Muammar Muammar
unp

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENCAPAIAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL DALAM PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DI SMA KOTA PADANG Muammar Muammar
SOCIUS Vol 5 No 1 (2018): Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education, Universitas Negeri Pa
Publisher : Labor Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scs.v5i1.108

Abstract

Artikel ini membahas tentang strategi pencapaian KKM dalam pembelajaran Sosiologi di SMA Kota Padang. KKM pada mata pelajaran Sosiologi yang ditetapkan di SMA Kota Padang tergolong tinggi, sedangkan dari segi ketercapaian rendah. Namun guru tetap mengusahakan nilai peserta didik mencapai KKM yang telah ditetapkan di sekolah. Dalam hal ini guru sebagai perencana dan imlementator memiliki strategi pencapaian yang berbeda-beda dalam pencapaian KKM. Strategi pencapaian KKM pada pembelajaran Sosiologi ditinjau dari proses pembelajaran, ketersediaan sumber belajar dan proses penilaian. Oleh karena itu, penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teori struktural fungsional Talcoth Parsons yang dikenal dengan skema AGIL. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Pemilihan informan dilakukan dengan pemilihan teknik purposive sampling dengan jumlah informan 29 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam dan studi dokumentasi. Data yang telah terkumpul dilakukan triangulasi sumber dan dianalisis dengan mengacu pada model analisi Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan dalam mencapai KKM dalam pembelajaran Sosiologi adalah pertama, guru memvisualisasikan model, metode dan media pembelajaran yang bervariasi untuk meningkatkan pemahaman peserta didik. Kedua, memfasilitas sumber belajar, dan menyediakan fasilitas yang mendukung proses pelaksanaan proses pembelajaran Sosiologi seperti proyektor, tv dan komputer. Ketiga, melakukan proses penilaian yang otentik, dimana guru melakukan penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam hal ini guru dan pihak sekolah menerapkan formula yang berbeda-beda agar tercapai KKM yang telah ditetapkan.