Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PEMANFAATAN KOMPOSIT HYBRID SEBAGAI PRODUK PANEL PINTU RUMAH SERAT BULU AYAM (CHICKEN FEATHER) DAN SERAT IJUK (ARENGA PINATA) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN SIFAT THERMAL KOMPOSIT HYBRID MATRIK POLYESTER Purkoncoro, Aladin Eko; Djiwo, Soeparno; Rahardjo, Teguh
Jurnal Industri Inovatif Vol 4 No 2 (2014): Jurnal Industri INOVATIF
Publisher : PRODI TEKNIK INDUSTRI S1 ITN MALANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah dari pada serat ijuk yang diambil dari alam adalah kondisinya bercampur kotoran dan debu, sehingga belum dapat dijadikan serat sebagai bagian dalam pembuatan komposit serta pemanfatan limbah serat bulu ayam yang tahan panas, sehingga Tujan peneliti ini adalah mencari karakteristik mekanis dan ketahananpanas dari kombinasi material komposit hybrid dengan serat ijuk yang diberikan larutan NaOH dengan variasi 0%, 2%, 5%, dan 10% dan bulu ayam digunakan sebagai bahan penguat (filler)pada matrik polyester yang optimal sehingga dihasilkan nilai pasar yang mampu menyaingi produk-produk panel pintu impor. Hasilnya larutan NaOH sebesar 2% memberikan pengaruh kenaikan uji tarik sebesar 138,71 Mpa dan setelah diproses menjadi komposit hybrid dengan serat limbah bulu ayam memberikan pengaruh ke sifat mekanik impak dan tarik serta dapat menyerap panas. Hasil pengujian impak 0,161 J/mm2 dan energi impak 19,53 Joule. Hasil pengujian tarik 72,304 kg/mm2 , dan bisa menyerap panas sehingga siap untuk dijadi kan bahan hybrid komposit untuk produk –produk panel pintu.
PENGGUNAAN SERAT JUTE (CHORCORUS CAPSULARIS) SEBAGAI BAHAN PENGUAT KOMPOSIT MATRIK POLYESTER Djiwo, Soeparno; Hiunsiustio, Fredy
JURNAL FLYWHEEL Vol 3 No 2 (2010): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47549/flywheel.v3i2.497

Abstract

Komposit matrik polyester dengan penguat serat jute adalah salah satu jenis komposit polimer. Resin Polyester merupakan resin termoset yang banyak di gunakan pada industri manufaktur. Hal ini dikarenakan resin polyester mempunyai sifat yang menguntungkan, misalnya tahan terhadap bahan kimia, hanya terjadi sedikit pengerutan pada saat di cetak, isolator listrik cukup baik, dan tahan korosi. Sedangkan serat jute selama ini di pergunakan sebagai bahan dasar pembuatan karung dan alas permadani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan tarik dan ketahanan impak komposit. Tahapan dalam kegiatan penelitian di awali dengan pembuatan komposit sistem hand lay-up, dimana polyester sebagai pengikat (70%), sedangkan serat jute sebagai penguat (30%) yang disusun secara acak dan kontinyu, kemudian di uji kekuatan tarik dan ketahanan impak-nya. Pembuatan spesimen uji tarik menggunakan standard ASTM D 3039, untuk uji ketahanan impak ASTM D 5942. Pada penelitian di lakukan juga pengamatan bentuk patahan hasil uji tarik dan ketahanan impak dengan menggunakan mikroskop optik. Jumlah spesimen setiap pengujian adalah 12 spesimen untuk susunan serat acak dan kontinyu. Dari hasil pengujian di ketahui hasil kekuatan tarik komposit yang menggunakan susunan serat acak 2,804 (kgf/mm2), sedangkan susunan serat kontinyu 3,554 (kgf/mm2). Untuk hasil pengujian ketahanan impak, komposit yang menggunakan susunan serat acak 0,1643 (Joule/mm2), dan untuk susunan serat kontinyu 0,1214(Joule/mm2).
KAJI EKSPERIMENTAL SISTEM PENGKONDISIAN UDARA MENGGUNAKAN PEMODELAN VENTILASI ALAMIAH UNTUK PENGKONDISIAN UDARA PADA RUANGAN PERKANTORAN Silalahi, M.H. Perwira; Djiwo, Soeparno; Panji Asmoro , Wahyu
JURNAL FLYWHEEL Vol 4 No 2 (2011): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47549/flywheel.v4i2.566

