Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Implementasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Melalui Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos Metode Takakura Pada Masyarakat Di Tangerang Selatan Hananingtyas, Izza; Dewi, Mellyania Kencana; Kundari, Nurul Fadhillah; Putri, Mala Zelika Yahya; Salamah, Qonita Nur; Sibarani, Putri Putri Mulia Hayati; Safitri, Eva; Fidah Syadidurahmah, Fidah
-
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Tangerang Selatan pada tahun 2018, Tangerang Selatan Tangerang selatan menghasilkan sampah hingga 1.000 ton per hari. Jumlah sampah tertinggi yaitu 43,39% sampah organik dari dapur rumah tangga. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kesadaran untuk menerapkan pengelolaan limbah rumah tangga dengan Pelatihan Pupuk Kompos Takakura di Tangerang Selatan. Kegiatan ini dilakukan kepada Majelis Ta’lim dan kader kesehatan RW 04 Lengkong Gudang. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan 78,6% peserta pelatihan melakukan pengolahan sampah organik di rumah mereka dan 71,4% peserta pelatihan merekomendasikan metode Takakura kepada orang-orang di sekitar, 67,9% masyarakat yang berpartisipasi merespons positif pengelolaan limbah rumah tangga dengan metode Takakura. Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk menerapkan pengelolaan sampah rumah tangga. Dengan demikian, ini akan mengurangi limbah rumah tangga dan risiko dampak lingkungan, sehingga secara tidak langsung juga akan meminimalkan dampak kesehatan.---Based on data from the South Tangerang Environment Office in 2018, South Tangerang produces up to 1.000 tons of waste per day. The highest amount of waste is 43.39% organic waste from household kitchens. Community service activities undertaken by the Public Health team of UIN Syarif Hidayatullah aimed to to increase the knowledge, skills, awareness to implement household waste management by Training Takakura Compost Fertilizer in South Tangerang. This activity was carried out for the religious study group and health cadres of RW 04 Lengkong Gudang. The results of this activity showed 78.6% of trainees doing organic waste processing in their homes and 71.4% of trainees recommending the Takakura method to people around, 67.9% participants responded positively to manage household waste by the Takakura method. It was expected to be able to encourage the community to implement household waste management. Thus, it will reduce household waste and the risk of environment effect , so it also will indidirectly minimize health effect.
Hubungan Paparan Merkuri (Hg) Dengan Gangguan Fungsi Tiroid Pada Penambang Emas Tradisional Di Desa Jendi Kecamatan Selogiri Kabupaten Wonogiri Hananingtyas, Izza; Suhartono, Suhartono; Nurjazuli, Nurjazuli
Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia Vol 12, No 1 (2013): April 2013
Publisher : Master Program of Environmental Health, Faculty of Public Health, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jkli.12.1.58 - 63

Abstract

Background: Mercury was released in environment as a result of human activities such as the traditional gold mining industry. The activities of traditional gold mining used amalgam processes that cause negative effects of mercury which exposured to traditional gold miners. Chronic effects of mercury exposure  due to obstruction of iodine uptake by mercury in the body, so that it disrupt thyroid function. It was caused by inhibition of secretion levels of T3 and T4, and  increased activity of TSH, as feedback synthesis and secretion of thyroid hormone. The purpose of this study was determine the relationship between mercury exposure with disfunction thyroid in traditional gold mining workers in the Village Jendi, Selogiri District, Wonogiri. Method:It was an observational research using cross-sectional design. The subject were 42 traditional gold miners in Jendi Selogiri Village, Wonogiri, which purposively selected. The instrument used  are questionnaires and laboratory analysis of blood and urine specimens. Data obtained from TSH, FT4 serum, Hg in blood, urinary iodine excretion, and measurement of nutritional status. Data would be analyzed using chi squar and regression logistic. Result: The research results showed that there was no correlation between level of  Hg in blood (p=0,800) , work period (p=0,101), work duration (p=0,594) and there was no different of disfunction thyroid by oocupation (p=0,853), with range of  Hg in blood 4,4 to 9,373 ppm. Conclusion: This study concluded that, there was no association between mercury exposure with disfunction thyroid in the traditional gold miners in Jendi, Selogiri District, Wonogiri.   Keyword : mercury, thyroid disfunction, TSH, FT4
Implementasi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Melalui Pelatihan Pembuatan Pupuk Kompos Metode Takakura Pada Masyarakat Di Tangerang Selatan Izza Hananingtyas; Mellyania Kencana Dewi; Nurul Fadhillah Kundari; Mala Zelika Yahya Putri; Qonita Nur Salamah; Putri Mulia Hayati Sibarani; Eva Safitri; Fidah Syadidurahmah
AS-SYIFA : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat Vol 1, No 2 (2020): As-Syifa: Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/assyifa.1.2.79-88

