W Handayati
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Hortikultura

Persilangan dan Seleksi untuk Mendapatkan Varietas Unggul Baru Mawar Potong Berwarna Merah Darliah, Darliah; Kuriasih, D; Handayati, W
Jurnal Hortikultura Vol 20, No 2 (2010): Juni 2012
Publisher : Indonesian Center for Horticultural Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Persilangan mawar dan selekasi tanaman F1 dilaksanakan di KP Cipanas, Balai Penelitian TanamanHias, dengan ketinggian tempat 1.100 m dpl. pada tahun 2000. Selanjutnya klon-klon terpilih diuji melalui penelitianpemuliaan partisipatif di Kebun PT Inggu Laut (Malang, Jawa Timur) dan Kebun PT Sekar Asri (Lembang, JawaBarat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa klon No. 41 (C.00.421-01) mempunyai keunikan dalam warna bunga,yaitu merah cerah (red purple group 57A). Selain itu, klon No. 41 memiliki tangkai yang panjang yang termasukkelas super, batang atau tangkai yang tegak dengan diameter kuncup dan diameter bunga mekar besar, serta jumlahpetal yang lebih banyak dibandingkan dengan varietas Putri sebagai varietas pembanding.ABSTRACT. Darliah, D. Kurniasih, and W. Handayati. 2010. Crossing and Selection Obtain A SuperiorVarieties of Red Cut Rose. Crossing of rose and F1 plants selection were carried out at Cipanas Research Station,Indonesian Ornamental Crops Research Institute, at 1,100 m asl. on year 2000. Clones selected was observed throughparticipatory breeding with PT Inggu Laut (Batu, East Java) and PT Sekar Asri (Lembang, West Java). The resultsshowed that clone No. 41 has unique bright red color (red purple group 57 A),with long and straight stem (fulfilledthe requirement for premium class), big flower bud and flower diameter, with petal number more than Putri as thecontrol variety.
Bunga Mawar Potong Varietas Mega Putih Darliah, -; de Vries, D P; ABN, Maryam; Handayati, W
Jurnal Hortikultura Vol 15, No 2 (2005): Juni 2005
Publisher : Indonesian Center for Horticultural Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian adalah mendapatkan klon harapan mawar potong yang siap dilepas menjadi varietas baru. Penelitian persilangan menggunakan tanaman induk terpilih dan seleksi klon F1 tahap pertama dan kedua dilakukan di negeri Belanda dari tahun 1997 s/d 1999. Dari seleksi kedua didapatkan 65 klon yang dikirim ke Indonesia untuk dilakukan uji adaptasi tahun 2000 s/d 2002 di Kebun Percobaan Cipanas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klon Balithi NI.97.030-12 mempunyai bentuk tepi mahkota bunga (petal) keriting yang unik dan merupakan bentuk baru, yang berbeda dengan varietas tineke, megawati, dan akito. Jumlah petal bunga klon NI.97.030-12 berbeda nyata dengan tineke, megawati, dan akito. Bentuk tepi petal keriting ditambah dengan jumlah petal yang banyak dan tangkai leher bunga yang kokoh menjadikan penampilan visual bunga klon NI.97.030-12 bagus dan menarik. Klon tersebut berwarna kuning muda kehijauan yang berbeda dengan tineke (putih kehijauan), megawati (merah), dan akito (putih). Kesegaran bunga klon NI.97.030-12 cenderung lebih lama dibanding varietas tineke, megawati, dan akito. Klon NI.97.030-12 mempunyai panjang tangkai total, jumlah bunga/tanaman/bulan, diameter kuncup bunga, diameter mekar bunga yang tidak berbeda dengan pembanding varietas tineke dan megawati, tetapi memiliki panjang tangkai yang berbeda dengan akito. Klon NI.97.030-12 dilepas sebagai varietas bunga mawar potong baru dengan nama mega putih.Mega putih, a new cut rose variety. The objective of this experiment was to find out a promising clone of cut rose which was ready to be released as a new variety. Hybridization using selected mother plant roses and selection of F1 clones at first and second step were done in Plant Research International, Holland, since 1997 to 1999. At second selection of F1 clones were selected 65 