Claim Missing Document
Check
Articles

PENGEMBANGAN INDIKATOR KINERJA UTAMA UNTUK MENGUKUR KEBERLANJUTAN PENELITIAN PADA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO Arvianto, Ary; Zekben S, Meikel; Handayani, Naniek Utami; Adi W, Purnawan; Saptadi, Singgih
Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmieb.v2i2.857

Abstract

Indikator adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Fakultas Teknik Universitas Diponegoro yang merupakan Fakultas terbesar sekaligus sebagai penyumbang hasil riset terbesar setiap tahunnya telah mempunyai Renstra 2015-2020 sebagai pedoman. Didalam Renstra tersebut terdapat IKFT, yaitu indikator-indikator untuk mengukur kapasitas FT serta pencapaian FT setiap tahunnya. Indikator khusus untuk menilai kapasitas riset dan pencapaian riset masih minim dan masih perlu dikembangkan. Penelitian ini bertujuan mengembangkan indikator kunci untuk menilai kapasitas riset Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Kapasitas riset dapat ditinjau dari empat faktor utama keberlanjutan penelitian yaitu antara lain : faktor keuangan, manajemen organisasi, pendukung riset dan infrastruktur. Dalam penelitian ini terdapat sembilan indikator kunci yang dikembangkan dari jurnal dan sumber literatur lainnya. Terdapat 11 KPI sumber Renstra FT UNDIP, 9 KPI yang dikembangkan. Indikator tersebut digolongkan sesuai faktor keberlanjutan penelitian antara lain :  6 KPI faktor financial, 3 KPI faktor manajemen organisasi, 6 KPI pendukung riset dan 5 KPI infrastructure. Setelah dikembangkan dilakukan penilaian dengan terlebih dahulu melakukan pembobotan KPI menggunakan metode AHP dan kemudian dilakukan scoring dengan metode OMAX. Hasil dari penilaian tersebut didapatkan Indeks Pencapaian setiap kategori antara lain yaitu : financial 7,906, manajemen organisasi 5,628, pendukung riset 4,713 dan infrastruktur 8,171. Berdasarkan penilaian tabel OMAX setiap kategori didapatkan 7 KPI yang posisi lampu merah, 4 KPI yang posisi lampu kuning dan 9 KPI posisi lampu hijau. Tahap selanjutnya dirancang rekomendasi perbaikan dari beberapa literatur untuk meningkatkan kapasitas riset dan kemudian divalidasi dengan menggunakan metode delphi.Indicators are quantitative and qualitative measures that describe the level of an achievement of a predetermined goal or the aims. The Faculty of Engineering of Diponegoro University, being the largest Faculty as well as the largest contributor to research every year, possesses 2015-2020 Strategic Plan as a guideline. Within the Strategic Plan, there is an IKFT, namely indicators to measure the capacity and achievement of the Faculty of Engineering each year. Specific indicators to assess research capacity and research achievements are still minimal and still need to be developed. This study aims to develop key indicators to assess the research capacity of the Faculty of Engineering of Diponegoro University. Research capacity can be assessed from the four main factors of research sustainability, which are: financial factors, organizational management, research support and infrastructure. In this study, there are nine key indicators developed from journals and other literary sources. There are 11 KPI from FT UNDIP Strategic Plan, and 9 KPI that were developed. These indicators are classified according to the sustainability factors of the study, among others: 6 KPI for financial factors, 3 KPI for organizational management factors, 6 KPI for supporting research and 5 KPI for infrastructure. After being developed, an assessment is carried out by first weighting KPI using the AHP method and then scoring with the OMAX method. From the results of these assessments, Achievement Index of each category were obtained, namely: financial being 7,906, organizational management being 5,628, research support being 4,713 and infrastructure being 8,171. Based on the assessment of each category using the OMAX table, 7 KPI were given red light status, 4 KPI were given yellow light status, and 9 KPI were given green light status. The next step is to design recommendations for improvements from several literatures to increase research capacity and then validate it using the Delphi method.Keywords : Key Performance Indicators , Sustainability of Research, AHP, OMAX, Delphi
Penilaian Risiko Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Menggunakan Metode Failure Mode Effect And Analysis Berbasis Framework ISO 27001 Handayani, Naniek Utami; Wibowo, Mochammad Agung; Sari, Diana Puspita; Satria, Yoga; Gifari, Akbar Romadhona
TEKNIK Vol 39, No. 2 (2018): Desember 2018
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (224.165 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v39i2.15918

