Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

OPTIMALISASI PROSES PEMBUATAN SUBTITUSI TEPUNG TERIGU SEBAGAI BAHAN PANGAN YANG SEHAT DAN BERGIZI Minah, Faidliyah Nilna; Astuti, Siswi; Jimmy, Jimmy
Jurnal Industri Inovatif Vol 5 No 2 (2015): Jurnal Industri INOVATIF
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ubi jalar ungu merupakan salah satu sumber antioksidan yang mampu menghalangi laju perusakan sel radikal bebas akibat nikotin, polusi udara dan bahan kimia. Dengan pemanfaatan ubi jalar ungu sebagai tepung maka  akan  dapat  mengurangi  kebutuhan  masyarakat  akan  tepung  terigu  di  Indonesia.  Tepung  ungu  yang dihasilkan  dari  ubi  jalar  ungu  ini  akan  diaplikasikan  untuk  pembuatan  roti  tawar  karena  roti  tawar  banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia khususnya masyarakat perkotaan sebagai pengganti makanan pokok nasi. Proses pembuatan tepung ungu ini dilakukan dengan menggunakan jenis pengawet dan waktu pengeringan yang berbeda  dengan  tujuan  untuk  mendapatkan  tepung  ungu  yang  mempunyai  antioksidan  yang  tinggi.Selain  itu untuk  mengetahui  pengaruh  subtitusi  tepung  sukun  dan  lama  perendaman  dalam  larutan  natrium  metabisulfit (Na2S2O5)  terhadap  mutu  kimia  dan  fisik  cookies  sukun  dan  tepung  sukun  (ArtocaRpus  Altilis  Fosberg). Metode penelitian substitusi tekun menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 2 faktor yaitu konsentrasi subtitusi  tepung  suku  (7,5%,  10%,  12,5%)  dan  lama  waktu  perendaman  (10,  20,  30,  40,  60),  serta  tanpa perendaman Natrium Metabisulfit (Na2S2O5). Parameter kimia yang diamati yaitu kadar air, kadar abu, kadar lemak,  kadar  protein,  kadar  karbohidra,  dan  uji  panelis  untuk  produk  cookies  tekun.  Sedangkan  perlakuan perendaman dalam natrium metabisulfit (Na2S2O5) berpengaruh dalam meningkatkan kelarutan warna dan daya  dispersi. Disamping itu tepung ungu yang memiliki antioksidan tertinggi ini dimanfaatkan untuk proses pembuatan roti  tawar  dengan  mensubstitusikan  tepung  terigu  dengan  perbandingan  1:4  dengan  tujuan  tidak  mengurangi kandungan  protein  didalam  roti  tawar  tersebut.  Hasil  penelitian  menunjukkan  tepung  ungu  yang  memiliki kandungan  antioksidan  tertinggi  terletak  pada  tepung  ungu  yang  menggunakan  pengawet  garam  dan  natrium metabisulfit dengan waktu pengeringan selama 7 jam sebesar 2.007,8521 ppm dan 2.106,5458 ppm.
PEMANFAATAN KULIT UBI KAYU SEBAGAI BAHAN PEMBUATAN DEKSTRIN MELALUI PROSES HIDROLISA ASAM Minah, Faidliyah Nilna; Astuti, Siswi; Dewi, Rini Kartika
Jurnal Industri Inovatif Vol 4 No 2 (2014): Jurnal Industri INOVATIF
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Di industri pangan dekstrin digunakan sebagai perekat pada jelli, permen, susu dan lain-lain. Dalam penelitian ini pati yang digunakan berasal dari kulit ubi kayu dengan tujuan untuk meningkatkan nilai ekonomis kulit ubi kayu sebagai bahan baku pembuatan dekstrin. Proses yang digunakan adalah proses hidrolisa dengankatalisator asam klorida (HCl). Sebanyak 20 gram pati kulit ubi kayu di campur dan diaduk sampai merata dengan 10 ml HCl kemudian dipanaskan dengan berbagai variasi suhu dan waktu.Hasil hidrolisis berupa filtrat didinginkan, kemudian di tambah natrium hidroksida untuk menetralkan suasana asam. Setelah itu dilakukan proses pengeringan dengan menggunakan cabinet dryer. Ada empat analisa yang akan dilakukan, yaitu: analisa kadar Dextrose Equivalent (DE), kadar abu, kadar air dan gula reduksi. Pati kulit ubi kayu dapat dihidrolisis secara terbatas menjadi dekstrin yang dapat digunakan sebagai bahan tambahan pangan.Konversi pati menjadi dekstrin meningkat dengan bertambahnya suhu dan waktu. Namun pada saat suhu dan waktu tertentu, konversi akan mengalami penurunan yang diakibatkan oleh terhidrolisanya pati lebih lanjut menjadi senyawa yang lebih sederhana.Kondisi terbaik dicapai pada suhu 90 ºC, konsentrasi 0,25 dan waktu 35 menit dengan nilai Dextrose Equivalent (DE) adalah 6,901 %
