Claim Missing Document
Check
Articles

KONVBRTER AC-AC SATU FASA BERBASIS MIKROKONTROLLER Handoko, Susatyo; Nugroho, Agung
Transmisi Vol 9, No 2 (2007): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (5021.086 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.9.2.152-157

Abstract

Abstrak : Konverter ac-ac merupakan rangkaian yang dapat menghasilkan tegangan keluaran ac variabel dari sumber ac tetap. Jika sebuah saklar semikonduktor dihubungkan antara sumber ac dan beban, alirar energi dapat dikontrol oleh variasi nilai rms dari tegangan ac yang dipakai oleh beban. Penelitian ini membdhas tentang konverter ac-ac satu fasa dengan menggunakan triac serta memanfaatkan mikrokontroller sebagai.penghasil pulsa pemicuannya. Pengujian modul konverter ini dilakukan untuk memperoleh tegangan keluaran AC variabel. Kata kunci : mikrokontroller. konverter AC-AC
OPTIMASI RATING SVC DAN TCSC UNTUK MENGURANGI RUGI-RUGI DAYA PADA SISTEM 500 kV JAMALI MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) Prasetiawati, Fitria; Yuningtyastuti, Yuningtyastuti; Handoko, Susatyo
Transmisi Vol 16, No 4 (2014): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (615.493 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.16.4.182-188

Abstract

Abstrak Permintaan kebutuhan beban pada sistem tenaga listrik semakin bertambah dari waktu ke waktu, sedangkan besarnya daya yang dapat dihasilkan dalam sistem pembangkit dan kapasitas daya yang mampu disalurkan oleh jaringan cenderung tetap sehingga kemampuan menyalurkan daya listrik mengalami penurunan yang salah satunya dikarenakan adanya rugi daya. Untuk mengatasi hal tersebut, maka diperlukan peralatan FACTS yang berguna untuk mengatur daya reaktif, reaktansi sistem, dan menurunkan rugi-rugi daya pada sistem tenaga listrik. Peralatan FACTS yang digunakan adalah Thyristor Controlled Series Capacitor (TCSC) dan Static Var Compensator (SVC). Tugas akhir ini mengusulkan membuat program simulasi peralatan FACTS yaitu TCSC yang dipasang secara seri dengan saluran transmisi akan digunakan untuk mengkompensasi reaktansi dari saluran transmisi dan SVC yang dipasang secara paralel pada bus-bus saluran transmisi digunakan untuk mengkompensasi daya reaktif pada saluran transmisi dengan menggunakan metode Particle Swarm Optimization (PSO) untuk menentukan rating yang optimal yang diprogram dengan Software MATLAB R2008a. Hasil simulasi menunjukkan bahwa penempatan penempatan TCSC-SVC dengan metode PSO dapat memperbaiki aliran daya pada JAMALI 500kV. Optimasi rating TCSC-SVC dengan metode PSO dapat mengurangi rugi-rugi daya aktif sebesar 136.5 MW menjadi 128.6 MW dan rugi daya reaktif sebesar 1.223,011 MVAR menjadi 979.2013 MVAR.   Kata kunci: rugi-rugi daya, TCSC, SVC, PSO   Abstract The load demand in power system is increasing, while power supply generated and power capacity intend to be similar and not growing so that the ability of power transfer is decreasing because of losses. To handle that, in power system needs a tool called FACTS devices which are designed to control reactive power (Q), system reactance, and to improve power quality by decreasing losses. FACTS devices used for this project are Thyristor Controlled Series Capacitor (TCSC) and Static Var Compensator (SVC). This final project propose to make one program with FACTS device component which is TCSC that connected series with transmission line, will compensate the reactance of transmission line, and also SVC that connected parallel with the line buses of transmission line using PSO (Particle Swarm Optimization) method to define the optimum rating by the program made in MATLAB R2008a Software. The simulation result shows that the placement of TCSC-SVC with PSO method is going to refix the power flow in JAMALI (Jawa, Madura, Bali) System 500kV. The optimization of TCSC-SVC rate with PSO method is going to reduce reactive power losses from 136,5 MW to128,6 MW and active power losses from 1.223,011 MVAR to  979,2013 MVAR.   Keywords: power losses, TCSC, SVC, PSO
PERAMALAN BEBAN PUNCAK HARIAN PADA SISTEM PT.PLN APB JAWA TENGAH DAN DIY MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SARAF TIRUAN – ALGORITMA GENETIKA Pradipika, Charisma Lingga; Handoko, Susatyo; Winardi, Bambang
Transmisi Vol 19, No 1 Januari (2017): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (787.764 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.19.1.28-34

