M. Hanafiah
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

JUMLAH SEL GOBLET PADA USUS HALUS AYAM KAMPUNG (Galludomesticus) YANG TERINFEKSI Ascaridia galli SECARA ALAMI Ummu Balqis; M. Hanafiah; Connie Januari; M. Nur Salim; Siti Aisyah; Yudha Fahrimal
Jurnal Medika Veterinaria Vol 9, No 1 (2015): J. Med. Vet.
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (487.249 KB) | DOI: 10.21157/j.med.vet..v9i1.3001

Abstract

Penelitian ini bertujuan menghitung jumlah sel Goblet pada setiap 1000 sel absortif usus halus ayam kampung yang terinfeksi Ascaridia galli secara alami. Penelitian ini menggunakan 10 usus halus ayam kampung yang didapat dari pasar di Banda Aceh. Usus halus ayam kampung diukur kemudian dibagi menjadi tiga bagian (duodenum, jejunum, dan ileum). Kemudian masing-masing bagian usus dibelah dan dihitung jumlah cacing Ascaridia galli. Masing-masing bagian usus tersebut dipotong sepanjang 2 cm, lalu ditempelkan di kertas karton. Kemudian dibuat preparat histopatologis dengan pewarnaan hematoksilin dan eosin. Parameter dalam penelitian ini adalah jumlah sel Goblet pada setiap 1000 sel absortif duodenum, jejenum, dan ileum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah sel Goblet pada setiap 1000 sel absorbtif usus halus yang terinfeksi Ascaridia galli dengan infeksi ringan, sedang, dan berat secara berturut-turut adalah 465, 480, dan 484. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin banyak jumlah infeksi Ascaridia galli di duodenum, jejenum, dan ileum maka semakin meningkat proliferasi sel Goblet.
KARAKTERISASI AWAL BAKTERIOSIN PRODUKSI BAKTERI ASAM LAKTAT YANG DIISOLASI DART PLIEK U = THE PRELIMINARY CHARACTERIZATION OF BAC 1ERIOCIN PRODUCED BY LACTIC ACID BACTERIA ISOLATED FROM PLIEK U Nurliana .; Suzanna Rabfiani; M. Hanafiah
Jurnal Sain Veteriner Vol 20, No 1 (2002): Juli
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5028.642 KB) | DOI: 10.22146/jsv.390

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati ciri-ciri senyawa aktif yang terkandung dalam supernatan bakteri asam laktat yang diisolasi dari pliek u akibat penambahan enzim proteolitik dan pemanasan. Pengujian ulang aktivitas hambatan dan uji sensitivitas supernatan isolat PBI (bakteri asam laktat) yang diduga mengandung bakteriosin menggunakan metode pour plate (overlay dan metoda sumur). Media untuk menumbuhkan isolat PBI digunakan MRS broth dimodifikasi dengan penambahan tween 80 dan yeast extract, dan juga menggunakan media agar MRS . Media untuk bakteri indikator (Listeria monocylogenes) menggunakan agar Bill 0.75 %. Pengaruh enzim pepsin dan tripsin kosentrasi 1 mg/ml setelah dicampur dengan supernatan isolat PBI (v/v) diuji terhadap sensitivitas bakteriosin. Uji sensitivitas terhadap pemanasan dilakukan pada suhu 60,80,100 dan 120°C selama 10 dan 12 menit, Data dianalisi secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa supernatan isolat BAL PBI diduga mengeluarkan senyawa bioalctif (bakteriosin), karena mampu menghambat L. Monocytogenes dengan aktivitas hambatan sebesar 3 mm, dan juga sensitif terhadap pepsin dan tripsin, serta tidak sensitif pada pemanasan 60,80°C selama 10 dan 15 menit, tetapi sensitif pada pemanasan 100°C dan 120°C.
Pengaruh Infeksi Toxoplasma gondii Isolat Lokal terhadap Gambaran Darah pada MEncit (Mus musculus) Wisnu Nurcahyo; Dwi Priyo Widodo; M. Hanafiah
Jurnal Sain Veteriner Vol 22, No 1 (2004): Juli
Publisher : Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada bekerjasama dengan PB PDHI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1694.608 KB) | DOI: 10.22146/jsv.469

Abstract

.
VIABILITAS LARVA PADA NYAMUK Aedes aegypti, Aedes albopictus DAN Culex quinquefasciatus DENGAN BERBAGAI TINGKAT INFEKSI MIKROFILARIA (LARVA VIABILITY IN MOSQUITO Aedes aegypti, Aedes albopictus AND Culex quinquefasciatus WITH VARIOUS INFECTIONS OF MICROFILARIA) Auliya rahmi Ritonga; T. Fadrial Karmil; T. Zahrial Helmi; Winaruddin Winaruddin; M. Hanafiah; Razali Daud; M Daud AK
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 5, No 1 (2020): NOVEMBER-JANUARI
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/jim vet..v5i1.8578

