Indonesia memiliki varietas jeruk lokal yang tidak kalah dengan jeruk impor, terutama dalam hal kesegaran buah. Namun, masyarakat lebih tertarik dengan warna kulit jeruk sehingga masyarakat lebih memilih jeruk impor ketimbang jeruk lokal, khususnya di Sumatera. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pelestarian dan peningkatan karakteristik jeruk ini untuk meningkatkan kualitasnya melalui pemuliaan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan metode isolasi DNA sampel buah jeruk dengan Chelex-TE dan untuk mengetahui profil genetik jeruk lokal Sumatera dan jeruk impor menggunakan genotipe RAPD. Sampel yang digunakan adalah beberapa jeruk lokal di Sumatera (Citrus Siam Gunung Omeh, Citrus Madu, Citrus Keprok Maga, Citrus Keprok Brastepu dan Citrus Pasaman) dan Citrus impor (Citrus Sunkist, Citrus Clemengold, Citrus Murkot dan Citrus Wokam). DNA diisolasi menggunakan metode Chelex-TE 10% yang dioptimalkan untuk beberapa parameter seperti ukuran butir, kulit buah dan daun. RAPD dilakukan dengan menggunakan 10 primer RAPD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode isolasi Chelex Chelex-TE 10% yang optimal adalah ukuran sampel 1 butir. Amplifikasi jeruk lokal Sumatera dan jeruk impor menggunakan 10 primer tunggal menghasilkan pita polimorfik. Nilai kesamaan jaccard menunjukkan bahwa kelima sampel jeruk tersebut merupakan varietas lokal Sumatera yang diamati memiliki variasi genetik yang tinggi dibandingkan dengan keempat jeruk impor tersebut. Indonesia memiliki varietas jeruk lokal yang tidak kalah dengan jeruk impor, terutama dalam hal kesegaran buah. Namun, masyarakat lebih tertarik dengan warna kulit jeruk sehingga masyarakat lebih memilih jeruk impor ketimbang jeruk lokal, khususnya di Sumatera. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pelestarian dan peningkatan karakteristik jeruk ini untuk meningkatkan kualitasnya melalui pemuliaan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan metode isolasi DNA sampel buah jeruk dengan Chelex-TE dan untuk mengetahui profil genetik jeruk lokal Sumatera dan jeruk impor menggunakan genotipe RAPD. Sampel yang digunakan adalah beberapa jeruk lokal di Sumatera (Citrus Siam Gunung Omeh, Citrus Madu, Citrus Keprok Maga, Citrus Keprok Brastepu dan Citrus Pasaman) dan Citrus impor (Citrus Sunkist, Citrus Clemengold, Citrus Murkot dan Citrus Wokam). DNA diisolasi menggunakan metode Chelex-TE 10% yang dioptimalkan untuk beberapa parameter seperti ukuran butir, kulit buah dan daun. RAPD dilakukan dengan menggunakan 10 primer RAPD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode isolasi Chelex Chelex-TE 10% yang optimal adalah ukuran sampel 1 butir. Amplifikasi jeruk lokal Sumatera dan jeruk impor menggunakan 10 primer tunggal menghasilkan pita polimorfik. Nilai kesamaan jaccard menunjukkan bahwa kelima sampel jeruk tersebut merupakan varietas lokal Sumatera yang diamati memiliki variasi genetik yang tinggi dibandingkan dengan keempat jeruk impor tersebut.