Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

BASIS DATA KETERSEDIAAN PERUMAHAN DALAM RANGKA PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DI PROVINSI SULAWESI TENGGARA santi santi; Masykur Kimsan; Mutmainnah Mutmainnah; Siti Belinda Amri
Jurnal Malige Arsitektur Vol 3, No 2 (2021): Jurnal Malige Arsitektur
Publisher : Jurnal Malige Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perumahan dan permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan faktor penting dalam peningkatan harkat dan martabat manusia Indonesia, maka perlu adanya penciptaan kondisi yang dapat mendorong pembangunan perumahan untuk menjaga kelangsungan penyediaan rumah dan permukiman. Berdasarkan proyeksi penduduk, penduduk Sulawesi Tenggara tahun 2020 sebanyak 2.624.875 jiwa yang terdiri atas 1.330.594 penduduk laki-laki dan 1.294.281 penduduk perempuan. Laju pertumbuhan penduduk Sulawesi Tenggara pertahun sebesar 1,58 persen. Berdasarkan basis data, backlog kepemilikan rumah di provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2021 yaitu 127.684 unit rumah, sedangkan backlog penghunian rumah sebanyak 41.002 unit rumah. Di Provinsi Sulawesi Tenggara masih terdapat Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang tersebar di kabupaten/ kota. RTLH di Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2021 berjumlah 188.069 unit. Ketersediaan rumah susun di Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2021 yaitu 11.332 unit. Rumah susun pada umumnya diperuntukan untuk MBR, pegawai, mahasiswa/pelajar. Untuk jumlah perumahan yang dibangun oleh pengembang sebanyak 24.416 unit rumah, dengan bentuk rumah adalah tapak. Ketersediaan rumah khusus di provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2021 yaitu sebanyak 563 unit yang terdapat pada beberapa kabupaten/kota, pada umumnya rumah khusus ini diperuntukan sebagai masyarakat nelayan, masyarakat didaerah tertinggal, serta masyarakat berdampak relokasi.
KARAKTERISTIK PERMUKIMAN KUMUH (STUDI KASUS : KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG) Nur Nafsi; Aspin Aspin; Santi Santi; Siti Belinda
Jurnal Malige Arsitektur Vol 1, No 1 (2019): Jurnal Malige Arsitektur
Publisher : Jurnal Malige Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (893.596 KB)