Abstract

The data leakage and misuse of information by unauthorized parties that had happened forces the protection of security of information system in the Faculty of Engineering Diponegoro University (SIFT UNDIP) to be improved. This research aims to identify the risks, to analyze security of information system management, and to  determine risk priority in SIFT UNDIP. This research is conducted using Failure Mode Effect and Analysis method based on ISO 27001 framework. Analysis results show that there are 25 risk agents in SIFT UNDIP which are categorized into four types of assets. The highest risk in High Level Risk category is the risk of dependence on employees which has Risk Priority Number value of 80.
PENGENDALIAN KUALITAS PT AHM DENGAN MENGGUNAKAN ISO/TS 16949: 2002 UNTUK MENCEGAH KOMPONEN VALVE INLET BENGKOK PADA MOTOR SUPRA KHUSUSNYA MESIN NF100 (Studi Kasus Valve Inlet Bengkok di PT Astra Honda Motor) Handayani, Naniek Utami; Bakhtiar, Arfan; Krisnanto, Krisnanto
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 1, No.3, September 2006
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.233 KB) | DOI: 10.12777/jati.1.3.83-90

Abstract

Untuk memenuhi keinginan konsumen dalam hal mutu dan jumlah, PT AHM telah menerapkan ISO 9001:2000 (International Standard Organization versi tahun 2000), SIX SIGMA dan ISO/TS 16949:2002 untuk menangani customer claim dan memperbaiki mutu supplier yang ada. Sebelum penerapan ISO/TS 16949:2002, untuk keharmonisan kualitas supplier/penyalur tersebut, PT AHM telah menggunakan QS-9000 dalam mengendalikan kualitas produknya. Berhubung QS-9000 tidak diperbaharui lagi dan hanya akan berlaku sampai tahun 2006, maka sebagai gantinya perusahaan mengambil kebijakan untuk menerapkan ISO/TS 16949:2002 dan menyertakan dalam keseluruhannya kebutuhan ISO 9001:2000. Dari beberapa jenis motor yang diproduksi pada pabrik II dari PT AHM, jenis motor yang diproduksi adalah Legenda, Tiger, GL Max, Mega Pro dan Supra. Diantara kelima motor tersebut, Supra mempunyai prosentase permintaan yang paling tinggi dan juga sekaligus market claim tertingggi (periode Agustus s/d Desember 2004, yaitu sebesar 2,7%), sedangkan berdasarkan penelitian terhadap banyaknya claim customer terhadap komponen motor Supra periode Agustus s/d Desember 2004, claim terhadap komponen  terbesar mencapai 337 claim dari total 1440 claim. Komponen  motor Supra yang dimaksud disini adalah Valve Inlet. Dalam penelitian ini, dievaluasi hasil dari pelaksanaan persiapan penerapan ISO/TS 16949:2002 sebagai teknik pengendalian kualitas terbaru yang telah dipilih dengan menggunakan tools dari ISO/TS 16949:2002 yaitu SPC, FMEA dan Corrective Action. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penyebab Valve Inlet bengkok bukan hanya berasal dari Valve inlet itu sendiri, melainkan juga sebagai akibat dari adanya ketidaksesuaian pada Guide Valve Inlet dan Cylinder head. Dari penelitian penerapan ISO/TS 16949:2002 di PT AHM dapat diketahui beberapa manfaat ISO/TS 16949:2002 dalam mengendalikan kualitas produk dan memenuhi kebutuhan customer. Kata Kunci: Market Claim, Customer Claim, ISO/TS 16949:2002, SPC, FMEA dan Corrective Action
PENINGKATAN KAPASITAS GUDANG DENGAN PERANCANGAN LAYOUT MENGGUNAKAN METODE CLASS-BASED STORAGE Juliana, Heldy; Handayani, Naniek Utami
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 11, No. 2, Mei 2016
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.551 KB) | DOI: 10.14710/jati.11.2.113-122