KARAKTERISASI MATERIAL KOMPOSIT POLIMER POLISTYRENE DAN SERAT TEBU Minah, Faidliyah Nilna; Astuti, Siswi; Rastini, Endah Kusuma
Jurnal Industri Inovatif Vol 7 No 1 (2017): INDUSTRI INOVATIF - JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuatan Komposit Plafon memiliki acuan mutu berupa kuat tekan, kuat tarik, dan kuat lentur, hal ini mengacu pada SNI 03-2105. Kekuatan tekan merupakan kapasitas dari suatu bahan atau struktur dalam menahan beban yang akan mengurangi ukurannya. Sebaliknya kekuatan Tarik adalah tegangan maksimum yang bias ditahan olehsebuah bahan ketika diregangkan atau ditarik, sebelum bahan tersebut patah. Penelitian ini diharapkan dapatm enentukan komposisi terbaik dengan metode eksperimen dari variasi komposisi bahan. Benda uji yang dibuat terbuat dari semen dan agregat, dengan agregat campuran dari serat tebudan styrofoam. Variasi yang digunakan adalah 60%, 70%, 80%, 90% Semen dari total massa benda uji. Serta variasi dari agregat yaitu antara SeratTebu dan Styrofoam 60:40, 70:30, 80:20, dan 90:10. Analisa kuat tekan, kuat tarik, dan kuat lentur dilakukan setelah umur 14 hari. Rasio perbandingan agregat (styrofoam dan serat tebu) yang optimal sebagai plafon komposit, mempunyai kelebihan masing masing pada kekuatan materialnya. Untuk komposisi (80:20)% pada kekuatan tarik dan kekuatan lentur, sedangkan untuk komposisi (70:30)% pada kekuatan tekan nya.
PEMBUATAN LILIN AROMA TERAPI BERBASIS BAHAN ALAMI Minah, Faidliyah Nilna; Poespowati, Tri; Astuti, Siswi; Muyassaroh, Muyassaroh; Kartika, Rini; Elvianto, Elvianto; Hudha, Istnaeny; Rastini, Endah Kusuma
Jurnal Industri Inovatif Vol 7 No 1 (2017): INDUSTRI INOVATIF - JURNAL TEKNIK INDUSTRI
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam hayati sehingga dijuluki negara agraris namun sampai saat ini masih belum bisa memanfaatkan sumberdaya hayati secara optimal, salah satunya tanaman penghasil minyak atsiri. Indonesia menghasilkan 40–50 jenis tanaman penghasil minyak atsiri dari 80 jenis minyak atsiri yang diperdagangkan di dunia dan baru sebagian dari jenis minyak atsiri tersebut yang memasuki pasar dunia, diantaranya nilam, sereh wangi, gaharu, cengkeh, melati, kenanga, kayu putih, cendana, dan akar wangi. Melihat akan hal ini, potensi usaha melalui ekstrak minyak atsiri tanaman sangat terbuka lebar. Salah satu metode sederhana dan peluang usaha yang sangat bagus adalah mengekstrak minyak atsiri dari tanaman dan hasilnya dapat dimodifikasi menjadi aroma terapi. Untuk objek dasar dari terciptanya aroma terapi adalah lilin. Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat,dimana lilin yang digunakan adalah juga merupakan bahan dari alam yaitu lilin lebah. Dengan demikian lilin aroma terapi yang dihasilkan pada penelitian ini adalah yang ramah lingkungan.
Pengaruh (CH2)n Terhadap Karakteristik Pembakaran Bahan Bakar Pelet Partikel Arang Sampah Organik Mustiadi, Lalu; Astuti, Siswi; Eko Purkuncoro, Aladin
Prosiding SENTIKUIN (Seminar Nasional Teknologi Industri, Lingkungan dan Infrastruktur) Vol 2 (2019): PROSIDING SENTIKUIN
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (426.374 KB)

