Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengetahuan Wanita Usia Produktif Tentang Kontrasepsi Di Kecamatan Sungailiat Rachmawati Felani Djuria
JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG Vol 5, No 2 (2017): JKP Desember 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32922/jkp.v5i2.4

Abstract

Tingginya laju pertumbuhan penduduk disebabkan masih tingginya tingkat kelahiran. Hal ini disebabkan oleh banyaknya wanita yang mengalami kesulitan dalam menentukan alat kontrasepsi dan kurangnya pengetahuan dalam mengkonsumsi alat kontrasepsi. Jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Tahun 2011-2015 mengalami peningkatan. Kabupaten Bangka merupakan wilayah dengan angka kelahiran tertinggi pada Tahun 2015, dengan kondisi lahir hidup sebanyak 6,542 bayi dan kondisi lahir mati sebanyak 27 bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan wanita usia produktif 15-64 tahun tentang konstrasepsi di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka Tahun 2016, sehingga dapat menentukan kebijakan untuk menurunkan angka kelahiran yang akhirnya akan menekan jumlah penduduk dan meningkatkan angka pemakaian alat kontrasepsi. Penelitian ini menggunakan desain observasional deskriptif, dengan jumlah sampel sebanyak 436 orang. Pengambilan data dilakukan dengan teknik wawancara menggunakan kuesioner dan analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan wanita usia produktif tentang kontrasepsi di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka Tahun 2016 kurang sebanyak 420 responden (96,3%), cukup sebanyak 16 responden (3,7%), dan tidak ada yang berpengetahuan baik. Saran untuk BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah melakukan penyuluhan/sosialisasi tentang kontrasepsi secara umum terutama dari sisi kefarmasian kepada masyarakat di Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka.
PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG DAGUSIBU TERHADAP KADER GERAKAN KELUARGA SADAR OBAT (GKSO) DESA TANJUNG GUNUNG BANGKA TENGAH Rachmawati Felani Djuria
JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG Vol 6, No 1 (2018): JKP JUNI 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32922/jkp.v6i1.43

Abstract

Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan oleh tim dosen dan mahasiswa ke Desa Binaan Desa Tanjung Gunung yang menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat di Desa Tanjung Gunung tentang penggunaan obat khususnya pengelolaan obat dalam keluarga kurang. Selain itu, hasil penelitian Oktaviani (2017), menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat di Desa Tanjung Gunung tentang penggunaan obat antimalaria kurang. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan pengetahuan tentang DAGUSIBU di Desa Tanjung Gunung Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan metode Cara Belajar Ibu Aktif (CBIA). Metode yang digunakan adalah eksperimental murni pendekatan kuantitatif menggunakan prestest-posttest only control group design. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-Juni tahun 2018. Jumlah sampel yang digunakan adalah total sampling (populasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode CBIA dapat meningkatkan pengetahuan kader GKSO tentang DAGUSIBU di Desa Tanjung Gunung Kabupaten Bangka Tengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebanyak 61,54%. Ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan sebelum dilakukan CBIA dan sesudah dilakukan CBIA dengan p-value 0,021. Sarannya mengaktifkan kader GKSO yang telah dibentuk serta mendayagunkan tim fasilitator dalam peningkatan pengetahuan tentang obat.
Contraception storage equipment and medicines in first-level health facilities Rachmawati Felani Djuria
Jurnal Kesehatan Ibu dan Anak Vol. 14 No. 1 (2020): July
Publisher : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29238/kia.v14i1.903