Abstract

Salah satu hal yang penting  pada  aktivitas operasi sistem tenaga listrik adalah perencanaan operasi.  Perencanaan operasi yang baik  dapat memberikan transaksi energi listrik yang optimal. Salah satu langkah perencanaan operasi adalah peramalan beban listrik.  Jaringan saraf tiruan adalah salah satu metode peramalan beban. Jaringan saraf tiruan memiliki kemampuan generalisasi terhadap pola saat pembelajaran dan memberikan respon  yang bisa diterima terhadap pola yang serupa. Algoritma genetika adalah  teknik optimasi yang didasarkan pada evolusi biologis. Pada penelitian ini  dirancang  sebuah peramalan beban jangka pendek menggunakan metode jaringan saraf tiruan – algoritma genetika. Algoritma genetika digunakan untuk  menentukan jumlah neuron pada lapisan tersembuyi jaringan saraf tiruan. Variabel yang digunakan peramalan beban ini adalah beban puncak listrik harian.  Hasil peramalan dari metode tersebut akan dibandingkan dengan  beban aktual. Persentase kesalahan absolut  rerata terbaik peramalan  jaringan saraf tiruan dengan metode trial & error sebesar 1,517 %. Persentase  kesalahan absolut  rerata peramalan metode  jaringan saraf tiruan – algoritma genetika terbaik sebesar 1,412 %. sedangkan hasil  dari peramalan  PT PLN adalah  1,917 %.
PERHITUNGAN KORONA, AUDIBLE NOISE DAN RADIO INTERFERENCE PADA SALURAN UDARA TEGANGAN EKSTRA TINGGI 500 KV DENGAN VARIASI JARAK ANTAR KAWAT DAN JARAK ANTAR SIRKIT Saraswati, Amalia; Sukmadi, Tejo; Handoko, Susatyo
Transmisi Vol 14, No 4 (2012): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (721.738 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.14.4.141-149

Abstract

Abstract Electric power delivering from power plant to load needs power transmission system with low energy loss and low voltage regulation. Extra high voltage can reduce the energy loss but it results corona. Corona produces corona loss and gives negative impact to the environment such as audible noise (AN) and radio interference (RI). Space conductor is one factor that affects the corona loss. In this final project will calculate corona loss, audible noise and radio interference under extra high voltage overhead lines 500 kV. The calculation will be held in the variation of cross arm and the variation of space conductor. Then, corona loss, AN and RI value will be compare to the permission value. Analysis result shows that corona loss value in single line configuration is smaller than corona loss value in double line configuration. Conductor space change has dominant influence to modify corona loss value, AN and RI value. It is more dominant than cross arm space change. Calculation with the configuration that suitable with SNI 04-6918-2002 shows that AN and RI value is lower than Perry Criteria and SPLN 46-1-1981 about AN maximum limitation guide and IEEE Radio Noise Design Guide about RI maximum limitation. Keyword : conductor space, cross arm space, corona, audible noise, radio interference
ANALISA KOORDINASI OCR - RECLOSER PENYULANG KALIWUNGU 03 Agus Darmanto, Nugroho; Handoko, Susatyo
Transmisi Vol 8, No 1 (2006): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (129.116 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.8.1.15-21

Abstract

Kelistrikan di Jawa Tengah menganut sistem pentanahan langsung sepanjang jaringan (solidly grounded common neutral), sehingga arus gangguan yang terjadi sangat besar, maka perluasan atau pelimpahan beban dari penyulang lain harus mempertimbangkan jangkauan pengindera peralatan pengaman dan mengkoordinasikan antara pengaman yang satu dengan yang lain, koordinasi system proteksi berperan sangat penting untuk menjamin keandalan sistem penyaluran tenaga listrik. Dengan menganalisa besar arus gangguan yang dapat terjadi dan memperhatikan karakteristik serta pola setting peralatan pengaman terpasang, diharapkan dapat diketahui tingkat keandalan penyulang Kaliwungu 03 (KLU03) dalam kondisi normal atau saat menerima pelimpahan beban dari penyulang Weleri 06 (WLI06). Dari analisa diketahui bahwa dengan besar arus gangguan minimum yang terjadi masih lebih besar dibanding dengan setting OCR dan Recloser, maka dapat disimpulkan peralatan pengaman penyulang Kaliwungu 03 dapat mengakomodir pelimpahan beban dari penyulang Weleri 06, namun untuk keandalan perlu dievaluasi kembali setting OCR dan Recloser khususnya tentang pemilihan karakteristik dan konstanta waktu tunda.
OPTIMASI TCSC UNTUK PENINGKATAN STABILITAS TRANSIEN MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) Bukhori, Taufiqur Rohman; Hermawan, Hermawan; Handoko, Susatyo
Transmisi Vol 15, No 4 (2013): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.929 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.15.4.170-177