Abstract

ABSTRAKKecamatan Semarang Utara merupakan Kecamatan dengan potensi sosial ekonomi yang tinggi karena didalamnya terdapat pelabuhan, stasiun kereta api dan kawasan-kawasan komersial, potensi sosial ekonomi yang tinggi menyebabkan tingginya aktivitas di lokasi tersebut. Akibatnya wilayah tersebut menarik untuk dijadikan sebagai tempat bermukim, seiring berjalannya waktu banyak pendatang yang ingin tinggal dan menetap di wilayah tersebut, yang kemudian berimbas pada meningkatnya kebutuhan lahan, dan akhirnya mendirikan bangunan di lahan-lahan yang terbatas dan berpotensi untuk menimbulkan kawasan-kawasan kumuh. Tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik Permukiman Kumuh di Kecamatan Semarang Utara. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan analisis karakteristik permukiman kumuh yang meliputi kepadatan penduduk, infrastruktur, kondisi bangunan, dan legalitas lahan. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan rasionalistik. Hasil dari penelitian ini menunjukkan Permukiman kumuh di Kecamatan Semarang Utara memiliki karakteristik permukiman kumuh yang bervariasi diantaranya kepadatan bangunan yang tinggi, sampah dan limbah akibat aktivitas warga yang tidak dikelola dengan baik, kondisi jalan dan drainase yang buruk, pengelolaan sanitasi yang kurang memadai, dan sebagian besar bangunan di kawasan kumuh Kecamatan Semarang Utara belum bersertifikat serta ada sebagian bangunan yang berdiri diatas lahan ilegal. Penyebaran Permukiman kumuh tersebut cenderung tumbuh mendekati kawasan-kawasan strategis di Kecamatan Semarang Utara.Kata Kunci : Permukiman kumuh, Semarang Utara
PROFIL PENGELOLAAN SANITASI DI KOTA KENDARI santi santi; Hapsarianty Hapsarianty; La Ode Amrul Hasan
Jurnal Malige Arsitektur Vol 3, No 1 (2021): Jurnal Malige Arsitektur
Publisher : Jurnal Malige Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKJumlah penduduk Kota Kendari berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2019 berjumlah 340.796 jiwa,dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,20% per tahun. Pertumbuhan penduduk yang terusmeningkat dan didukung dengan peningkatan di sektor pembangunan perekonomian telah memicu terjadinyaperubahan terhadap kualitas lingkungan di Kota Kendari. Salah satu permasalahan lingkungan yang akandihadapi yaitu peningkatan jumlah timbulan sampah, dan air limbah domestik. Tujuan penelitian untukmemberikan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan pelayanan sanitasi terutama sarana pengelolaan airlimbah domestik, pembangunan tempat pengelolaan sampah, dan pembangunan drainase lingkungan di KotaKendari. Metode penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.Hasil dari penelitian ini menunjukkan menunjukkan capaian layanan persampahan di kota Kendari tahun 2020mencapai 84%, capaian layanan air limbah mencapai 71% dari target nasional sebesar 90%, artinya KotaKendari kekurangan layanan sebesar 19%, serta capaian pelayanan drainase Kota Kendari sebesar 25,23% daritarget nasional sebesar 50% artinya Kota Kendari kekurangan layanan drainase sebesar 24,77%.Kata Kunci : Sanitasi, sampah, air limbah, drainaseABSTRACTThe population of Kendari city based on the results of the 2019 population census is 340.796 people, with anaverage population growth rate of 0,20% each year. Population growth that continues to increase and issupported by improvements in the economic development sector has triggered changes to the environmentalquality in Kendari City. One of the environmental problems that will be faced is the increase in the amount ofwaste generation, domestic wastewater. The purpose of this study is to provide an overview of the level ofachievement of the results of the coverage of sanitation services, especially domestic wastewater managementfacilities, construction of waste management sites, and construction of environmental drainage in Kendari City.The research method used is descriptive research with a quantitative approach. The results of this study indicatethat the achievement of solid waste services in the city of Kendari in 2020 reached 84%, the achievement ofwastewater services reached 71% of the national target of 90%, meaning that Kendari City lacked services by19%, and the achievement of drainage services in Kendari City was 25,23% of the national target of 50% meansthat Kendari City lacks drainage services by 24,77%.Keywords: Sanitation, waste, waste water, drainage
KARAKTERISTIK RUMAH TOKO (RUKO) KAWASAN PECINAN KOTA LAMA DI KOTA KENDARI SANTI SANTI
UNITY - Jurnal Arsitektur Vol 2, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.086 KB)