promising clones that was transfered to Indonesia for adaptation testing at KP Cipanas from 2000 to 2002. The results indicated that clone Balithi NI.97.030-12 has a unique curly petal which is different from cv. tineke, megawati, and akito. Number of petals of clone NI.97.030-12 is much different from tineke, megawati, and akito. The curly petal edge with high petal number and sturdy flower neck made visual flower performance of clone NI.97.030-12 become good and attractive. The color of the clone is greenish light yellow which is different from tineke (greenish white), megawati (red), and akito (white). Vase life tends so be longer than tineke, megawati, and akito. The clone has total stem length, number of flower/plant/month, flower diameter not different from tineke and megawati, but has different stem length from akito. Clone NI.97.030-12 was released as a new variety of cut rose named mega putih.
Skrining Kemangkusan Mikroba Antagonis terhadap Penyakit pada Tanaman Krisan Suhardi, -; Hanudin, -; Handayati, W; Saepulloh, Asep
Jurnal Hortikultura Vol 17, No 2 (2007): Juni 2007
Publisher : Indonesian Center for Horticultural Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK. Penelitian untuk mengetahui efikasi agens hayati terhadap penyakit pada tanaman krisan telah dilakukan di rumah kaca dan di lapangan. Sebanyak 20 isolat bakteri telah diuji efektivitasnya dengan cara disemprotkan dengan konsentrasi 108 cfu/ml merata seluruh tanaman. Evaluasi terhadap intensitas penyakit dilakukan pada saat panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di rumah kaca penyakit hawar daun kurang bisa berkembang, namun penyakit yang bukan merupakan target berkembang cukup berarti, yaitu penyakit layu fusarium dan embun tepung (Oidium sp). Di lapangan selain Pseudomonas cichorii dijumpai penyakit karat putih yang disebabkan oleh Puccinia horiana, dan penyakit busuk basah yang disebabkan oleh Erwinia sp.. Pseudomonas fluorescens isolat Pf 2 dan Pf 4A, serta Bacillus subtilis isolat Ba 13, Ba 16, dan Ba 17 efektif menekan intensitas penyakit hawar daun. Pseudomonas fluorescens isolat Pf 2, Pf 4A, dan Pf 16 efektif terhadap penyakit karat putih. Semua isolat yang diuji tidak efektif terhadap penyakit busuk basah dan penyakit layu fusarium. Pseudomonas fluorescens isolat Pf 2, MR 9, dan B. subtilis isolat Ba 9 efektif terhadap embun tepung di rumah kaca.Bacillus subtilis; Agens hayati; Pengendalian biologi.ABSTRACT. Suhardi, Hanudin, W. Handayati, and A. Saepulloh. 2007. Screening of the Efficacy of Biological Agents Against Pseudomonas cichorii and Other Diseases of Chrysanthemum. Research to know the efficacy of biological agents to control the diseases on chrysanthemum were done in a glasshouse and field. As many as 20 bacterial isolates were tested by spraying bacterial cells at 108 cfu/ml until run off. Evaluation was done at the harvest time in relation to disease intensity. Results indicates that leaf blight did not develop in the glasshouse, but other diseases such as fusarium wilt and powdery mildew progressed significantly. In the field, besides leaf blight, other diseases were found i.e. white rust caused by Puccinia horiana and soft rot caused by Erwinia sp.. Pseudomonas fluorescens isolate Pf 2 and Pf 4A, Bacillus subtilis isolate Ba 13, Ba 16, and Ba 17 were effectively suppressed blight intensity. Pseudomonas fluorescens isolate Pf 2, Pf 4A, and Pf 16 were effective to white rust. All isolates were not effective against soft rot. Pseudomonas fluorescens isolate Pf 2 and MR 9 and B. subtilis isolate Ba 9 were effective in controlling powdery mildew on chrysanthemum in glasshouse.
Bunga Mawar Potong Varietas Mega Putih - Darliah; D P de Vries; Maryam ABN; W Handayati
Jurnal Hortikultura Vol 15, No 2 (2005): Juni 2005
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v15n2.2005.p%p

