Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

INTERPERSONAL FAMILY COMMUNICATIONS IN APPLYING PANDEMI COVID 19 HEALTH PROTOCOLS Lamria Raya Fitriyani
Metakom Vol 4 No 2 (2020): 8th Edition
Publisher : Metakom

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/metakom.v4i2.118

Abstract

Pandemi Covid 19 yang muncul di Indonesia pada bulan Februari 2020 lalu, membuat pemerintah dan jajarannya serta segenap tim medis membentuk pelaksanaan dan himbauan protokol kesehatan kepada seluruh lapisan masyarakat. Penerapan protokol kesehatan sebagai kebiasaan baru, tentu memerlukan kerjasama dari setiap pihak, salah satunya pemerintah yang menjadi pemangku kepentingan dan pembuat kebijakan dan regulasi, dn juga dalam melakukan pengawasan. Keluarga adalah peran yang penting, mengingat keluarga adalah lingkungan pertama bagi masyarakat dalam beradaptasi dan melakukan sesuatu yang baru. Menurut hasil survei Demografi Dampak Covid-19 (BPS, 2020), menyampaikan dalam melaksanakan protokol kesehatan menurun seiring dengan menurunnya usia, yaitu pada kelompok usia baby boomers yang lebih memahami di bandingkan oleh generasi milenial (Widayatun, 2020). Berdasarkan pada latar belakang tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana komunikasi interpersonal keluarga dalam menerapkan protokol kesehatan pandemi covid 19. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan komunikasi interpersonal pendekatan humanistik, yaitu keterbukaan, empati, sikap mendukung, sikap positif dan kesetaraan. Metodologi penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan melakukan survei kepada responden yang berdomisili di Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal merupakan faktor utama dalam keberhasilan menerapkan protokol kesehatan, di mulai dari edukasi, mengadaptasi dan menjadikannya sebagai kebiasaan baru.
GAYA KOMUNIKASI PS. CHRISTOFER TAPIHERU DALAM MEMBENTUK PERSONAL BRANDING Ester Priscilla Lady Padaga; Lamria Raya Fitriyani
Scriptura Vol. 11 No. 1 (2021): JULY 2021
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.034 KB) | DOI: 10.9744/scriptura.11.1.26-34

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gaya komunikasi Christofer Tapiheru dalam membentuk personal branding. Dengan jumlah pengikutnya yang bertambah setiap harinya di media sosial, tentunya ada sesuatu yang menarik dari gaya komunikasi yang ditampilkan dan personal branding yang terbentuk dari gaya komunikasi tersebut. Peneliti akan memfokuskan penelitian kepada personal branding yang terbentuk dari gaya komunikasi yang ditampilkan oleh Christofer Tapiheru. Penelitian ini mengacu pada teori personal branding oleh Montoya dan Vandehey. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data yang diperlukan untuk penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi, wawancara semi-terstruktur, dan studi dokumen. Narasumber utama dalam penelitian ini adalah Christofer Tapiheru beserta istrinya Lovelia Chandradinata, Yonathan Theofilus sebagai teman Christofer Tapiheru, dan Samuel Simatupang sebagai khalayak Christofer Tapiheru. Berdasarkan hasil penelitian, Christofer Tapiheru tidak seperti pendeta pada umumnya, ia tidak menempuh pendidikan resmi di sekolah teologi, dan gaya bahasa yang ia tampilkan adalah gaya bahasa yang mendarat dan santai. Christofer Tapiheru hanya ingin menampilkan dirinya apa adanya dan hal itu benar-benar dapat dilihat oleh khalayaknya. Gaya komunikasi Christofer Tapiheru adalah gaya komunikasi Equalitarian Style, dimana Christofer melihat khalayak nya secara setara dengannya, mengingat bahwa Christofer menganggap khalayaknya sebagai keluarga, dan bukan cuma sekedar penggemar. Gaya komunikasi tersebut membentuk personal branding Christofer Tapiheru sebagai sosok pendeta yang tidak biasa, apa adanya dan sosok yang mudah didekati oleh khalayak.
Peran Media Lokal dalam Pencegahan Radikalisme Guna Mendukung Kerukunan Beragama di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Lestari Nurhajati; Xenia Angelica Wijayanto; Lamria Raya Fitriyani
KOMUNIKATIF : Jurnal Ilmiah Komunikasi Vol 11, No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi UKWMS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jk.v11i2.4121

