Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

ANALISIS PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAERAH ISEN MULANG KOTA PALANGKA RAYA Indah Tri Handayani
Journal Ilmu Sosial, Politik, dan Ilmu Pemerintahan Vol. 7 No. 2 (2018): (8)
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.836 KB)

Abstract

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) perlu dioptimalkan pengelolaannya agar benar-benar menjadi kekuatan ekonomi yang handal sehingga dapat berperan aktif, baik dalam menjalankan fungsi dan tugasnya maupun sebagai kekuatan perekonomian daerah. Laba dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Otonomi daerah memberikan konsekuensi yang cukup besar bagi peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam menopang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Mengingat perannya yang sangat setrategis tentunya Badan Usaha Milik daerah (BUMD) harus dipikirkan secara serius dalam Pengelolaan Perusahaannya dengan merujuk pada tata kelola perusahaan yang baik Good Corporate Governance (GCG). Kota Palangka Raya yang merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah salah satu BUMD atau Perusda yang dimiliki yaitu Perusahaan Daerah Isen Mulang (PDIM) beridirinya Perusda ini di atur dalam Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 05 Tahun 2010 Tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kota Palangka Raya, di jelaskan maksut dan tujuannya perusahaan daerah dibentuk untuk memberikan wadah usaha secara lebih terencana dan terorganisir dalam rangka mempercepat pembangunan daerah dan untuk membantu pemerintah daerah dalam menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan kesejahteraan rakyat. serta dalam rangka meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Jenis usaha yang dijalankan perusahaan daerah isen mulang bergerak di bidang Jasa, Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, Pertambangan dan Energi, Properti, Perdagangan dan Industri.Penelitian ini mengkaji tentang Analisis Pengelolaan Perusahaan Daerah Isen Mulang di Kota Palangaka Raya. Obyek penelitian yang dijadikan pokok bahasan penelitian memiliki karakteristik yang rumit dan dinamis mengingat peran dari perusahaan daerah sudah tertuang dalam perda dan dalam pelaksanannya terbatas karena tidak lepas dari faktor kebijakan dan lingkungan organisasi tempat operasionalnya perusahaan. Metode penelitian kualitatif selalu berangkat dari fenomena-fenomena sosial yang di tangkap oleh peneliti, hal ini dikarenakan dalam penelitian kualitatif gejala sosial dan fenomena sudah cukup menjadi syarat dalam penentuan masalah penelitian (Bungin : 2010).Keterbukaan Transparancy Pelaksanaan prinsip keterbukaan atau transparancy belum terlaksana secara optimal dilihat dari belum adanya web atau blog untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi mengenai perusahaan daerah karena dari website lah masyarakat mudah mengakses dan mengetahui perkembangan serta jenis usaha yang dijalankan perusahaan dan hasil kinerja perusahaan. Kejelasan Acountability Pelaksanaan Kejelasan Acountabilty belum terlaksana secara maksimal ini ditandai dengan belum terlaksananya rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing organ dalam melaksanakan pekerjaanya.Keseusaian Responsibility Pelaksanaanya mengenai pertanggunga jawaban dan kesesuaian selama beridirinya Perusahaan Daerah Isen Mulang belum pmemberikan kontribusi terhadap PAD secara maksimal karena biaya penyertaan modal itu sebagian besarnya untuk biaya operasional dan PDIM juga pernah memberikan hasil usaha untuk PAD namun itu manyalahi peraturan daerah dikarenakan kondisi Perusahaan masih belum mendapat keuntungan . Perusahaan belum melakukan tanggug jawab sosial ditandai belumnya melesatrikan produk lokal, dalam pengelolaan belum dilaksanakan sesuai dengan tujuan dari diberidirikanya PDIM di lingkungan Kota Palangka Raya dan manfaatnya belum benar-benar dirasakan masyarakat, perusahaan belum pernah membayar pajak penghasilan karena kondisnya yang masih minus. Kemandirian Independent Pelaksanaan kemandirian atau Indpendent di Perusahaan Daerah Isen Mulang belum maksimal dilaksanakan ini ditandai dengan adanya pelimpahan tanggung jawab antara yang satu dengan yang lain adapaun yang lainya mengenai pengambilan keputusan sudah baik dengan tandai tidak adanya intervensi dari pihak manapun bebas dari kepentingan dan perusahaan juga diberi kebebasan untuk melakukan jenis usaha, namun permasalahanya terkendala pada biaya yaitu modal usaha, artinya modal yang diberikan kurang, sebagian besar dipergunakan ntuk biaya operasional. kemudian dalam pengangkatan direksi sudah baik dengan dilaksanakanya car-cara yang ideal terlebih dahulu untuk mendapatkan sumberdaya manusia yang profesional.Keadilan Fairness Pelaksanaan Keadilan Fairness belum terlaksana dengan maksimal yaitu ditandai dengan belum dilaksanakanya pelatihan dan pengembangan pegawai dikarenakan biaya yang mahal telah sama kita ketahui bahwa Pelatihan dan Pengembangan ini sangat penting untuk keberlangsungan perusahaan dalam persaingan yang saat ini semakin ketat, jika tidak dilakukan Pelatihan dan pengembangan pegawai maka pengetahuan disiplin ilmu pegawai tidak berkembang, tidak memilki motivasi kerja yang tinggi yang ditandai dengan menurunya produktivitas kerja, kualitas kerja menurun, sikap moral dan semangat bekerja berkurang, jadi sebenarnya tidaklah merugi jika perusahaan menggelontorkan dana yang cukup banyak untuk kegiatan pelatihan dan pengembangan pegawai dan dalam perekrutan pegawai belum diumumkan ke masyarakat luas masih pada sistem kekeluargaan karena terkendala dengan biaya.
Kehandalan Pelayanan Kartu Indonesia Sehat di Kelurahan Kameloh Baru Kecamatan Sabangau Kota Palangka Raya Indah Tri Handayani; Siti Alimah
Pencerah Publik Vol 3 No 1 (2016): Pencerah Publik
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pencerah.v3i1.792

