Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Implementasi metode Failure Mode and Effect Analysis pada Industri di Asia – Kajian Literature Tri Aprianto; Indra Setiawan; Humiras Hardi Purba
Matrik : Jurnal Manajemen dan Teknik Industri Produksi Vol 21 No 2 (2021)
Publisher : Prodi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/matrik.v21i2.2084

Abstract

FMEA adalah suatu alat yang secara sistematis mengidentifikasi akibat atau konsekuensi dari kegagalan sistem atau proses, serta mengurangi atau mengeliminasi peluang terjadinya kegagalan. Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengidentifikasi mode kegagalan potensial dan dampaknya untuk meningkatkan keandalan dan keamanan sistem yang kompleks. Selain itu teknik ini juga berguna untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan dan pengendalian risiko. FMEA merupakan sebuah alat yang diintegrasikan dengan banyak metode seperti Quality Function Deployment (QFD), Root Cause Analysis (RCA), Six Sigma, FTA, Fuzzy Kano dan tujuh alat dasar kualitas untuk mengatasi permasalahannya. Makalah ini melibatkan studi review dari 25 makalah di kawasan Asia yang terkait dengan implementasi alat FMEA. metodologi FMEA sekarang banyak digunakan di berbagai industri termasuk di industri manufaktur untuk mengembangkan produknya. Selain itu FMEA juga sering ditemukan dalam analisis kegagalan di industri jasa, layanan makanan, maupun di industri kesehatan. Makalah ini memuat hasil dari berbagai aspek yang berbeda. Aspek itu meliputi fokus industri, fokus jumlah distribusi menurut negara dan fokus tahun publikasi. Makalah ini bermanfaat bagi semua jenis sektor industri untuk menngidentifikasi mode kegagalan dan dampaknya serta untuk pengendalian resiko. Makalah ini juga memberikan keuntungan bagi peneliti selanjutnya untuk menambah wawasan dan referensi untuk studi terkait alat FMEA.
LITERATUR REVIEW PENERAPAN QCC DALAM INDUSTRI Dina Rosdiana; Humiras Hardi Purba
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 15, No 1 (2021): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (286.047 KB) | DOI: 10.22441/pasti.2021.v15i1.009

Abstract

QCC atau dikenal dengan gugus kendali mutu merupakan suatu metode untuk meningkatkan kualitas produk, mengurangi jumlah cacat produk dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan konsumen, serta mengurangi komplain. Dalam penelitian ini melakukan review pada beberapa jurnal yang menggunakan metode QCC untuk melakukan perbaikan pada industri manufaktur maupun industri jasa. Jurnal yang terkumpul sebanyak 32 jurnal. Jurnal Indonesia sebanyak 71,9%, Cina sebanyak 15,6 %, Bangladesh sebanyak 3,1 % dan India sebanyak 9,4%.
A Systematic Literature Review of Six Sigma Implementation’s Benefit to the Organization Adi Permana; Edward Steven; Humiras Hardi Purba
Spektrum Industri Vol 19, No 2: October 2021
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/si.v19i2.19023

Abstract

Six sigma is a methodology which started in manufacturing sector that focuses in reducing the product variation, reducing defect and increasing customer satisfaction. Six sigma is being popular and being adopted in many organizations across the industries as well as the organization sizes around the globe. Six sigma successfully delivered many benefits starting from the quality improvement, increase productivity, increase job satisfaction, deliver cost saving, improve on time delivery and improve customer satisfaction that leads to more business growth, more profit and building the great foundation for the business sustainability
THE PDCA APPROACH WITH OEE METHODS FOR INCREASING PRODUCTIVITY IN THE GARMENT INDUSTRY Hibarkah Kurnia; Choesnul Jaqin; Humiras Hardi Purba
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 10, No 1 (2022): Jurnal Ilmiah Teknik Industri : Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v10i1.15430

