Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kelimpahan dan Pola Penyebaran Nematoda Entomopatogen sebagai Agensia Pengendali Serangga Hama pada Berbagai Lahan di Semarang Dyah Rini Indriyanti; Arini Dwi Hutami Pribasari; Desi Puspitarini; Priyantini Widiyaningrum
Jurnal Lahan Suboptimal : Journal of Suboptimal Lands Vol. 3 No. 1 (2014)
Publisher : Research Center for Sub-optimal Lands (PUR-PLSO), Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (372.847 KB) | DOI: 10.33230/JLSO.3.1.2014.106

Abstract

The soil was a place which plants and various organisms live. One of the soil organisms that plays an important role as agents of biological control of parasitic nematodes of insects, was known by entomopathogenic nematodes (ENP’s). The aims of this research was analyzing the population density and patterns spread of the entomopathogenic nematodes on overgrown annuals land, overgrown perennial land, non-vegetation land and ranch land. The experimental design used in this study was a randomized design group. The technique of determining location using purposive sampling. Soil samples were taken at four location with eight replicates. The research was held in August-October 2013. The ENP’s of land obtained by the technique of baiting using Tenebrio molitor. The result showed that ENP’s population density was found from ranch land was 67.411 tail/mL. It was higher than the ENP’s population density on non-vegetation land was 15.199 tail/mL. The statistics Mann Whitney showing absence of difference density of populations ENP’s. A pattern to scatter nematode entomopathogen on some land widely distributed in clumped.
MOTIVASI KEIKUTSERTAAN PETERNAK SAPI POTONG PADA SISTEM KANDANG KOMUNAL (STUDI KASUS DI KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA) PRIYANTINI WIDIYANINGRUM
Majalah Ilmiah Peternakan Vol 8 No 3 (2005)
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (45.284 KB)

Abstract

RINGKASAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui motivasi apa sebenarnya yang mendorong para peternak sapi potong bergabung dalam sistem pemeliharaan kandang kelompok, serta untuk melihat apakah ada perbedaan motivasi antaranggota pada kelompok pemrakarsa yang berbeda. Penelitian dilakukan di Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada bulan September - Desember 2003. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik quota sampling. Kelompok ternak sapi potong yang ada dibedakan menjadi 3 kelompok berdasarkan unsur pemrakarsanya, yaitu oleh Dinas Peternakan, pemerintah desa, dan swadaya. Sampel sebagai responden diambil dalam jumlah yang seimbang antar ketiga kelompok, masing-masing 20 peternak, sehingga total responden adalah 60 peternak. Alat pengumpul data yang digunakan berupa daftar kuesioner. Indikator yang dijadikan sebagai petunjuk motivasi dikategorikan ke dalam lima aspek sesuai dengan rancangan Maslow (1994), dan untuk menganalisis intensitas motivasi digunakan model Clark Hull (Petri, 1981). Hasil penelitian memperlihatkan bahwa secara umum motivasi peternak ikut serta dalam membentuk kandang komunal tidak hanya semata-mata didasari oleh keuntungan secara ekonomis, supaya mendapatkan penghargaan atau supaya diakui eksistensinya, tetapi lebih didasari oleh dorongan untuk meningkatkan kualitas hubungan kehidupan sosial di antara peternak/masyarakat. Motivasi keikutsertaan anggota kelompok yang dibentuk oleh Dinas Peternakan cenderung pada kebutuhan untuk aktualisasi diri, motivasi keikutsertaan anggota kelompok yang dibentuk oleh pemerintah desa adalah didorong oleh pemenuhan kebutuhan fisiologis, sedangkan keikutsertaan anggota pada kelompok swadaya lebih didasari oleh dorongan kebutuhan sosial dan kasih sayang.
EVALUASI SIFAT FISIK NATA DE COCO DENGAN EKSTRAK KECAMBAH SEBAGAI SUMBER NITROGEN Priyantini Widiyaningrum; Dewi Mustikaningtyas; Bambang Priyono
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2017: Prosiding Seminar Nasional Pendidikan, Sains dan Teknologi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (386.26 KB)

