Wahiddin Wahiddin
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pembinaan 8 Standar Pendidikan SD dengan Menggunakan Metode Sasambo dalam Mempersiapkan Akreditasi Sekolah di Kabupaten Sumbawa Barat Tahun 2018 Wahiddin Wahiddin
Jurnal LENTERA: Jurnal Studi Pendidikan Vol 1 No 2 (2019): Edisi Januari - Juli 2019
Publisher : Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) PGRI Kabupaten Sumbawa Barat - NTB - Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (20.35 KB) | DOI: 10.51518/lentera.v1i2.6

Abstract

Latar belakang adanya kebijakan akreditasi sekolah di Indonesia adalah bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan yang bermutu. Untuk dapat menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, maka setiap satuan pendidikan harus memenuhi atau melampaui standar yang dilakukan melalui kegiatan akreditasi terhadap kelayakan setiap satuan pendidikan. Secara konsep, tujuan diselenggarakannya akredirasi sekolah/madrasah ialah: (1) memberikan informasi tentang kelayakan tentang sekolah/madrasah berdasarkan Standar Nasional Pendidikan; (2) memberikan pengakuan peringkat kelayakan; (3) memberikan rekomendasi tentang penjaminan mutu pendidika kepada satuan pendidikan yang diakreditasi dan pihak terkait (BAN-S/M,2019:6). Istilah Sasambo untuk singkatan dari Seratus Sembilan Belas Map Bukti Otentik. Sejumlah map yang disiapkan oleh sekolah sebagai tempat menyimpan dokumen bukti administrati 119 indikator penilaian dalam akreditasi sekolah sesuai Permendikbud No 002/H/AK/2017. Pembinaan sekolah dengan menggunakan Metode Sasambo sangat efektif dalam pembinaan delapan standar pendidkan untuk menghadapi akreditasi sekolah. Metode ini selain menertibkan administrasi sekolah juga bermanfaat untuk hal-hal sebagai berikut: 1)Metode sasambo memudahkan kepala sekolah dalam mendelegasikan tugas administrasi kepada guru dan stap kependidikan; 2)Tercipta suasana gotong royong dan kerja sama diantara warga sekolah. 3)Semua guru dan stap kependidikan akan memiliki pengalaman yang sama dalam hal administrasi pendidikan yang berhubungan dengan 8 standar. 4)Mempermudah tim penilai akreditasi sekolah dalam memperoleh data tentang kwalitas sekolah secara otentik. 5) Mempercepat waktu penilaian karena semua data sudah tersedia