Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Makna Serta Interaksi Sosial Tentang Kue Keranjang Perayaan Imlek di Indonesia Kelvin Carrie; Suwandi Suwandi
Altasia Jurnal Pariwisata Indonesia Vol 3 No 2 (2021): Jurnal ALTASIA (Agustus)
Publisher : Program Studi Pariwisata - Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/altasia.v3i2.5396

Abstract

‘Kue keranjang’ disajikan dalam perayaan Tahun Baru Imlek setiap tahun, diolah secara khusus, dan bentuk kuenya bulat berwarna kecoklatan dengan rasa manis. Terbuat dari bahan tepung beras ketan putih. Walaupun bentuk dan warnanya kurang menarik, tetapi ‘kue keranjang’ wajib dan harus ada disajikan pada saat perayaan tahun baru Imlek. Banyak diantara para generasi muda etnis Tionghoa kurang memahami sejarah dan makna ‘kue keranjang’. Bahkan banyak dari mereka tidak mencicipinya karena rasa yang terlalu manis, dan lengket seperti dodol. ‘Kue keranjang’ merupakan salah satu makanan tradisional bagi etnis Tionghoa, kini kurang popular di kalangan generasi melenial. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan sejarah dan makna ‘kue keranjang dalam perayaan tahun baru Imlek, untuk melestarikan ‘kue keranjang’ agar tetap menjadi bagian warisan budaya Indonesia. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Alasannya masalah yang diteliti merupakan masalah fenomena social yang di teliti pada suatu daerah yaitu Kota Batam. Data yang dikumpulkan melalui media wawancara daring (online), dilakukan verifikasi dan reduksi, penyajian data, dan validasi. Hasil penelitian bahwa generasi melenial etnis Tionghoa kurang memahami sejarah dan makna, ‘kue keranjang’ hal tersebut dikarenakan tidak ada penyampaian secara khusus kepada anak-anak. Bentuk yang kurang menarik, rasa yg manis serta lengkep di makan sehingga yang menyebabkan tidak menggugah selera untuk di cicipi. Diharapkan ‘kue keranjang’sebagai warisa budaya dapat dilestarikan dengan cara, menyampaikan cerita yang menarik bagi anak-anak dan dalam bentuk drama untuk para remaja tentang sejarah dan makna ‘kue keranjang’ yang mengadung makna filosofis, rasa syukur atas limpahan rejeki, tahun yang akan semakin berlimpah lagi.
Pembuatan Video Edukasi Mengenai Anjing Yang Terlantar Pada Batam Dog Community (Bdc) Herman Herman; Sepbianto Sepbianto; Yandi Suprapto; Hesniati Hesniati; Muhammad Taufik; Dewi Khornida maherni; Lindawati Lindawati; Joey Joey; Desi Mulyati; Suwandi Suwandi
National Conference for Community Service Project (NaCosPro) Vol 3 No 1 (2021): The 3rd National Conference of Community Service Project 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37253/nacospro.v3i1.6037

Abstract

Di Indonesia, terdapat banyak sekali komunitas pecinta anjing yang mendirikan sebuah komunitas untuk menampung dan mengatasi penelantaran dan penganiayaan terhadap anjing. Salah satunya komunitas yang terdapat di Kota Batam yaitu Batam Dog Community (BDC). Mengingat sekarang terdapat banyak anjing yang terlantar pada Batam Dog Community (BDC), jadi kami tergerak untuk membantu Batam Dog Community (BDC) dengan membuat video edukasi dalam rangka menghimbau dan meningkatkan kesadaran, serta wawasan masyarakat untuk memiliki rasa kepedulian terhadap anjing yang terlantar. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan edukasi dan informasi-informasi yang terkait kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan wawasan agar memiliki rasa kepedulian terhadap anjing yang terlantar, serta agar masyarakat dapat memahami dan memperlakukan hewan peliharaannya dengan baik. Teknik penggumpulan data yang kami gunakan adalah metode observasi, metode wawancara dan metode literature. Luaran atau output yang kami rancang adalah 1 (satu) video company profile dan 3 (tiga) video edukasi. Video company profile yang kami buat berisi video perkenalan mitra tersebut, sedangkan video edukasi yang kami buat terdiri dari 3 (tiga) video edukasi, untuk yang pertama berjudul “Apa itu Anjing” yang berisi menjelaskan sejarah anjing dan jenis-jenis anjing, yang kedua berjudul “Cara Merawat Anjing” yang berisi cara merawat anjing dengan baik dan benar, dan yang terakhir berjudul “Penelantaran Anjing” yang berisi akibat penelantaran dan solusi terjadinya penelantaran. Luaran atau output tersebut kemudian di publikasikan pada Instagram
Manfaat Kemangi Sebagai Bahan Alami Pengusir Nyamuk Suwandi Suwandi; Dita Widia Agustin; Ivana Vianca; Sumiati Sumiati; Kelvin Fernando; David L Samosir; Jackie Jackie; Zariyanita Seftiana Tasya Syafira; Yustika Irawaty Simbolon
National Conference for Community Service Project (NaCosPro) Vol 1 No 1 (2019): The First National Conference of Community Service Project 2019 (Accepted Papers)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Internasional Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The main purpose of the SePORA program is to assist the citizens of Kampung Melayu to solve the problem of mosquito attacks because it can interfere with citizens’ activities, also provide different solutions and invite the citizens to be more careful about cleanliness. The benefit of SePORA program is to increase the citizens of Kampung Melayu awareness of the cleanliness of the surrounding environment by not littering. Basil leaves or Kemangi is one of the many plants that are not liked by mosquitoes. For the implementation, the method starts from the observation stage which is done 2 times to find out what the obstacles experienced by citizens of Kampung Melayu. The content of the basil leaves can disrupt the respiratory tract in mosquitoes in a short time. Using drugs that have been mixed with chemicals is dangerous, especially if used in the long run. This is the topic of our discussion. In the Kampung Melayu area is a village located on the coast. In addition to sweltering weather, this also became one of the causes of the many mosquitoes attacking which made the residents uneasy.