Abstract

                Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui viabilitas larva yang berperan aktif pada nyamuk Aedes aegypti, Aedes albopyctus dan Culex quinquefasciatus mulai dari larva satu hingga mencapai larva tiga atau larva infektif. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah anjing reservoir yang berjumlah 3 ekor dengan tingkat infeksi mikrofilaria 330 mf/ml darah, 1.430 mf/ml darah dan 10.395 mf/ml darah. Nyamuk yang diinfeksikan dengan berbagai tingkat infeksi mikrofilaremik tersebut diamati dan dilakukan pembedahan pada hari 1,3,6,9 dan 12. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa viabilitas larva pada nyamuk Ae. aegypti, Ae. albopyctus dan C. quinquefasciatus yang dilakukan penginfeksian dengan tingkat infeksi 330 mf/ml darah berkisar 80,08 %, 70,26 % dan 78,47 %; tingkat infeksi 1.430 mf/ml darah yaitu 65,72 %, 62,31 % dan 61,93 %; serta pada tingkat infeksi tinggi 10.395 mf/ml darah berkisar 53,92%, 55,79 % dan 54,27 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ketiga jenis nyamuk tersebut berpotensi untuk menyebarkan penyakit dirofilariasis, hal ini sangat tergantung dari jumlah mikrofilaria yang terkandung dalam host defenitif. Semakin rendah tingkat infeksi maka semakin besar kemampuan nyamuk berpotensi menyebarkan penyakit.This study aims to determine the viability of the larvae that play an active role in Aedes aegypti mosquitoes, Aedes albopyctus and Culex quinquefasciatus from larvae one to reach the larvae of three or infective larvae. The samples used in this study were 3 reservoir dogs with microfilariae infection rate of 330 mf / ml of blood, 1,430 mf / ml of blood and 10,395 mf / ml of blood. Mosquitoes infected with various levels of microfilinemic infection were observed and performed surgery on days 1,3,6,9 and 12. The results showed that the viability of larvae in Ae mosquitoes. aegypti, Ae. albopyctus and C. quinquefasciatus infected with infection rate of 330 mf / ml of blood ranged 80.08%, 70.26% and 78.47%; infection rate 1.430 mf / ml of blood that is 65,72%, 62,31% and 61,93%; as well as at high infection rate 10,395 mf / ml of blood ranged 53.92%, 55.79% and 54.27%. So it can be concluded that the three types of mosquitoes have the potential to spread disease diropfilariasis, it is highly dependent of the number of microfilaria contained in the host defenitif. The lower the infection rate the greater the ability of mosquitoes to spread disease.
PENGARUH PAPARAN TIMBAL (Pb) TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN IKAN NILA (Oreochromis nilloticus) Nur Inda Rahayu; Rosmaidar Rosmaidar; M. Hanafiah; T. Fadrial Karmil; T. Zahrial Helmi; Razali Daud
JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER Vol 1, No 4 (2017): AGUSTUS-OKTOBER
Publisher : JURNAL ILMIAH MAHASISWA VETERINER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (564.865 KB) | DOI: 10.21157/jim vet..v1i4.4757

Abstract

 Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat konsentrasi timbal   (Pb)  yang berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ikan nila (Oreochromis nilloticus). Penelitian ini menggunakan ikan nila sebanyak 40 ekor dengan kriteria: sehat; bobot badan 15 – 18 gram; umur ± 2 bulan; jenis kelamin jantan. Penelitian ini menggunakan 4 kelompok perlakuan, P0 sebagai kontrol ikan hanya diberi pakan pelet, P1 diberikan paparan timbal  6,26 mg/L  dan pakan pelet, P2 diberikan paparan timbal 12,53 mg/L  dan pakan pelet dan P3 diberikan paparan timbal 25,06 mg/L  dan pakan pelet,  masing-masing perlakuan terdiri dari 10 ekor ikan nila. Perlakuan dilakukan selama 30 hari dan Pengukuran pertumbuhan ikan dilakukan setiap 10 hari sekali dengan cara menimbang bobot dan mengukur panjang tubuh setiap individu ikan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata panjang tubuh ikan nila P0 (9,45±1,06), P1 (8,89±0,90), P2 (8,86±0,87), dan P3 (8,66±0,85). Rata-rata berat ikan nila P0 (23,38±4,50), P1 (19,75±2,27), P2 (19,15±2,10), dan P3 (18,65±2,00). Laju pertumbuhan spesifik P0 (38,7%), P1 (8,3%), P2 (4,3%), dan P3 (3,3%). Laju pertumbuhan panjang harian individu ikan P0 (0,46 mm/d), P1 (0,27 mm/d), P2 (0,21 mm/d), dan P3 (0,19 mm/d). Kesimpulan dari penelitian bahwa konsentrasi timbal  dan lamanya paparan berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ikan.  Konsentrasi timbal  yang sangat berpengaruh adalah 25,06 mg/L. ABSTRACTThe aims of this research was to find out to determine the level of Lead (Pb) concentration that affect the rate of growth tilapia (Oreochromis nilloticus). This study used 40 tilapia with criteria: healthy; body weight 15-18 gram; age ± 2 month; male sex. This study used 4 treatment groups, P0 as control, fish fed only pellets, P1 was given lead exposure 6,26 mg/L and pellet, P2 was given lead exposure 12,53 mg/L and pellet and P3 was given lead exposure 25,06 mg/L and pellet. Each treatment consisted of 10 tilapia fish. Treatment carried out for 30 days and measure every 10 days. The results showed the average length of tilapia fish P0 (9,45±1,06b); P1 (8,89±0,90a); P2 (8,86±0,87a) and P3 (8,66±0,85). Average weight of tilapia fish P0 (23,38±4,50); P1 (19,75±2,27); P2 (19,15±2,10) and P3 (18,65±2,00). Spesific growth rate P0 (38,7%); P1 (8,3%); P2 (4,3%) and P3 (3,3%). The rate of long-term growth of individual fish P0 (0,46 mm/d); P1 (0,27 mm/d); P2 (0,21 mm/d) and P3 (0,19 mm/d). In conclusion, it showed that the concentration of lead (Pb) and the duration of exposure has affect the growth rate of fish. The influential concentration of lead is 25,06 mg/L.