Abstract

Gudang adalah suatu tempat penyimpanan untuk semua barang-barang hasil produksi maupun penjualan. Fungsinya sebagai tempat penyimpanan memiliki peranan yang sangat vital. Oleh sebab itu diperlukan adanya pengaturan yang tepat dan cepat dalam penggunaan ruang gudang. CV.MDP-Semarang merupakan industri kemasan karton yang berlokasi di Semarang. Tingginya tingkat penggunaan gudang di perusahaan ini membuat effisiensi waktu dan ruang menjadi penting. Dari hasil pengamatan, CV. MDP-Semarang belum memiliki tata letak penyimpanan yang baik. Hal ini terlihat dari cara penyimpanan bahan baku di gudang yang belum mengikuti kaidah tata letak gudang. Pada gudang bahan baku, karton diletakkan secara acak sehingga menyulitkan pencarian, kapasitas gudang bahan baku saat ini dikeluhkan tidak mencukupi kebutuhan. Parameter tata letak gudang bahan baku yang baik adalah dipenuhinya ruang secara maksimal dan pemenuhan terhadap permintaan bahan baku yang lebih cepat. Pada penelitian ini, metode class-based storage dan penggunaan rak, memisahkan karton berdasarkan jenis karton di gudang bahan baku mampu memberikan peningkatan kapasitas gudang. Dengan rancangan tata letak gudang bahan baku usulan dapat meningkatkan kapasitas gudang, sehingga mampu memberikan ruang kosong untuk 64.000 pieces karton. AbstractWarehouse is a storage for all the goods of production and sales. Its function as a storage has a very vital role. Therefore it is necessary to have the proper regulations in the use of warehouse space. CV.MDP-Semarang is the carton packaging industry located in Semarang. The high level of the activity in the warehouse make time and space efficiency becomes important. From the observation, CV. MDP-Semarang do not yet have good storage layout. It is shown from raw material inventory in storage that are not following the principle of good storage layout. In the raw materials storage carton are placed randomly, so it makes the operator difficult to find the goods and the storage become out of capacity to fulfill demand. The good parameters for good storage are the optimal utility and the capapbility to fulfill raw material demands faster. In this paper, class-based storage method and shelf are used to separate carton based on type of carton in raw material storage in order to improve storage capacity. By proposes the design raw material storage layout, the company should be able to increase storage capacity, thus, it will be able to give space for 640.000 pieces of carton.
UPAYA PERBAIKAN KUALITAS KERUPUK UDANG TIPE MILD-B PADA PT. INDOSIGMA SURYA CORPORATION Handayani, Naniek Utami; Hastuti, Puji
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 3, No.1, Januari 2008
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.128 KB) | DOI: 10.12777/jati.3.1.35-43

