Claim Missing Document
Check
Articles

GAMBARAN PENERAPAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DALAM MENYAMPAIKAN INFORMASI KESEHATAN REPRODUKSI TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP SISWA KELAS 2 DI SMP BINA GREHA KOTA BOGOR TAHUN 2019 Rodiah .; Andreanda Nasution; Asri Masitha Arsyati
PROMOTOR Vol 3, No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v3i3.4179

Abstract

Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sehat baik sistem, fungsi dan proses reproduksinya. Berdasarkan data pelecehan seksual berdasarkan wilayah Kota Bogor yaitu Tanah Sareal 11 korban, Bogor utara 7 korban, Bogor 2 korban, Bogor tengah 3 korban, Bogor selatan 1 korban kekerasan seksual. Tujuan adalah untuk mengetahui gambaran penerapan usaha kesehatan sekolah (UKS) dalam menyampaikan informasi kesehatan reproduksi terhadap pengetahuan dan sikap siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Bina Greha Kota Bogor. penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, bersifat deskriptif analitik dan rancangan penelitian cross sectional. Populasi berjumlah 64 siswa, jumlah sampel yaitu 45 responden. Data penelitian ini diperoleh dari data primer dan dianalisis menggunakan Uji Univariat.
Pelatihan Public Speaking Untuk Menunjang Kemampuan Komunikasi Kader Kesehatan di Wilayah Puskesmas Pasir Mulya Andreanda Nasution; Siti Mariyamah; Rizki Rifaldiansyah
Jurnal Buletin Al-Ribaath Vol 19, No 1 (2022): Buletin Al-Ribaath
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/br.v19i1.4025

Abstract

Di masa sekarang ini setiap orang dituntut harus mempunyai keterampilan dalam kehidupan. Salah satu keterampilan itu adalah keterampilan berbicara atau yang lebih dikenal sebagai Public Speaking. Public speaking kini telah menjadi salah satu kebutuhan di berbagai segi kehidupan, baik untuk komunikasi eksternal maupun komunikasi internal.Letak pentingnya kemampuan public speaking tak terlepas dari definisi public speaking itu sendiri. Secara etimologis, public speakingterdiri atas “public” yang artinya kepada siapa kita akan berbicara; sementara “speaking” berarti bagaimana cara menyampaikannya. Semua orang memang mampu berbicara namun hanya sebagian yang mampu meramu kata-kata menjadi bahasa yang indah dan dapat menarik publik untuk mendengarnya. Jadi, secara sederhana public speaking artinya kemampuan berbicara dengan melakukan "permainan" bahasa di depan khalayak.Kader Kesehatan perlu mendapatkan pelatihan Public Speaking. Pelatihan Public speaking akan membuat mereka memiliki keberanian dan kemampuan untuk berbicara di depan umum, dimulai dari lingkungan Tempat Tinggal masing-masing. Untuk jangka pendek, pelatihan Public speaking ini setidaknya akan membuat para Kader Kesehatan meningkatkan keterampilan berbicara dan meningkatkan kualitas diri.Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini di tujukan kepada Kader Kesehatan dalam bentuk pelatihan dengan judul “Pelatihan Publik Speaking Untuk Menunjang Kemampuan Komunikasi Kader Kesehatan Diwilayah Puskesmas Pasir Mulya”. Kegiatan ini dilaksanakan karena pada umumnya pola komunikasi Kader Kesehatan lebih terbuka dan ekspresif, oleh karena itu dengan adanya pelatihan ini diharapkan hasilnya dapat menjadi bekal untuk kehidupan mereka terutama dalam konteks komunikasi dan kehidupan kemasyarakatan lainnya. Untuk sasaran strategisnya para Kader Kesehatan pada pertimbangan bahwa mereka adalah kader potensial bagi dirinya pribadi juga untuk lingkungannya.
Efektivitas Strategi Pengembangan dan Inovasi Media Pendidikan Kesehatan di Puskesmas Pasir Mulya Andreanda Nasution; Siti Mariyamah; Kinkin Alpiandra Saputra
EDUCATE Vol 7, No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknologi Pendidikan FKIP Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/educate.v7i2.7397

