Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

CAMPUR KODE BAHASA MADURA TERHADAP BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN NARASI SUGESTIF SISWA KELAS V SD Fakhrudin, Mochammad Afrizal; Suhartiningsih, Suhartiningsih; Hutama, Fajar Surya; Satrijono, Hari; Nurdianasari, Nindy
Jurnal Edukasi Khatulistiwa : Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 2 (2020): Oktober 2020
Publisher : Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (961.635 KB) | DOI: 10.26418/ekha.v3i2.41617

Abstract

AbstrakCampur kode merupakan peristiwa bercampurnya 2 atau lebih ragam bahasa pada suatu tindakan berbahasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan wujud campur kode bahasa Madura terhadap bahasa Indonesia pada karangan narasi sugestif siswa kelas V SD 4 serta faktor penyebabnya. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas V SDN Karangrejo 04 Jember. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif. Analisis data dilakukan dengan mereduksi, menyajikan, dan memverifikasi data. Data dalam penelitian ini didapatkan melalui dokumentasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa bentuk campur kode yang terjadi meliputi campur kode berwujud kata dasar, kata berimbuhan, dan kata ulang. Campur kode yang sering terjadi ialah campur kode kata dasar. Faktor yang menjadi latar belakang munculnya campur kode bahasa Madura terhadap bahasa Indonesia pada karangan narasi sugestif yang dibuat oleh siswa adalah faktor lingkungan dan teman dekat.Campur kode merupakan peristiwa bercampurnya 2 atau lebih ragam bahasa pada suatu tindakan berbahasa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan wujud campur kode bahasa Madura terhadap bahasa Indonesia pada karangan narasi sugestif siswa kelas V SD 4 serta faktor penyebabnya. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas V SDN Karangrejo 04 Jember. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif. Analisis data dilakukan dengan mereduksi, menyajikan, dan memverifikasi data. Data dalam penelitian ini didapatkan melalui dokumentasi dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa bentuk campur kode yang terjadi meliputi campur kode berwujud kata dasar, kata berimbuhan, dan kata ulang. Campur kode yang sering terjadi ialah campur kode kata dasar. Faktor yang menjadi latar belakang munculnya campur kode bahasa Madura terhadap bahasa Indonesia pada karangan narasi sugestif yang dibuat oleh siswa adalah faktor lingkungan dan teman dekat.
Analisis Kesesuaian Muatan Pendidikan Karakter dengan Buku Siswa Kelas IV SD Berbasis Kurikulum 2013 Tema Pahlawanku Nindya Nurdianasari; Eva Rahmawati; Chumi Zahroul Fitriyah; Fajar Surya Hutama; Linda Purnamasari Rukmana
Jurnal Bahana Manajemen Pendidikan Vol 11, No 1 (2022): Volume 11 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jbmp.v11i1.116714

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian muatan pendidikan karakter dengan buku siswa kelas IV SD berbasis K13 tema pahlawanku”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis jenis penelitian analisis isi (content analysis). Sumber data dalam penelitian ini adalah buku tematik terpadu kurikulum 2013 tema pahlawanku edisi revisi 2017 untuk siswa kelas IV SD/MI. teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif meliputi pengadaan data, pengurangan atau reduksi data, inferensi, dan analisis data. Kesesuian muatan pendidikan karakter dengan buku siswa kelas IV tema pahlawanku cukup sesuai dengan persentase sebesar 55%. Nilai karakter yang tertinggi yaitu nilai nasionalis dengan persentase sebesar 47,28%. Nilai nasionalis kemunculannya paling tinggi karena sesuai dengan tema pahlawanku. Sementara persentase nilai religius yaitu 7,27%. Nilai mandiri menunjukkan persentase sebesar 25,45%, sedangkan persentase nilai gotong royong sebesar 9,09%. Nilai integritas menunjukkan persentase sebesar 10,91%.
Penggunaan Kata Serapan Istilah Asing dalam Teks Nonfiksi Buku Siswa Kelas VI Sekolah Dasar Nindya Nurdianasari; Nala Ni’matul Mardiyah; Hari Satrijono; Fajar Surya Hutama; Linda Purnamasari Rukmana
JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan Vol 6, No 2 (2022): Mei (JIKAP PGSD)
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/jkp.v6i2.33312