Abstract

The production process of the garment industry with socks products in a company often has problems with a decrease in machine productivity. Production results still cannot reach the production target and result in disruption of delivery to customers. This study aims to determine the main causes that affect the decline in production and provide solutions to increase production. The method used in this research is the Plan-Do-Check-Action (PDCA) approach and the Overall Equipment Effectiveness (OEE) method. This method is appropriate in analyzing increased production and measuring the effectiveness of the use of equipment in production efficiency. The results of this study can determine the main causes that affect production decline using Failure Models and Effects Analysis (FMEA), namely, the standard speed fluctuates 336 RPN, medium speed 245 RPN, sloping creel 150 RPN, narrow engine room 120 RPN, and dirty engine 72 RPN. The measurement of the effectiveness of the use of equipment in terms of production efficiency (OEE) before the repair is 63% and after modification is 73%, meaning that the OEE value after the change has increased by 8%. This is evidenced by an increase in production output by 112% on an average per machine/month.
Design of Experiment (DOE) Analysis with Response Surface Method (RSM) to Optimize the Electroplating Parameter Adi Permana; Humiras Hardi Purba; Sawarni Hasibuan
ComTech: Computer, Mathematics and Engineering Applications Vol. 12 No. 2 (2021): ComTech
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/comtech.v12i2.6998

Abstract

Identifying optimum process parameters, their effects, and contributions to the outcomes of electroplating thickness in the electroplating process is very time-consuming and requires high cost. Small Medium Enterprises (SMEs) use a traditional approach in determining optimum process parameters that can lead to an inefficient result, such as a high variation in the response. Design of Experiment (DOE) can identify the significant factors in the process, show the correlation of each factor, and determine the optimum process parameter to achieve the targeted response (thickness). The research aimed to use DOE analysis with Response Surface Method (RSM) to optimize the electroplating parameter. It was experimental research using real production part as the DOE sample and Minitab statistic software to analyze the result. The used sample in the experiment was the continuous product order from a home appliance manufacturer. Then, four factors during the electroplating process were chosen: electrolyte concentration, electric current, duration of timing, and surface of the electroplated area. The results show that to reach thickness at 40 microns, it needs the optimum parameter with 5 minutes duration, electrolyte density of 22 Baume, electricity of 5 Volt, and surface area product of 415 cm2. This condition leads to capacity improvement of up to 100%. Hence, it decreases overtime costs and contributes to reducing energy consumption.
BIAYA, PENYEBAB DAN MANAJEMEN RISIKO LOKASI BLACKSPOT DI RUAS TOL JATI LUHUR ITC - PADALARANG BARAT KM 84 - KM 120+500 Guntur Galatika Yunistra; Humiras Hardi Purba; Hermanto Dwiatmoko
Konstruksia Vol 13, No 2 (2022): Jurnal Konstruksia Vol 13 No. 2 Tahun 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jk.13.2.65-80

Abstract

Kecelakaan lalu lintas di jalan tol Purbaleunyi terus berulang, khususnya ruas tol Jati Luhur Itc. - Padalarang Barat (Km 84 s.d Km 120+500) yang mengakibatkan banyak korban. Timbul pertanyaan faktor apa saja yang mempengaruhi terjadi nya kecelakaan tersebut. Tujuan penelitian ini mengetahui penyebab, karakteristik, biaya kecelakaan dan memberikan rekomendasi manajemen risiko keselamatan jalan untuk mengurangi kecelakaan pada lokasi Blackspot. Penelitian ini berdasarkan hasil survei lapangan, penggalian informasi para pihak terkait dan data kecelakaan 10 tahun terakhir (tahun 2012 - Juni 2021) sumber Representative Office 3, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Analisis data menggunakan metode AEK, BKA dan UCL untuk menentukan lokasi rawan kecelakaan. Analisa data untuk mencari keterkaitan antar variabel berpengaruh dengan metode analisis regresi linear berganda program komputer SPSS. Menghitung kerugian akibat kecelakaan metode The Gross Output (Human Capital). Hasil penelitian untuk lokasi Blackspot di ruas Jati Luhur Itc. - Padalarang Barat pada jalur A dan jalur B terdapat 13 lokasi. Kecelakaan tunggal dominan kecelakaan sendiri dan kecelakaan ganda adalah tabrakan depan-belakang. Jenis kendaraan yang banyak terlibat adalah non golongan I (mini bus, truk berat/tronton dan medium truk). Waktu kejadian dominan terjadi pukul (00.00-06.00) dan (18.00 - 24.00), pada hari kerja dan cuaca cerah. Faktor penyebab utama adalah manusia yaitu mengantuk dan kurang antisipasi pengemudi dan faktor kendaraan ban pecah. Besaran biaya kecelakaan dari tahun 2012 s.d. Juni 2021 adalah Rp 182.574.325.950. Manajemen resiko penanganan lokasi Blackspot melalui penegakan hukum terhadap tindak pidana lalu lintas, memasang alat pengendali kecepatan, memasang perambuan, pengecekan kelayakan kondisi kendaraan dan membuat jalur penyelamat.
Identifikasi Risiko Keselamatan Pada Proyek Konstruksi: Kajian Literatur Sutikno Sutikno; Yanuar Kurniawan; Duden Dodi Hartono; Humiras Hardi Purba
Jurnal Teknologi dan Manajemen Vol. 19 No. 2 (2021): JURNAL TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN
Publisher : Politeknik STMI Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.655 KB) | DOI: 10.52330/jtm.v19i2.28