Abstract

Radicalism and terrorism are still common in Indonesia, so all parties have a common obligation to carry out prevention and countermeasures. Even the Press Council issued Press Council Regulation Number 01/Peraturan-DP/IV/2015 concerning Guidelines for Reporting on Terrorism on April 9, 2015. However, it is really not easy for the mass media to report and report on this issue in various situations and interests in Indonesia. Likewise for local media in East Nusa Tenggara (NTT). This study aims to find out how the role of local journalists in NTT is to perform their functions in preventing radicalism and supporting religious harmony in NTT Province. What obstacles they face in the field, as well as what kind of news construction they have to do in carrying out their duties. Mass media, terrorism and radicalism are theories that continue to develop in line with how the discourse of radicalism is inseparable from the role of mass media coverage in encouraging or inhibiting radicalization and existing acts of violence. The position of the media, both at the local, national and global levels, becomes very important in carrying out counter narration when there are efforts by parties who want to promote the idea of radicalism and terrorism in a region. This research will use the FGD method on 10 journalists from local media in NTT, as an effort to dig deeper into the real conditions in the field. However, nowadays with the strengthening of transnational radical groups, they are trying to do various ways to divide Indonesia, and it is very likely that it will be present in NTT as one of the heart of the province which has been considered very ideal in maintaining religious harmony.ABSTRAK Radikalisme  dan terorisme masih sering terjadi di Indonesia, sehingga semua pihak memiliki kewajiban bersama untuk melakukan pencegahan dan penanggulangannya.  Bahkan  Dewan Pers mengeluarkan Peraturan Dewan Pers Nomor 01/Peraturan-DP/IV/2015 tentang Pedoman Pemberitaan Terorisme pada 9 April 2015. Meski demikian sungguh tidak mudah untuk media massa melakukan peliputan dan pemberitaan isu ini dalam berbagai situasi dan kepentingan yang ada di Indonesia. Demikian juga bagi media-media lokal yang ada di Nusa Tenggara Timur (NTT). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana sesungguhnya peran jurnalis lokal di NTT untuk melakukan fungsinya dalam mencegah radikalisme dan mendukung kerukunan beragama di Provinsi NTT. Kendala apa saja yang mereka hadapi di lapangan, serta konstruksi pemberitaan seperti apa yang mereka harus lakukan dalam menjalankan tugasnya.  Media massa, terorisme  dan radikalisme menjadi teori yang terus berkembang sejalan dengan bagaimana wacana radikalisme  tidak terlepas dari peran liputan media massa dalam mendorong atau menghambat radikalisasi dan tindakan kekerasan yang ada. Posisi media baik di tingkat lokal, nasional maupun global, menjadi sangat penting dalam melakukan narasi balasan (counter narration) ketika ada upaya pihak-pihak yang ingin mempromosikan gagasan radikalisme dan terorisme di sebuah wilayah. Riset ini akan menggunakan metode FGD pada 10 jurnalis dari media-media lokal yang ada di NTT, sebagai upaya menggali lebih dalam kondisi riil yang ada di lapangan. Bagaimanapun juga saat ini dengan makin menguatnya kelompok radikal yang bersifat transnasional, mereka berupaya melakukan berbagai cara untuk memecah belah Indonesia, dan sangat mungkin akan hadir di NTT sebagai salah satu jantung provinsi yang selama ini dianggap sangat ideal dalam menjaga kerukunan umat beragama.
Sosialisasi Strategi Marketing Komunikasi dan Promosi Digital pada UMKM di Balai Latihan Kerja, Samosir dalam Menghadapi Destinasi Pariwisata Super Prioritas: Socialization of Marketing Communication Strategy and Digital Promotion to UMKM at the Work Training Center, Samosir in Facing Super Priority Tourism Destinations Lamria Raya Fitriyani; Dewi Rachmawati
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 8 No. 4 (2023): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v8i4.4409

Abstract

One of the programs is preparing the people on Samosir Island to become entrepreneurs in promoting traded products, namely the Pangururan Job Training Center (BLK), Samosir. The entrepreneur does not only need to have soft skill levels, namely materials for digital marketing and promotion strategies because they are supported by government programs that will make Lake Toba tourism develop into a Super Priority Tourism Destination (DPSP) as well as government programs that are targeting 30 million MSME Digitalization by 2024. MSME is believed to be able to improve the Indonesian economy, so socialization and material provided are needed to prepare MSME actors. This activity was carried out using the implementation method in the form of a pre-test, socialization, material provision, and a post-test to participants. The result of this activity is that the participants are motivated to develop their business, as well as an increased understanding of marketing communication and digital promotion strategies from the results of the pre-test and post-test given to participants so that participants can apply the material in businesses that are currently running or will be started.
LITERASI DIGITAL TENTANG VAKSIN COVID-19 DI KALANGAN GURU SMA DI INDONESIA Xenia Angelica Wijayanto; Lamria Raya Fitriyani; Lestari Nurhajati
WACANA: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi Volume 21, No. 1 June 2022
Publisher : Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32509/wacana.v21i1.1724

Abstract

Various statements about Covid-19 vaccines from the government became a lot of discussion, including among teachers. Government public communication should be carried out to manage diverse polemics and public opinion. Discussions about the planning and process of vaccine administration come with different approaches, thinking skills and knowledge, especially with the increasing use of communication technology such as internet and social media. This difference in knowledge and perception can be bridged if there are parties who help socialize the benefits and importance of the COVID-19 vaccine, such as teacher, one of the gate keepers in selecting information and public dissemination. The specific purpose of this research is to get a complete picture of how digital literacy skills and teachers' perceptions of information regarding the delivery of the Covid-19 vaccine. Method used are by distributing online questionnaires to high school teachers in Indonesia (DKI Jakarta, Yogyakarta, Bali, South Kalimantan and South Sulawesi) with approximately 493 samples. From the discussion, SMA/SMK teachers in Indonesia have excellent digital literacy skills related to COVID-19 Vaccine information in online media. It's just that unfortunately the ability to produce, modify and participate in organizations that produce messages related to COVID-19 Vaccine information is still relatively low.