Abstract

Perusahaan makanan adalah satu bisnis yang menghasilkan makanan untuk manusia. Salah satu bentuk makanan adalah kerupuk udang. Perusahaan makanan berkembang luas di Indonesia. Banyak perusahaan di dalam dan juga luar negeri aktif dalam hal ini. Konmpetisi membuat setiap perusahaan mencari cara untuk mampu berdiri. Tak terkecuali PT. INDOSIGMA SURYA CORP. Salah satu usaha PT. INDOSIGMA SURYA CORP untuk mampu bertahan sebagai satu industri makanan di Indonesia adalah tidak berhenti meningkatkan kualitas produk yang mana mereka hasilkan. Tetapi dalam proses produksi masih ditemukan produk cacat dan rework dalam jumlah tinggi. Sebagian besar produk rework terjadi pada jenis Mild B dari kerupuk udang karena Moisture Content level (MC) tidak sesuai standar. Laporan ini bertujuan untuk mencari dan meneliti penyebab Moisture Content level (MC) tidak sesuai dari standar sehingga didapatkan solusi untuk menyelesaikan masalah. Metoda yang digunakan dalam laporan ini adalah Sig Sigma dengan proses tahap adalah DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control). Dari penerapan metoda dihasilkan perbaikan untuk PT. INDOSIGMA SURYA CORP untuk mengurangi sejumlah produk rework. Kata kunci : Sig Sigma, MC (Moisture Content), Kerupuk udang               Food Manufacturing is a business that produce food for human. One of forming food that is prawn crisply. Food manufacturing expand in Indonesia. A lot of good company own in and also abroad active in this. Tighten emulation make every company look for the way of in order to still able to stand up. Do not aside from PT. INDOSIGMA SURYA CORP. One of effort of PT. INDOSIGMA SURYA CORP in order to able to hold out as one of food industry in Indonesia is non-stoped to improve the quality of product which they yield. But from the production process remain to be found defect product and high rework. Mostly rework happened in type Mild B of  prawn crisply because Moisture Content level (MC) inappropriate from the standard. This report aim to to look for and analyse causes of the happening of Moisture Content level (MC) inappropriate from the standard so that the solution utilize to finish the problem. Method that used in this report is Sig Sigma with steps process is DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-Control). From the applying method will be yielded a repair proposal for PT. INDOSIGMA SURYA CORP for lessening amount of product rework. Keyword : Sig Sigma, MC, Moisture Content, Prawn crisply
UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PADA PEMBUATAN RODA CASTOR 5” MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DAN PENGENDALIAN PROSES STATISTIK (Studi Kasus Di Unit Komponen Plastik PT. Mega Andalan Kalasan) Handayani, Naniek Utami; Nugroho W.P., Susatyo; Wibowo, Haneka Ari
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 1, No.2, Mei 2006
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (402.163 KB) | DOI: 10.12777/jati.1.2.12-20

Abstract

PT. Mega Andalan Kalasan (MAK) merupakan industri manufaktur yang menghasilkan peralatan rumah sakit dari logam. Dalam penelitian ini, studi kasus dilakukan pada Unit Komponen Plastik yang salah satu hasil produknya adalah roda castor 5”. Keluhan yang sering terjadi adalah adanya kerusakan pada bagian roda, terutama bagian wheel out roda. Hal ini disebabkan adanya rongga udara antara komponen wheel out dengan wheel in yang dapat menyebabkan pecah/terpisahnya bagian wheel out dengan wheel in. Untuk mengetahui ada tidaknya rongga, cara yang dapat dilakukan selama ini adalah membelah roda sehingga dapat terlihat bagian dalamnya (uji merusak). Cara ini tentu saja sulit dan tidak ekonomis. Pihak perusahaan pun memutuskan untuk mengganti material yang selama ini digunakan (Haibam) dengan material lain (TPU) yang memiliki sifat bahan lebih baik. Hal ini mampu mengurangi keluhan yang terjadi akibat cacat yang terjadi ketika masih menggunakan material haibam. Akan tetapi, penggantian bahan tidak serta merta menyelesaikan permasalahan, hal ini dapat dilihat dengan muncunya permasalahan baru berkaitan dengan proses produksinya. Penelitian ini dilakukan untuk meminimalkan cacat yang terjadi pada proses pembuatan roda castor 5” dan difokuskan pada cacat wheel out Castor 5”. Hasil identifikasi terhadap bahan haibam dan TPU menunjukkan bahwa sink mark merupakan cacat dominan. Pengolahan data dengan menggunakan metode DPMO menghasilkan tingkat sigma yang berbeda. Dari kedua tingkat sigma yang dihasilkan tersebut terlihat bahwa Tingkat Sigma Haibam > TPU (3,0 Sigma > 2,8 Sigma). Hal ini menunjukkan terjadinya penurunan kemampuan proses ketika proses produksi castor diganti bahan bakunya dari Haibam menjadi TPU.Kata kunci : Wheel in, Wheel out, Haibam, TPU, DPMO, SPC, Ttngkat Sigma
USING E-CATALOG SYSTEM TO REDUCE COST IN PROCUREMENT OF DRUGS Suliantoro, Hery; Permatsari, Eldinda Sazida; Handayani, Naniek Utami
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 11, No. 2, Mei 2016
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (268.699 KB) | DOI: 10.14710/jati.11.2.123-128