Abstract

Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Tangerang Selatan pada tahun 2018, Tangerang Selatan Tangerang selatan menghasilkan sampah hingga 1.000 ton per hari. Jumlah sampah tertinggi yaitu 43,39% sampah organik dari dapur rumah tangga. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh tim Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kesadaran untuk menerapkan pengelolaan limbah rumah tangga dengan Pelatihan Pupuk Kompos Takakura di Tangerang Selatan. Kegiatan ini dilakukan kepada Majelis Ta’lim dan kader kesehatan RW 04 Lengkong Gudang. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan 78,6% peserta pelatihan melakukan pengolahan sampah organik di rumah mereka dan 71,4% peserta pelatihan merekomendasikan metode Takakura kepada orang-orang di sekitar, 67,9% masyarakat yang berpartisipasi merespons positif pengelolaan limbah rumah tangga dengan metode Takakura. Kegiatan ini diharapkan mampu mendorong masyarakat untuk menerapkan pengelolaan sampah rumah tangga. Dengan demikian, ini akan mengurangi limbah rumah tangga dan risiko dampak lingkungan, sehingga secara tidak langsung juga akan meminimalkan dampak kesehatan.---Based on data from the South Tangerang Environment Office in 2018, South Tangerang produces up to 1.000 tons of waste per day. The highest amount of waste is 43.39% organic waste from household kitchens. Community service activities undertaken by the Public Health team of UIN Syarif Hidayatullah aimed to to increase the knowledge, skills, awareness to implement household waste management by Training Takakura Compost Fertilizer in South Tangerang. This activity was carried out for the religious study group and health cadres of RW 04 Lengkong Gudang. The results of this activity showed 78.6% of trainees doing organic waste processing in their homes and 71.4% of trainees recommending the Takakura method to people around, 67.9% participants responded positively to manage household waste by the Takakura method. It was expected to be able to encourage the community to implement household waste management. Thus, it will reduce household waste and the risk of environment effect , so it also will indidirectly minimize health effect.
Bahaya Kontaminasi Logam Berat Merkuri (Hg) dalam Ikan Laut dan Upaya Pencegahan Kontaminasi pada Manusia Izza Hananingtyas
Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 2 No. 2 (2017): Maret
Publisher : Department of Environmental engineering, Faculty of Science and Technology, Islamic State University Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (357.362 KB) | DOI: 10.29080/alard.v2i2.120

Abstract

Produk pangan mentah terutama dari hasil laut memiliki tingkat pencemaran logam berat yang mengkhawatirkan akibat semakin banyaknya bahan pencemar yang masuk dalam lingkungan perairan Indonesia yang berasal dari pembuangan limbah industri di sepanjang wilayah pantai dapat menjadi sumber racun bagi kehidupan perairan. Adanya kandungan logam berat di perairan Laut Jawa, memungkinkan adanya kotaminasi pada ikan laut hasil Laut Jawa yang didistribusikan ke masyarakat. Hal ini tidak sesuai dengan peraturan pemerintah yang mengatur dan melindungi keamanan pangan yaitu PP Nomor 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengukur kadar logam berat merkuri (Hg) pada hasil laut di Pantai Utara Jawa dan menjelaskan upaya pencegahan kontaminasi pada manusia. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional study. Akumulasi logam berat di dalam tubuh manusia dalam jangka waktu yang lama dapat mengganggu sistem peredaran darah, urat syaraf dan kerja ginjal. Kadar rata - rata logam berat merkuri (Hg) pada ikan tongkol (Euthynnus sp.) di Pantai Utara Jawa sebesar 0,141 mg/kg. Langkah pengendalian yang dapat diterapkan untuk mencegah bahaya logam berat Hg yaitu dengan pengendalian pencemaran limbah dari industri yang berlokasi disekitar wilayah perairan Laut Utara Jawa. Upaya pencegahan akumulasi kontaminasi logam berat Hg pada manusia yaitu mengatur konsumsi ikan laut setiap harinya dengan perhitungan ADI (Acceptable Daily Intake) diperoleh hasil 0,168 μg/kg BB per minggu. Akan tetapi bila konsumsi ikan seseorang melebihi rata-rata konsumsi perhari, dan weekly intake-nya melebihi PTWI (provisional tolerable weekly intake) yang telah ditetapkan WHO, maka dapat berefek negatif pada kesehatan.
Determinan Perilaku Tidak Aman Pada Pegawai Di Unit Pelayanan Transmisi (UPT) Cawang Tahun 2020 Yasinta Rahmawati; Izza Hananingtyas
ENVIRONMENTAL OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY JOURNAL Vol 1, No 2 (2021): EOHSJ
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/eohjs.1.2.153-168