Abstract

Kondisi udara dalam ruangan perlu untuk dijaga kesegarannya. Tingkat kesegaran udara di dalam ruangan dipengarauhi oleh temperatur udaranya akibat dari pembebanan ruangan. Ventilasi perlu menjadi pertimbangan untuk menjaga kondisi kesegaran udara dalam ruangan. Dengan adanya sistem ventilasi akan memudahkan pergerakan udara segar dari luar masuk ke dalam ruangan, sehingga terjadi pertukaran udara. Ventilasi alamiah didefinisikan sebagai kegiatan pemasukkan dan pengeluaran udara secara alamiah dalam ruangan melalui bukaan atau lubang udara. Pada prinsipnya pertukaran udara secara alamiah terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara di luar dan di dalam ruangan akibat faktor termal dan faktor angin. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental. Pengaruh pembebanan ruangan terhadap kondisi udara dalam ruangan diamati pada suatu model yang diuji pada wind tunnel. Perbandingan antara model dan prototipe adalah 1 : 10. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pembebanan ruangan berpengaruh pada kondisi temperatur udara di dalam ruangan yang dinyatakan dengan adanya perubahan kenaikan temperatur di dalam ruangan sehingga mempengaruhi besarnya jumlah udara yang disirkulasikan, kemampuan penyerapan kalor oleh udara dan koefisien ventilasi. Kondisi maksimum terjadi pada bebanan rungan 8,588 watt dengan kecepatan udara 7 m/detik.
PEMANFAATAN GABUS SABUT KELAPA (COCOPEAT) SEBAGAI KOMPOSIT YANG BERBASIS RAMAH LINGKUNGAN Djiwo, Soeparno; Sugiarto, Totok; Yohanes Setyawan, Eko
JURNAL FLYWHEEL Vol 7 No 1 (2016): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47549/flywheel.v7i1.602

Abstract

Tujuan penelitian ini dapat menemukan bahan maerial komposit berbasis ramah lingkungan yaitu memanfaatkan bahan alam yang selama ini kurang dimanfaatkan. Komposit ramah lingkungan itu bersifat biodegradable yang artinya apabila tidak digunakan dapat terurai dan tidak menyebabkan efek lain yang merusak lingkungan. Tidak semuanya bahan alam ramah lingkungan, hal ini tergantung dari pengaplikasian bahan tersebut. Komposit dari pemanfaatan cocopeat bisa diaplikasikan untuk kebutuhan teknik secara luas. Hasil pengujian kekuatan tarik komposit maksimal 13,473MPa didapatkan pada komposit dengan 60 % matrik dengan serbuk kelapa 40 %, bentuk dan ukuran menggunkan ASTM D638-3dan kekuatan rata-rata impak 0,00994 j/mm2 didapat dari komposit 60% matrik dengan serbuk kelapa 40 % bentuk dan ukuran menggunakan ASTM D790-3, Proses pembutan menggunakan proses hand lay up.Penambahan matrik polyester pada komposit dapat meningkatkan kekuatan mekanis komposit. Namun bila terlalu banyak serbuk kelapa didalam komposit fraksi massa akan menurunkan kekuatan mekanisnya. Terlihat dari pengamatan foto SEM yang ada pada serbuk kelapa, terdapat banyak pori-pori yang bisa dimanfaatkan lebih lanjut mengikat matrik lebih banyak, yang bisa meningkatkan kekuatan mekanis pada komposit serbuk kelapa.
Karakteristik Kekuatan Tarik Dan Morfologi Biokomposit Pelepah Pisang Raksasa Praswanto, Djoko Hari; Djiwo, Soeparno; Setyawan, Eko Yohanes
JURNAL FLYWHEEL Vol 11 No 1 (2020): Jurnal Flywheel
Publisher : Teknik Mesin S1 ITN Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36040/flywheel.v11i1.2508

