Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PRIORITAS MASALAH DIARE PADA BALITA AKIBAT KURANGNYA PENGETAHUAN IBU TERHADAP PENYAKIT DIARE DI KELURAHAN MANDALIKA TAHUN 2017 Deny Sutrisna Wiatma; Suci Nirmala
JURNAL KEDOKTERAN Vol 3 No 2 (2018)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.812 KB) | DOI: 10.36679/kedokteran.v3i2.71

Abstract

Di Puskesmas Cakra negara terdapat 4 masalah tersering yang terjadi di kelurahan Bertais yaitu, ISPA, Diare, Demam Berdarah dan cakupan imunisasi yang rendah. Mengetahui akar permasalah diare yaitu kurangnya pengetahuan masyrakat terhadap pentingnya kebersihan, dengan metode Delbeecq yatiu penentuan prioritas masalah dalam komunitas tampa melakukan diskusi antar anggota, sehingga diperoleh akar penybab dari diare adalah kurangnya pengetahuan masyrakat terhadap pentingnya kebersihan. Kesimpilan : Masalah kesehatan di Basretais yang prioritas adalah diare pada balita yang dipengaruhi oleh pengetahuan ibu tentang diare.
HUBUNGAN MEROKOK DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR TAHUN 2019 Deny Sutrisna Wiatma; Muhlisin Amin
JURNAL KEDOKTERAN Vol 4 No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.996 KB) | DOI: 10.36679/kedokteran.v4i2.107

Abstract

Latar Belakang :Rokok sangatlah berbahaya bagi kesehatan, salah satu kandungannya yakni nikotin telah diketahui dapat menjadi faktor resiko kejadian diabetes, nikotin dapat merusak sel β pankreas dan menghambat insulin. Tujuan :untuk mengetahui hubungan merokok dengan kadar glukosa darah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Islam Al-Azhar Mataram tahun 2019. Metode Penelitian : Populasi pada penelitian ini adalah 52 orang mahasiswa perokok aktif Fakultas Hukum Universitas Islam Al-Azhar periode 2015-2019, sampel diambil dengan teknik total sampling yakni jumlah sampel sama dengan jumlah populasi, dan menggunakan metode pre-eksperimental design dengan rancangan non equivalent control group, hasil pada penelitian ini selanjutnya di analisis dengan uji Chi-Square. Hasil : Hasil yang didapatkan dari uji Chi-Squarediperoleh nilai signifikan dengan rerata kadar glukosa darah pretest dan posttest kelompok eksperimen adalah 107,73 mg/dL dan 112,65 mg/dL sedangkan pada kelompok kontrol adalah 123,27 mg/dL dan 112,40 mg/dL serta didapatkan p value 0,001 (P <0,05). Kesimpulan :Terdapat Hubungan yang Signifikan antara merokok dengan kadar glukosa darah.
POLA MAKAN TIDAK SEHAT DI USIA MUDA BERPOTENSI MENYEBABKAN SINDROM DISPEPSIA Deny Sutrisna Wiatma
JURNAL KEDOKTERAN Vol 2 No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dispepsia yang oleh orang awam sering disebut dengan “sakit maag” merupakan keluhan yang sangat sering kita jumpai sehari-hari. Istilah dispepsia mulai gencar dikemukakan sejak akhir tahun 80-an, yang menggambarkan keluhan atau kumpulan gejala (sindrom) yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman di epigastrium, mual, muntah, kembung, cepat kenyang, rasa perut penuh, sendawa, regurgitasi dan rasa panas yang menjalar di dada. Secara garis besar, penyebab sindrom dispepsia dibagi menjadi dua kelompok, yaitu keompok penyakit (seperti tukak peptic, gastritis, batu kandung empedu, dll) dan kelompok dimana penunjang diagnostic yang konvensional atau baku (endoskopi, radiologi, laboratorium) tidak dapat memperlihatkan adanya gangguan patologis, structural dan biokimiawi, atau dengan kata lain kelompok terakhir ini disebut sebagai dispepsia fungsional. Banyak faktor yang menjadi penyebab timbulnya sindrom dispepsia dimana salah satu diantaranya adalah pola makan yang tidak sehat seprti tidak teraturnya waktu makan. Angka di Indonesia sendiri penyebab dispepsia adalah 86% dispepsia fungsional, 13% ulkus dan 1% disebabkan oleh kanker lambung. Dalam beberapa penelitan yang salah satunya dilakukan oleh Deny S. (2012) hubungan ketidakteraturan makan terhadap terjadinya sindrom dispepsia yang dilakukan terhadap 70 dengan mengguanakan metode case control study didapatkan nila Odds Ratio (OR) sebesar 20. Ketidakteraturan makan atau pola makan yang salah merupakan factor risiko yang mempengaruhi untuk terjadinya sindrom dispepsia sebesar hingga 20 kali lipat serta kejadian sindrom dispepsia mahasiswa/usia muda ternyata sesuia dengan pola maknnya yang tidak teratur
LATIHAN FISIK BELUM MAMPU MEMPERBAIKI GAMBARAN HISTOLOGIS PARU MENCIT (Mus Musculus) JANTAN GALUR BALB/C YANG DIPAPAR UAP ROKOK ELEKTRIK Deny Sutrisna Wiatma; I Made Muliarta; Nyoman Mangku Karmaya
JURNAL KEDOKTERAN Vol 7 No 2 (2022): Juli 2022
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36679/kedokteran.v7i2.516

