Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Pasien yang Dimediasi oleh Citra Rumah Sakit dan Kepuasaan Pasien (Studi pada Pasien Rawat Inap RS Ukrida Jakarta) Handy Winata; Soegeng Wahyoedi; Wani Devita Gunardi
Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI) Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit Indonesia (MARSI)
Publisher : LPPM Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/marsi.v6i2.2402

Abstract

Di tengah ketatnya persaingan rumah sakit, peningkatan loyalitas pasien melalui kualitas layanan yang baik dan dapat diukur menjadi solusi dan memegang peranan penting. Pelayanan kesehatan di rumah sakit tidak dapat disamakan dengan pelayanan industri, karena dapat mempengaruhi dan memperburuk kondisi pasien sehingga menyebabkan kematian. Oleh sebab itu, penentu loyalitas pasien menjadi hal yang penting dan bervariasi berdasarkan faktor-faktor yang berhubungan mulai dari kualitas layanan, citra rumah sakit, dan kepuasaan pasien. Data diperoleh melalui kuesioner, dianalisis dengan menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dengan software Partial Least Square (PLS). Responden pada penelitian ini adalah pasien rawat inap RS Ukrida berjumlah 92 orang. Hasil penelitian pengaruh langsung didapatkan bahwa kualitas layanan berpengaruh positif terhadap citra rumah sakit dan kepuasaan pasien, dan tidak berpengaruh terhadap loyalitas pasien; citra rumah sakit tidak berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pasien; kepuasaan pasien berpengaruh positif terhadap loyalitas pasien, sedangkan pengaruh tidak langsung didapatkan citra rumah sakit tidak memediasi pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas pasien dan kepuasaan pasien signifikan memediasi pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas pasien. RS Ukrida yang baru saja berdiri di akhir tahun 2020 harus mampu memberikan pengalaman berobat yang baik dan menyenangkan terutama untuk pasien-pasien yang baru pertama kali berkunjung.
Hipermobilitas Sendi pada Anak-anak dengan Idiopatik Skoliosis Handy Winata
Jurnal Kedokteran Meditek Vol. 20 No. 52 Januari-April 2014
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36452/jkdoktmeditek.v20i52.1007

Abstract

Abstrak Hipermobilitas sendi adalah suatu keadaan dimana gerakan sendi kecil dan sendi besar meningkat, sehubungan dengan gerakan normal serta lebih sering terjadi pada anak-anak, dan lebih banyak pada anak perempuan. Hipermobilitas sendi didiagnosis hampir setengahnya pada anak-anak dengan skoliosis idiopatik, dengan derajat ringan dan sedang, serta biasanya terjadi lebih tinggi pada skoliosis dengan skoliosis lengkung tunggal. Skoliosis idiopatik adalah suatu keadaan skoliosis dimana secara klinis dan radiologis tidak ditemukan adanya penyebab khusus.Kata kunci : hipermobilitas sendi, idiopatik skoliosis Abstract Joint hypermobility is a state where the movement of the small joints and large joints increased with respect to normal movement and is more common in children, and more in girls. Joint hypermobility was diagnosed almost by half in children with idiopathic scoliosis, with mild and moderate, and usually occurs higher in the single-curve scoliosis. Idiopathic scoliosis is a condition in which the scoliosis is clinically and radiologically did not reveal any specific cause. Key words: joint hypermobility, idiopathic scoliosis 
Kaitan Pemakaian Sepatu Hak Tinggi dengan Lordosis Lumbal Handy Winata
Jurnal Kedokteran Meditek Vol. 20 No. 52 Januari-April 2014
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36452/jkdoktmeditek.v20i52.1011

