Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PELATIHAN PENGENALAN SOFTWARE ANSOFT HFSS PADA PERANCANGAN FILTER Dian Widi Astuti
Jurnal Abdi Masyarakat (JAM) Vol 2, No 2 (2017): JAM (Jurnal Abdi Masyarakat) - Maret
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.936 KB) | DOI: 10.22441/jam.2017.v2.i2.002

Abstract

Tema yang diangkat pada program pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan pada hari Jum’at  tanggal 17 Februari 2017 bertempat di Laboratorium Universitas Mercu Buana Jakarta yaitu Pelatihan PengenalanSoftware Ansoft HFSS 2015 Sebagai Perancangan Aplikasi Filter. Program pengabdian kepada masyarakat ini merupakan salah satu dari tri dharma perguruan tinggi, pelaksanaannya merupakan agenda dari Semester ganjil tahunakademik 2016/2017. Adapun perserta pelatihan ini adalah siswa/i dari SMUN 101 Jakarta Barat sebanyak 20 orang. Tujuan yang ingin dicapai pada pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu: Setelah melaksanakan pelatihan, di harapkan peserta pelatihan dapat memahami perangkat lunak khususnya software Ansoft HFSS dalam merancang suatu filter guna mendukung penggalian potensi diri siswa-siswi SMU, melakukan identifikasi, analisis,dan evaluasi tentang sejauh mana penerapan penggunaan software sebagai tool untuk menyelesaikan masalah di lingkungan tempat peserta berada. Hasil akhir yang dicapai dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah peserta berharap agar kegiatan ini  sering diadakan baik dengan topik pelatihan yang sama atau topik pelatihan yang lain. Pada kesempatan ini, peserta pelatihan mampu memahami dan mengerti tentang langkah yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah dengan memanfaatkan software.
PELATIHAN PENERAPAN RANGKAIAN LOGIKA DAN LISTRIK DENGAN MENGGUNAKAN MULTISIM (SISWA/I SMKBIM-SRENGSENG- JAKARTA BARAT) Muslim Muslim; Dian Widi Astuti; Triya Agung Pahlevi
Jurnal Abdi Masyarakat (JAM) Vol 3, No 2 (2018): JAM (Jurnal Abdi Masyarakat) - Maret
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.568 KB) | DOI: 10.22441/jam.2018.v3.i2.007