Abstract

Saat ini rokok elektrik diduga kuat memiliki kandungan bahan yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Salah satu upaya untuk untuk mempertahankan kesehatan paru akibat paparan uap rokok elektrik yaitu perlu dilakukan latihan fisik teratur intensitas sedang. Latihan fisik diharapkan mampu memberikan efek perbaikan histologis alveolus paru setelah paparan uap rokok elektrik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorik post-test only group design. Sampel penelitian terdiri dari 27 ekor mencit (Mus Musculus) jantan Galur BALB/C yang berusia 2-3 bulan dengan berat badan 25-35 gram. Sampel dibagi menjadi 3 kelompok secara acak yaitu (K1) kontrol normal, (K2) kontrol negatif yang diberikan paparan uap rokok elektrik, dan (K3) kelompok perlakuan yang diberikan paparan uap rokok elektrik dengan perlakuan latihan fisik aerobik intensitas sedang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latihan fisik belum mampu memperbaiki gambaran histologis alveolus paru (p>0,05) yang diberikan paparan uap rokok eleketrik pada mencit jantan galur BALB/C. Kata Kunci: Latihan Fisik; Rokok Elektrik; Histologis Alveolus.
Hubungan Status Gizi Dan Status Merokok Dengan Kejadian Hipertensi Pada Laki-Laki Dewasa Ni Wayan Paramitha Putri; Risky Irawan Putra Priono; Deny Sutrisna Wiatma; Kadek Dwi Pramana
Journals of Ners Community Vol 13 No 2 (2023): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i2.2516

Abstract

Hipertensi adalah keadaan ketika tekanan darah dalam pembuluh darah mengalami peningkatan, hal ini terjadi karena jantung bekerja lebih keras untuk memompa agar dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi tubuh sehingga dapat memenuhi fungsi organ-organ vital. Status gizi dan status merokok merupakan faktor resiko terjadinya hipertensi.Mengetahui hubungan status gizi dan status merokok dengan kejadian hipertensi di RSUD Kota Mataram.Penelitian kuantitatif analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan consecutive sampling. Penelitian ini dilakukan di RSUD Kota Mataram pada bulan November 2022. Sampel penelitian sebanyak 105 responden. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Spearman Rank batas nilai signifikasi adalah (P-value ≤ 0,05).Penelitian ini menunjukan dari 105 responden, laki-laki dengan status gizi over weight dan hipertensi stage 2 sebanyak 29 orang (27,6%) dan terendah adalah kategori status gizi over weight dan tekanan darah yang normal sebanyak 6 orang (5,8%). Terdapat hubungan antara status gizi dengan kejadian hipertensi pada laki-laki dewasa di RSUD Kota Mataram dengan nilai P-value 0,004 (p-value <0,05) dengan nilai koefision sebesar 0,279. Laki-laki dewasa yang memiliki status merokok dan hipertensi stage 2 sebanyak 42 orang (40%) dan terendah adalah kategori status merokok dan normal sebanyak 0 orang (0%). Terdapat hubungan status merokok dengan kejadian hipertensi di RSUD Kota Mataram dengan nilai p-value 0,00 (p-value <0,05) dengan nilai koefision sebesar 0,774.Terdapat hubungan antara status gizi dan status merokok dengan kejadian hipertensi pada laki-laki dewasa di RSUD Kota Mataram
Paparan Asap Rokok Konvensional dan Elektrik bagi Manusia Serta Solusinya melalui Daun Bidara Deny Sutrisna Wiatma; I Gede Angga Adnyana; Rusmiatik Rusmiatik; Ana Andriana
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan: Maret 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.768 KB) | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i1.576