Abstract

The effect of (CH2)n on the combustion characteristics of organic waste charcoal pelletfuel has been studied visually and experimentally on atmospheric pressure and roomtemperature. Organic waste charcoal particles containing (C, O, Mg, Al, Si, Ca), and plasticbottle oil are formed as polyethelin (CH2)n. Pellet fuel is made from a mixture of polyethelinand organic waste charcoal particles, based on a percentage of the mass ratio (1; 5; 10%). Thecharacteristics of pellet combustion are identified from the time and temperature signal of theflame, by igniting a pellet under the thermocouple junction. The results showed that theincreasing mass of the mixture had a stronger influence on the pellet combustion process,indicated by the faster start-up time with an increased pellet burning rate. The catalyst in theorganic waste charcoal binds hydrogen from (CH2)n, forming the molecular structure (CH2)n tobe weak with a low density, therefore it can quickly evaporate and burn. With the bigger massof the mixture, carbon moles in pellets are increasing. Consequently, the greater the mass ratioof the mixture will form wider energy absorption characteristic, forming an equilibriumstoichiometric reaction by producing an increased rate of combustion energy release. Theincreasing mass of the mixture, helps the generation of activation energy is greater in theburning of organic charcoal waste pellets, as confirmed by the greater absorption of infrared%T energy.
Teknologi Tepat Guna Mesin Grinder Rempah – Rempah Untuk Meningkatkan Produktivitas Jamu Tradisional di Desa Gunungrejo Djoko Hari Praswanto; Siswi Astuti; Awan Uji Krismanto
JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/js.v5i1.3123

Abstract

Desa Gunungrejo merupakan salah satu Desa di Kecamatan Singosari Kabupaten Malang. Mayoritas penduduk di Desa ini sebagai petani dan ibu rumah tangga. Dengan memanfaatkan kelompok ibu – ibu PKK, Kepala Desa menargetkan untuk membuat program kegiatan yang dapat mengasah ide kreatif masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan untuk membuat wirausaha. Salah satu programnya yaitu kegiatan pelatihan dalam memanfaatkan hasil panen petani, seperti buncis dijadikan tepung, Jahe, kunyit, rempah – rempah untuk dijadikan jamu. Hasil dari kegiatan pelatihan ini dapat terealisasi salah satu contohnya ibu rumah tangga di Dusun Mbiru yang mendirikan usaha dalam memproduksi dan menjual jamu tradisional. Selama proses usaha berlangsung, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi pemiliknya yaitu, proses pembuatan jamu secara manual membutuhkan waktu yang lama dan produk jamu kurang higienis sehingga jamu mudah membusuk. Dari permasalahan tersebut, tim pengabdian masyarakat ITN Malang melakukan penerapan teknologi dalam memproduksi jamu. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah metode pendekatan, dimana langkah awal dilakukan diskusi dengan pemilik usaha, kemudian tim pengabdian masyarakat memberikan solusi dari permasalahan tersebut berupa teknologi tepat guna mesin grinder jamu. Setelah itu tim pengabdian masyarakat memberikan pelatihan dalam memproduksi jamu dengan menggunakan mesin grinder. Dari hasil kegiatan yang dilakukan dengan menerapkan mesin grinder jamu, mitra dapat meningkat jumlah produksi jamu per hari. Selain itu juga, waktu yang dibutuhkan dalam produksi jamu semakin sedikit dibandingkan dengan proses manual. Dari data sebelumnya, rata – rata untuk memproduksi jamu membutuhkan waktu 6 jam dalam jumlah 10 liter, dengan adanya mesin grinder jamu untuk waktu produksi membutuhkan 2 jam dalam jumlah yang sama. Selain menghemat waktu, mitra juga dapat peningkatan keuntungan sampai 20% dari pendapatan sebelumnya.
Pemberdayaan Masyarakat Untuk Meningkatkan Perekonomian Melalui Pengembangan Potensi Pertanian Hidroponik di RW 07 Kelurahan Tlogomas Kota Malang Siswi Astuti; Hardianto Hardianto
JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/js.v5i1.3253

