Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

UJI INFEKTIFITAS MIKORIZA INDIGENOUS TERHADAP TANAMAN KEDELAI TERINFEKSI Phakopsora pachyrhizi Syd. Ambar Susanti; Mazidatul Faizah; Roni Wibowo
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Vol 1 (2018): Volume 1 Tahun 2018
Publisher : KH. A. Wahab Hasbullah University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit karat daun kedelai disebabkan oleh Phakopsora pachyrhizi Syd., yang merupakan penyakit penting pada tanaman kedelai di berbagai negara, dan menjadi kendala terhadap upaya untuk mempertahankan produksi di tingkat petani. Simbiosis antara mikoriza indigenous dengan tanaman kedelai membantu meningkatkan ketahanannya terhadap serangan penyakit. Penelitian bertujuan untuk mengetahui infektifitas mikoriza indigenous terhadap tanaman kedelai yang terinfeksi P.pachyrhizi.Syd dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman kedelai yang terinfeksi. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Agroekoteknologi Fakultas Pertanian dan lahan percobaan Universitas KH.A. Wahab Hasbullah pada bulan April 2018 sampai dengan Juli 2018. Rancangan penelitian menggunakan RAK faktorial, dengan metode eksperimen, menggunakan teknik random sampling. Hasil perlakuan tanaman kedelai yang diuji adalah akar sudah terinfeksi mikoriza 7 hari setelah inokulasi dengan rata – rata 20 – 40 %. Intensitas penyakit karat daun yang rendah pada perlakuan K2M2, kerapatan spora mikoriza lebih banyak setelah inokulasi pupuk agens hayati mikoriza, dan keadaan jumlah polong isi tanaman kedelai yang diuji cukup baik pada perlakuan aplikasi mikoriza. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Infektifitas mikoriza indigenous yang tinggi mampu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman kedelai yang terinfeksi P.pachyrhizi.Syd Kata kunci: mikoriza indigenous, tanaman kedelai, Phakopsora phachyrhizi Syd.
Pemanfaatan Konsorsium Mikroba Dan Cendawan Mikoriza Arbuskular (Cma) Sebagai Biofertilzer Pada Pertumbuhan Dan Produktivitas Tanaman Kedelai (Glycine Max L. Mer) Mazidatul Faizah; Anggi Indah Yuliani; Alif Riswandar; Al Ayubi -
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Vol 2 No 1 (2019): Volume 2 No 1 Tahun 2019 (On Proses)
Publisher : KH. A. Wahab Hasbullah University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Biofertilizer merupakan satu dari berbagai komponen yang sangat penting untuk meningkatkan sistem suplai nutrien dalam bidang pertanian. Beberapa jenis mikroba tanah yang sering digunakan sebagai biofertilizer antara lain bakteri pemfiksasi N non simbiosis, bakteri N simbiosis, jamur mikoriza, Effective Microorganism (EM) dan bakteri pelarut fosfat. Mikroba tanah tersebut bila dimanfaatkan secara bersama dan tepat dalam sistem pertanian organik dapat memberikan dampak positif bagi ketersediaan hara yang dibutuhkan (Paul and Clark, 1989). Kedelai (Glycine max L. Mer) merupakan salah satu komoditi pangan dari famili leguminoseae yang dibutuhkan dalam pelengkap gizi makanan. Kedelai memiliki kandungan gizi tinggi yang berperan untuk membentuk sel-sel tubuh dan menjaga kondisi sel-sel tersebut. Kedelai mengandung protein 75-80% dan lemak mencapai 16-20 serta beberapa asam-asam kasein (Suhardi, 2002). Penelitian ini menghasilkan formula konsorsium mikroba potensial cendawan mikoriza yang dapat meningkatkan efektifitas biofertilizer, penelitian ini bersifat ekperiemental menggunakan RAL. Kata kunci : cma, biofertilizer, kedelai
PENGARUH MIKORIZA INDIGENOUS TERHADAP PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN KEDELAI TERINFEKSI Phakopsora pachyrhizi Syd. Roni Wibowo; Ambar Susanti; Mazidatul Faizah
AGROSAINTIFIKA Vol 1 No 1 (2018): November
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.851 KB) | DOI: 10.32764/agrosaintifika.v1i1.315