Abstract

Berdasarkan data kecelakaan di Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Barat (UIT JBB) PT. PLN (Persero) dari tahun 2017 hingga 2019 mengalami peningkatan. Hasil wawancara peneliti dengan biro pengendali K3L UIT JBB, diketahui sebagian besar kecelakaan tersebut berawal dari unsafe act atau perilaku tidak aman.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan perilaku tidak aman pada Pegawai di PT. PLN (Persero) Unit Pelayanan Transmisi (UPT) Cawang dalam masa pandemi COVID-19 Tahun 2020. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional, jumlah responden sebanyak 93 pegawai yang diambil dengan cara proportional random sampling. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui 57% pegawai UPT Cawang berperilaku tidak aman (unsafe act) dengan kategori rendah. Terdapat 4 variabel yang berhubungan dengan perilaku tidak aman diantaranya masa kerja (0,035), persepsi (0,001), motivasi (0,004), kepatuhan (0,000).  Variabel masa kerja, persepsi, motivasi, dan kepatuhan berhubungan signifikan secara statistik dengan perilaku tidak aman sehingga perlu meningkatkan sosialisasi melalui safety briefing maupun safety talk, meningkatkan pelatihan terkait keselamatan kelistrikan, membuat Safety Training Observation Program (STOP) Card.---Based on accidental data at the West Java Main Transmission Unit (UIT JBB) PT. PLN (Persero) from 2017 to 2019 which has increased. The results of interview done with the K3L control bureau UIT JBB, that most of the accidents originated from unsafe acts. This study aims to determine the determinants of unsafe behavior among employees at PT. PLN (Persero) Cawang Transmission Service Unit (UPT) during the COVID-19 pandemic in 2020. This research is a quantitative study with a cross-sectional study design, a total of 93 employees taken by proportional random sampling. Based on the research results, it is known that 57% of UPT Cawang employees have a low unsafe act. There are 4 variables related to unsafe behavior including years of service (0.035), perception (0.001), motivation (0.004), compliance (0.000). The variables of years of service, perception, motivation, and compliance were statistically significant with unsafe act, so it is increase socialization through safety briefings and safety talks, improving training related to electrical safety, creating a Safety Training Observation Program (STOP) Card.
Gambaran Kualitas Lingkungan Sungai Cimandiri Akibat Cemaran Merkuri di Wilayah Penambangan Emas Skala Kecil (PESK) Kabupaten Sukabumi Izza Hananingtyas
Biotropic : The Journal of Tropical Biology Vol. 7 No. 1 (2023): Biotropic, Volume 7 Nomor 1, 2023
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29080/biotropic.v7i1.1707

Abstract

In Indonesia, ASGM has increased. This results in an increased risk of mercury pollution in the environment (Minamata Initial Assessment Report, 2019).  The amalgamation process for ASGM in Sukabumi, it used mercury as basic material for amalgamation process. It can increase to negative impacts on the environment and humans. This study aims to describe the impact of mercury contamination on the environmental quality of the Cimandiri River around ASGM in Sukabumi District. This research was conducted using a laboratory test method with reference to PP No. 22 at 2021 and SNI 7387 at   2009. The results of the tests found that the highest mercury exposure occurred in aquatic biota (catfish, snakehead and eel) which exceeded the quality standard, although the media water and sediment does not exceed the quality standard. This indicates that the quality of the Cimandiri River is unsafe for biota due to mercury contamination in local biota around ASGM. Therefore, there is a need for further studies on the safety of local food products from the Cimandiri River.