Abstract

Kader kesehatan sebagai sumber informasi bagi masyarakat berperan penting sebagai aset dalam membentuk perilakunya khususnya di bidang kesehatan dalam keakuratan informasi yang diterima oleh masyarakat. Mengembangkan media promosi kesehatan sebagai layanan kesehatan masyarakat selama pandemi Covid 19, kader membutuhkan banyak pelatihan untuk mengembangkan pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan kader. Tidak hanya keberhasilan penjangkauan, tetapi juga keterampilan kader kesehatan untuk menginformasikan (Kementerian Kesehatan RI, 2018). Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menganalisis efektivitas pengembangan media dalam bentuk video dengan perancangan model pendidikan tentang peningkatan keterampilan kader kesehatan dalam penggunaan media untuk menyampaikan informasi yang berbasis pemberdayaan masyarakat sehingga mampu meningkatkan Pengetahuan, Perubahan Sikap dan prilaku Kesehatan. Metode Kuantitatif dengan design Chisquare. Hasil penelitian dapat membentuk suatu model pendidikan Promosi Kesehatan yaitu media dalam bentuk video tentang media pendidikan yang diterapkan. Media dan metode tersebut dapat meningkatkan hasil belajar berupa pengetahuan dan keterampilan dalam penyuluhan kader kesehatan dan masyarakat sehingga secara tidak langsung dapat membantu program pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN SISWA/SISWI KELAS 3-6 MI AL-ASYIROTUSSYAFI'IYAH KEBAYORAN LAMA JAKARTA SELATAN TAHUN 2021 Syifaur Rahmah; Ichayuen Avianty; Andreanda Nasution
PROMOTOR Vol 5 No 5 (2022): Oktober
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.152 KB) | DOI: 10.32832/pro.v5i5.8492

Abstract

Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan perilaku mencuci tangan dengan mengguankan perantara sabun dan air mengalir. Mencuci tangan yang baik dan benar ialah dengan menggunakan sabun, jika hanya mengguankan air saja itu terbukti tidak efektif untuk menghilangkan kuman, bakteri dan virus yang ada ditangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku cuci tangan pakai sabun siswa/siswi kelas 3-6 MI Al-Asyirotussyafi'iyah Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain chi square. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 75 orang yang merupakan siswa/siswi kelas 3-6 di MI Al-Asyirotussyafi'iyah Jakarta Selatan. Pengambilan sampel menggunakan Total Sampling dan pengambilan data menggunakan kuesioner online. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan peran orang tua dengan perilaku cuci tangan pakai sabun siswa/siswi dengan nilai p-value 0,002 (OR=7,51). Ada hubungan antara ketersediaan sarana dan prasarana dengan perilaku cuci tangan pakai sabun siswa/siswi dengan nilai p-value 0,000 (OR= 27,1). Dan tidak terdapat hubungan  antara pengetahuan dengan perilaku cuci tangan pakai sabun siswa/siswi dengan nilai p-value 0,191. Dan tidak terdapat hubungan juga antara peran guru dengan perilaku cuci tangan pakai sabun siswa/siswi dengan nilai p-value 0,183 (OR= 2,917). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak adanya hubungan antara variabel pengetahuan dan peran guru dengan perilaku cuci tangan pakai sabun siswa/siswi. Dan terdapat hubungan antara variabel peran orang tua dan ketersediaan sarana prasarana dengan perilaku cuci tangan pakai sabun siswa/siswi MI Al-Asyirotussyafi'iyah Jakarta Selatan. Dan saran dari peneliti yaitu bagi sekolah untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat serta menyediakan sarana dan prasarana yang tetap untuk menumbuhkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat di sekolah terutama para siswa/siswi.
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DENGAN PHBS DI SMPN 12 KOTA BOGOR Rika Farihah; Andreanda Nasution; Ade Saputra Nasution
PROMOTOR Vol 5 No 5 (2022): Oktober
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (161.448 KB) | DOI: 10.32832/pro.v5i5.8489