Abstract

Abstrak Sejak masa Louis XIV di perancis, para wanita mulai memakai sepatu hak tinggi. Tetapi semua itu ternyata membawa efek negatif. Beberapa wanita sering mengeluh dengan memakai sepatu hak tinggi menyebabkan mereka nyeri punggung, hal ini membuat banyak dokter dan ahli terapi mulai berpikir bahwa sumber nyeri tersebut adalah sepatu hak tinggi yang menyebabkan peningkatan kelengkungan lordosis lumbal tulang belakang. Pemakaian sepatu hak tinggi akan mengakibatkan peningkatan lordosis lumbal yang diakibatkan oleh karena berkurangnya sudut fleksi dari lumbal dan menyebabkan meningkatnya otot erector spinae untuk menopang tubuh yang tidak stabil, supaya tetap berdiri tegak. Hal ini terjadi pada jangka panjang akan menimbulkan kelelahan dan ketidaknyamanan pada si pemakai, yang pada akhirnya akan berujung pada terjadinya low back pain.Kata kunci : Sepatu hak tinggi, lordosis lumbal, low back pain  Abstract At the time of Louis XIV in France, the women began to wear high heels. But it turned out to have negative effects, some women often complain with wearing high heels cause them pain, it makes doctors and therapists began to think that the source of the pain is high-heeled shoes that cause the increase of the lordosis curvature of the lumbar spine . The use of high-heeled shoes will lead to increased lumbar lordosis resulting from the reduced angle of lumbar flexion and causing increased erector spinae muscles to support the body unstable, for standing normally. This situation in long term will lead to fatigue and discomfort, which will eventually lead to the occurrence of low back pain. Keywords: high heels, lumbar lordosis, low back pain
Pengaruh Tekanan Telapak Kaki Bagian Depan terhadap Pemakaian Hak Tinggi dan Indeks Massa Tubuh Mahasiswi FKUI 2011 Handy Winata; Deswaty Furqonita; I Nyoman Murdana
Jurnal Kedokteran Meditek Vol. 20 No. 53 Mei-Agustus 2014
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36452/jkdoktmeditek.v20i53.1013

Abstract

AbstrakPendahuluan. Pada saat berdiri, beban berat badan di titik tumpu telapak kaki akan dibagi rata padabagian depan oleh tulang sesamoid pada kapitulum ossi metatarsal I serta kapituli osseum metatarsalII-IV dan bagian belakang telapak kaki oleh prosessus medialis tuberis kalkanei. Hal ini akan berbedaapabila memakai hak tinggi, pada keadaan seperti ini tekanan akan lebih besar pada kaki bagiandepan. Perbedaan atau adanya masalah IMT pada seseorang juga dapat mengakibatkan perubahanperubahananatomik yang akan mempengaruhi tekanan telapak kaki, ketika berdiri normal ataupunketika memakai hak tinggi, yang akan memberi beban lebih besar pada kaki bagian depan. Tujuan.Menilai tekanan telapak kaki bagian depan pada pemakaian hak tinggi dan menilai tekanan telapakkaki bagian depan pada perbedaan IMT subjek penelitian. Metode. Survei deskriptif analitik denganpendekatan potong lintang. Hasil. Pada pengaruh tekanan telapak kaki bagian depan terhadap IMTnormal dan tinggi didapat hasil uji analisis dengan P = 0,000. Dan pada pada pengaruh tekanantelapak kaki bagian depan terhadap hak tinggi, tanpa hak dengan hak 5 cm, tanpa hak dengan hak 12cm, dan hak 5 cm dengan hak 12 cm didapat hasil uji analisis kesemuanya dengan P = 0,000.Kesimpulan. Terdapat pengaruh tekanan telapak kaki bagian depan terhadap pemakaian hak tinggidan IMT.Kata kunci : tekanan telapak kaki, sepatu hak tinggi, indeks massa tubuh.AbstractIntroduction. While standing, weight load on the pivot foot will be shared equally at the front by asesamoid bone on the metatarsal capitulum ossi osseum capituli metatarsal I and II-V and the backfoot by a medial processus tuberis calcanei. It would be different if wearing high heel, at this positionplantar pressure will be greater on the forefoot. Difference or a problem on someone BMI can resultin anatomic changes that will affect the pressure supported by the pivot foot, when standing normal orwhen wearing high heel, such as the use of high heels which will give greater pressure to forefoot.The aim of this research is to determine, how the effect of wearing high heel and body mass index toforefoot plantar pressure. Methods. Descriptive analytic survey with a cross-sectional design.Results. Effect of forefoot plantar pressure at different BMI acquired from analysis results with P =0.000. and effect of forefoot plantar pressure when wearing high heel, no wearing with high heel 5cm, no wearing with high heel 12 cm, and high heel 5 cm with high heel 12 cm, acquired fromanalysis results with P = 0.000. Conclusion. Forefoot plantar pressure have a effect of different BMIand when wearing high heel.Keywords: plantar pressure, high-heeled shoes, body mass index.
Variasi Anatomi Circulus Arteriosus Willis Handy Winata
Jurnal Kedokteran Meditek VOL. 23 NO. 61 JANUARI-MARET 2017
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36452/jkdoktmeditek.v23i61.1467