Abstract

Kampung iklim RW 07 kelurahan Tlogomas merupakan salah satu RW yang mendapatkan penghargaan Proklim Utama 2019 dan memiliki IPAL komunal. Permasalahan RW07 adalah kampung dengan kepadatan yang tinggi sehingga sulit untuk bercocok tanam serta mayoritas ibu-ibu yang hanya mengurus rumah tangga. Oleh karena itu diperlukan suatu pendampingan penanaman hidroponik untuk lahan sempit serta pendampingan pembuatan produk inovatif yang dapat meningkatkan perekonomian. Tujuan dari kegiatan ini adalah meningkatkat perekonomian ibu ibu PKK melalui pendampingan pembuatan produk olahan yang inovatif sampai cara untuk membentuk usaha baru sedangkan  kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan potensi RW07 adalah pendampingan penanaman hidroponik pada reactor hidroponik, pendampingan pembuatan produk olahan permen jelly tomat, saus cabai, dan bubuk cabai serta pendampingan kewirausahaan. Dalam melaksanakan pendampingan pengembangan potensi pertanian hidroponik menjadi produk inovatif yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat dengan mengikuti langkah-langkah kegiatan yang dilakukan adalah sosialisasi pemilihan benih yang mau ditanam, sosialisasi pemilihan produk inovatif yang mau dibuat, pendampingan pembuatan permen jelly tomat, bubuk cabai, saus cabai, cara pengemasan dan konsep kewirausahaan. Dari hasil kegiatan yang didapatkan mitra setelah dilakukan pengabdian masyarakat dalam program matching fund ini adalah terbentuknya kawasan hidroponik di RW 07 dengan tanaman yang dapat diolah sebagai produk inovatif, bertambahnya wawasan masyarakat dalam membuat produk inovatif seperti permen jelly tomat, bubuk cabai, dan saus cabai. Selain itu, kegiatan ini mempunyai manfaat bahwa RW 07 memiliki wadah kewirausahaan yang dikelola bersama oleh ibu-ibu PKK. Sehingga dapat berdampak nantinya mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.
Penerapan Teknologi "Tuyuheji" Pada Industri Tempe Sebagai Upaya Peningkatan Produktivitas Dan Pendapatan UKM Lalu Mustiadi; Siswi Astuti; F. Endah Kusuma Rastini
JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) Vol 2, No 2 (2019): Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/js.v2i2.1342

Abstract

Pengusaha tempe “Diwas Jaya Purwodadi” merupakan salah satu pemasok tempe di Pasar Lawang Kabupaten Malang, pada proses pembuatannya menggunakan teknologi sederhana. Perebusan kedelai menggunakan bahan bakar kayu dan tangki perebusan menggunakan bahan aluminium. Bahan bakar kayu yang digunakan perbulan sebanyak 2 pickup dengan harga Rp600.000,00. Ruang pembersihan kulit kedelai, jadi satu dengan kandang sapi, ruang fermentasi berdinding batu bata dan berlantai tanah. Ruang produksi menjadi satu dengan rumah induk, sehingga asap pembakaran kayu bakar masuk ke dalam ruangan. Ditengarai oleh dokter puskesmas, ini salah satu penyebab dari penyakit sesak napas yang diderita oleh istri pengusaha tempe Diwas Jaya. Dari hasil produksi dan pemasaran yang dilaksanakan, laba kotor tanpa hitungan tiga pekerja perhari sebesar Rp 150.000,00. Oleh karena itu solusi dan rencana kegiatan yang diusulkan adalah pembuatan tungku kayu hemat energi (TUYUHEJI) yang ramah lingkungan, perbaikan fasilitas fermentasi, pembuatan media pemasaran on-line, pembuatan software administrasi keuangan. Setelah memakai TUYUHEJI terbukti adanya penurunan pemakaian bahan bakar 50%, tidak ada asap yang berasal dari pembakaran kayu, waktu pemasakan kedelai menjadi lebih pendek dan terjadi kenaikan produksi 20%. Pada waktu awal sekolah dan waktu banyak hajatan, semua pengusaha tempe mengalami penurunan,sehingga dilakukan pelatihan tambahan untuk membuat makanan berbahan dasar tempe. Adanya peningkatan pemahaman tentang sanitasi dan higienitas makanan serta keamanan pangan, sehingga tempat pendinginan kedelai dan tempat fermentasi semakin rapih dan bersih, susunan kedelai lebih kompak, rasa tempe menjadi lebih enak, dan pada tempe tidak ada mikroba e-coli. Dengan pemahaman manajemen usaha, sekarang telah ada laporan keuangan secara tertulis.
POTENTIAL OF CURCUMA LONGA EXTRACT TO THE GROWTH OF SALMONELLA STAPHYLOCOCCUS AND BACILLUS SUBSTILIS ON PELOR EXTRACT Siswi Astuti; Nanik Astuti Rahman; Endah Kusuma Rastini
Journal of Sustainable Technology and Applied Science (JSTAS) Vol. 1 No. 2 (2020): Journal of Sustainable Technology and Applied Science, November 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/jstas.v1i2.3020