Abstract

Biokomposit merupakan material baru yang didapat dari pepaduan antara serat dengan matrik. Material komposit ini dikembangkan untuk dijadikan material yang ramah lingkungan dan mempunyai sifat biodegradable. Oleh karena itu banyak penelitian memusatkan pada material komposit berserat alam agar dapat menjadi material yang dapat mengurangi dampak pada lingkungan. Pada penelitian ini serat alam yang digunakan yaitu dari serat pelepah pisang raksasa. Tujuan penelitian serat pelepah pisang raksasa ini dilakukan untuk memanfaatkan pelepah pisang raksasa yang sudah tua dan tidak menghasilkan buah menjadi material komposit ramah lingkungan. Dalam pembuatan komposit dari serat pelepah pisang raksasa ini menggunakan metode hand lay-up. Sebelum pembuatan komposit, serat terlebih dahulu direndam alkali NaOH 5% agar dapat memisahkan kandungan lignin yang menempel pada serat. Setelah perlakuan alkali pada serat dilakukakan pembuatan komposit menggunakan metode hand lay-up dengan standar cetakan ASTM D-638 Type III untuk dilakukan pengujian Tarik dan SEM. Pada penelitian ini menggunakan variasi fraksi massa serat 30%, 40% dan 50%. Hasil dari pengujian tarik komposit serat pelepah pisang dengan fraksi massa serat yang tertinggi pada serat pelepah pisang 50% sebesar 3,85 kgf/mm2. hal ini dikarenakan semakin besar fraksi massa maka semakin banyak jumlah helai serat sehingga ikatan antar serat pada komposit semakin kuat.
Penerapan Layer Afdruk Sebagai Pengering Screen Sablon di UKM Velyn Souvenir Soeparno Djiwo; Djoko Hari Praswanto; Eko Yohanes Setyawan
JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) Vol 5, No 1 (2022): Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/js.v5i1.3121

Abstract

UKM Vellyn souvenir merupakan UKM yang bergerak dibidang sablon. Selama ini produk yang disablon dalam bentuk tas baik dari bahan plastic maupun spunbond. Proses sablon yang dilakukan menggunakan metode sablon manual, dimana proses pengeringan menggunakan panas matahari. Dengan proses ini memiliki kekurangan yaitu dalam kondisi mendung atau hujan proses sablon tidak dapat dilakukan. Hal ini menyebabkan terhambatnya proses produksi sablon. Dengan melihat permasalahan yang dihadapi oleh UKM tersebut, tim pengabdian masyarakat ITN Malang menerapkan metode sablon dalam proses pengeringan menggunakan pemanasan dan penyinaran buatan atau disebut alat layer afdruk screen sablon. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat dengan metode pendekatan, dimana pada awal kegiatan melakukan diskusi untuk memecahkan permasalahan mitra, kemudian membuatkan alat layer afdruk untuk membantu proses sablon dan diakhir kegiatan melakukan pelatihan pada UKM. Dari hasil kegiatan tersebut dengan menerapkan teknologi pada UKM Vellyn Souvenir yang bergerak dibidang produksi sablon adalah meningkatnya jumlah produk yang dihasilkan baik dalam kondisi cuaca mendung atau hujan. Selain itu juga, waktu yang dibutuhkan dalam produksi semakin sedikit dibandingkan dengan pemanasan matahari. Dari data sebelumnya, rata – rata untuk mengerjakan sablon dengan jumlah 100 pcs tas spund bond membutuhkan waktu 15 jam dengan jumlah pekerja 3 orang. Dengan adanya alat layer afdruk sablon ini dalam memproduksi jumlah tersebut membutuhkan waktu 7 jam dengan jumlah pekerja 2 orang. Selain menghemat waktu, mitra juga dapat menghemat pengeluaran biaya produksi sehingga keuntungan yang didapatkan sekarang meningkat 30% dari keuntungan sebelumnya.
Penerapan Disk Mill Pada UMKM Anugerah Produksi Vitamin Unggas di Desa Sekarmojo Kecamatan Purwosari Djoko Hari Praswanto; Soeparno Djiwo; Mochtar Asroni; Lalu Mustiadi; Thomas Priyasmanu
JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) Vol 4, No 1 (2021): Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/js.v4i1.1771