Abstract

Perilaku merokok adalah kebiasaan yang sangat sulit dihentikan pada sebagian besar perokok. Saat ini rokok elektrik diproduksi dan dipasarkan untuk mengganti rokok konvensional, namun US (FDA) menganalisis bahwa rokok elektrik mengandung sejumlah racun, karsionogen dan bahan lainnya yang diduga berbahaya bagi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pemberian ekstrak etanol daun Ziziphus mauritiana dapat menghambat peningkatan kadar interleukin-8 dan kerusakan alveolus paru setelah paparan asap rokok konvensional dan elektrk pada mencit (Mus Musculus) jantan galur BALB/C. Penelitian ini merupakan penelitian true eksperimental dengan menggunakan raondomized post test only control group design. Sampel penelitian menggunakan mencit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mencit pada kelompok perlakuan K2 dan K3 tidak menunjukkan kadar IL-8 lebih rendah terhadap kelompok paparan K4 dan K5 secara statistik dengan p-value (p>0,05), begitu juga analisis derajat kerusak alveolus mencit pada kelompok perlakuan K2 dan K3 tidak menunjukkan perbaikan histologis jaringan paru terhadap kelompok paparan K4 dan K5 secara statistik dengan p-value (p>0,05). Ekstrak etanol daun bidara (Ziziphus mauritiana) dengan dosis 2mg dalam 0.5ml aquabides setiap hari selama 14 hari belum mampu menunjukkan kadar IL-8 lebih rendah dan belum mampu memperbaiki kerusakan alveolus paru secara signifkan (p<0.05) terhadap kelompok papran uap rokok elektrik dan asap rokok konvensional pada mencit (Mus Musculus) jantan galur BALB/C.
Perbedaan Tingkat Pengetahuan Kesehatan Haji Sebelum dan Sesudah Edukasi dengan Media Edukatif “Kaji Siap Ntek Haji” Berbasis Local Specific Dasti Anditiarina; Ida Ayu Made Mahayani; Deny Sutrisna Wiatma; Farahdila Mirshanty; Isnaini Qoriatul Fadhilah; Muh. Syaiful Akbar; Ayu Anulus; Salkamal Salkamal
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 13 No 3 (2023): Jurnal Ilmiah Permas: jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Juli 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v13i3.1041

Abstract

Ibadah haji adalah ibadah fisik, sehingga jamaah haji dituntut mampu secara fisik dan rohani agar dapat melaksanakan rangkaian ibadah haji dengan baik dan lancar. Banyak masalah kesehatan yang dihadapi oleh jamaah haji yang dapat mengganggu perjalanan menuju istithaah. Oleh karena itu perlu ada media yang dapat digunakan dan dipelajari oleh jamaah haji sebagai persiapan sebelum berangkat haji. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional dengan desain studi pre-posttest without control group design. Penelitian berbasis pengabdian kepada masyarakat dilakukan pada secara online. Sejumlah 100 orang terlibat dalam penelitian menggunakan teknik consecutive sampling. Hasil dianalisis dengan uji Wilcoxson dan dibahas secara deskriptif. Hasil test menunjukan ada peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah sosialisasi terkait kesehatan haji yang dilaksanakan. Rata-rata peningkatannya yaitu 24,4 dari 65,7 menjadi 90,1 dan perbedaan dilaporkan secara statistik signifikan (p=0,007). Kesimpulan penelitian adalah bahwa edukasi kesehatan haji menggunakan media edukatif “kaji siap ntek haji” meningkatkan pengetahuan calon jemaah haji terkait kesehatan haji.
Pengaruh Indeks Massa Tubuh (IMT) dan Kadar Kolesterol dengan Hipertensi di Puskesmas Gerung Kabupaten Lombok Barat Nusa Tenggara Barat Putu Ardhyana Yogeswara; Ety Retno Setyowati; Siti Ruqayyah; Deny Sutrisna Wiatma
Jurnal Ners Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i1.14199