Abstract

Penulis melakukan review literatur dan jurnal terhadap risiko konstruksi dan keselamatan kerja di dalam proyek konstruksi, didapatkan bahwa risiko dan ketidakpastian itu selalu ada di dalam proyek konstruksi. Risiko terbesar pada industri kontruksi adalah risiko keuangan yang berasal dari pengguna jasa sebagai risk external non-technical risk dan keselamatan kerja yang berasal dari penyedia jasa sebagai internal non-technical risk menjadi salah satu unsur suatu proyek konstruksi bisa diselesaikan dengan tepat waktu, dikerjakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan dan mempunyai kualitas pekerjaan seperti yang diperjanjikan. Studi ini dilakukan di dua puluh negara yang berbeda namun mempunyai hasil yang tidak jauh berbeda. Dengan mengetrapkan manajemen konstruksi dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan proses yang terstruktur, formal dan reaktif merupakan suatu cara untuk mengidentifikasi terjadinya hal yang tidak diinginkan terjadi dan merupakan faktor penentu keberhasilan untuk penerapan sistem manajemen risiko dan keselamatan kerja. review jurnal ini dapat dilihat bahwa identifikasi risiko pada proyek kontsruksi memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap mitigasi risiko yang akan terjadi sehingga risiko-risiko yang mungkin akan terjadi dapat diantisipasi.
Tinjauan dan Analisis Risiko dalam Proyek Konstruksi Bangunan: Studi Literatur Agusman Agusman; Hermawan Budi Prasetya; Humiras Hardi Purba
Jurnal Teknologi dan Manajemen Vol. 19 No. 2 (2021): JURNAL TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN
Publisher : Politeknik STMI Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.737 KB) | DOI: 10.52330/jtm.v19i2.29

Abstract

Mengkaji kemungkinan risiko yang terjadi pada proyek konsruksi sangat penting berdasarkan pengalaman beberapa proyek yang dilakukan sebelumnya. Hal ini berguna bagi pengelola proyek untuk mengantisipasi kemungkinan risiko sehingga bisa direncanakan strategi untuk menghadapi risiko tersebut dalam mencapai tujuan dari proyek yang berkualitas, tepat waktu, dan sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan studi analisis terhadapartikel,  jurnal dan literatur mengenai risiko pada proyek konstruksi bangunan yang telah dilakukan sebelumnya untuk mengetahui gambaran tentang risiko yang lebih mungkin terjadi dan cara-cara penanganan risiko yang dikembangkan. Dalam studi dilakaukan pengelompokan risiko dalam 3 kategori yaitu: Risiko Internal, Risiko Eksternal, dan Risiko Proyek. Hasil kajian literatur ini menunjukkan bahwa risiko teknis memiliki dampak terbesar pada proyek konstruksi bangunan baik dalam kategori internal maupun proyek. Penting juga untuk menjadi perhatian dalam pengerjaan proyek konstruksi bangunan adalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap biaya dan waktu yang direncanakan serta kualitas proyek.
Identifikasi Faktor Risiko Keselamatan Pada Proyek Konstruksi Bangunan Gedung di Indonesia dalam 10 Tahun Terakhir (2011-2021): Kajian Literatur M Kholis Ardiansyah; Sony Irawan; Humiras Hardi Purba
Jurnal Teknologi dan Manajemen Vol. 20 No. 1 (2022): JURNAL TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN
Publisher : Politeknik STMI Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52330/jtm.v20i1.46

