Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

The Effect of Sorghum (Sorghum Bicolor (L.)) Snack Bar Formulation on Organoleptic Properties Henricus Yayan Setyanto
JURNAL PENDIDIKAN DAN KELUARGA Vol 13 No 02 (2021): Jurnal Pendidikan dan Keluarga
Publisher : Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jpk/vol13-iss02/916

Abstract

The snack bar is one of many potential functional products. The common ingredients used are cereals and beans, but information on the usage of formulation ratios for each ingredient and cooking method is still needed. Sorghum is a potential cereal as an ingredient because of its high fiber content and is able to become the basic ingredient for snack bars, instead of oats. In this study, the snack bar formulation used sorghum concentrations sequences 12, 18, and 24% w/w and 2 cooking methods, namely hot process and cold process. In general, the organoleptic results showed that there was no significant difference in each formulation, but there were significant in the cooking method, the hot process also had a higher value than the cold process-snack bar in terms of taste, color, texture, and aroma.
Potensi Kampung Teripang Sebagai Destinasi Wisata Kebugaran Di Kabupaten Bintan Putri Fistyaning Army; Henricus Yayan Setyanto
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 2 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research (Special Issue)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i2.1688

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi Kampong Teripang sebagai salah satu tujuan wisata serta sebagai langkah awal pengembangan Kampong Teripang sebagai destinasi wisata Kebugaran. Teknik analisis data yang M. Penulis gunakan adalah analisis SWOT (Strength-Weakness- Opportunity-Threat). Analisis SWOT merupakan salah satu model lingkungan perusahaan yang berfungsi untuk menjelaskan pertanyaan dimana posisi perusahaan sekarang, serta menjelaskan strategi apa yang nantinya cocok digunakan untuk perusahaan agar kelemahan serta ancaman yang dimiliki saat ini dapat dijadikan kekuatan serta peluang yang membuat perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain. Berdasarkan Minat Wisatawan terhadap Potensi Wisata Kebugaran, masyarakat Bintan lebih tertarik dengan wisata kebugaran pada dimensi “Fisik” dengan jenis produk “Healthy Food”, minat wisatawan tersebut sejalan dengan produk healthy food yang tersedia di Kampong Teripang. Ini membuktikan bahwa Kampong Teripang memiliki potensi untuk menjadi destinasi wisata Kebugaran di Kabupaten Bintan. Hasil diagram Matriks IE Kampong Teripang berada pada posisi yang baik karena dapat dilihat dari Matriks IE perusahaan berada pada sel I yaitu Grow and Build . Dengan total skor faktor internal sebesar (3,01) dan total skor eksternal sebesar (2,93), maka dapat dikatakan bahwa posisi perusahaan berada pada daerah menjaga dan mempertahankan dan rekomendasi strategi yang tepat pada sel ini adalah strategi yang intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal). hasil Diagram SWOT 4K antara lain Strategi yang harus di terapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).
Analisis Pola Perjalanan Wisata Kebugaran Berbasis Kearifan Lokal di Pulau Bintan Putri Fistyaning Army; Henricus Yayan Setyanto
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 6 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i6.6846

Abstract

Kekayaan Pulau Bintan di bidang bahari, budaya, sejarah, edukasi, dan religi serta produk-produk lokal masyarakatnya dapat menjadi bagian dari tiga dimensi utama kebugaran menurut (Corbin, 2006), yaitu dimensi Fisik, Pikiran, dan Jiwa. Namun kesadaran masyarakat dan pemangku kepentingan mengenai wisata kebugaran belum terlihat secara signifikan. Melihat potensi Pulau Bintan dan urgensi kebutuhan pariwisata di bidang kebugaran, perlu adanya penelitian kolaboratif antara akademisi, pemerintahan, industri dan masyarakat mengenai wisata kebugaran dengan memberdayakan potensi budaya dan kearifan lokal di Pulau Bintan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi salah satu solusi untuk kebutuhan pariwisata di bidang wisata kebugaran dengan mengangkat budaya dan kearifan lokal masyarakat. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa terdapat potensi produk wisata berbasis kearifan lokal di Pulau Bintan yang dapat dimasukan dalam rekomendasi pola perjalanan wisata single point, base site, stopover, chaining loop, destination region loop, dan complex neighbourhood.