Abstract

The purpose of this research is to know and to describe the reliability of Indonesia's Healthy card service in the new Office Kameloh Sabangau District of Palangka Raya. The type of research used in this study is descriptive. Using qualitative research methods. The type of data in this study is primary data that includes social welfare officers, Lurah and the new District Community Kameloh Sabangau Palangka Raya. Secondary data comes from documentation, other data sources, data collection techniques using interviews, observations, and documentation. Based on the results of the reliability of this research service provided by the Social Welfare section of the new Kameloh village of Sabangau of Palangka Raya, still not in accordance with the expectations of society can be seen from within the ability and Reliability to provide reliable service that the village is still not able to take responsibility in completing its task. The accuracy or thoroughness of staff in serving the community or service users is still not careful and thorough. Because there are still many complaints of people or customers about the lack of accuracy and thoroughness of employees in the writing of names, in examining the community files and resolving community files
Peran Perempuan Muhammadiyah Dalam Kepemimpinan Dan Politik Di Kalimantan Tengah Indah Tri Handayani; Srie Rosmilawati; Mambang Mambang
Pencerah Publik Vol 6 No 2 (2019): Pencerah Publik
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pencerah.v6i2.1111

Abstract

In the present condition, the movement of ' Aisyiyah and Nayiatul Aiyiyah women is still needed and developed in particular in central Kalimantan, by looking at the current challenges and socio-political conditions. In the context of Muhammadiyah, the strengthening of women's movements in the requirement is inherent with the mission and dynamics of the Muhammadiyah movement in realizing the true Islamic community. The revitalization of Muslim women's movements is also in line with Islamic missions as a religion that upholds the glory of women and humanity to become the world's majesty and as a treatise on the pamphlets of the secret of Lil'alamin. Thus, researchers are interested in reviewing the role of Muhammadiyah women in leadership and political affairs. Research objects that serve as the subject of research have complex and dynamic characteristics. Based on the results of the study of about 70% of Muhammadiyah women both Aisyiyah and Nasyiatul Aisyiyah have been actively involved in leadership and political roles in Central Kalimantan. The activities are directly involved in the government agency and the political, KPU, etc. and can also be done orally through studies, meetings held or personally. The quota of 30 percent of women in Parliament and political parties was not wasted by the district leader ' Aisyiyah to issue a policy on women's political Empowerment program, giving women a political education. The Program is listed in activities including seminars, workshops, studies, studies, training and so on, in providing support to women to participate in the political field in central Kalimantan. The department owned by the Women of Muhammadiyah both Aisyiyah and Nasyiatul Aisyiyah in addition to the obligation in the domestic domain is a classic problem that serves as a test of commitment in the air-conditioned ma'ruf nahi munkar.
Sosialisasi Dan Edukasi Tentang Keterbukaan Informasi Publik Serta Pembentukkan Kelompok Masyarakat Peduli Informasi Di Kelurahan Menteng Kota Palangka Raya Srie Rosmilawati; Annisa Rizki Ananda; Sirajul Rahman; Indah Tri Handayani; Milka Milka
TRANSFORMASI : JURNAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT Vol 2, No 1 (2022): April
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.515 KB) | DOI: 10.31764/transformasi.v2i1.7656