Abstract

Poultry vitamins are one of the nutrients needed by breeders. This poultry vitamin serves to accelerate the growth of poultry, maintain the quality of poultry meat, improve the quality of poultry eggs, prolong poultry egg production and accelerate poultry egg production. One of the partners who was worked together with the ITN Malang team is engaged in the field of poultry vitamins production and wants to increase the turnover of poultry vitamin production. All the time, the price of poultry vitamins from factories is considered high enough so that farmers have objections to buying poultry vitamins from the factory. The community service team observed at the quality of poultry vitamins which are produced in the Purwosari area and will transfer technology to apply a disk mill in the production process which will be able to increase the production of poultry vitamins in good prices but with high quality also. In addition, the community service team will improve the packaging by used aluminum foil to avoid moisture and later will be given a logo to facilitate the sales process to breeders. After improved the packaging, it has expected can be freely marketing with the general standardization of poultry vitamins. So that farmers can get cheap and good quality poultry vitamins. From the results of the activities carried out, it was found that a disk mill machine with a capacity of 150 kg / hour. It if the production of 500 kg takes 3 hours with one workers person. So that the partners can save time and production costs. So that the profits obtained now increase 25% from previous profits. Meanwhile the packaging used by the team partners now used aluminum foil so that the product looks more attractive and is able to hold the product dry.
Dryer Segel Botol Plastik Untuk Peningkatan Kwalitas Kemasan Botol Vitamin Unggas Di Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan Soeparno Djiwo; Gerald A. Pohan; Djoko H. Praswanto
JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) Vol 1, No 2 (2018): Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (670.078 KB) | DOI: 10.31328/js.v1i2.901

Abstract

Pada sistem penjualan sebuah produk, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi perhatian konsumen yaitu kemasan / packaging. Kemasan mempunyai efek yang signifikan terhadap hasil penjualan. Hal ini dikarenakan desain kemasan yang digunakan pada sebuah produk dapat menunjukkan bahwa produk tersebut benar-benar mempunyai kwalitas. Meskipun produk yang dijual tersebut belum terkenal di masyarakat, hal pertama yang dilihat untuk memastikan produk tersebut kwalitas terjamin dilihat dari desain kemasan yang digunakan. Pada jaman milenial sekarang ini, model kemasan bermacam – macam. UKM – UKM yang muncul ditengah masyarakat mulai memperbaiki kemasan untuk meningkatkan harga jual produknya. Salah satunya UKM di Kecamatan Purwosari Kabupaten Pasuruan, UKM yang bergerak dibidang vitamin unggas ini mulai mementingkan model kemasan yang digunakan. Pada UKM tersebut untuk mengemas produknya agar menarik peternak, menggunakan kemasan botol. Hal ini dikarenakan kemasan botol dapat menjaga produknya dari faktor-faktor lain yang dapat merusak kwalitas produk. Untuk menjamin keaslian produk, digunakan segel plastik pada botol tersebut. Dalam proses pembuatan segel menggunakan dryer yang didesain sesuai model botol agar dapat menghasilkan segel botol yang maksimal sehingga menraik untuk dilihat oleh konsumen. Dari hasil yang didapat dengan menggunakan dryer segel botol ini, kemasan botol vitamin terlihat rapi dan menarik serta dapat meningkatkan permintaan konsumen 50% dari sebelumnya.
Pengaruh Model Pisau Pada Mesin Sampah Botol Plastik Mochtar Asroni; Soeparno Djiwo; Eko Yohanes Setyawan
JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) Vol 1, No 1 (2018): Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (638.601 KB) | DOI: 10.31328/js.v1i1.569

