Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

MENENTUKAN MINIMUM SPANNING TREE MENGGUNAKAN ALGORITMA MODIFIKASI DARI ALGORITMA PRIM DAN KRUSKAL DALAM PERENCANAAN RUTE WISATA YANG EFISIEN Afrianti Afrianti; Effendi Effendi; Des Welyyanti
JURNAL SAINTIKA UNPAM Vol 3, No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Matematika FMIPA Universitas Pamulang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/jsmu.v3i2.6706

Abstract

Penggunaan suatu algoritma dalam menentukan minimum spanning tree juga dapat di implementasikan pada suatu objek wisata. Dewasa ini efisiensi adalah hal yang terpenting dalam berbagai aspek termasuk dalam berwisata dan penentuan rute tempat-tempat yang ingin di kunjungi. Dalam perencanaannya rute yang dibentuk haruslah efisien agar liburan dalam waktu yang singkat dapat mengunjungi banyak tempat wisata. Untuk menentukan minimum spanning tree pada penelitian ini, algoritma yang digunakan yaitu algoritma modifikasi dari algoritma prim dan algoritma kruskal yang menggunakan konsep hamiltonian path
BEBERAPA SYARAT CUKUP UNTUK BILANGAN KROMATIK LOKASI HINGGA PADA GRAF TAK TERHUBUNG Des Welyyanti
EKSAKTA: Berkala Ilmiah Bidang MIPA Vol. 19 No. 1 (2018): Eksakta : Berkala Ilmiah Bidang MIPA (E-ISSN : 2549-7464)
Publisher : Faculty of Mathematics and Natural Sciences (FMIPA), Universitas Negeri Padang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1114.488 KB) | DOI: 10.24036/eksakta/vol19-iss1/130

Abstract

The locating-chromatic number of a graph is introduced by Chartrand et al. in 2002. Firstly, Chatrand et al. determine the locating-chromatic number of path and double stars. The locating-chromatic number is an interesting concept ini graph theory. In this paper, we determine some condtions for disconnected graphs has a finite locating-chromatic number.
DIMENSI METRIK PADA GRAF Rn(q; r)m Rendy Aditya Pratama; Narwen Narwen; Des Welyyanti
Jurnal Matematika UNAND Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.8.1.260-267.2019

Abstract

The metric dimension of a connected graph G is the cardinality of minimum resolving set in graph G. In this research, how to find the metric dimension of Rn(q; r)m graph. Rn(q; r)m graph is constructing by subdivision operation on Lobster graph Ln(q; r). We obtain the metric dimension of Rn(1; 1)m graph for n > 2 is 2, the metric dimension of Rn(q; 1)m for n ≥ 2, q ≥ 2 is n(q − 1) and the metric dimension Rn(q; r)m graph for n ≥ 2, q ≥ 1 and r ≥ 2 is nq(r − 1).Kata Kunci: graf Rn(q; r)m , dimensi metrik, himpunan pemisah
BILANGAN KROMATIK LOKASI GRAF TAK TERHUBUNG DENGAN GRAF LINGKARAN SEBAGAI KOMPONEN-KOMPONENNYA Fadhila Radiah Anas; Des Welyyanti; Effendi Effendi
Jurnal Matematika UNAND Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.8.2.33-36.2019

Abstract

Misalkan G = (V, E) suatu graf terhubung dan c suatu k-pewarnaan dari G. Kelas warna pada G adalah himpunan titik-titik yang berwarna i, dinotasikan dengan Si untuk 1 ≤ i ≤ k. Misalkan Π = {S1, S2, · · · , Sk} adalah partisi terurut dari V (G) berdasarkan pewarnaan titik, maka representasi v terhadap Π disebut kode warna dari v, dinotasikan dengan cΠ(v). Kode warna cΠ(v) dari suatu titik v ∈ V (G) didefinisikan sebagai vektor-k:cΠ(v) = (d(v, S1), d(v, S2), · · · , d(v, Sk))dimana d(v, Si) = min{d(v, x) | x ∈ Si)}, untuk 1 ≤ i ≤ k. Jika setiap titik yang berbeda di G memiliki kode warna yang berbeda untuk suatu Π, maka c disebut pewarnaan lokasi untuk G. Jumlah warna minimum yang digunakan pada pewarnaan lokasi dari graf G disebut bilangan kromatik lokasi untuk G, dinotasikan dengan χL(G). Pada penelitian ini akan dibahas tentang penentuan bilangan kromatik lokasi pada graf prisma berekor.Kata Kunci: Bilangan Kromatik Lokasi, Graf Tak Terhubung, Graf Lingkaran, Komponen
BILANGAN kROMATIK LOKASI GRAF KUBIK Cn,2n,2n,2n,n UNTUK n = 3 Sugesti Sugesti; Des Welyyanti; Budi Rudianto
Jurnal Matematika UNAND Vol 8, No 4 (2019)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.8.4.47-53.2019