Abstract

Di Kota Kendari masih terdapat kawasan pecinan yang letaknya di kawasan Kota Lama. Kecenderungan kawasan ini berbentuk rumah toko (ruko) yang dimanfaatkan sebagai tempat perdagangan, dengan bentukbangunan aplikasi budaya Cina. Penelitian ini berada di wilayah kawasan Pecinan Kota Lama Kota Kendari Sulawesi Tenggara. Teknik pengambilan sampe menggunakan nonprobability sampling yang dilakukan secara purposive, yaitupenentuan kasus berdasarkan tujuan tertentu. Teknik analisis yang digunakan disesuaikan dengan sifat penelitian (kualitatif), yakni analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bangunan mereka sudah banyak yang mengalami renovasi, namun ada beberapa ruko yang masih tetap mempertahankan bangunan lama.Banyak terdapat ruko-ruko yang memiliki ornament-ornamen khas pecinan, seperti patung, jimat, lampion, dan tulisan kanji. Tidak terdapat pintugerbang/gapura yang menandakan adanya kompleks pecinan. Selain itu, Vihara dan sejenisnya juga tidakdiketemukan di Kompleks Pecinan Kota lama, Kota Kendari. Kata Kunci: Kawasan Pecinan, Karakteristik Ruko
ADAPTASI ARSITEKTUR TRADISIONAL BALI PADA RUMAH MASYARAKAT SUKU BALI DI LUAR PULAU BALI (Studi Kasus : Pemukiman Suku Bali Jati Bali Kabupaten Konawe Selatan Sulawesi Tenggara) SANTI SANTI; LAODE ABDUL SYUKUR
UNITY - Jurnal Arsitektur Vol 1, No 1 (2010)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.54 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan mendasar antara arsitektur tradisional Bali di pulau bali dan di luar pulau Bali dan juga mengetahui bagaimana penerapan arsitektur tradisional Bali pada rumah masyarakat diluar pulau bali khususnya pada Pemukiman Suku Bali di Jati Bali. Penelitian ini dilaksanakan di Pemukiman Suku Bali di Desa Jati Bali Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah survey lapangan. Pengambilan sampel dilakukan pada area permukiman Suku Bali yaitu rumah masyarakat melalui teknik purposive sampling. Bertujuan untuk mendeskripsikan adaptasi arsitektur tradisional Bali pada rumah masyarakat di luar pulau Bali.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kawasan Jati Bali, pola pengaturannya tidak mengikuti sepenuhnya dari konsepsi arah orientasi ruang, perletakan bangunan rumah tinggal, letak-letak bagian bangunan tidak mengalami perubahan yang berarti, hal ini disebabkan karena tingkat perekonomian, misalnya mengenai sanggah/pura keluarga, pada sebagian rumah yang tingkat status derajat kesejahteraannya cukup tinggi, dapat dijumpai kemegahan dalam kepemilikian bangunan-bangunan penunjang, antara laun pura keluarga yang cukup luas, lumbung padi dan kandang hewan. Akan tetapi bagi warga yang secara ekonomi kurang, hanya membangun sebagian yang dianggap paling penting misalnya linggih sebagai tempat persembahan kepada sang Pencipta. Kata Kunci: Arsitektur Tradisional, Rumah Suku Bali
IDENTIFIKASI IKLIM MIKRO DAN KENYAMAN TERMAL RUANG TERBUKA HIJAU DI KENDARI Santi Santi; Siti Belinda; Hapsa Rianty
NALARs Vol 18, No 1 (2019): NALARs Volume 18 Nomor 1 Januari 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/nalars.18.1.23-34

Abstract

ABSTRAK. Fenomena UHI (Urban Heat Island) mengakibatkan suhu udara perkotaan menjadi tinggi, sehingga menurunkan kualitas lingkungan kota. Untuk dapat meningkatkan kualitas kota dan mengimbangi pertumbuhan kota, maka pemerintah menggalakkan pengembangan infrastruktur hijau perkotaan melalui pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Kota Kendari memiliki beberapa ruang terbuka yang beberapa diantaranya merupakan pusat aktifitas dan interaksi masyarakat kota, diantaranya Taman Walikota dan Pelataran Tugu Religi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk mengetahui kondisi iklim mikro dan kenyamanan termal ruang terbuka. Data-data yang dikumpulkan berupa karakteristik dan nilai indikator iklim mikro yang meliputi suhu udara, kelembaban relatif, dan kecepatan angin pada sejumlah titik ukur pada siang hari. Data yang dikumpulkan dianalisis menggunakan uji Statistik Independent T Test untuk mengetahui perbedaan iklim mikro antara kedua lokasi dan analisis Temperature Humidity Index (THI) untuk mengetahui tingkat kenyamanannya. Hasil dari uji statistik menunjukkan tingkat perbedaan yang tidak sigifikan antara kedua lokasi, meliputi suhu udara (sig.=0,283); kelembaban relatif (sig.=0,115); dan kecepatan angin (sig.=0,105). Sementara itu, melalui analisia THI menunjukkan nilai index tidak nyaman hampir terjadi pada keseluruhan titik ukur. Nilai THI tertinggi pada lokasi Taman Walikota terletak pada titik A5 (THI=31,9), yaitu pada daerah memiliki kecepatan angin rendah karena posisinya pada bagian tengah kawasan. Sedangkan pada lokasi pelataran Tugu Religi, nilai terendah THI diperoleh pada titik B9 (THI=33,12), yakni titik yang sebagian besar material permukaan lahannya berupa aspal. Kata kunci: ruang terbuka, temperatur, angin, kelembaban relatif, Temperature Humidity Index ABSTRACT. The UHI (Urban Heat Island) phenomenon affected urban air temperatures become high, which decreases the quality of the city environment. To be able to improve the quality of the city and to balance the growth of the city, the government promotes the development of urban green infrastructure through the development of Green Open Space (RTH). Kendari City has several open spaces, some of which are the center of the activities and interactions of urban communities, including the Taman Walikota and the Pelataran Tugu Religi. This research is a descriptive study to determine the microclimate conditions and thermal comfort of open spaces. The data collected is in the form of characteristics and values of microclimate indicators which include air temperature, relative humidity, and wind speed at some measuring points during the day. The collected data were analyzed using the Independent T-Test Statistic Test to determine the differences in microclimate between the two locations and the Temperature Humidity Index (THI) analysis to determine the level of comfort. The results of the statistical tests show a significant level of difference between the two locations, including air temperature (sig. = 0.283); relative humidity (sig. = 0.115); and wind speed (sig. = 0.105). Meanwhile, through THI analysis, the uncomfortable index value almost occurs at the whole measuring point. The highest THI value in the location of the Taman Walikota is located at point A5 (THI = 31.9), which is in the area with low wind speed because of its position in the central part of the city. Whereas in the location of the Pelataran Tugu Religi, the lowest value of THI is obtained at point B9 (THI = 33.12), which is the point where most of the surface material in the land is asphalt. Keywords: open space, temperature, wind, relative humidity, Temperature Humidity Index 
PRINCIPLES OF SUSTAINABLE ARCHITECTURE IN THE PRODUCTION OF BAMBOO WOVEN WALL MATERIALS (DENDROCALAMUS ASPER) Muhammad Zakaria Umar; Muhammad Arsyad; Santi Santi; Arman Faslih
SINERGI Vol 24, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.429 KB) | DOI: 10.22441/sinergi.2020.1.008