Abstract

Seiring peningkatan pemakaian botol plastik menyebabkan timbulnya sampah botol plastik semakin menumpuk. yangmenuntut pengelolaannya dilakukan secara benar agar dapat mengatasi penumpukan sampah. Hal ini dapat diatasidengan banyak cara, antara lain dengan menyusun botol plastik sedemikian rupa, sehingga kapasitas di dalam karunglebih banyak, merancang mesin pencacah yang nantinya akan digunakan untuk mencacah botol plastik sekaligusmemperkecil jumlah transportasi yang digunakan pengepul plastik untuk disetorkan ke pabrik daur ulang. Hal ini jugadapat mengurangi dampak sampah botol plastik yang semakin hari semakin banyak terutama di lingkungan KecamatanLawang Kabupaten Malang. pencemaran lingkungan yang dapat menimbulkan masalah adalah pencemaran yangdisebabkan oleh sampah plastik karena sulit didaur ulang. Pengelolaan sampah hendaknya menerapkan proses - proses,seperti Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali), Recycle (mendaur ulang), Replace (mengganti barangberpotensi sampah ke arah bahan recycle) seperti yang dilakuan saat ini yaitu mencacah plastik yang nantinya bisadigunakan kembali. Konstruksi yang dirancang dan dibuat pada mesin pencacah botol plastik ini merupakan produkhasil modifikasi, yaitu produk yang sudah ada dengan mengalami perubahan - perubahan baik perubahan dalam bentukdan ukurannya, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, kualitas, penampilan dan keamanan pada mesinsehingga mudah dalam penggunaannya. Selain itu mesin pencacah botol plastik yang akan dibuat ini bersifat portablesehingga nantinya bisa dikembangkan kembali untuk pencacah sampah plastik berjenis lainnya. Hasil analisamenunjukkan bahwa dengan menggunakan mesin teknologi tepat guna dapat meningkatkan nilai jual botol plastikbekas karena botol plastik bekas ini dijadikan biji plastik sehingga perusahaan yang menggunakan bahan baku plastikdapat langsung memakainya menjadi produk. Dalam proses menggunakan mesin dipengaruhi oleh model rancanganmata pisau dan rpm mesin. Untuk mendapatkan kualitas dan kuantitas produk yang maksimal pada model rancanganmata pisau bentuk V dan menggunakan rpm 800 dengan hasil yang didapat bentuk biji plastik yang kecil dan hasil yangdidapat 1000 gram per menit.
Perancangan Mesin Penggiling Bumbu Pecel Menggunakan Penggerak Motor Listrik Dengan Metode Reverse Engineering Djoko Hari Praswanto; Soeparno Djiwo; Eko Yohanes Setyawan
JURNAL APLIKASI DAN INOVASI IPTEKS "SOLIDITAS" (J-SOLID) Vol 2, No 1 (2019): Jurnal Aplikasi Dan Inovasi Ipteks SOLIDITAS
Publisher : Badan Penerbitan Universitas Widyagama Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31328/js.v2i1.1283

Abstract

Sambel Pecel merupakan makanan khas Jawa Timur khususnya daerah Blitar, Kediri dan Tulungagung. Prospek wirausaha sambel pecel ini sangat menguntungkan dan berkelanjutan, karena makanan jenis ini banyak dikonsumsi oleh masyarakat jawa timur dan menjadi pusat oleh - oleh bagi masyarakat pendatang. Produksi sambel pecel sekarang ini sudah mulai menyebar ditempat - tempat lain didaerah jawa timur, seperti daerah Pasuruan khususnya kecamatan Purwosari. Pengusaha sambel pecel cap "mawar" di Purwosari ini merupakan resep turunan dari keluarga yang berasal dari Blitar. Selama proses produksinya ditemukan beberapa kekurangan yang tidak mengikuti standar  Good Manufacturing Practice (GMP) sehingga pada saat di uji laboratorium kesehatan masih belum lolos uji. Setelah dilakukan survei ditempat produksi terdapat salah satu proses yang tidak mengikuti standar GMP dalam produksi yaitu proses penggilingan kacang. oleh karena itu dalam kegiatan pengabdian masyarakat, tim akan mengkonsep mesin grinding serba guna untuk digunakan sebagai penggilingan kacang. Dari hasil kegiatan yang telah dilakukan, mesin penggiling sambel pecel dengan kapasitas alat 166,67 gram/menit menggunakan motor listrik 1 HP sebagai penggerak dapat digunakan mitra sebagai alat penggiling sambel pecel dengan mudah. Dengan adanya mesin penggiling ini, produksi mitra higienitas produk terjaga dan dapat meminimalisir biaya produksi sehingga keuntungan mitra meningkat.