Abstract

Misalkan G = (V (G), E(G)) adalah suatu graf terhubung dan c adalah suatu pewarnaan dari Graf G.Misalkan Π = {S1, S2, ..., Sk}, dimana Si adalah kelas warna di G yang berwarna i dengan 1 ≤ i ≤ k. Representasi v terhadap Π disebut kode warna, dinotasikan cΠ(v) merupakan pasangan terurut dengan k-unsur yaitu, cΠ(v) = (d(v, S1), d(v, S2), ..., d(v, Sk)), dengan d(v, Si) = min{d(v, x)|x ∈ Si} untuk 1 ≤ i ≤ k. Jika setiap titik di G mempunyai kode warna yang berbeda maka c disebut pewarnaan lokasi. Minimum dari banyaknya warna yang digunakan pada pewarnaan lokasi pada graf G disebut bilangan kromatik lokasi, dinotasikan dengan χL(G). Pada penelitian ini akan dibahas tentang penentuan bilangan kromatik lokasi dari graf kubik Cn,2n,2n,2n,n untuk 3 ≤ n ≤ 8.Kata Kunci: Bilangan Kromatik Lokasi, kode warna, pewarnaan lokasi, Graf kubik Cn,2n,2n,2n,n
PENENTUAN BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GRAF BERLIAN Brn UNTUK n = 3 DAN n = 4 Mutiara Ramadhani Syafnur; Lyra Yulianti; Des Welyyanti
Jurnal Matematika UNAND Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.7.2.105-111.2018

Abstract

Abstrak. Misalkan graf G = (V;E) adalah graf terhubung. Kelas warna pada G dino-tasikan dengan Si, merupakan himpunan titik-titik yang berwarna i dengan 1 i k.Misalkan = fS1; S2; ; Skg merupakan partisi terurut dari V (G). Berdasarkan suatupewarnaan titik, maka representasi v terhadap disebut kode warna dari v, dinotasikandengan c(v). Kode warna c(v) dari suatu titik v 2 V (G) didenisikan sebagai k-vektor,c(v) = (d(v; S1); d(v; S2); ; d(v; Sk));dimana d(v; Si) = minfd(v; x)jx 2 Sig untuk 1 i k. Jika setiap titik yang berbeda diG memiliki kode warna yang berbeda untuk suatu , maka c disebut pewarnaan lokasidari G. Minimum dari banyaknya warna yang digunakan pada pewarnaan lokasi dari grafG disebut bilangan kromatik lokasi, dinotasikan L(G). Pada tulisan ini akan dibahasbilangan kromatik lokasi dari graf berlian Brn untuk n = 3 dan n = 4.Kata Kunci: Kelas Warna, Kode Warna, Bilangan Kromatik Lokasi, Graf Berlian
DIMENSI METRIK DARI GRAF BUCKMINSTERFULLERENE ADEK HAYATI PUTRI; LYRA YULIANTI; DES WELYYANTI
Jurnal Matematika UNAND Vol 8, No 4 (2019)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.8.4.91-100.2019

Abstract

Penelitan ini bertujuan menentukan dimensi metrik dari salah satu graf Fullerne yaitu graf Buckminsterfullerene yang memiliki 60 titik. Satu-satunya graf dengan dimensi metrik satu adalah graf lintasan Pn dengan n ≥ 2 sehingga tidak mungkin graf Buckminsterfullerene memiliki dimensi metrik satu. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa dimensi metrik dari graf Buckminsterfullerene adalah tiga.Kata Kunci: Dimensi metrik, himpunan pemisah, graf Fullerene, graf Buckminsterfullerene
BILANGAN KROMATIK LOKASI DARI GRAF BUCKMISTERFULLERENE B60 KIKI KHAIRA MARDIMAR; LYRA YULIANTI; DES WELYYANTI
Jurnal Matematika UNAND Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.10.1.159-163.2021