Abstract

In the management of contraceptive equipment and medicine, the program provided by the government still encounters various problems including the occurrence of a vacancy (stock out), buildup in provincial and district warehouses, and the distribution mechanism of contraceptive equipment and medicine that are not smooth. The purpose of this study is to determine the storage of contraceptive equipment and medicine in First Level Health Facilities. The study was conducted with a descriptive observational type with a cross-sectional qualitative approach using interview guidelines. This research was conducted in Bangka Regency and Central Bangka Regency in May-December 2018. The number of respondents was 69 people consisting of the Health Office, Office of Population Control and Family Planning for Women's Empowerment and Child Protection, and First Level Health Facilities. The results showed that the storage of contraceptive devices and drugs in first-level health facilities in Bangka Regency was appropriate with Head Regulation of National Population and Family Planning Agency number 286 / PER / B3 / 2011 concerning Implementation Guidelines Reception, Storage and Distribution of contraceptive equipment and medicine National Population and Family Planning Programs were 3 (23.1%) health facilities, while those that were not appropriate were 10 (76.9%) health facilities. In Central Bangka Regency as many as 3 (33.3%) appropriate health facilities and 6 (66.7%) were not appropriate. Most of the first-level health facilities do not store contraceptives and drugs according to implementation guidelines.
Implementation of drug counselling at Bakti Timah Hospital in Pangkalpinang City Rachmawati Felani Djuria
Jurnal Teknologi Kesehatan (Journal of Health Technology) Vol. 16 No. 2 (2020): 2
Publisher : POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1442.052 KB) | DOI: 10.29238/jtk.v16i2.918

Abstract

Several studies have shown that the implementation of pharmaceutical services in the Bangka Belitung Islands Province has not been maximized, especially clinical pharmacy services. The results of other studies also showed that research on the quality of pharmaceutical services in clinical pharmacy service activities in full had never been carried out. Drug counseling is a form of clinical pharmacy service. Effective counseling requires patient and / or family trust in the pharmacist. This type of research is descriptive with a qualitative approach using concurrent observational research designs. Evaluation quality control methods used are by audit (supervision). The study was conducted at the Bakti Timah Hospital in Pangkalpinang City in February-December 2017. This study used key informants with the method of data collection by source triangulation and univariate analysis. The results showed that the activities of the pharmacy services of drug counseling clinics were carried out, but not optimally. The conclusion is that the implementation of drug counseling at the Bakti Timah Hospital in Pangkalpinang City is not in accordance with the Pharmaceutical Service Standards at the 2016 Hospital.
Pemanfaatan Tumbuhan Obat Sebagai Ramuan Tradisional pada Ibu Nifas di Wilayah Kecamatan Mentok Kabupaten Bangka Barat Tahun 2020 Eva Dewi Rosmawati Purba; M Seto Sudirman; Rachmawati Felani Djuria
JOURNAL OF NONCOMMUNICABLE DISEASES Vol 1, No 2 (2021): November 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.361 KB) | DOI: 10.52365/jond.v1i2.358

Abstract

Banyak jenis tumbuhan yang dapat dieksplorasi sebagai bahan obat tradisional. Salah satu penggunaan tumbuhan sebagai obat tradisional adalah ramuan herbal untuk ibu nifas. Penyehat tradisional (Hatra) menggunakan ramuan herbal dalam pengobatan pada ibu nifas ada yang telah menyiapkan ramuan herbal tersebut dalam bentuk sediaan obat siap pakai (bentuk sediaan padat seperti pil, serbuk dan parem). Penggunaan jamu atau herbal hendaknya memperhatikan aspek pengawasan peredaran dan pengawasan obat tradisional. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilakukan dengan tujuan untukĀ  meningkatkan pengetahuan masyarakat berupa pelatihan pembuatan obat tradisional serta pemberian informasi terkait pendaftaran dan ijin edar Obat Tradisional. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah pemberian penyuluhan, diskusi dan pelatihan pembuatan obat tradisional dalam pengobatan ibu masa nifas. Hasil Kegiatan pengabdian ini menghasilkan 4 obat tradisional jamu bersalin yakni parem perut dan parem badan untuk membersihkan kotoran/darah kotor, jamu seduh untuk menghilangkan pegel-pegel/ meningkatkan stamina dan jamu seduh untuk menghindari masuk angin. Kesimpulan kegiatan pengabdian efektif dalam meningkatkan ketrampilan dalam pembuatan obat tradisional jamu bersalin dan meningkatkan jumlah masyarkat yang mengetahui cara pembuatan jamu bersalin tersebut yang selama ini hanya turun menurun dalam satu keluarga saja