Abstract

Ammonium sulfate (ZA) has a role as nitrogen sources for the growth of bacteria acetobacter xylinum in making nata de coco. In fact, ZA food grade isexpensive and rarely sold in the market.  One of the potential ZA substitutes ismungbean sprout extract. This study aimed to compare the physically characterof nata which was processed using two different nitrogen sources, namelymungbean sprout extract and ammonium sulfate (ZA) food grade. This researchwas conducted by simple experimental using one-way classification design. Theraw materials were coconut water, acetic acid, sugar and Acetobacter xylinum,as well as mungbean sprout and ZA food grade as treatment. Nata is harvestedafter 10 days incubation. Physical characteristics is measured includethickness, wet weight, yield, moisture content and fiber content. The result of theobservation was analyzed using unpaired two sample test of Student's t-test. Theresults showed no differences in average thickness, yield, wet weight, moisturecontent, and fiber content in both groups of nata products (t test α> 5%).Utilization of 1% mungbean sprout extract can replacing  0.25%  ZA foodgrade in this study. In conclusion, the physically character of nata withmungbean sprout is not different than ZA food grade.Keywords :  mungbean sprout, nata de coco, , ZA food grade, physicalanalysis
PENGEMBANGAN BUKLET KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN SUB MATERI KOMPONEN EKOSISTEM DI SMA Umi Roudlotul Jannah; Priyantini Widiyaningrum; Sigit Saptono
Bioma : Jurnal Ilmiah Biologi Vol. 9 No. 1: April 2020
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/bioma.v9i1.6031

Abstract

Dalam rangka memperkuat pelaksanaan pendidikan karakter, pemerintah  telah mengidentifikasi 18 nilai karakter yang bersumber dari agama, pancasila, budaya dan tujuan pendidikan nasional. Salah satu nilai yang dikembangkan yaitu karakter peduli berwawasan konservasi mengembangkan 8 nilai karakter konservasi salah satunya adalah karakter peduli yang di dalamnya termasuk karakter peduli lingkungan. Materi ekosistem merupakan materi yang erat kaitannya dengan lingkungan. Dalam pembelajaran ekosistem, biasanya guru menggunakan metode ceramah dan media buku paket sebagai bahan ajarnya sehingga kurang menarik minat peserta didik. Oleh karena itu, dikembangkan buklet yang mengangkat secara langsung potret lingkungan di sekitar peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat validitas buklet, kontribusi buklet dalam meningkatkan hasil belajar serta efektivitas buklet dalam menstimulasi karakter peduli lingkungan. Penelitian ini merupakan penelitian R&D (Research and Development). Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IPA di SMA Negeri 2 Kudus, yaitu kelas XI IPA 4 dan XI IPA 5. Sedangkan sampel penelitian sebanyak 20 peserta didik kelas XI yang diambil dengan teknik proportionate stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode tes, angket dan wawancara serta angket tanggapan guru dan peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa validasi media oleh ahli media sebesar 83,75 % dan oleh ahli materi sebesar 96,52 % dengan kriteria sangat layak. Hasil perolehan nilai N-gain sebesar 0,40 dengan kriteria peningkatan pemahaman konsep peserta didik sedang. Kemudian hasil angket karakter peduli lingkungan peserta didik menunjukkan kriteria sedang dengan rata-rata skor angket sebesar 44. Hal ini selaras dengan hasil observasi yang menunjukkan peserta didik merespon positif pembelajaran menggunakan buklet. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa buklet karakter peduli lingkungan sub materi komponen ekosistem layak digunakan sebagai suplemen media pembelajaran, berkontribusi dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik sub materi ekosistem serta efektif dalam menstimulasi karakter peduli lingkungan. Kata kunci: karakter peduli lingkungan, pengembangan media, sub materi komponen ekosistem.
Performans Reproduksi Sapi Peranakan Simmental (Psm) Hasil Inseminasi Buatan di Kabupaten Sukoharjo Jawa Tengah Iswoyo Iswoyo; Priyantini Widiyaningrum
Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Vol. 11 No. 3 (2008): Agustus 2008
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.419 KB) | DOI: 10.22437/jiiip.v11i3.744