Abstract

AbstrakCirculus  arteriosus  Willis  (CW)  merupakan  suatu  lingkaran  anastomosis berbentuk  cincin  yang terletak di fossa ossa interpeduncularis basis cranii, berfungsi untuk mendistribusikan darah yang masuk melalui arteri carotis interna dan arteri vertebralis ke setiap bagian dari kedua hemispherium cerebri. Dari empat studi yang berlainan semua menunjukkan adanya variasi atau anomali dari CW. Variasi yang banyak ditemukan pada studi yang ada pada artikel ini adalah suatu keadaan hipoplasia pada pembuluh darah. Berbagai tipe variasi dari komponen CW yang  banyak ditemukan adalah arteri communicans anterior. Kata kunci : Circulus arteriosus Willis, variasiAbstractCirculus arteriosus Willis (CW) is a circular ring-shaped anastomosis located in the fossa ossa interpeduncularis skull base, serves to distribute the incoming blood through the arteri carotis interna and vertebral artery into every part of the both hemispherium cerebri. From four different studies, all of them showed variations or anomalies of CW. All of variation which found in many existing studies on this article are hipoplasia of the blood vessels. Various types of variations of CW components commonly found is communicans anterior artery. Key words: Circle arterosus Willis, variation
Pengaruh Pemakaian Sepatu Hak Tinggi terhadap Low Back Pain pada Sales Promotion Girl Di Pekan Raya Jakarta 2016 Valentine Febry Yohana; Handy Winata
Jurnal Kedokteran Meditek VOL. 23 NO. 62 APRIL-JUNI 2017
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36452/jkdoktmeditek.v23i62.1549

Abstract

Pendahuluan. Dalam perspektif sejarah, perempuan mulai memakai sepatu hak tinggi lebih dari 400 tahun yang lalu. Walaupun menimbulkan ketidaknyamanan yang cukup besar, untuk memenuhi kebutuhan fashion atau mendapat keuntungan terlihat menjadi lebih tinggi, sebagian besar generasi muda perempuan tidak dapat menahan diri dari penggunaan sepatu hak tinggi. Penggunaan sepatu hak tinggi berkaitan erat dengan tuntutan pekerjaan, seperti pada seorang sales promotion girl (SPG). Banyak efek samping yang dikaitkan dengan penggunaan sepatu hak tinggi, terutama ekstremitas bawah dan juga perubahan postur tubuh. Beberapa wanita mengeluh nyeri punggung bagian bawah atau yang disebut Low Back Pain (LBP) akibat pemakaian sepatu hak tinggi. Tujuan Penelitian. Menilai pengaruh sepatu hak tinggi terhadap low back pain serta mengetahui karakteristik sepatu hak tinggi yang dapat mempengaruhi low back pain. Desain Penelitian. Penelitian ini bersifat analitik deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Hasil Penelitian. Analisis korelasi gamma masingmasing karakteristik sepatu hak tinggi yang digunakan 30 responden terhadap nyeri yang dialami menunjukkan bahwa seluruh nilai p tidak bermakna (p > 0,05). Kesimpulan. Tidak terdapat pengaruh pemakaian sepatu hak tinggi terhadap low back pain. Hal tersebut sesuai dengan besarnya nilai p>0,05 yang berarti hipotesis nol yang mengatakan tidak ada pengaruh diterima.Kata Kunci: sepatu hak tinggi, low back pain, postur
Pengaruh Kopi terhadap Peningkatan Tekanan Darah pada Sekuriti di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Muhammad Syafiq; Handy Winata
Jurnal Kedokteran Meditek VOL. 23 NO. 63 JULI-SEPTEMBER 2017
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36452/jkdoktmeditek.v23i63.1560

Abstract

Ada banyak penelitian tentang pengaruh kopi terhadap tekanan darah. Kopi diketahui meningkatkan tekanan darah karena di dalamnya terkandung kafein. Namun ada juga beberapa penelitian yang menunjukkan mengonsumsi kopi tidak menyebabkan peningkatan tekanan darah. Penelitian ini menggunakan desain penelitian intervensi dengan pendekatan eksperimental. Subjek penelitian melibatkan 25 orang sekuriti yang bertugas di Fakultas Kedokteran Ukrida. Dari penelitian ini didapatkan rata-rata peningkatan tekanan darah sistolik sebelum dan setelah satu jam mengonsumsi kopi sebesar 5.92 mmHg, sedangkan rata-rata peningkatan tekanan darah diastolik sebesar 4.24 mmHg. Hasil dari Paired Sample T-test menunjukkan nilai signifikansi sebesar p = 0,000 bagi tekanan darah sistolik dan diastolik. Kesimpulan, kopi mempunyai pengaruh terhadap peningkatan tekanan darah.Kata kunci: tekanan darah, kopi, Paired Sample T-test