Abstract

Bamboo is a sustainable building material because the use of new materials is sustainable. In the City of Kendari, there are still craftsmen of bamboo woven wall material. This research is important to do because to reveal how to make bamboo woven wall material by local craftsmen in Kendari and to find out the pattern of making bamboo woven wall material against the principles of sustainable architecture. This research is aimed at identifying and reviewing work tools, work materials, and how to make bamboo woven wall material against the principles of sustainable architecture by local craftsmen in Kendari City. This study uses a case study method with a qualitative approach. This study concluded that the principles of sustainable architecture in bamboo woven wall materials are as follows: working tools are used simply to reduce the use of new materials, the materials for making come from vegetation grown so that the location and natural resource ecosystems are sustainable, and how to make use of human energy so that it saves energy.  
Lingkungan Permukiman Sehat dengan Penerapan Septic tank Muka Air Tanah Tinggi dalam Proses Penanganan Limbah Kakus Padat di Desa Mata Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan Ishak Kadir; La Ode M. Golok Jaya; Ranno Marlany Rachman; Annas Ma'ruf; Santi Santi; La Ode Amrul Hasan
Jurnal Pengabdian Masyarakat Ilmu Terapan Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Vokasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/jpmit.v4i2.28166

Abstract

Desa Mata Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan memiliki karakter topografi lingkungan permukiman yang menarik karena kelompok rumah masyarakat sebagian berada pada wilayah muka air tanah tinggi dan sebagian kelompok rumah masyarakat berada di dataran yang terjadi genangan air tinggi pada saat hujan tinggi. Berdasarkan survei awal yang dilakukan, umumnya masyarakat belum memiliki septic tank dan tidak memahami pengelolaan limbah rumah tangga khususnya limbah kakus yakni kotoran pada manusia.Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan dan  partisipasi masyarakat dalam upaya peningkatan lingkungan sehat dengan penerapan septic tank muka air tanah tinggi dalam proses penanganan limbah kakus padat di Desa Mata Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan, serta terbangunnya jamban dalam upaya peningkatan sanitasi lingkungan sehat dengan penerapan septic tank muka air tanah tinggi dalam proses penanganan limbah kakus padat di Desa Mata Wawatu Kecamatan Moramo Utara Kabupaten Konawe Selatan.Berdasarkan hasil survey dan identifikasi kondisi sanitasi masyarakat Desa Mata Wawatu meskipun mayoritas masyarakat telah memiliki septic tank diseluruh dusun tapi masih terdapat 18 unit rumah yang menggunakan cumplung atau cubluk. Perlu ada usaha untuk membantu dalam proses pergantian ke septic tank air muka tanah tinggi.
Greywater Flow Characteristics for Closed Channel Maintenance Ratna Bachrun; . Santi; Surya Baskara
Civil Engineering Journal Vol 9, No 1 (2023): January
Publisher : Salehan Institute of Higher Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28991/CEJ-2023-09-01-03