Abstract

The price of drugs in Indonesia is still relatively expensive in both the government and private sectors. A survey conducted in 2004 showed that the price of patented drugs in Indonesia is 22 to 26 times higher than the International Reference Price (IRP). As for generic drugs, though cheaper than patented drugs, the price is still nine times higher than the IRP. To overcome these problems, the government facilitated the procurement of generic drugs by using the e-Catalog. But not all hospitals can purchases drugs through the e-Catalog, some still use the conventional methods to supply the needs of medicine where the prices are more expensive than the prices of the e-Catalog. The case studies carry out in one of private hospital, and selection of items examined using Kraljic Portfolio Matrix. After doing research, the selected item that is on strategic items is Omeprazole. The price difference is due to different contract system. In the conventional way, the contract made between the Hospital and the main distributor. While,  the e-Catalog way, contracts made directly to the pharmaceutical factory through the framework contract with government (LKPP). In the future, the conventional way must be abandoned, because through the e-Catalog, procurement is more efficient, thereby reducing time and costs
PENINGKATAN PENGENDALIAN KUALITAS MELALUI METODE LEAN SIX SIGMA Wicaksono, Purnawan Adi; Sari, Diana Puspita; Handayani, Naniek Utami; Prastawa, Heru
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 12, No. 3, September 2017
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (341.79 KB) | DOI: 10.14710/jati.12.3.205-212

Abstract

PT. Coca-Cola Amatil Indonesia (PT. CCAI) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang minuman ringan dalam kemasan. Perusahaan ini menjadi pusat produksi produk Coca-Cola regional Jawa Tengah. Berbagai macam produk seperti Coca-Cola, Fanta, Sprite, Minute Maid dan Frestea diproduksi demi memenuhi kebutuhan pelanggan. Produk-produk tersebut tentunya tidak terlepas dari permasalahan produk cacat, dimana dalam produksinya terdapat produk yang tidak sesuai dengan standar ketetapan produk. Secara umum, produk cacat PT.CCAI dibagi menjadi tiga tipe, yakni cap, cap quality, dan underfill. Dari hasil analisis yang dilakukan, produk Coca-Cola 1000 ml memiliki jumlah cacat yang paling besar, yakni 0,49%. Penyebab terbesar dari terjadinya cacat produk pada produk Coca-Cola 1000 ml adalah underfill, dimana volume dari produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan batas minimal. Permasalahan tersebut diselesaikan menggunakan konsep Lean Six Sigma dengan menggunakan tools diagram Pareto dan diagram tulang ikan. Dari hasil analisis menggunakan tools tersebut, PT. CCAI Semarang  disarankan untuk memberikan pelatihan-pelatihan mengenai manajemen waktu pada karyawan-karyawannya, terutama pada karyawan-karyawan baru. Selain itu, PT. CCAI Semarang harus  juga melakukan pengecekan mesin yang lebih rutin dan lebih memperhatikan lingkungan area produksi.
EVALUASI KESIAPAN IMPLEMENTASI ISO 31000:2009 PADA DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS DIPONEGORO Handayani, Naniek Utami; Sari, Diana Puspita; Irawan, Dhindi Oxiana; Afdi, Zihramna
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 12, No. 1, Januari 2017
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (500.191 KB) | DOI: 10.14710/jati.12.1.23-34