Abstract

Tujuan penelitian adalah mendapatkan klon harapan mawar potong yang siap dilepas menjadi varietas baru. Penelitian persilangan menggunakan tanaman induk terpilih dan seleksi klon F1 tahap pertama dan kedua dilakukan di negeri Belanda dari tahun 1997 s/d 1999. Dari seleksi kedua didapatkan 65 klon yang dikirim ke Indonesia untuk dilakukan uji adaptasi tahun 2000 s/d 2002 di Kebun Percobaan Cipanas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa klon Balithi NI.97.030-12 mempunyai bentuk tepi mahkota bunga (petal) keriting yang unik dan merupakan bentuk baru, yang berbeda dengan varietas tineke, megawati, dan akito. Jumlah petal bunga klon NI.97.030-12 berbeda nyata dengan tineke, megawati, dan akito. Bentuk tepi petal keriting ditambah dengan jumlah petal yang banyak dan tangkai leher bunga yang kokoh menjadikan penampilan visual bunga klon NI.97.030-12 bagus dan menarik. Klon tersebut berwarna kuning muda kehijauan yang berbeda dengan tineke (putih kehijauan), megawati (merah), dan akito (putih). Kesegaran bunga klon NI.97.030-12 cenderung lebih lama dibanding varietas tineke, megawati, dan akito. Klon NI.97.030-12 mempunyai panjang tangkai total, jumlah bunga/tanaman/bulan, diameter kuncup bunga, diameter mekar bunga yang tidak berbeda dengan pembanding varietas tineke dan megawati, tetapi memiliki panjang tangkai yang berbeda dengan akito. Klon NI.97.030-12 dilepas sebagai varietas bunga mawar potong baru dengan nama mega putih.Mega putih, a new cut rose variety. The objective of this experiment was to find out a promising clone of cut rose which was ready to be released as a new variety. Hybridization using selected mother plant roses and selection of F1 clones at first and second step were done in Plant Research International, Holland, since 1997 to 1999. At second selection of F1 clones were selected 65 promising clones that was transfered to Indonesia for adaptation testing at KP Cipanas from 2000 to 2002. The results indicated that clone Balithi NI.97.030-12 has a unique curly petal which is different from cv. tineke, megawati, and akito. Number of petals of clone NI.97.030-12 is much different from tineke, megawati, and akito. The curly petal edge with high petal number and sturdy flower neck made visual flower performance of clone NI.97.030-12 become good and attractive. The color of the clone is greenish light yellow which is different from tineke (greenish white), megawati (red), and akito (white). Vase life tends so be longer than tineke, megawati, and akito. The clone has total stem length, number of flower/plant/month, flower diameter not different from tineke and megawati, but has different stem length from akito. Clone NI.97.030-12 was released as a new variety of cut rose named mega putih.
Skrining Kemangkusan Mikroba Antagonis terhadap Penyakit pada Tanaman Krisan - Suhardi; - Hanudin; W Handayati; Asep Saepulloh
Jurnal Hortikultura Vol 17, No 2 (2007): Juni 2007
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v17n2.2007.p%p