Abstract

Knowing the characteristics of wastewater and its interaction with the channel is crucial to finding a suitable model and maintenance method to solve the closed channel problem. The purpose of this study is to find the relationship and how much it influences the characteristics of wastewater in closed channels and analyze the limit deposit velocity (LDV) of wastewater so that there is no deposition. The parameters used to analyze wastewater characteristics are density, oil and fat, specific gravity, total suspended solids, total dissolved solids, and kinematic viscosity. The parameters used to analyze the flow characteristics in closed channels are velocity, discharge, Reynolds number, friction coefficient, energy loss, and hydraulic gradient. The method used is experimental research by simulating a closed-channel model prototype. The closed channel model is made from an acrylic pipe with a length of 6 m and a pipe diameter of 0.064 m. Simulations on each wastewater sample and the discharge variations used were 0.005, 0.004, 0.003, and 0.0015 m3/s. Velocity measurements at a 0.5 pipe water level height and distances of 0, 2, 4, and 6 m. The results showed that the nature and composition of the wastewater the flow velocity. The large value of wastewater parameters shows that the flow velocity is small. The wastewater content is considered a load that must be transported to the end of the closed channel. When the discharge increases, the velocity will increase, Reynolds number will increase, and the energy loss will be large, while the friction coefficient is inversely proportional to Reynolds number. The velocities of clean water samples are 2.90 - 1.07 m/s, tofu - making is 2.83 - 1.07 m/s, household is 2.74 - 0.85 m/s, laundry is 2.84 - 1.03 m/s, and the workshop is 2.54 - 0.66 m/s. The limit deposit velocity (LDV) for household wastewater is 1.49 m/s to prevent deposition in closed channels. Doi: 10.28991/CEJ-2023-09-01-03 Full Text: PDF
PENERAPAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR PADA REDESAIN KANTOR BUPATI KONAWE UTARA alfian fradana; Santi santi; Ainussalbi Al ikhsan
GARIS Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Arsitektur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55679/garis.v7i2.27642

Abstract

Kabupaten Konawe Utara sebelumnya merupakan bagian utara wilayah Kabupaten Konawe (Kabupaten induk) di Jazirah Tenggara Pulau Sulawesi. Pembangunan Kantor adalah salah satu prioritas pemerintah, salah satunya adalah kantor Bupati Konawe Selatan yang merupakan wadah sebagai penyalur aspirasi masyarakat Kabupaten Konawe Utara. Namun Pada masa kini banyak kerusakan pada bangunan dan kekurangan ruang. Olehnya itu, perlu adanya redesain pada bangunan kantor Bupati Konawe Selatan yang dapat memenuhi standar dan aturan pemerintah, serta dapat menampilkan kembali nilai-nilai kebudayaan dalam bentuk rancangan arsitektur yang tampil modern. Rancangan dilakukan dengan metode pengumpulan data lapangan melalui wawancara tidak terstruktur dan studi pustaka maupun studi literatur. Kemudian dilanjutkan dengan analisis data yang menghasilkan konsep perancangan, desain dan maket.Hasil dari penelitian disimpulkan bahwa lokasi perencanaan berada di kecamatan Asera Kelurahan Wanggudu, dalam kawasan perkantoran. Dengan penerapan konsep arsitektur Neo-Vernakular, yang menampilkan arsitektur tradisional lokal dengan tampilan yang modern. Berdasarkan penerapannya, aspek dari arsitektur Neo-Vernakular yang diterapkan pada kantor ini adalah aspek fisik,yaitu bentuk, ornamen dan material.Kata Kunci: Kantor Bupati, Konawe Utara, Arsitektur Neo vernakular