Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Identifikasi tipe kerusakan pada jati (Tectona grandis) klon unggul umur 5 tahun di Hutan Rakyat Gunungkidul, Yogyakarta Farid Wijaya; Puji Lestari; Singgih Utomo; Widiyatno Widiyatno
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (527.063 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v6i1.6054

Abstract

Penanaman jati (Tectona grandis) menggunakan klon unggul marak dilakukan pada beberapa tahun terakhir ini, tidak hanya di hutan negara tetapi juga di hutan rakyat. Kerusakan tanaman pada awal pertumbuhannya akan sangat memengaruhi kelangsungan hidup maupun pertumbuhan tanaman tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tipe-tipe kerusakan serta mengukur Luas Kerusakan (LK) dan Intensitas Kerusakan (IK) yang terjadi pada tegakan jati umur 5 tahun di hutan rakyat. Penelitian dilakukan  pada tegakan jati klon unggul di hutan rakyat Gunungkidul dari Bulan September hingga November Tahun 2020. Penelitian dilakukan dengan membuat petak ukur 20x20 m sebanyak masing-masing 3 buah di 3 tegakan pada lokasi yang berbeda. Pengamatan kerusakan difokuskan pada bagian batang dengan menggunakan metode skoring. Hasil penelitian menunjukkan tipe kerusakan yang ditemukan berupa rayap, liana, dan luka terbuka. Kerusakan akibat rayap pada batang bawah (LK= 97,2-100% dan IK= 51-62,4%) lebih besar dibandingkan dengan batang atas (LK= 4,4-17% dan IK= 1,3-6,5%). Liana hanya ditemukan pada batang bawah (LK= 1,5-22,6% dan IK= 0,9-11%). Kerusakan akibat luka terbuka pada batang bawah (LK= 2,2%-5,1% dan IK= 1,2-2,3%) lebih besar dibandingkan batang atas (LK ≤ 1,6% dan IK ≤ 1,1%).
KELIMPAHAN MAKROFAUNA TANAH PADA LAHAN PASCA ERUPSI GUNUNG MERAPI TAHUN 2010 DI KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI Yusuf Aminudin; Puji Lestari; Eko Prasetyo; Singgih Utomo
Gorontalo Journal of Forestry Research VOLUME 4 NOMOR 2 TAHUN 2021 GORONTALO JOURNAL OF FORESTRY RESEARCH
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjfr.v4i2.1658

Abstract

Erupsi Gunung Merapi terjadi secara periodik yang menyebabkan tanah selalu terbarui setelah terjadinya erupsi. Faktor ketinggian tempat menjadi salah satu faktor penyebab adanya perbedaan ketebalan timbunan material vulkanik yang berupa pasir, kerikil dan bebatuan. Akibat dari perbedaan tersebut berpengaruh terhadap perbedaan vegetasi penutup lahan terutama pada bagian atas yang didominasi oleh jenis invasif Acacia decurren. Penelitian ini untuk mengetahui jenis-jenis makrofauna tanah dan membandingkan kekayaan (DMg), keanekaragaman (H’) dan keseragaman (E) spesies di dalam dan di luar tegakan pada lahan pasca erupsi Gunung Merapi tahun 2010. Penelitian dilakukan di Kawasan Kalikuning Park yang berada di Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) dengan menggunakan metode hand sorting. Pembuatan plot ukur setiap lokasi sebanyak 6 buah yang dibagi menjadi 3 buah di dalam tegakan dan 3 buah berada di luar tegakan. Pengukuran kondisi lingkungan yang dilakukan pengukuran kelembaban, suhu, kecepatan angin, intensitas cahaya, suhu tanah, pH dan bahan organik tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vegetasi penutup menyebabkan adanya perbedaan keberadaan dan distribusi makrofauna tanah. Jenis yang ditemukan seperti cacing, Rhizotrogus aequinoctialis, Rhizotrogus marginipes, laba-laba, lenyai, kelabang, kaki seribu, semut hitam, semut merah dan yellow mealworm. Pada lokasi di dalam tegakan memperoleh nilai DMg= 3,27, H’= 2,739, E= 1,038. Lokasi di luar tegakan memperoleh nilai DMg= 2,04, H’= 1,99, E= 0,961
PERTUMBUHAN ORGAN VEGETATIF TANAMAN MULTI FUNGSI PETAI (Parkia speciosa) DARI BIJI HINGGA SIAP TANAM Ahmad Ihsan Rafi; Puji Lestari; Muhammad Rifqi Hariri; Ahdiar Fikri Maulana; Eko Prasetyo
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 22, No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v22i1.6517

Abstract

Tanaman MPTS merupakan tanaman yang bermanfaat ganda baik kayu maupun non kayunya seperti daun, buah, bunga dan biji. Tanaman jenis ini menjadi pilihan dalam proyek rehabilitasi lahan dan hutan karena bermanfaat bagi masyarakat sekitar hutan. Salah satu jenis MPTS yang penting adalah petai dengan produk non kayu berupa buah. Keberhasilan budidaya petai tergantung dari pembibitannya, sehingga perlu diketahui tahapan perkecambahan bijinya.  Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan fase-fase perkecambahan dan pertumbuhan organ vegetatif petai. Biji petai diamati secara langsung (direct observation) dari awal penaburan sampai semai siap sapih. Organ yang tumbuh awal pada perkecambahan petai adalah radikula diikuti dengan pulmula. Tipe perkecambahannya adalah epigeal dengan organ batang, akar dan daun sempurna terbentuk pada hari ke-12. Penelitian ini memberikan informasi waktu penyapihan semai sehingga berdampak pada penyiapan bibit MPTS pada program rehabilitasi lahan dan hutan.