Abstract

Every citizen has the right to know the reasons for public policies by a public body. Which before the Reformation, this substance was almost non-existent and did not apply in our country. On the other hand, there is also a new paradigm in Public Bodies after the birth of the UU KIP, before the reform of all information and every policy in a closed public agency, it is difficult to know the performance of high-ranking officials in a public agency, all governance of a public agency is closed and not informed to the public. , for example budget, procurement of goods and services, and others. Based on this, it is necessary to provide education from the Information Commission in terms of providing information disclosure through outreach activities. regarding the importance of information disclosure to the public, so that people know their rights in finding, storing, processing information for themselves and their social environment as well as their role in supervising any information in public bodies in Central Kalimantan. Implementation carried out in the program includes preparation, coordination, opening and socialization, implementation of outreach and education activities on Public Information Disclosure and the Establishment of Information Concerned Community Groups (KMPI) in Menteng Village, Palangka Raya City. In the socialization the community was taught how to obtain public information by the Central Kalimantan Information Commission and also how to resolve public information disputes through the Central Kalimantan Information Commission.
Pendidikan Jurnalisme Warga (Citizen Journalism) pada Siswa di SMA Muhammadiyah 2 Kalampangan, Palangka Raya Srie Rosmilawati; Indah Tri Handayani
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6 No 1 (2020): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v6i1.1152

Abstract

Citizen journalism or citizen journalism can now be done by anyone, anywhere, without special knowledge in delivering the news. This can be a severe problem because some citizen journalists only deliver news that occurs around the real world without fulfilling the news elements, namely 5W + 1H, and do not understand the journalistic code of ethics. So that the news delivered can violate the rules in journalism. Citizen journalism education action is needed to solve problems in most people in Indonesia, especially among students of SMA Muhammadiyah 2 Kalampangan, Palangkaraya. For this reason, all students must be able to participate in making social media a means of journalism by using journalism principles such as writing procedures and journalistic code of ethics. This citizen journalism education program, is a program in educating high school students using social media to become professional citizen journalists and can be used as a reference for the community in Kalampangan in obtaining information around their environment. It is hoped that in the future, the students of SMA Muhammadiyah 2 Palangkaraya can apply citizen journalism education into their daily life and be able to transmit it to the community around Kalampangan village.
Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam Pengembangan Ekonomi Digital kepada Industri Kecil dalam Menghadapi Covid-19 di Desa Mentaren II Pulang Pisau Indah Tri Handayani; Bahrianoor Bahrianoor
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 6 No 3 (2021): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v6i3.1895

Abstract

The village of Mentaren II is productive as the center of the snack processing industry. The majority of the people use agricultural land as a livelihood to make various snacks. The management of small industries in this village has been going on for a long time; business actors have their own materials and equipment in their processing practices. Pukades is one of the leading village programs in the direction of development in the village. With this superior village product, it is hoped that it can boost job opportunities in the countryside. So that systematically, it can increase purchasing power and reduce the level of poverty in the village. The sales prospect is quite developed, as evidenced by the many results of their complaining that they are traded in suburban stalls along the Kalimantan road, even directly with buyers. However, this industry's development has faced obstacles since the Covid-19 epidemic, which requires the public not to gather together. This has an impact, especially on business actors who have been relying on conventional marketing systems. At this stage, the community service team visits the village office and meets the village head and village officials, discussing village institutions' activeness, both BUMDes, and Posyantek, in the village. The service team immediately went into the field by visiting several houses that had businesses and conducting brief interviews with the procession of managing activities and various obstacles.
ANALISIS PENGELOLAAN PERUSAHAAN DAERAH ISEN MULANG KOTA PALANGKA RAYA Indah Tri Handayani
Journal Ilmu Sosial, Politik dan Pemerintahan Vol. 7 No. 2 (2018): JISPAR
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37304/jispar.v7i2.955