Abstract

Anak sekolah merupakan generasi muda aset penerus bangsa pada masa yang akan datang, bangsa yang sehat, berkualitas, produktif dan berdaya saing sangat ditentukan oleh derajat kesehatan dan kualitas hidup pada kelompok ini, upaya pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat atau kemampuan hidup sehat bagi warga sekolah dengan diadakannya program UKS. Program UKS diharapkan dapat dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal, agar menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional, populasi sebanyak 303 siswa dan sampel sebanyak 66 sampel. Teknik sampling menggunakan proportional sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Analisis data yang digunakan dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna antara pengetahuan dengan pelaksanaan UKS (p-value = 0.010), adanya hubungan antara pelaksanaan UKS dengan Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) (P value = 0.01) dan adanya hubungan antara pelaksanaan UKS dengan ketersediaan sarana dan prasarana (p value = 0.001). Berdasarkan hasil penelitian diharapkan siswa mampu berperan lebih optimal dalam berprilaku hidup sehat dan bersih disekolah guna meningkatkan derajat kesehatan dan bagi sekolah disarankan agar mampu memantau keberjalanan UKS dan sarana prasarana yang menunjang siswa untuk berprilaku hidup sehat dan bersih.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN SISWA/SISWI KELAS 3-6 MI AL-ASYIROTUSSYAFI’IYAH KEBAYORAN LAMA JAKARTA SELATAN TAHUN 2021 Syifaur Rahmah; Ichayuen Avianty; Andreanda Nasution
PROMOTOR Vol 5, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v5i5.8492

Abstract

Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) merupakan perilaku mencuci tangan dengan mengguankan perantara sabun dan air mengalir. Mencuci tangan yang baik dan benar ialah dengan menggunakan sabun, jika hanya mengguankan air saja itu terbukti tidak efektif untuk menghilangkan kuman, bakteri dan virus yang ada ditangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku cuci tangan pakai sabun siswa/siswi kelas 3-6 MI Al-Asyirotussyafi’iyah Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain chi square. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 75 orang yang merupakan siswa/siswi kelas 3-6 di MI Al-Asyirotussyafi’iyah Jakarta Selatan. Pengambilan sampel menggunakan Total Sampling dan pengambilan data menggunakan kuesioner online. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi square. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan peran orang tua dengan perilaku cuci tangan pakai sabun siswa/siswi dengan nilai p-value 0,002 (OR=7,51). Ada hubungan antara ketersediaan sarana dan prasarana dengan perilaku cuci tangan pakai sabun siswa/siswi dengan nilai p-value 0,000 (OR= 27,1). Dan tidak terdapat hubungan  antara pengetahuan dengan perilaku cuci tangan pakai sabun siswa/siswi dengan nilai p-value 0,191. Dan tidak terdapat hubungan juga antara peran guru dengan perilaku cuci tangan pakai sabun siswa/siswi dengan nilai p-value 0,183 (OR= 2,917). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah tidak adanya hubungan antara variabel pengetahuan dan peran guru dengan perilaku cuci tangan pakai sabun siswa/siswi. Dan terdapat hubungan antara variabel peran orang tua dan ketersediaan sarana prasarana dengan perilaku cuci tangan pakai sabun siswa/siswi MI Al-Asyirotussyafi’iyah Jakarta Selatan. Dan saran dari peneliti yaitu bagi sekolah untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat serta menyediakan sarana dan prasarana yang tetap untuk menumbuhkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat di sekolah terutama para siswa/siswi.
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAKSANAAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DENGAN PHBS DI SMPN 12 KOTA BOGOR Rika Farihah; Andreanda Nasution; Ade Saputra Nasution
PROMOTOR Vol 5, No 5 (2022): Oktober
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v5i5.8489

Abstract

Anak sekolah merupakan generasi muda aset penerus bangsa pada masa yang akan datang, bangsa yang sehat, berkualitas, produktif dan berdaya saing sangat ditentukan oleh derajat kesehatan dan kualitas hidup pada kelompok ini, upaya pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, pendidikan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat atau kemampuan hidup sehat bagi warga sekolah dengan diadakannya program UKS. Program UKS diharapkan dapat dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal, agar menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional, populasi sebanyak 303 siswa dan sampel sebanyak 66 sampel. Teknik sampling menggunakan proportional sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner. Analisis data yang digunakan dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang bermakna antara pengetahuan dengan pelaksanaan UKS (p-value = 0.010), adanya hubungan antara pelaksanaan UKS dengan Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) (P value = 0.01) dan adanya hubungan antara pelaksanaan UKS dengan ketersediaan sarana dan prasarana (p value = 0.001). Berdasarkan hasil penelitian diharapkan siswa mampu berperan lebih optimal dalam berprilaku hidup sehat dan bersih disekolah guna meningkatkan derajat kesehatan dan bagi sekolah disarankan agar mampu memantau keberjalanan UKS dan sarana prasarana yang menunjang siswa untuk berprilaku hidup sehat dan bersih.
ASSISTANCE FOR DISASTER NUTRITION INTERVENTION THROUGH FOOD SUPPLY MANAGEMENT ACTIVITIES, NUTRITION COUNSELING AND EDUCATION Tika Noor Prastia; Fenti Dewi Pertiwi; Andreanda Nasution
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 7 No 1 (2023): Maret 2023
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/abdidos.v7i1.1674

