15% bakteri asam laktat menghasilkan jumlah bakteri total masing-masing sebesar 1,89 x 109 cfu/g (L.plamtarum), 1,60 x 109 cfu/g (L.casei) dan jumlah BAL sebesar 2,34 x 109 cfu/g (L.plamtarum), 2,14 x 109 cfu/g (L.casei) tertinggi dengan pH  sebesar  4,42 (L.plamtarum), 4,37 (L.casei) dan kadar asam laktat sebesar 0,48% (L.plamtarum), 0,55% (L.casei).
Respon Persentase Hati sapi Terhadap Kadar Protein, Kadar Lemak dan Susut Masak Sosis Daging Sapi lilis suryaningsih; Jajang Gumilar; Andry Pratama
Jurnal Ilmu Ternak Vol 17, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.548 KB) | DOI: 10.24198/jit.v17i2.15274

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon persentase hati sapi terhadap kadar protein, kadar lemak dan susut masak sosis daging sapi. Penelitian dilakuan secara eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga perlakuan yaitu P0 (0%/tanpa penambahan hati sapi),P1  (10% hati sapi ) dan  P2  (20% hati sapi), setiap perlakuan diulang sebanyak enam kali untuk tiap peubah yang diukur. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan dilakukan analisis sidik ragam dan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan digunakan uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sosis sapi dengan penambahan hati sapi sampai dengan 20% memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar protein, kadar lemak dan susut masak.