Abstract

Tema yang diangkat pada program pengabdian kepada masyarakat yang telah dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 14Juni 2017 bertempat di Laboratorium Dormitory Teknik Elektro, Universitas Mercu Buana Jakarta yaitu PelatihanPenerapan rangkaian listrik dan logika menggunkan Multisim. Program pengabdian kepada masyarakat ini merupakan salah satu dari tri dharma perguruan tinggi, pelaksanaannya merupakan agenda dari Semester genap tahun akademik 2016/2017. Adapun perserta pelatihan ini adalah siswa/i dari SMK BIM (Bina Insan Mandiri) . di Srengseng-Kembangan Jakarta Barat sebanyak 15 orang dan 1 orang guru pendamping. Tujuan yang ingin dicapai pada pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu: Setelah melaksanakan pelatihan, di harapkan peserta pelatihan dapat terampil dibidang teknik informasi khususnya software multisim guna mendukung penggalian potensi diri siswa-siswi SMK, melakukan identifikasi, analisis, dan evaluasi tentang sejauh mana penerapan penggunaan software sebagai tool untuk menyelesaikan masalah di lingkungan tempat peserta berada. Hasil akhir yang dicapai dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah peserta berharap agar kegiatan ini sering diadakan baik dengan topik pelatihan yang sama atau topik pelatihan yang lain. Pada kesempatan ini, peserta pelatihan mampu memahami dan mengerti tentang langkah yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah dengan memanfaatkan software
REALISASI BANDPASS FILTER SQUARE OPEN LOOP RESONATOR PADA APLIKASI UMTS dian widi astuti
Jurnal Elektro Vol 9 No 1 (2016): Jurnal Elektro Unika Atma Jaya
Publisher : Prodi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Unika Atma Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bandpass filter adalah sebuah komponen pasif yang dipergunakan untuk meloloskan frekuensi antara f1 dan f2.Penggunaan bandpass filter pada komunikasi wireless sangat diperlukan baik di sisi pengirim dan penerima, karena bandpass filter dapat mencegah terjadinya interferensi antar frekuensi. Penelitian ini bertujuan untuk merancang filter pada perangkat UMTS yaitu dengan frekuensi 2,11 - 2,17 GHz. Adapun bentuk resonator yang dipergunakan adalah open loop resonator yang berbentuk persegi atau yang lebih dikenal dengan square open loop resonator. Filter yang dihasilkan memiliki 2 model. Pada bandpass filter model 1, memiliki nilai insertion loss tertinggi adalah 4,921 dB pada frekuensi 2,23 GHz, bergeser dari frekuensi bandpass yaitu 2,11 – 2,17 GHz. Pada frekuensi 2,11 GHz memiliki nilai insertion loss sebesar 10,34 dB sedangkan pada frekuensi 2,17 GHz sebesar 14,15 dB. Transmission zeros terjadi pada frekuensi 2,05 GHz dan 2,34 GHz. Sedangkan pada prototipe bandpass filter model 2, didapatkan nilai insertion loss tertinggi adalah 3,554 dB pada frekuensi 2,26 GHz, bergeser dari frekuensi bandpass yaitu 2,11 – 2,17 GHz.  Pada frekuensi 2,11 GHz memiliki nilai insertion loss sebesar 9,539 dB sedangkan pada frekuensi 2,17 GHz sebesar 7,167 dB. Transmission zeros terjadi pada frekuensi 1,99 GHz dan 2,41 GHz.
PERANCANGAN JARINGAN FTTH KONFIGURASI BUS DUAL STAGE PASSIVE SPLITTER UNDERGROUND ACCESS DI CLUSTER MISSISIPI, JAKARTA GARDEN CITY Alven Delano; Dian Widi Astuti
Jurnal Teknologi Elektro Vol 8, No 3 (2017)
Publisher : Electrical Engineering, Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1157.61 KB) | DOI: 10.22441/jte.v8i3.2188

Abstract

Provider telekomunikasi di Indonesia mulai gencar meningkatkan penetrasi fixed broadband melalui kabel fiber optik dengan teknologi passive optical network (PON). Tantangan penyediaan fixed broadband ini membutuhkan kecepatan dan juga pembangunan jaringan broadband yang handal untuk meminimalisir biaya dan juga redaman (loss). Metodologi yang digunakan dalam perancangan jaringan akses FTTH dalam penelitian ini menggunakan konfigurasi bus dikarenakan memiliki kelebihan dalam kemudahan instalasi serta menggunakan dual stage passive splitter karena dapat memaksimalkan panjang kabel hingga 20 km. Hasil penelitian ini didapatkan link budget untuk high level design sebesar 22,65 dB upstream dan 21,54 dB downstream, low level design sebesar 22,74 dB upstream dan 22,59 dB downstream, dan as built sebesar 22,62 dB upstream dan 22,49 dB downstream. Sedangkan untuk daya sensitivitas yang didapatkan untuk high level design sebesar -23,39 dBm upstream, -22,35 dBm downstream, low level design -23,44 dBm upstream, -22,38 dB downstream, dan as built sebesar -23,43 dBm upstream, -22,37 dBm downstream. Jika dilihat dari biaya untuk high level design terhadap as built terjadi perubahan sebesar 22%, low level design terhadap as built terjadi perubahan sebesar -1%, atau meningkat 1% dari perancangan low level design.Kata Kunci— PON, GPON, fiber to the home, Passive Splitter, Link Budget
Analisa Simulasi Performansi Penggunaan Orthogonal Frequency Division Multiplexing Pada Sistem Digital Video Broadcasting-Terrestrial Dian Widi Astuti
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 3, No 1 (2012)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v3i1.1114