Abstract

Information of performance reproduction crossed result of cow in ranch was immeasurable enough because  condition  of  its  different  conservancy.  This  research  aimed to  know  difference  of reproduction performances of  Simmental Crossed Cow (PSM)  result  of  Artificial  Insemination  (AI)  looked  after  by farmer  of  breeder  of  Group  Farmer  Livestock  member  (KTT)  and  non member  of  KTT in District of Sukoharjo.  Research  conducted  with  method  of  survey  by  means  of  questionaire.  Determination  of research  sample arranged purposive sampling.    Variables  were perceived  to  cover  pregnant  time  depth, service period, calving interval, non return rate and service per conception. Data had been analyzed with Z  test  or  presented  descriptively.  Results  of  this  research  indicated  that  difference  of  breeder  status (member  of  KTT  and  non  KTT)  giving  different  influence  in  conservancy.  Statistical  analysis  result  of research successively indicated that gestation period mean of PSM cow property of member of KTT and non member of KTT did not differ reality (KTT 301.82 ± 29.93 day; non KTT 308.5 ± 33.73 day); service period differ  reality  (KTT  110.89  ±  30.23  day;  non  KTT 114.11  ±  56.78  day).  Calving  interval  differ reality  (KTT  392.28  ±  77.27  day,  non  KTT  416.02  ±  64.63  day);  non  return rate differ  reality  (KTT 87.72 ± 11%; non KTT 79.53 ± 18%); service per conception do not differ reality (KTT 1.12 ± 0.32; non KTT  1.19  ± 0.40.  This  research  concluded that  performance reproduction of  PSM cow looked  after  by breeder of member of KTT better in general compared to cow of PSM looked after by is breeder non KTT 
EVALUASI KELAYAKAN ALAT PERAGA TIGA DIMENSI YANG DIHASILKAN PADA PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN Dyah Rini Indriyanti; Priyantini Widiyaningrum
Jurnal Abdimas Vol 18, No 2 (2014): December 2014
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/abdimas.v18i2.5041

Abstract

Pelatihan membuat alat peraga biologi tiga dimensi ini bertujuanuntuk: (a) praktek pembuatan alat peraga tiga dimensi berbasis biologi pada materi embriologi hewan meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam bidang kewirausahaan dengan berkreasi menciptakan alat peraga tiga dimensi berbasis biologi dan (b) dan (c) analisis kelayakan alat peraga oleh pakar materi. Kegiatan dilakukan menggunakan metode pemaparan materi dan praktek langsung di laboratorium Perkembangan hewan Jurusan Biologi. Untuk mengetahui apakah kegiatan ini mampu meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam kewirausahaan, dilakukan penelitian sederhana menggunakan metode survei terhadap tanggapan peserta setelah pelatihan. Untuk mengetahui kelayakan alat peraga yang dibuat, dilakukan evaluasi kelayakan oleh pakar materi menggunakan lembar validasi. Data yang dikumpulkan dianalisis secara deskriptif. Dari hasil data tanggapan peserta sebelum dan sesudah pelatihan, diketahui bahwa sebanyak 80% peserta pelatihan menyatakan berminat mengaplikasikan ketrampilan ini dalam kegiatan PPL, KKN dan atau penyusunan skripsi. Sebanyak 65% peserta menyatakan berminat memanfaatkan ketrampilannya sebagai alternatif berwirausaha dan 70% menyatakan optimis alat peraga semacam ini jika ditekuni akan mampu bersaing dipasaran. Meskipun produk yang dihasilkan dalam pelatihan masih terdapat kelemahan dan kekurangan, akan tetapi secara umum hasilnya layak untuk dimanfaatkan sebagai alat peraga dalam pembelajaran. Hasil evaluasi pakar materi diperoleh bahwa 80% produk yang dihasilkan layak digunakan untuk pembelajaran dengan kategori sesuai/baik, sedangkan 20% yang lain kurang sesuai. Kata kunci : alat peraga, biologi, kewirausahaan, tiga dimensi