Abstract

Departemen Teknik Industri sebagai bagian dari Fakultas Teknik Universitas Diponegoro dituntut untuk terus meningkatkan kualitas dan daya saingnya agar mampu melaksanakan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi dan menghasilkan lulusan yang dapat diterima pada lapangan kerja. Sebagai institusi pendidikan Departemen Teknik Industri tidak terlepas dari berbagai tantangan dan risiko terhadap kegagalan manajemen kegiatan terkait Tri Dharma Perguruan Tinggi. Risiko-risiko tersebut dapat menyebabkan kerugian yang jika tidak diantisipasi dapat menurunkan daya saing dan kredibilitas institusi. Tingkat kerugian akibat risiko yang dihadapi sangat bervariasi bergantung penyebab dan dampaknya terhadap institusi. Pada institusi pendidikan, risiko yang dihadapi tidak sekedar berupa finansial tetapi juga ketidakefektifan proses belajar mengajar, kegagalan mahasiswa dalam memperoleh kelulusan, dan rendahnya peluang lulusan untuk mendapatkan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kesiapan implementasi Manajemen Risiko ISO 31000:2009 pada Departemen Teknik Industri. Tujuan implementasi manajemen risiko adalah menjaga agar aktivitas operasional yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian yang melebihi kemampuan entitas untuk menyerap kerugian tersebut ataupun membahayakan kelangsungan proses pencapaian visi. Penelitian ini berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan kualitas proses belajar mengajar dan peningkatan kualitas output lulusan. Penelitian dilakukan dengan metode wawancara dan observasi langsung. Berdasarkan hasil wawancara didapatkan 45 risiko yang mungkin terjadi pada Departemen Teknik Industri. Risiko-risiko tersebut didapat dari 6 konteks atau sasaran  yang terkait dengan tujuan yang ingin dicapai oleh Departemen Teknik Industri. Hasil dari pengolahan data menunjukkan terdapat 2 risiko dengan tingkat extremely high, 9 risiko dengan tingkat high, 27 risiko dengan tingkat medium, dan 7 risiko dengan tingkat low. Mitigasi risiko dilakukan untuk risiko dengan tingkat extremely high dan high.AbstractDepartment of Industrial Engineering as part of the Faculty of Engineering, University of Diponegoro required to continuously improve the quality and competitiveness to be able to carry out the taskof Tri Dharma Universities and produce graduates who can be accepted in the field of employment. As an educational institution of the Department of Industrial Engineering is inseparable from the various challenges and risks to management failures related activities Tri Dharma Universities. The risks that can cause harm if not anticipated can lower the competitiveness and credibility of institutions. The level of loss due to the risk of facing the highly variable dependent causes and its impact on the institution. In educational institutions, the risks faced not only be financial but also the ineffectiveness of teaching and learning, student failure in obtaining the graduation, and the low chances of graduates to get jobs. This study aimed to evaluate the readiness of the implementation of ISO 31000 : 2009 Risk Management in the Department of Industrial Engineering. The purpose of implementation of risk management is to keep operational activities that do not result in losses that exceed the entity's ability to absorb such losses or endanger the continuation of the process of achieving the vision. This research focuses on improving the quality of human resources, improving the quality of teaching and learning processes and improving the quality of graduate output. Research conducted by interview and direct observation. Based on the results of interviews obtained 45 risks that may occur in the Department of Industrial Engineering. These risks come from 6 context or goal related to the objectives to be achieved by the Department of Industrial Engineering. The results of processing the data shows that there are two risks with extremely high levels, 9 risk with high levels, 27 medium risk level, and 7 risks with low leve ls. Risk mitigation is done to extremely high level risk and high level risk.
PERBAIKAN KUALITAS MENGGUNAKAN PRINSIP KAIZEN DAN 5 WHY ANALYSIS: STUDI KASUS PADA PAINTING SHOP KARAWANG PLANT 1, PT TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA Adyatama, Arga; Handayani, Naniek Utami
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Vol 13, No 3 (2018): September 2018
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1047.32 KB) | DOI: 10.14710/jati.13.3.169-176