Abstract

ABSTRAK. Penelitian untuk mengetahui efikasi agens hayati terhadap penyakit pada tanaman krisan telah dilakukan di rumah kaca dan di lapangan. Sebanyak 20 isolat bakteri telah diuji efektivitasnya dengan cara disemprotkan dengan konsentrasi 108 cfu/ml merata seluruh tanaman. Evaluasi terhadap intensitas penyakit dilakukan pada saat panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di rumah kaca penyakit hawar daun kurang bisa berkembang, namun penyakit yang bukan merupakan target berkembang cukup berarti, yaitu penyakit layu fusarium dan embun tepung (Oidium sp). Di lapangan selain Pseudomonas cichorii dijumpai penyakit karat putih yang disebabkan oleh Puccinia horiana, dan penyakit busuk basah yang disebabkan oleh Erwinia sp.. Pseudomonas fluorescens isolat Pf 2 dan Pf 4A, serta Bacillus subtilis isolat Ba 13, Ba 16, dan Ba 17 efektif menekan intensitas penyakit hawar daun. Pseudomonas fluorescens isolat Pf 2, Pf 4A, dan Pf 16 efektif terhadap penyakit karat putih. Semua isolat yang diuji tidak efektif terhadap penyakit busuk basah dan penyakit layu fusarium. Pseudomonas fluorescens isolat Pf 2, MR 9, dan B. subtilis isolat Ba 9 efektif terhadap embun tepung di rumah kaca.Bacillus subtilis; Agens hayati; Pengendalian biologi.ABSTRACT. Suhardi, Hanudin, W. Handayati, and A. Saepulloh. 2007. Screening of the Efficacy of Biological Agents Against Pseudomonas cichorii and Other Diseases of Chrysanthemum. Research to know the efficacy of biological agents to control the diseases on chrysanthemum were done in a glasshouse and field. As many as 20 bacterial isolates were tested by spraying bacterial cells at 108 cfu/ml until run off. Evaluation was done at the harvest time in relation to disease intensity. Results indicates that leaf blight did not develop in the glasshouse, but other diseases such as fusarium wilt and powdery mildew progressed significantly. In the field, besides leaf blight, other diseases were found i.e. white rust caused by Puccinia horiana and soft rot caused by Erwinia sp.. Pseudomonas fluorescens isolate Pf 2 and Pf 4A, Bacillus subtilis isolate Ba 13, Ba 16, and Ba 17 were effectively suppressed blight intensity. Pseudomonas fluorescens isolate Pf 2, Pf 4A, and Pf 16 were effective to white rust. All isolates were not effective against soft rot. Pseudomonas fluorescens isolate Pf 2 and MR 9 and B. subtilis isolate Ba 9 were effective in controlling powdery mildew on chrysanthemum in glasshouse.
Persilangan dan Seleksi untuk Mendapatkan Varietas Unggul Baru Mawar Potong Berwarna Merah Darliah Darliah; D Kuriasih; W Handayati
Jurnal Hortikultura Vol 20, No 2 (2010): Juni 2010
Publisher : Indonesian Center for Horticulture Research and Development

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21082/jhort.v20n2.2010.p%p

Abstract

ABSTRAK. Persilangan mawar dan selekasi tanaman F1 dilaksanakan di KP Cipanas, Balai Penelitian TanamanHias, dengan ketinggian tempat 1.100 m dpl. pada tahun 2000. Selanjutnya klon-klon terpilih diuji melalui penelitianpemuliaan partisipatif di Kebun PT Inggu Laut (Malang, Jawa Timur) dan Kebun PT Sekar Asri (Lembang, JawaBarat). Hasil penelitian menunjukkan bahwa klon No. 41 (C.00.421-01) mempunyai keunikan dalam warna bunga,yaitu merah cerah (red purple group 57A). Selain itu, klon No. 41 memiliki tangkai yang panjang yang termasukkelas super, batang atau tangkai yang tegak dengan diameter kuncup dan diameter bunga mekar besar, serta jumlahpetal yang lebih banyak dibandingkan dengan varietas Putri sebagai varietas pembanding.ABSTRACT. Darliah, D. Kurniasih, and W. Handayati. 2010. Crossing and Selection Obtain A SuperiorVarieties of Red Cut Rose. Crossing of rose and F1 plants selection were carried out at Cipanas Research Station,Indonesian Ornamental Crops Research Institute, at 1,100 m asl. on year 2000. Clones selected was observed throughparticipatory breeding with PT Inggu Laut (Batu, East Java) and PT Sekar Asri (Lembang, West Java). The resultsshowed that clone No. 41 has unique bright red color (red purple group 57 A),with long and straight stem (fulfilledthe requirement for premium class), big flower bud and flower diameter, with petal number more than Putri as thecontrol variety.