Abstract

The purpose of this research is to describe the forms of loanwords of foreign terms and the process of their absorption in the non-fiction texts for 6th grade students’ books on the theme of Bumiku, sub-theme of earth, sun, and moon, and their use as student teaching materials. The type of research used descriptive qualitative. Data in this research obtained through documentation in the form loanwords of foreign terms in 5 non-fiction text titles. Data analysis performed by reducing, presenting, and verifying data. Based on the result of the research, it was found that the forms of foreign words adopted, Arabian adapted word, English adaptations, Sanskrit adaptations, Dutch adaptations, and other language adaptations. The absorption process includes adoption and adaptation. The utilization of the result of this analysis used as additional teaching material for 6th grade. 
Muatan Nilai-nilai Pancasila dalam Serial Animasi Adit dan Sopo Jarwo sebagai Alternatif Media Pembelajaran pada Tema Selamatkan Makhluk Hidup Kelas VI SD Laili Rizki Wahyuni; Nindya Nurdianasari; Hari Satrijono; Fajar Surya Hutama; Soekma Yeni Astuti
Jurnal Ilmu Pendidikan Sekolah Dasar Vol 9 No 3 (2022): Jurnal Ilmu Pendidikan Sekolah Dasar
Publisher : Department of Education Faculty of Teacher and Training Education University of Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/jipsd.v9i3.35644

Abstract

The purpose of this research is to define the content of Pancasila values in the adit and sopo jarwo animated series and adit and sopo jarwo animation series as an alternative learning media on the theme of Selamatkan Makhluk Hidup class VI elementary school. The method used is documentation that is done using data analysis guidance instruments and interviews using structural interview guidance instruments. The data analysis technique in this study uses an analysis model according to Miles and Huberman (in Sugiyono, 2011:246), that qualitative data analysis consists of data reduction, data presentation, and conclusion withdrawal. There are 3 episodes that will be analyzed, namely the 170th, 183rd and 186th episodes. The results showed that the content of Pancasila values in the adit and sopo jarwo animated series included, godly value 11%, human value of 52%, unity value of 22%, popular value of 7%, and justice value of 7% and this animated series can be used as an alternative learning medium on the theme of saving living things class VI elementary school.
Analisis Nilai-Nilai Pendidikan dalam Pertunjukan Jember Fashion Carnaval (JFC) Chandra Ayu Proborini; Nindya Nurdianasari; Fitria Kurniasih; Suhartiningsih Suhartiningsih; Hari Satrijono
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling: Special Issue (General)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.10060

Abstract

JFC menjadi sebuah pertunjukan yang memiliki keunikan dan keemasan yang berbeda dari karnaval yang ada sebelumnya. Sehingga JFC merupakan sebuah pertunjukan karnaval yang memiliki karakteristik tersendiri dalam penyajian pertunjukannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis nilai-nilai Pendidikan dalam pertunjukan jember fashion carnaval(JFC). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam proses pertunjukan JFC terdapat nilai-nilai pendidikan yang terkandung didalamnya. Adapun nilai-nilai pendidikan tersebut diantaranya adalah nilai pendidikan budaya, nilai pendidikan sosial, nilai pendidikan karakter dan nilai pendidikan kreativitas. Nilai-nilai yang didapatkan peserta tersebut didapat ketika melakukan pelatihan 6 bulan sebelum pertunjukan berlangsung.
REALITAS SOSIAL AKTIVITAS MENGEMIS DAN RELEVANSINYA DENGAN IPS Prasetyo Adi Nugroho; Nindya Nurdianasari; Trapsila Siwi Hutami
Jurnal PIPSI (Jurnal Pendidikan IPS Indonesia) Vol 8, No 3 (2023): VOLUME 8 NUMBER 3 SETEMBER 2023
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/jpipsi.v8i3.4577

Abstract

The purpose of this study is to analyze the social reality of begging activities, both subjective reality and objective reality, and to analyze the relevance of the social reality of begging activities and social studies. Considering (1) indications of the ineffective handling problem of beggars, so does not decrease, besides the perception that begging is work; (2) many students do not understand that the concepts they learn have relevance to social life and environment. The research method used is qualitative. Data collection techniques using observation, interviews, documentation, and literature study. Data analysis techniques refer to Miles and Huberman (1992), namely, data collection; data reduction; presentation; data clarification; conclusion, and verification. The results showed, (1) the subjective reality of begging has meaning as an act of working to earn money and meet needs. While the objective reality of begging activities has meaning, begging is not a good job because it is not in accordance with social values and beggars tend to manipulate poverty, and begging is a natural act carried out by people who are lazy and people who do not have the capability to work; (2) The begging activity has relevance to social studies competence, namely identifying social interaction in space and its influence on social, economic and cultural life in terms of values and norms as well as sociocultural institutions. The actual step to realizing its relevance is to develop the basic concepts of social studies and begging, placing begging activities as a learning starting point and problems that students must solve, and formulating learning objectives and assignments describing the required student participation.Keywords: Begging, Starting Point, Student Participation