Abstract

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) perlu dioptimalkan pengelolaannya agar benar-benar menjadi kekuatan ekonomi yang handal sehingga dapat berperan aktif, baik dalam menjalankan fungsi dan tugasnya maupun sebagai kekuatan perekonomian daerah. Laba dari Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Otonomi daerah memberikan konsekuensi yang cukup besar bagi peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam menopang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Mengingat perannya yang sangat setrategis tentunya Badan Usaha Milik daerah (BUMD) harus dipikirkan secara serius dalam Pengelolaan Perusahaannya dengan merujuk pada tata kelola perusahaan yang baik Good Corporate Governance (GCG). Kota Palangka Raya yang merupakan Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah salah satu BUMD atau Perusda yang dimiliki yaitu Perusahaan Daerah Isen Mulang (PDIM) beridirinya Perusda ini di atur dalam Peraturan Daerah Kota Palangka Raya Nomor 05 Tahun 2010 Tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kota Palangka Raya, di jelaskan maksut dan tujuannya perusahaan daerah dibentuk untuk memberikan wadah usaha secara lebih terencana dan terorganisir dalam rangka mempercepat pembangunan daerah dan untuk membantu pemerintah daerah dalam menciptakan lapangan kerja baru serta meningkatkan kesejahteraan rakyat. serta dalam rangka meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Jenis usaha yang dijalankan perusahaan daerah isen mulang bergerak di bidang Jasa, Pertanian, Kehutanan, Perkebunan, Pertambangan dan Energi, Properti, Perdagangan dan Industri.Penelitian ini mengkaji tentang Analisis Pengelolaan Perusahaan Daerah Isen Mulang di Kota Palangaka Raya. Obyek penelitian yang dijadikan pokok bahasan penelitian memiliki karakteristik yang rumit dan dinamis mengingat peran dari perusahaan daerah sudah tertuang dalam perda dan dalam pelaksanannya terbatas karena tidak lepas dari faktor kebijakan dan lingkungan organisasi tempat operasionalnya perusahaan. Metode penelitian kualitatif selalu berangkat dari fenomena-fenomena sosial yang di tangkap oleh peneliti, hal ini dikarenakan dalam penelitian kualitatif gejala sosial dan fenomena sudah cukup menjadi syarat dalam penentuan masalah penelitian (Bungin : 2010).Keterbukaan Transparancy Pelaksanaan prinsip keterbukaan atau transparancy belum terlaksana secara optimal dilihat dari belum adanya web atau blog untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi mengenai perusahaan daerah karena dari website lah masyarakat mudah mengakses dan mengetahui perkembangan serta jenis usaha yang dijalankan perusahaan dan hasil kinerja perusahaan. Kejelasan Acountability Pelaksanaan Kejelasan Acountabilty belum terlaksana secara maksimal ini ditandai dengan belum terlaksananya rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing organ dalam melaksanakan pekerjaanya.Keseusaian Responsibility Pelaksanaanya mengenai pertanggunga jawaban dan kesesuaian selama beridirinya Perusahaan Daerah Isen Mulang belum pmemberikan kontribusi terhadap PAD secara maksimal karena biaya penyertaan modal itu sebagian besarnya untuk biaya operasional dan PDIM juga pernah memberikan hasil usaha untuk PAD namun itu manyalahi peraturan daerah dikarenakan kondisi Perusahaan masih belum mendapat keuntungan . Perusahaan belum melakukan tanggug jawab sosial ditandai belumnya melesatrikan produk lokal, dalam pengelolaan belum dilaksanakan sesuai dengan tujuan dari diberidirikanya PDIM di lingkungan Kota Palangka Raya dan manfaatnya belum benar-benar dirasakan masyarakat, perusahaan belum pernah membayar pajak penghasilan karena kondisnya yang masih minus. Kemandirian Independent Pelaksanaan kemandirian atau Indpendent di Perusahaan Daerah Isen Mulang belum maksimal dilaksanakan ini ditandai dengan adanya pelimpahan tanggung jawab antara yang satu dengan yang lain adapaun yang lainya mengenai pengambilan keputusan sudah baik dengan tandai tidak adanya intervensi dari pihak manapun bebas dari kepentingan dan perusahaan juga diberi kebebasan untuk melakukan jenis usaha, namun permasalahanya terkendala pada biaya yaitu modal usaha, artinya modal yang diberikan kurang, sebagian besar dipergunakan ntuk biaya operasional. kemudian dalam pengangkatan direksi sudah baik dengan dilaksanakanya car-cara yang ideal terlebih dahulu untuk mendapatkan sumberdaya manusia yang profesional.Keadilan Fairness Pelaksanaan Keadilan Fairness belum terlaksana dengan maksimal yaitu ditandai dengan belum dilaksanakanya pelatihan dan pengembangan pegawai dikarenakan biaya yang mahal telah sama kita ketahui bahwa Pelatihan dan Pengembangan ini sangat penting untuk keberlangsungan perusahaan dalam persaingan yang saat ini semakin ketat, jika tidak dilakukan Pelatihan dan pengembangan pegawai maka pengetahuan disiplin ilmu pegawai tidak berkembang, tidak memilki motivasi kerja yang tinggi yang ditandai dengan menurunya produktivitas kerja, kualitas kerja menurun, sikap moral dan semangat bekerja berkurang, jadi sebenarnya tidaklah merugi jika perusahaan menggelontorkan dana yang cukup banyak untuk kegiatan pelatihan dan pengembangan pegawai dan dalam perekrutan pegawai belum diumumkan ke masyarakat luas masih pada sistem kekeluargaan karena terkendala dengan biaya.
Kualitas Pelayanan Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Oleh Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Gunung Mas Indah Tri Handayani
Anterior Jurnal Vol 15 No 1 (2015): Anterior Jurnal
Publisher : ​Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.736 KB) | DOI: 10.33084/anterior.v15i1.193