Abstract

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan aspek penting dalam mengendalikan semua risiko yang ada didalam operasional proyek konstruksi gedung sehingga Penerapan K3 ditempat kerja dapat meminimalkan risiko kecelakaan kerja pada setiap kegiatan proses konstruksi dan produksi. Mengkaji kemungkinan risiko terkait implementasi K3 yang terjadi pada proyek konstruksi gedung sangat penting berdasarkan pengalaman beberapa proyek yang dilakukan sebelumnya. Hal ini berguna bagi pengelola proyek untuk mengantisipasi kemungkinan risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada kondisi sekarang, sehingga bisa direncanakan strategi untuk menghadapi risiko tersebut dalam mencapai tujuan dari proyek untuk zero Accident., jurnal dan literatur mengenai risiko K3 pada proyek konstruksi bangunan yang telah dilakukan sebelumnya untuk mengetahui gambaran tentang risiko yang lebih mungkin terjadi dan cara-cara penanganan risiko yang dikembangkan. Dalam studi dilakukan pengelompokan risiko dalam 3 kategori yaitu: Risiko Internal, Risiko Eksternal, dan Risiko Proyek. Hasil kajian literatur ini menunjukkan bahwa Risiko Internal -non teknis memiliki dampak terbesar pada proyek konstruksi bangunan gedung di Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terakhir
Manajemen Risiko Pada Proyek Konstruksi Jembatan: Kajian Literatur Sistematis Indra Jadi Simanjuntak; Rizky Torang Siagian; Rendra Prasetyo; Nanda Fathur Rozak; Humiras Hardi Purba
Jurnal Teknologi dan Manajemen Vol. 20 No. 1 (2022): JURNAL TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN
Publisher : Politeknik STMI Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52330/jtm.v20i1.47

Abstract

Kemacetan sering kali terjadi di kota-kota besar di Indonesia, kemacetan akan semakin parah apabila kota tersebut tidak memiliki transportasi publik dan sistem lalu lintas yang memadai. Kemacetan tersebut dikarenakan menumpuknya kendaraan sehingga volume lalu lintas tinggi dan kapasitas lajur jalan tidak memadahi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, dapat disiasati dengan memanfaatkan jalur transportasi yang tidak sebidang, baik flyover atau underpass untuk mengurai kemacetan terutama di area perkotaan sekaligus mengatasi perlintasan sebidang tanpa mengganggu arus lalu lintas yang sudah ada. Pada dasarnya flyover merupakan salah satu jenis dari jembatan yaitu jembatan layang, sehingga memiliki struktur yang hampir sama. Karena proyek konstruksi flyover maupun jembatan mempunyai karakteristik yang kompleks, maka berbagai jenis risiko mungkin terjadi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis manajemen risiko pada Proyek Konstruksi Flyover atau Jembatan. Untuk menjawab tujuan penelitian tersebut, dilakukan penelitian dengan kajian literatur sistematis menggunakan konsep manajemen risiko. Metode penelitian diawali dengan mengidentifikasi masing-masing risiko, sehingga dapat diketahui risiko yang paling signifikan pada konstruksi jembatan sehingga dapat diketahui mitigasi serta proses manajemen risiko tersebut. Hasil yang diperoleh adalah risiko yang paling banyak terjadi pada proyek konstruksi flyover maupun jembatan yaitu risiko internal, dari risiko internal paling banyak terjadi adalah risiko teknik. Risiko internal teknik antara lain metode konstruksi, desain konstruksi bangunan, ketersediaan material, keselamatan kerja kualitas kerja, dan lain-lain yang akan berakibat terhadap waktu, mutu dan biaya konstruksi. Mitigasi risiko yang harus dilakukan yaitu menjalin komunikasi antar komponen-komponen dalam proyek, serta meningkatkan kualitas kerja maupun keselamatan kerja. Maka dari itu manajemen risiko harus dilakukan sedini mungkin dari identifikasi kemungkinan risiko secara rutin, menganalisis risiko yang terjadi secara spesifik, evaluasi sumber risiko serta penyelesaian atau penanggulangan risiko, kemudian perlakuan risiko yang terjadi