Abstract

Kualitas merupakan salah satu faktor penting penentu keberhasilan suatu perusahaan dalam menguasai persaingan. Pada Painting Shop Karawang Plant 1 PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia, kualitas diukur melalui OK Ratio, yaitu perbandingan antara jumlah unit yang sesuai standar dengan total unit yang diproduksi. Pada tahun 2017, OK Ratio Painting Shop belum mencapai target. Salah satu defect yang berkontribusi besar terhadap OK Ratio adalah dust seed yang terjadi pada area front door opening. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Kaizen melalui siklus PDCA dengan menggunakan seven tools of quality dan 5 why analysis. Diketahui bahwa terdapat tiga akar penyebab defect dust seed: tidak terdapat downflow pada area moisture sanding, jig yang digunakan masih kotor akibat pencucian yang tidak efektif dan jig digunakan secara berulang tanpa dibersihkan. Dengan melakukan perbaikan sesuai dengan akar permasalahan yang telah ditemukan, didapatkan hasil reject dust seed pada area front door opening berkurang sebanyak 35.29% dan proses repair touch up 2K berkurang sebesar 53.6%. Ditetapkan standar untuk mendukung berjalannya perbaikan yang dilakukan, yaitu standar kerja proses airblow jig pada area jig handling untuk memastikan jig yang akan dipakai bebas kontaminan, standar kerja proses vacuum cleaning untuk memastikan unit bersih dari kontaminan sebelum memasuki spray booth, serta standar perawatan dust catcher.
Co-Authors AAS Manik Mahachandra Adyatama, Arga Afdi, Zihramna Afriyanti, Veronica Desy Afrizal Eka Rahmadhika Agus Tri Wibowo Ahmad Ihsani Anggun Nindy Fatliana Anindyka Lamhot Edward Manullang Annisa Ratna Hapsari Arfan Bakhtiar Aries Susanty Arjuna Josua Bungaran Sihombing Aro Namalo L Raja Ary Arvianto Asri Rachmawati Bambang Purwanggono Bambang Purwanggono Baskara Aji Winarno Bedietra Adriz Rachmania Dede Surya Pamungkas Dewi, Nadia Cynthia Diana Puspita Sari Diana Puspita Sari Dyah Aisyah Putri, Dyah Aisyah Dyah Ika Rinawati Eldinda Sazida Permatsari, Eldinda Sazida Fadhlandi Naufan Zharfano Ghabyanza Diah Pitaloka Gifari, Akbar Romadhona Haneka Ari Wibowo Haris Mulyono Haryo Santoso Haryo Santoso Haryo Santoso Haryo Santoso Heldy Juliana Heldy Juliana, Heldy Herry Suliantoro Hertanto, Stefanus Kris Heru Prastawa Hery Suliantoro Irawan, Dhindi Oxiana Krisnanto Krisnanto Laila Isnaina Fatimah Manik Mahacandra Manik Mahachandra Misykatul Haq Fithriana Mochamad Agung Wibowo Mochammad Agung Wibowo Moh Nur Sholeh Mudinillah, Adam Muhammad Fachrurozi Muhammad Fauzan Marantama Raharjo Nirmalasari, Abra Duhita NURUL MIRANDA, NURUL Nuryanti Nuryanti Octavia Putri Winey Oky Kurniawan Pangaribuan, Bonita Melinda Pratiwi, Icha Putri Prima Andidya Jati Purnawan Adi W Purnawan Adi Wicaksono Putra, Aldino Raihansyah Rachmadhani, Almira Puan Rahmad Agustian Tambunan Randy Maulana Nasir Rani Rumita Ratna Purwaningsih Reza Ardiyawan Reza Trianto Satria, Yoga Satrio Arifianto Seno Aji Nugroho Simon Pieter Hamonangan Singgih Saptadi Sri Hartini Hartini Sri Lestari Stellya Veronica Renaldi Susatyo Nugroho W.P. Tri Wibowo, Agus Trianto, Reza Triyono Triyono Ulfa Liani Putri Utaminingsih Linarti, Utaminingsih Yengky Imam Susanto Yengky Imam Susanto Yulius Pradana Setyawan P Yusuf Widharto Zekben S, Meikel