Abstract

Good governance developments in Indonesia, further encouraging improvements in many areas of government in Indonesia. One important thing that can be done in the development of good governance is the renewal of the public service. One of the values of good governance is essential to be implemented in the public service is service quality. As with any promotion services provided by the Regional Employment Board of Gunung Mas, good service quality are the expectations of the service users are civil servants who proposed the promotion. Research, seminars and writings of experts on service delivery promotion of civil servants are good quality and havemany. The issue of promotion services qualified civil servants are still not running as it shauld. For the research conducted at the Regional Employment Board Gunung Mas is to see how the quality of service of civil servants promotions given and what are the constraints in service promotion. The maincore of service delivery promotion of civil servants is the timeliness quality of service, things that need to be considered here related to the waiting time and processing time, then the accuracy of service, relating to service reliability and error-free service as well as Ease of Getting Care, associated with a service, a serving officer/administrative staff, support facilities are like computers and others.
Makna Dan Fungsi Simbol Biologika menurut Budaya Masyarakat Dayak Ngaju di Museum Balanga Palangka Raya Lastaria Lastaria; Muhammad Tri Ramdhani; Indah Tri Handayani
Anterior Jurnal Vol 18 No 1 (2018): Anterior Jurnal
Publisher : ​Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.712 KB) | DOI: 10.33084/anterior.v18i1.404

Abstract

Symbols are part of a complex means of communication that has various meanings. Symbols are not only in the form of verbs but symbols are also nonverbal as those found in customary practices are realized in the form of equipment/ objects/goods. This study aims to describe the meaning and function of the symbol of the cultural biology of the Ngaju Dayak community in the Balanga Museum Palangka Raya. The method used in this study is descriptive with a qualitative approach. The techniques used are recording, interviews, observation, and documentation. Based on the results of the study there are eight biological objects that contain cultural symbols for the Dayak Ngaju community, namely: dawen sawang (sawang leaves, uwei (rattan), humbang (bamboo), tampung papas (sacred leaves/purification), suli (galangal stems), creepers (clothes baskets), hadangan (buffalo), and maharanda.
Pemberdayaan Aparatur Sipil Negara dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Katingan (Implementasi UU No.5 Tahun 2014 tentang ASN) Indah Tri Handayani; Irwani Irwani; Farid Zaky Yopiannor; Suffianor Suffianor
Anterior Jurnal Vol 18 No 1 (2018): Anterior Jurnal
Publisher : ​Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.231 KB) | DOI: 10.33084/anterior.v18i1.432

Abstract

Empowerment is a process to create the strength or ability of a person or some people. Taking into account this phenomenon, the empowerment of the apparatus is a strategic choice to increase the capacity and competence of the apparatus to support the performance of employees in the Katingan Regency Regional Secretariat. The author uses descriptive research with qualitative analysis methods. The results of the study on Empowerment through Education and training both in the Administrative, Technical and Leadership Fields have brought better changes, namely, not only the increased ability of the apparatus but also can improve the attitudes and behavior of the apparatus to improve performance. This is indicated by the increase in apparatuses which have training legality, both in the field of general administration, technical areas and in the field of leadership. Education provided is undoubtedly essential for employees to improve their performance so that with this education and training employees can work professionally. Empowerment carried out through employee mutations has reduced employee saturation in carrying out their duties and at the same time provides new experiences and increases employee competence in carrying out their duties. Empowerment carried out through the granting of authority and responsibility turns out to encourage employee motivation to improve performance, because in giving power is based on rationality consideration so that it can foster employee motivation to be more responsible for delegated work