Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PERSEPSI MASYARAKAT NON MUSLIM TERHADAP KUMANDANG ADZAN SHUBUH DI KELURAHAN MALENDENG KECAMATAN TIKALA KOTA MANADO Ridwan Jamal
Potret Pemikiran Vol 21, No 2 (2017)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/pp.v21i2.742

Abstract

Abstract. The community in Malendeng Village is in reality diverse. This diversity shows that different social relations will occur. This relationship is strongly influenced by different ethnic / ethnic groups. This is because each ethnic / ethnic group has different customs or cultures. Where the custom can be different from the other customs. However, what needs to be stressed is that differences in adat should not be made into a conflict. Likewise, to measure the perceptions of non-Muslim communities on the adzan prayer, it has a connection with the ethnic diversity of the community. This paper will contain perceptions of non-Muslim communities in Malendeng sub-district, Tikala District, Manado City. Keywords: Perception, I see Adzan Shubuh, Malendeng Village. Abstrak. Masyarakat di Kelurahan Malendeng secara realitanya beranekaragam. Keanekaragaman ini menunjukan bahwa akan terjadi hubungan sosial yang berbeda-beda. Hubungan tersebut sangat dipengaruhi oleh etnis/suku yang berbeda- beda. Hal ini disebabkan oleh karena masing-masing suku/etnis memiliki adat- istiadat atau kebudayaan yang berbeda-beda. Dimana adat tersebut bisa saja berbeda dengan dengan adat yang lain. Akan tetapi, yang perlu ditegaskan bahwa perbedaan adat itu jangan dijadikan suatu konflik. Demikian pula untuk mengukur persepsi masyarakat non muslim terhadap kumandang adzan memiliki keterkaitan dengan keberagaman etnis masyarakat. Tulisan ini akan memuat persepsi masyarakat non muslim dikelurahan Malendeng Kecamatan Tikala Kota Manado. Keywords: Persepsi, Kumandang Adzan Shubuh, Kelurahan Malendeng.
Pernikahan Baru Tanpa Akta Cerai Rosdalina Bukido; Christofer Visal Solang; Ridwan Jamal; Misbahul Munir Makka; Faradila Hasan
NUKHBATUL 'ULUM: Jurnal Bidang Kajian Islam Vol 5 No 2 (2019): NUKHBATUL 'ULUM: Jurnal Bidang Kajian Islam
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Ilmu Islam dan Bahasa Arab (STIBA) Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36701/nukhbah.v5i2.88

Abstract

This study explains that Paradigms are a concept of thought that is acquired in certain problems or cases so that the delivery can be understood and understood, the problem being examined is the main factor of divorce what happened to the community, not through the judiciary and the role of Islamic religious instructors in responding to the new marriage process in the community of the Buku Raya village in the Belang District that did not have proof of divorce. The researcher approached qualitative research (case study) in order to obtain data in the field validly and aimed to describe and analyze critically what happened in the field so as to produce data that the role of Islamic religious instructors in providing understanding to society must be truly understood by the community itself so that they are not easy to make decisions, and religious educators are also present from people who have good religious understanding. This research is expected to be able to provide advice and thoughts to the Community and the Government specifically the Ministry of Religion in selecting and sorting extension workers in the religious affairs office.
Pencatatan Nikah di Kantor Urusan Agama sebagai Fakta Hukum Perkawinan Masyarakat Muslim Ridwan Jamal; Misbahul Munir Makka; Nor Annisa Rahmatillah
Al-Mujtahid: Journal of Islamic Family Law Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : IAIN Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30984/ajifl.v2i2.2132

Abstract

Perintah menikahkan perempuan belum menikah dan laki-laki belum menikah tidak hanya untuk anggota keluarga atau wali masing-masing pihak yang bersangkutan, tetapi juga untuk semua orang, terutama umat Islam. Artikel ini menggambarkan konsep pencatatan nikah berdasarkan regulasi yang disusun oleh pemerintah dengan menggunakan metode pustaka yang mengandalkan informasi di beberapa terbitan berkala dan buku-buku untuk keperluan pencatatan pernikahan. Analisis yang dilakukan yaitu grounded theory. Pada prinsipnya, ketentuan "UU Perkawinan" menyiratkan perintah administratif, namun fakta membuktikan bahwa regulasi Indonesia tentang pencatatan perkawinan telah menjadi bumerang. Dalam praktiknya, status perkawinan sirri dan non-sirri adalah legal secara hukum, yang menyebabkan kekacauan perkawinan di Indonesia. Adanya Pencatatan Nikah (Kantor Urusan Agama/KUA) merupakan pernyataan tertulis tentang akad nikah yang sah, yang memegang peranan sangat penting di dalamnya. Pentingnya pencatatan perkawinan adalah untuk membela dan melindungi hak-hak suami dan istri yang ditimbulkan oleh perkawinan yang sah. Selain itu, dengan mendaftarkan perkawinan, negara akan mengakui keabsahan acara perkawinan tersebut.
Etika Bisnis Islam dalam Perilaku Bisnis Pedagang Muslim Makassar Kota Manado Rosdalina Bukido; Adila Afifah Mampa; Ridwan Jamal
Maqrizi: Journal of Economics and Islamic Economics Vol 2 No 2 (2022): MAQRIZI: JOURNAL OF ECONOMICS AND ISLAMIC ECONOMICS
Publisher : Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.965 KB) | DOI: 10.30984/maqrizi.v2i2.354

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa wawasan pedagang Makassar di pasar 45 Manado tentang perilaku bisnis pedagang di pasar 45 dan etika bisnis Islam dengan metode kualitatif. Etika adalah salah satu tindakan yang penting dalam diri maupun dalam berdagang atau berbisnis jika di terapkan dan dipahami dengan baik dan benar. Etika bisnis Islam sebenarnya telah di ajarkan oleh Nabi Muhammad SAW pada manusia saat sedang berdagang. Itulah mengapa etika itu penting dalam bisnis dan dalam hal keseharian. Sifat Nabi yang memiliki karakter dalam berdagang memiliki sifat shidiq, amanah, fathanah, tabligh dan istiqomah. Islam tidak melarang untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara yang halal, dalam Al-Qur’an telah diperingati tentang mencari keuntungan yang baik dan jauh dari riba. Para pedagang Makassar di pasar 45 secara tidak langsung telah menerapkan etika bisnis Islam.