Abstract

Misalkan G adalah suatu graf terhubung dan c adalah pewarnaan titik pada G yang menginduksi partisi Π = {S1, S2, · · · , Sk} dari V (G). Kode warna dari titik v ∈ V (G) adalah (d(v, S1), d(v, S2), · · · , d(v, Sk)) dengan d(v, Si) = min {d(v, x)|x ∈ Si} dan d(v, Si) < ∞ untuk 1 ≤ i ≤ k. Jika setiap titik pada G mempunyai kode warna yang berbeda maka c disebut pewarnaan lokasi. Banyaknya warna minimum yang digunakan untuk pewarnaan lokasi disebut bilangan kromatik lokasi dari G dan dinotasikan dengan χL(G). Pada tulisan ini akan dibahas bilangan kromatik lokasi dari gabungan lima Graf Buckminsterfullerene B60.Kata Kunci: Bilangan Kromatik Lokasi, Kode Warna, Graf Buckminsterfullerene B60
Bilangan Kromatik Lokasi pada Graf Prisma Berekor Eka Rahayu Nengsih A; Des Welyyanti; Effendi Effendi
Jurnal Matematika UNAND Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.8.1.56-61.2019

Abstract

Misalkan G = (V, E) suatu graf terhubung dan c suatu k-pewarnaan dari G. Kelas warna pada G adalah himpunan titik-titik yang berwarna i, dinotasikan dengan Si untuk 1 ≤ i ≤ k. Misalkan Π = {S1, S2, ..., Sk} adalah partisi terurut dari V (G) berdasarkan pewarnaan titik. Kode warna cΠ(v) dari suatu titik v ∈ V (G) didefinisikan sebagai vektor-k: cΠ(v) = (d(v, S1), d(v, S2), ..., d(v, Sk)) dimana d(v, Si) = min{d(v, x) | x ∈ Si)}, untuk 1 ≤ i ≤ k. Jika setiap titik yang berbeda di G memiliki kode warna yang berbeda untuk suatu Π, maka c disebut pewarnaan lokasi untuk G. Jumlah warna minimum yang digunakan pada pewarnaan lokasi dari graf G disebut bilangan kromatik lokasi untuk G, dinotasikan dengan χL(G). Pada penelitian ini akan dibahas tentang penentuan bilangan kromatik lokasi pada graf prisma berekor.Kata Kunci: Bilangan Kromatik Lokasi, Graf Prisma Berekor, Kode warna
BILANGAN KROMATIK LOKASI UNTUK GALAKSI DAN HUTAN LINIER Zahara Zahara; Des Welyyanti; Efendi Efendi
Jurnal Matematika UNAND Vol 7, No 4 (2018)
Publisher : Jurusan Matematika FMIPA Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jmu.7.4.87-92.2018

Abstract

Misalkan G = (V, E) graf terhubung dan c suatu k-pewarnaan dari G. Kelas warna pada G adalah himpunan titik-titik yang berwarna i, dinotasikan dengan Ci untuk 1 ≤ i ≤ k. Misalkan Π = {C1, C2, · · · , Ck} adalah partisi terurut dari V (G) berdasarkan pewarnaan titik, maka representasi v terhadap Π disebut kode warna dari v, dinotasikan dengan cΠ(v). Kode warna cΠ(v) dari suatu titik v ∈ V (G) didefinisikan sebagai vektork: cΠ(v) = (d(v, C1), d(v, C2), · · · , d(v, Ck)) dimana d(v, Ci) = min{d(v, x : x ∈ Ci)} untuk 1 ≤ i ≤ k. Jika setiap titik yang berbeda di G memiliki kode warna yang berbeda untuk suatu Π, maka c disebut pewarnaan lokasi untuk G. Jumlah warna minimum yang digunakan pada pewarnaan lokasi dari graf G disebut bilangan kromatik lokasi untuk G, dinotasikan dengan χL(G). Galaksi adalah gabungan dari graf bintang. Hutan Linier adalah gabugan dari graf lintasan. Pada tulisan ini akan dibahas bilangan kromatik lokasi untuk Galaksi dan Hutan Linier.Kata Kunci: Kelas warna, Kode warna, Bilangan kromatik lokasi, Galaksi, Hutan Linier, Graf Bintang, Graf Lintasan Diterima : 29 November 20