Abstract

Simbiosis antara mikoriza indigenous dengan tanaman kedelai membantu meningkatkan ketahanannya terhadap serangan penyakit karat daun kedelai Phakopsora pachyrhizi Syd. Penelitian bertujuan untuk mengetahui infektifitas mikoriza indigenous dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman kedelai yang terinfeksi P.pachyrhizi.Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Agroekoteknologi Fakultas Pertanian dan lahan percobaan Universitas KH. A. Wahab Hasbullah pada bulan April 2018 sampai dengan Juni 2018. Rancangan penelitian menggunakan RAK faktorial, dengan metode eksperimen, menggunakan teknik random sampling. Hasil pengujian menunjukkan bahwa mikoriza indigenous yang mendominasi pupuk agens hayati mikoriza yang digunakan adalah Glomus spp., dan sudah mampu menginfeksi perakaran tanaman kedelai 1 minggu setelah inokulasi.Prosentase intensitas penyakit karat daun Phakopsora pachyrhizi Syd. terendah pada perlakuan R2D2(8,6%), dan tertinggi pada R2D0 (18,93%).Rata – rata jumlah spora mikoriza tertinggi pada perlakuan R1D2 sebanyak 103,66, dan terendah pada R0D1 yaitu 45 buah.Rata – rata tinggi tanaman tertinggi pada perlakuan R0D2,R1D2, dan R2D2, yang berbeda sangat nyata dibandingkan control R0D0. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Infektifitas mikoriza indigenous yang tinggi mampu meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan vegetatif tanaman kedelai yang terinfeksi P.pachyrhizi.Syd
PEMANFAATAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) DAN PUPUK KANDANG KAMBING SEBAGAI BAHAN BAKU AMELIORAN ORGANIK Anggi Indah Yuliana; Mucharommah Sartika Ami; Mazidatul Faizah; Zuhriatul Fithriah
Exact Papers in Compilation (EPiC) Vol 1 No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Unit Publikasi dan Jurnal Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (250.553 KB)

Abstract

An experiment was conducted to determine the potential of goat manure and water hyacinth plants (Eichornia crassipes) as a source of organic material (ameliorant) to improve the quality of agricultural land. Water hyacinth plants and goat manure are used as raw material for making ameliorants with various compositions, namely: 100% goat manure, 75% goat manure + 25% goiter, 50% goat manure + 50% water hyacinth, 25% manure goat + 75% water hyacinth, and 100% water hyacinth which is brooded with a time variation of 2 weeks, 4 weeks, 6 weeks and 8 weeks. The results showed that ameliorant with a high composition of goat manure had better physical quality than ameliorant which was dominated by water hyacinth. The chemical analysis showed the levels of macro nutrients (N + P2O5 + K2O) in the treatment 75% goat manure + 25% water hyacinth in 4 weeks of composting fulfilled the standard solid organic fertilizer required by Regulation of the Minister of Agriculture No. 70 of 2011 which is above 4%, while the treatment of 100% goat manure only meets the standard soil improvement material because the levels of macro nutrients (N + P2O5 + K2O) are less than 4%.
Mudahnya Berwirausaha di Era Milenial dan Pengenalan Marketplace Mazidatul Faizah; Tri Lestari; Gian Diva Bayu K
Jumat Ekonomi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 1 (2020): Desember
Publisher : LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat didesa Karangdaganganan bermatapencaharian sebagai petani buah, sayur dan kacang-kacangan, buruh tani dan sebagian adalah pedagang. Hasih pertanian didesa Karangdagangan yang menonjol adalah buah-buahan dan sayur mayur. Dalam kesehariannya orang-orang di desa Karangdagangan melakukan aktivitas bertani di sawah. Karena kurangnya pengetahuan bidang pemasaran para petani kurang memiliki keterampilan untuk meningkatkan daya jual, mereka masih mengunakan cara lama dalam memasarkan hasil panennya yaitu masih bergantung pada tengkulak yang datang untuk membeli hasil panennya. Metode pendekatan untuk pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini meliputi metode ceramah,diskusi, dan workshop (pelatihan). Metode ceramah dan diskusi dilaksanakan pada kegiatan sosialisasi berwirausaha diera milenial dan pengenalan marketplace.. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah menggunakan metode workshop melalui bentuk sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan secara intensif sampai dapat merancang dan memasarkan produk hasil pertanian menggunakan media marketplace. Melalui kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh pihak mitra. Hasil dari kegiatan ini dapat memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan serta keterampilan ibu-ibu PKK desa Karangdagangan mengenai memasarkan produk hasil pertanian melalui media marketplace, menumbuhkan gairah baru ibu-ibu PKK desa Karangdagangan dalam memasarkan produk hasil pertaniannya dengan cara lain yaitu melalui media marketplace, dan membantu ibu-ibu PKK desa Karangdagangan agar dapat merancang strategi dalam memasarkan produk hasil pertaniannya dengan mudah.
PELATIHAN PEMANFAATAN BELIMBING WULUH SEBAGAI MANISAN DI DESA TAMPINGMOJO KECAMATAN TEMBELANG JOMBANG Purbowo purbowo; Mazidatul Faizah; Dina Nurhayati; Indah Tiarawati; Nora Iffatul Maula Achmad
-
Publisher : Jurnal KeDayMas: Kemitraan dan Pemberdayaan Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14414/kedaymas.v2i2.2905