Abstract

People with autism are sensitive to milk protein (casein), gluten, and sugar. These foods can cause an increase in aggressive behavior, crying, anger, stress and depression, while also able to increase digestive disorders, allergies and neurobiological disorders in people with autism. Trials have been carried out on several autistic people by providing food based on MOCAF modified with Centella Asiatica extract with positive results. Children are more focused, more communicative and the symptoms of stress and depression decrease. The weakness is that it can still lack the necessary vitamins and minerals so that it is continued with the manufacture of supplements made from Centella Asiatica and egg extracts (PELOR). Those contain vitamins and minerals needed by people with autism and do not form new compounds but still contain microbes. The research was done by giving various concentrations of 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30% and 35% curcuma longa in pelor extract which is expected to reduce microbial growth. The results concluded that PELOR extract with the addition of 20% curcuma longa can kill the growth of harmful microorganisms of Salmonella and Staphylococcus but it is still not effective in inhibiting the growth of Bacillus substilis. In the addition of 20% curcuma longa, there was Bacillus substilis with a total of 3 x103 colonies/100ml or an NPN value of 0.03 has met the SNI 7388: 2009 standard. Therefore, it was concluded that it was safe to potentially be a balanced nutritious supplementary food needed by people with autism.
KARAKTERISASI MATERIAL KOMPOSIT POLIMER POLISTYRENE DAN SERAT TEBU Faidliyah Nilna Minah; Siswi Astuti; Endah Kusuma Rastini
Industri Inovatif : Jurnal Teknik Industri Vol 7 No 1 (2017): inovatif Vol. 7 No. 1
Publisher : Prodi Teknik Industri S1 Institut Teknologi Nasional Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembuatan Komposit Plafon memiliki acuan mutu berupa kuat tekan, kuat tarik, dan kuat lentur, hal ini mengacu pada SNI 03-2105. Kekuatan tekan merupakan kapasitas dari suatu bahan atau struktur dalam menahan beban yang akan mengurangi ukurannya. Sebaliknya kekuatan Tarik adalah tegangan maksimum yang bias ditahan olehsebuah bahan ketika diregangkan atau ditarik, sebelum bahan tersebut patah. Penelitian ini diharapkan dapatm enentukan komposisi terbaik dengan metode eksperimen dari variasi komposisi bahan. Benda uji yang dibuat terbuat dari semen dan agregat, dengan agregat campuran dari serat tebudan styrofoam. Variasi yang digunakan adalah 60%, 70%, 80%, 90% Semen dari total massa benda uji. Serta variasi dari agregat yaitu antara SeratTebu dan Styrofoam 60:40, 70:30, 80:20, dan 90:10. Analisa kuat tekan, kuat tarik, dan kuat lentur dilakukan setelah umur 14 hari. Rasio perbandingan agregat (styrofoam dan serat tebu) yang optimal sebagai plafon komposit, mempunyai kelebihan masing masing pada kekuatan materialnya. Untuk komposisi (80:20)% pada kekuatan tarik dan kekuatan lentur, sedangkan untuk komposisi (70:30)% pada kekuatan tekan nya.