Ratmawati Ratmawati
Prodi DIII Gizi Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Aktivitas Fisik Dan Massa Otot Lansia Non Panti Di Pangkalpinang Ratmawati Ratmawati; Siti Fatimah Muis; Muchlis Achsan Udji Sofro; Ani Margawati; Martha Irena Kartasurya
JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG Vol 6, No 2 (2018): JKP Desember 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32922/jkp.v6i2.61

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis aktivitas fisik dan massa otot lansia non panti di Pangkalpinang. Desain penelitian adalah studi cross sectional dengan melibatkan 132 orang lansia non panti (34 orang laki-laki dan 98 orang perempuan), usia 60-69 tahun. Data didapatkan dari wawancara dan pengukuran fisik (berat badan, tinggi badan, aktivitas fisik, massa otot). Penelitian ini menggunakan uji korelasi dalam analisis variabel. Aktivitas jalan kaki berkorelasi positif dengan indeks massa otot (r=0,303; p
Asuhan Gizi Terstandar Pasien Covid-19: Studi Kasus di RSUD Dr (H.C) Ir. Soekarno Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Ratmawati Ratmawati; Zenderi Wardani
JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG Vol 10, No 1 (2022): JKP Juni 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32922/jkp.v10i1.447

Abstract

Latar belakang: Diet seimbang berperan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19. Sebagian besar pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit berada pada risiko malnutrisi. Peran dietisien dalam terapi asuhan gizi dibutuhkan dalam menurunkan length of stay, risiko kematian, readmisi serta biaya perawatan.Tujuan: Menganalisis penatalaksanaan asuhan gizi terstandar pada pasien Covid-19 oleh dietisien diruang rawat inap.Metode: Penelitian ini menggunakan desain crossectional dengan pendekatan studi kasus dan di analisis secara deskriptif. Penelitian di RSUD Dr. (H.C) Ir. Soekarno, pada pasien rawat inap yang terdiagnosis Covid-19 dengan komplikasi, dirawat bulan Agustus – September 2021. Sampel penelitian berdasarkan teknik purposive sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi mencakup pasien Covid-19 dengan komplikasi penyakit gangguan metabolik. Kriteria eksklusi yaitu pasien dengan diet enteral melalui NGT dan pasien kritis di ICU. Jumlah sampel 9 orang.Hasil: Asesmen gizi meliputi pengumpulan data antropometri, biokimia, fisik, riwayat makan dan riwayat personal. Masalah gizi ditentukan dengan membandingkan data yang diperoleh dengan standar referensi. Diagnosis gizi disusun berdasarkan hasil kajian masalah gizi yang terjadi. Selanjutnya dietisien menyiapkan intervensi gizi yang dilihat efektivitasnya melalui monitoring dan evaluasi selama 3 hari perawatan.Kesimpulan: Asuhan gizi terstandar pada pasien Covid-19 dengan penyakit komorbid dinilai berhasil memperbaiki indikator asupan makan dan fisik klinis pasien. Kajian lanjutan perlu dilakukan dengan waktu observasi lebih lama untuk melihat perkembangan indikator biokimia. Kata kunci: ADIME; Asuhan Gizi; Covid-19.
Asupan Energi Sebagai Prediktor Kekuatan Otot Lansia (Energy Intake as Determinant of Muscle Strength in The Elderly) ratmawati ratmawati
JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG Vol 11, No 1 (2023): JKP Juni 2023
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32922/jkp.v11i1.629

Abstract

Abstrak  Latar belakang: Prevalensi sarkopenia pada lansia dengan usia 60-70 tahun berkisar antara 5-13% dan pada usia lebih dari 80 tahun meningkat sekitar 11-50%. Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi penurunan kekuatan otot, diantaranya usia, jenis kelamin, protein energy malnutrition, status gizi, status penyakit, treatmen penyakit, etnis, dan jenis pekerjaan.Tujuan: Mengembangkan model prediksi responsif kekuatan otot lansia di rumah sakit.Metode: Jenis penelitian cross sectional yang melibatkan 40 orang lansia di Poliklinik RSUD Depati Bahrin Kabupaten Bangka (22 orang laki-laki dan 18 orang perempuan), usia ≥ 50 tahun. Data diperoleh dari hasil wawancara, pengukuran antropometri dan kekuatan genggaman tangan, serta food recall 1x24 jam. Analisis statistik menggunakan regresi linier.  Hasil: Asupan energi dapat digunakan untuk memprediksi kejadian sarkopenia pada lansia berdasarkan kekuatan otot.Kesimpulan: Asupan energi dapat memprediksi risiko penurunan kekuatan otot pada lansia. Saran penelitian lanjutan untuk mempertimbangkan penggunaan metode penentuan sampling yang berbeda serta dilakukan pada skala dan faktor risiko yang lebih luas. Abstract Background: The prevalence of sarcopenia in the elderly aged 60-70 years ranges from 5-13%, while for those aged over 80 years is around 11-50%. Various factors can affect the decrease in muscle strength, including age, gender, protein-energy malnutrition, nutritional status, disease status, disease treatment, ethnicity, and type of work.Objective: The study aimed to develop a responsive predictive model of muscle strength in the elderly in the hospital. Method: This type of cross-sectional study involved 40 older people at the Depati Bahrin Hospital Polyclinic, Bangka Regency (22 men and 18 women), aged ≥ 50 years old. Data were obtained from interviews, anthropometric measurements, hand grip strength, and 1x24-hour food recall—statistical analysis using linear regression. Result: Energy intake can be used to predict the incidence of sarcopenia in the elderly based on muscle strength.Conclusion: Energy intake can predict the risk of decreased muscle strength in the elderly. Recommendation: for further research to consider using different sampling determination methods and carried out on a broader scale and risk factors.