Abstract

Hypertension is a health problem that often occurs throughout the world. Over time, the prevalence of hypertension has increased every year. Hypertension can be caused by an increase in Body Mass Index (BMI) and total cholesterol levels. Many studies state that there is a relationship between body mass index and cholesterol levels with hypertension. However, there are also studies with different results which state that there is no relationship between body mass index and total cholesterol levels with hypertension. To determine whether there is a relationship between body mass index and total cholesterol levels with hypertension at the Gerung Community Health Center, West Lombok Regency, West Nusa Tenggara. This study used an observational analytic study with a cross-sectional study design, with a sample of 30 respondents who met the inclusion criteria, namely patients with hypertension, hypercholesterolemia and obesity who were treated at the Gerung Health Center in West Lombok Regency, West Nusa Tenggara and patients who were willing be a research sample. There is a significant relationship between body mass index (BMI) and hypertension at the Gerung Health Center in West Lombok Regency, West Nusa Tenggara with a p-value of 0,000 (p-value <0,05) and a correlation value of 0,671. There is a significant relationship between total cholesterol levels and hypertension at the Gerung Health Center in West Lombok Regency, West Nusa Tenggara with a p-value of 0,001 (p-value <0,05) and a correlation value of 0,599. There is a significant relationship between body mass index (BMI) and total cholesterol levels with hypertension at the Gerung Community Health Center, West Lombok Regency, West Nusa Tenggara.
Pengaruh Latihan Fisik Aerobik Terhadap Perubahan Tekanan Darah dan IMT Pada Lanjut Usia di Panti Sosial Lanjut Usia Mandalika Nusa Tenggara Barat Ni Putu Windy Premanisa; Siti Ruqayyah; Suci Nirmala; Deny Sutrisna Wiatma
Malahayati Nursing Journal Vol 5, No 10 (2023): Volume 5 Nomor 10 2023
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v5i10.9895