Abstract

Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) merupakan suatu teknik transmisi yang menggunakan beberapa buah frekuensi pembawa (multicarrier) dalam satu saluran dimana setiap frekuensi pembawa tersebut saling orthogonal (tegak lurus). OFDM banyak dipakai untuk sistem komunikasi wireless mengingat kemampuan dari OFDM mengatasi multipath fading yang menyebabkan terjadinya intersymbol interference (ISI). Dampak dari ISI tersebut adalah penerima tidak dapat membaca sandi informasi dengan benar sehingga mengurangi performasi sistem komunikasi digital. Cara OFDM mengatasi ISI adalah dengan menggandakan simbol dan menambah simbol secara periodik yang digunakan sebagai guard interval. Penambahan dari guard band yang terlalu lebar bisa mengurangi throughput data yang dikirimkan. Fading juga menyebabkan amplitudo dan phasa berfluktuatif sehingga cara untuk mengatasinya adalah estimasi kanal (Channel Estimation) dengan menyisipkan simbol pilot pada pengiriman frame OFDM sehingga penerima dapat memperkirakan karakteristik kanal dan dapat mengembalikan data yang terkirim. CE terdiri atas comb-type pilot channel estimation dan block-type pilot channel estimation. DVB-T sebagai penyiaran televisi digital terestrial juga memakai OFDM dengan skema modulasi OFDM tambahan yaitu berupa pilot simbol atau yang lebih dikenal dengan estimasi kanal (Channel Estimation). Mengingat jumlah subcarrier dari DVB-T cukup besar jika dibandingkan dengan aplikasi lain yang menggunakan OFDM maka perlu dilakukan sebuah penelitian tentang analisa performasi penggunaan OFDM untuk sistem DVB-T terhadap perubahan guard interval, modulasi dan penggunaan kanal pada estimasi kanal tersebut.
Studi Parameter Dualband Bandpass Filter Stub Loaded Square Open Loop Resonator Dian Widi Astuti; Indra Dermawan; Mudrik Alaydrus
InComTech : Jurnal Telekomunikasi dan Komputer Vol 7, No 3 (2016)
Publisher : Department of Electrical Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/incomtech.v7i3.1171

Abstract

Filter merupakan bagian penting pada proses penerimaan dan pengiriman informasi baik itu berupa data, suara ataupun gambar. Filter berfungsi untuk menyeleksi frekuensi mana saja yang ingin dilewatkan atau dibuang sehingga penamaan suatu filter, berdasarkan atas fungsi dari filter itu sendiri, salah satunya adalah dualband bandpass filter yang berfungsi untuk melewatkan frekuensi antara f1 sampai f2 dan f3 sampai f4 dan membuang frekuensi di bawah f1, frekuensi antara f2 sampai f3 dan di atas f4. Pada dasarnya dualband bandpass filter merupakan sebuah filter yang memiliki dua buah bandpass filter. Dualband pass filter ini bisa diaplikasikan pada frekuensi uplink dan downlink ataupun pada dua aplikasi frekuensi yang berbeda, misalkan pada GSM 900 dan LTE. Pada penelitian ini dilakukan realisasi suatu filter berbahan mikrostrip pada aplikasi LTE yaitu di frekuensi 1800 MHz dan 2600 MHz. Pada 4G LTE 1800 MHz memiliki frekuensi 1710-1785 MHz untuk uplink dan 1805-1880 MHz untuk downlink, Sedangkan pada frekuensi 2600 MHz memiliki pembagian frekuensi 2500-2570 MHz untuk uplink dan 2620-2690 MHz untuk downlink. Perancangan dualband bandpass filter ini memiliki bentuk square open loop resonator dengan penambahan stub di tengah resonator. Penelitian ini menghasilkan dua buah model dualband bandpass filter. Pada pengukuran kedua prototype dualband bandpass filter tersebut terjadi pergeseran frekuensi tengah dari tiap model, dimana pergeserannya dapat mencapai 73 MHz lebih kecil dari frekuensi tengah asalnya seperti yang terjadi pada model pertama. Diperoleh nilai insertion loss terbaik pada model kedua sebesar 2,195 dB pada frekuensi tengah 1,785 GHz. Begitu juga pada nilai return loss didapat sebesar 33,86 dB pada frekuensi tengah 2,567 GHz.