Abstract

Indonesia's geographical conditions make Indonesia a region prone to disasters, one of which is an earthquake. Cianjur Regency is one of the areas affected by an earthquake at the end of 2022. Disasters also open up opportunities for new disasters to emerge on public health status. Food and nutrition are basic needs that are important to be concerned about and focus on in handling emergencies because they determine health status. The Bangkit Village Activity Program (KKB) aims to find solutions to post-earthquake disaster nutrition management problems. This program is carried out through several activities, namely Rapid Nutritional Survey, Food Supply Management, Counseling, and Nutrition Education. The target of this activity is disaster-affected communities, especially special groups, namely infants, toddlers, pregnant women, breastfeeding, and the elderly. The results of the activities show a positive impact with the availability of data describing the health status of the community, increasing knowledge through education, exploring health problems through counseling, and quality assurance and food safety. The sustainability of the program needs to be considered by all parties involved to improve the health status of disaster-affected communities in Nagrog Village, Cigrass Village, and Cugenang District.
Analisis Uji Beda Dampak Pendidikan Kesehatan menggunakan Media Audio Visual terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Menyusui ASI Ekslusif di Kelurahan Kayumanis Afika Bella; Eny Dwimawati; Andreanda Nasution
PROMOTOR Vol. 6 No. 3 (2023): JUNI
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v6i3.239

Abstract

Pemberian ASI merupakan indikator penting dalam pertumbuhan bayi. Pemberian ASI berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 naik menjadi 35%, namun cakupan ASI eksklusif nasional belum mencapai target sebesar 80%. Pemberian ASI yang tidak optimal mempengaruhi terjadinya 45% kematian akibat infeksi neonatal, 30% kematian akibat diare dan 18% kematian akibat infeksi saluran pernafasan pada balita. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Analisis Uji Beda Dampakpendidikan kesehatan melalui media audio visual terhadap pengetahuan dan sikap ibu menyusui ASI Ekslusif Di Wilayah Kelurahan Kayumanis. Jenis Penelitini ini menggunakan penelitian kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini ibu menyusui ASI Ekslusif dengan jumlah 60 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dimana sampel dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah populasi. Instrumen yang digunakan kuesioner, dengan analisis data menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil Uji wilcoxon diperoleh p-value (0,000) artinya, secara statistik ada perbedaan yang signifikan pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan menggunakan audiovisual. Hasil Uji wilcoxon diperoleh p-value (0,000) artinya, secara statistik ada perbedaan yang signifikan sikap sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan menggunakan audiovisual. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat perbedaan pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan menggunakan media audiovisual. Disarankan untuk Puskesmas dapat membuat kelas khusus dan konsultasi ASI Ekslusif serta membuat pelatihan kepada kader wilayah kerja Puskemas Kayumanis.
Persepsi Peserta dalam Penyelenggaraan Turnamen Lapak Merpati Tinggian terhadap Protokol Kesehatan Covid-19 di Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor Tahun 2021 Bayu Ramadhani; Asri Masitha Arsyati; Andreanda Nasution
PROMOTOR Vol. 6 No. 3 (2023): JUNI
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/pro.v6i3.240

Abstract

Jurnal ini membahas presepsi peserta turnamen Lapak Merpati Tinggian terhadap protokol kesehatan Covid-19 di Kecamatan Cibungbulang Kabupaten Bogor. jenis penelitian ini adala kualitatif dengan rancangan RAP (Rapid Assesment Prosedure) menggunakan pedoman wawancara. Sampel informan berjumlah 22 informan yang terdiri dari 6 orang informan kunci dan 16 informan inti. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa sebagian besar informan memiliki pengetahuan yang baik tentang protokol kesehatan dan telah menerapkannya. Informan memiliki persepsi kerentanan dan keseriusan dengan sikap setuju untuk melaksakan protokol kesehatan yang dibuktikan melalui pemberian sanksi diskualifikasi. Persepsi manfaat dan persepsi hambatan yang dimiliki informan berpengaruh terhadap kepatuhan melaksakan protokol kesehatan covid-19 di tempat turnamen. Efikasi diri memiliki pengaruh terhadap keyakinan informan dalam melaksakan protokol kesehatan covid-19 yang diterapkan mulai dari keluar rumah hingga kembali lagi kerumah.