Abstract

ABSTRACT Old age is the final stage of the aging process. In this process, the ability of the body tissue to repair itself and maintain body structure will change and body function will decrease. Decreased body function also occurs in the cardiovascular system and the body's metabolic system. The elderly will be susceptible to increased blood pressure due to arteriosclerosis and nutritional problems such as malnutrition or excess nutrition. Although the decline in function in the aging process occurs naturally and will be experienced by everyone, this decline in function can be slowed down by maintaining a healthy lifestyle, one of which is through physical exercise. To determine the effect of aerobic physical exercise on changes in blood pressure and BMI among the elderly at Mandalika Elderly Social Home, West Nusa Tenggara, in 2022. Experimental quantitative analytic research with a quasi-experimental research design. The sampling technique used purposive sampling with a nonrandomized control group pretest-posttest design approach. This study was conducted at the Mandalika Elderly Social Home, West Nusa Tenggara from January 31 until February 28, 2023. The sample of this study consisted of 48 respondents who were divided into treatment and control groups. The data obtained were analyzed using the Shapiro-Wilk normality test. Data that were normally distributed were analyzed using the dependent T-test and data that were not normally distributed were then followed by the Wilcoxon test. The statistical test results showed that there were blood pressure changes, both systolic and diastolic, after aerobic physical exercise, proven by a p-value of 0.002 on systolic blood pressure and a p-value of 0.004 on diastolic blood pressure. Changes were also found in the body mass index with a p-value of 0.001. There was a significant relationship between aerobic physical exercise and blood pressure and body mass index (BMI) emong elderly at Mandalika Elderly Social Home, West Nusa Tenggara. Keywords: Aerobic Physical Exercise, Blood Pressure, BMI, Elderly.  ABSTRAK Lanjut  usia merupakan tahap akhir dari proses penuaan. Pada proses ini kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri dan mempertahankan struktur tubuh akan berubah serta fungsi tubuh akan menurun. Penurunan fungsi tubuh juga terjadi pada sistem kardiovaskular dan sistem metabolisme tubuh. Lansia akan rentan mengalami kenaikan tekanan darah karena terjadi proses arteriosklerosis maupun masalah gizi seperti gizi kurang atau gizi berlebih. Walaupun kemunduran fungsi pada proses penuaan berjalan secara alami dan akan dialami oleh semua orang, namun penurunan fungsi tersebut dapat diperlambat dengan mempertahankan pola hidup sehat, salah satunya melalui latihan fisik. Untuk mengetahui pengaruh latihan fisik aerobik yang dilakukan terhadap perubahan tekanan darah dan IMT pada lanjut usia di Panti Sosial Lanjut Usia Mandalika Nusa Tenggara Barat Tahun 2022. Penelitian kuantitatif analitik eksperimental dengan desain penelitian quasi Experimental. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan pendekatan nonrandomized control group pretest-posttest design. Penelitian dilakukan di Panti Sosial Lanjut Usia Mandalika Nusa Tenggara Barat pada 31 Januari-28 Februari 2023. Sampel penelitian sebanyak 48 responden yang terbagi dalam kelompok perlakuan dan kontrol. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji normalitas Shapiro-Wilk. Data yang terdistribusi normal dianalisis dengan uji dependent T test dan data yang terdistribusi tidak normal dilanjutkan dengan uji Wilcoxon. Dari hasil uji statistik didapatkan perubahan tekanan darah baik sistolik maupun diastolik setelah dilakukan latihan fisik aerobik yang dibuktikan dengan p-value 0,002 pada tekanan darah sistolik dan p-value 0,004 pada tekanan darah diastolik. Pada indeks massa tubuh juga ditemukan perubahan dengan nilai p-value yakni 0,001. Terdapat hubungan yang signifikan antara latihan fisik aerobik dengan tekanan darah dan indeks massa tubuh (IMT) pada lansia di Panti Sosial Lanjut Usia Mandalika Nusa Tenggara Barat. Kata Kunci: Latihan Fisik Aerobik, Tekanan Darah, IMT, Lansia
HUBUNGAN IMT DAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP HIPERTENSI PADA PENDUDUK DATARAN TINGGI DAERAH KECAMATAN SEMBALUN Niza Anggi Marlitayani Rizki; Deny Sutrisna Wiatma; Hardinata; Lalu Buli Fatrahadi Utama
Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences Vol. 2 No. 1 (2023): Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Medika Suherman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59981/vzy7gc71

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang menjadi masalah kesehatan di dunia. World Health Organization (WHO) 2019 menunjukkan prevalensi hipertensi di dunia tinggi, yaitu sebesar 29% dengan angka mortalitas hipertensi di seluruh dunia sebesar 7,5 juta jiwa, yaitu sekitar 12,8% dari total angka kematian dan 3,7% dari jumlah total perhari. Angka hipertensi di dataran tinggi daerah Sembalun mengalami peningkatan pada tahun 2020 sebesar 42,2 %. Hipertensi dapat terjadi akibat faktor risiko yang dapat dimodifikasi, salah satunya jumlah IMT yang tinggi dan kurangnya beraktivitas. IMT yang tinggi dan kurangnya beraktivitas merupakan salah satu faktor terpenting yang dapat mempengaruhi kejadian hipertensi pada masyarakat. Untuk mengetahui hubungan IMT dan aktivitas fisik terhadap kejadian hipertensi pada penduduk dataran tinggi di daerah Kecamatan Sembalun. Penelitian ini menggunakan desain studi analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 25 responden. Data diperoleh dari pemeriksaan tekanan darah, tinggi badan, berat badan, dan kuesioner. Penelitian ini dianalisis dengan Rank Spearman. Batas nilai signifikasi adalah (p-value <0.05). Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden menderita hipertensi (36,0%), IMT kategori obesitas (40,0%), dan aktivitas fisik ringan (84,0%). Terdapat hubungan yang sangat kuat antara jumlah IMT yang tinggi terhadap kejadian hipertensi dengan nilai rs 0,762. Sedangkan aktivitas fisik ringan memiliki hubungan kuat terhadap kejadian hipertensi dengan nilai rs 0,541. Dan ketiga variabel tersebut memiliki hubungan yang kuat dan searah., IMT dengan hipertensi memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap hipertensi, sedangkan aktivitas fisik dengan hipertensi memiliki hubungan yang kuat.