Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Aktivitas Fisik Dan Massa Otot Lansia Non Panti Di Pangkalpinang Ratmawati Ratmawati; Siti Fatimah Muis; Muchlis Achsan Udji Sofro; Ani Margawati; Martha Irena Kartasurya
JURNAL KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES RI PANGKALPINANG Vol 6, No 2 (2018): JKP Desember 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32922/jkp.v6i2.61

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis aktivitas fisik dan massa otot lansia non panti di Pangkalpinang. Desain penelitian adalah studi cross sectional dengan melibatkan 132 orang lansia non panti (34 orang laki-laki dan 98 orang perempuan), usia 60-69 tahun. Data didapatkan dari wawancara dan pengukuran fisik (berat badan, tinggi badan, aktivitas fisik, massa otot). Penelitian ini menggunakan uji korelasi dalam analisis variabel. Aktivitas jalan kaki berkorelasi positif dengan indeks massa otot (r=0,303; p
HUBUNGAN DIAMETER SAGITAL ABDOMEN DENGAN HbA1c PADA PASIEN LAKI-LAKI DENGAN OVERWEIGHT/OBESITAS Eiyta Ardinasari; Niken Puruhita; Etisa Adi Murbawani; Siti Fatimah Muis; Amalia Sukmadianti
IJCNP : INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN Vol 4 No 2 (2021): IJCNP (INDONESIAN JOURNAL OF CLINICAL NUTRITION PHYSICIAN)
Publisher : Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54773/ijcnp.v4i2.78

Abstract

Latar belakang: Obesitas sentral menjadi faktor risiko terjadinya DM tipe 2 dan sindrom metabolik. Pengukuran menggunakan diameter sagital abdomen dapat digunakan sebagai penanda pengganti untuk memprediksi risiko DM tipe 2. Referensi penggunaan diameter sagital abdomen sebagai alat antropometri untuk penapisan risiko DM tipe 2 di Indonesia masih terbatas. Tujuan : Menganalisis hubungan antara diameter sagital abdominal dengan kadar HbA1c Metode penelitian : Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Sebanyak 60 subyek berusia antara 40-55 tahun yang berada di wilayah kerja kota Semarang yang overweight/ obese dipilih sebagai subjek setelah sebelumnya menyetujui informed consent dan penelitian mendapatkan persetujuan Etik. Instrumen penelitian adalah kaliper diameter sagital abdomen, pita ukur, dan Chemistry analyzer HbA1c. Penghitungan data menggunakan uji korelasi Spearman dan regresi linier. Hasil : Diameter sagital abdomen berbanding lurus dengan kadar HbA1c pada subyek laki-laki overweight/ obese (p < 0,001, r= 0,490). Kenaikan 1 cm SAD meningkatkan kadar HbA1c sebesar 17%. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memperkuat penemuan ini pada subjek dengan variabilitas yang lebih beragam. Simpulan : Diameter sagital abdomen dapat dijadikan alat skrining antropometri pengganti untuk penapisan risiko DM tipe 2 pada orang dengan overweight/obese. Kata kunci : Diameter sagital abdomen, DM tipe 2, HbA1c, obesitas sentral