Abstract

Masyarakat desa Tampingmojo belum memanfaatkan sumberdaya alam sebagai sumber pendapatan tambahan, padahal potensi belimbing wuluh di daerah tersebut sangat melimpah. Penyusunan program pelatihan ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi disekitarnya sehingga dapat meningkatkan nilai tambah buah belimbing wuluh. Kegiatan telah diikuti oleh sepuluh peserta di pendopo balai desa Tampingmojo. Kendala yang dihadapi yaitu kondisi cuaca hujan sehingga beberapa peserta tidak dapat hadir. Luaran yang didapatkan berupa pemanfaatan teknologi tepat guna pengolahan belimbing menjadi makanan yang memiliki nilai tambah dan daya simpan yang lebih lama. Dengan adanya inovasi produk tersebut, harapan kedepan dapat dijadikan sebagai produk unggulan desa yang dapat memberikan kontribusi terhadapat perekonomian masyarakat desa 
Identifikasi karakteristik morfologi tiga jenis salak lokal (Salacca zalacca) salak manis, salak asam, salak asam manis di Desa Keras, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang Mazidatul Faizah; Vina Mufarrokhah; Umi Kulsum Nur Qomariah
Agrovigor Vol 15, No 2 (2022): September
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/agrovigor.v15i2.15058

Abstract

Keanekaragaman salak (Salacca zalacca) di daerah Jombang sangat bervariasi rasanya. Diantaranya adalah tanaman salak lokal khas desa keras kabupaten Jombang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik morfologi dan kekerabatan antara tanaman salak manis, salak asam dan salak asam manis di desa keras kecamatan Diwek kabupaten Jombang. Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Mei 2022 dengan memilih 7 sampel untuk setiap jenis tanaman salak dengan parameter penelitian meliputi tinggi tanaman, panjang daun, panjang daun, panjang pelepah daun, kerapatan duri, tekstur duri, warna permukaan daun, warna permukaan. bagian bawah daun, bentuk ujung daun dan bentuk duri. Penelitian dilakukan secara langsung (visual) dan disusun dengan menggunakan metode data deskriptif dan dianalisis menggunakan analisis klaster berupa dendogram pohon kemiripan pada setiap tanaman salak. Berdasarkan pengamatan morfologi vegetatif, ciri morfologi antara 3 jenis salak memiliki beberapa ciri morfologi yang mirip, diantaranya 3 jenis tanaman salak mengelompok secara luas dan memiliki kekerabatan jauh dengan menunjukkan nilai kemiripan 62% - 75%.
PENGARUH JENIS BAHAN PENGEMAS DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KUALITAS CABAI RAWIT (Capsicum frutencens L.) Umi Latifahtuz Zahroh; Umi Kulsum Nur Qomariah; Mazidatul Faizah
Exact Papers in Compilation (EPiC) Vol 2 No 2 (2020): Vol. 02 No. 02, Mei 2020
Publisher : Unit Publikasi dan Jurnal Universitas KH. A. Wahab Hasbullah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (311.837 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh jenis bahan pengemas terhadap kualitas cabai rawit, dengan menganalisis pengaruh lama penyimpanan terhadap kualitas cabai rawit, dan untuk mengetahui interaksi antara jenis bahan pengemas dan lama penyimpanan terhadap kualitas cabai rawit. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), dengan dua faktor yaitu : Jenis Bahan Pengemas (P) : daun pisang (Pd), kertas buram (Pk), LDPE (Pp) dan Lama Penyimpanan (L) : 1 minggu (L1), 2 minggu (L2), 3 minggu (L3). Parameter yang dianalisa adalah susut berat dan nilai organoleptik (warna dan tekstur). Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa, jenis bahan pengemas dan lama penyimpanan memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap semua variabel pengamatan. Kombinasi perlakuan PdL1(pengemas daun pisang lama penyimpanan 1 minggu) menghasilkan kombinasi perlakuan terbaik terhadap kualitas cabai rawit segar kemasan.
MOBILE LEARNING SEBAGAI SARANA EFEKTIF DALAM MENINGKATKAN KETERBACAAN LITERASI MAHASISWA CALON GURU DI UNIVERSITAS KH. A. WAHAB HASBULLAH Asiyah Lu’lu’ul Husna; Suci Prihatiningtyas; Mazidatul Faizah
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 5, No 1 (2023): Fifth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran melalui media digital berbasis mobile learning memiliki potensi besar untuk meningkatkan keterbacaan literasi mahasiswa calon guru di tingkat perguruan tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas penggunaan media digital berbasis mobile learning dalam meningkatkan keterbacaan literasi mahasiswa di Universitas Kh. A. Wahab Hasbullah (UNWAHA). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang melibatkan 25 mahasiswa dari Fakultas Ilmu Pendidikan UKH yang mengambil mata kuliah Bahasa Indonesia. Pengumpulan data dilakukan melalui uji rumpang sebanyak 20 soal setelah proses pembelajaran melalui media digital berbasis mobile learning. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai tingkat keterbacaan adalah 68.20%, yang masuk dalam kriteria sedang. Namun, terdapat variasi yang signifikan dalam tingkat keterbacaan di antara mahasiswa, dengan 13 mahasiswa mencapai kriteria tinggi, 10 mahasiswa mencapai kriteria sedang, dan 3 mahasiswa mencapai kriteria rendah. Temuan ini mengindikasikan bahwa efektivitas media digital berbasis mobile learning dalam meningkatkan keterbacaan dapat dipengaruhi oleh tingkat keterlibatan dan fokus mahasiswa selama pembelajaran. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk meningkatkan keterlibatan mahasiswa selama proses pembelajaran, menggunakan aplikasi interaktif, dan mengembangkan materi pembelajaran yang lebih relevan.