Abstract

Abstrak   Stabilitas sistem tenaga telah menjadi perhatian utama dalam sebuah sistem operasi. Perhatian itu muncul dari fakta bahwa pada kondisi mantap (steady-state), kecepatan rata-rata generator harus sama. Kondisi tersebut dinamakan operasi sinkron dari suatu sistem. Dalam pendistribusian tenaga listrik sering terjadi perubahan frekuensi dan daya listrik yang tidak stabil akibat perubahan beban yang tidak teratur, baik berupa gangguan dinamis, maupun gangguan transien. Ketidaksabilan tersebut merupakan salah satu jenis gangguan yang signifikan pada sistem yang berdampak pada putaran primemover di pusat pembangkit. Thyristor Controlled Series Capacitor (TCSC) merupakan salah satu anggota penting dari keluarga FACTS yang diterapkan pada jalur transmisi yang panjang dalam sistem tenaga modern. Penelitian ini meneliti pengaruh TCSC terhadap kestabilan sistem, yaitu kestabilan kecepatan putaran rotor, sudut rotor, dan frekuensi generator ketika berada pada berbagai kondisi operasi daya. Untuk mendapatkan redaman yang maksimal, maka TCSC ditala menggunakan metode Particle Swarm Optimization (PSO). Hasil simulasi menunjukkan bahwa TCSC mampu meningkatkan kestabilan sistem tenaga pada berbagai kondisi pembebanan. Dapat dilihat bahwa pada berbagai kondisi pembebanan yang diasumsikan, 0.5 + j0.169, 0.8 + j0.3649, dan 1.1 + j0.6479, masing-masing mempunyai nilai eigen yang negatif, -2.2006 + 0.0000i, -2.4800 + 0.0000i, dan -2.6482 + 0.0000i. Nilai redaman yang dihasilkan pun tinggi, yaitu semua bernilai 1.0000.   Kata kunci: stabilitas transien, TCSC, PSO.   Abstract   Stability of power systems has been and continues to be of major concern in system operation. This arises from the fact that in steady state the average electrical speed of all the generators must remain the same anywhere in the system. This is termed as the synchronous operation of a system. In the distribution of electricity is often a change in the frequency and power is not stable due to irregular load changes, either in the form of dynamic disturbances, and transient disturbances. The unstability it is one of the significant disturbance in the system that have an impact on primemover round in the center of the plant. Thyristor Controlled Series Capacitor (TCSC) is one of the important members of FACTS family that is applied with long transmission lines by the utilities in modern power systems. This thesis examines the influence of TCSC on system stability, ie stability of rotor rotation speed, rotor angle, and frequency of the generator when in various operating conditions of power. To get the maximum damping, the TCSC tuned using the Particle Swarm Optimization (PSO). Simulation results show that TCSC is able to increase the stability of the power system operating at various conditions of load. It can be seen that at various load assumed power, 0.5 + j0.169, 0.8 + j0.3649, and 1.1 + j0.6479, each having eigenvalues ​​are negative, -2.2006 + 0.0000i, -2.4800 + 0.0000i, and -2.6482 + 0.0000i. The resulting damping value is high, that is all worth 1.0000.   Keywords: transient stability, TCSC, PSO.
PERANCANGAN MAXIMUM POWER POINT TRACKING PANEL SURYA MENGGUNAKAN BUCK BOOST CONVERTER DENGAN METODE INCREMENTAL CONDUCTANCE Nugroho, Betantya; Handoko, Susatyo; Andromeda, Trias
Transmisi Vol 18, No 4 Oktober (2016): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (917.464 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.18.4.168-175

Abstract

Potensi energi matahari di Indonesia dapat dimanfaatkan sepanjang hari, hal ini sangat menguntungkan untuk membangkitkan energi listrik dengan menggunakan panel surya. Beberapa metode digunakan pada panel surya untuk menaikkan efektifitas konversi energi panel surya. Metode pencarian dinamis menggunakan motor listrik untuk mengarahkan panel surya ke matahari, sedangkan metode pencarian statis atau Maximum Power Point Tracking (MPPT) menggunakan konverter daya. MPPT digunakan untuk mencari titik daya maksimum dari kurva karakteristik P-V pada panel surya. Titik daya maksimum panel surya berubah-ubah ketika terdapat perubahan irradiasi dan temperatur. Pada penelitian ini dilakukan perancangan MPPT menggunakan buck boost converter dengan metode algoritma Incremental Conductance untuk mencari daya maksimum panel surya. Pada pengujian sistem, didapatkan hasil sistem MPPT mampu mencari daya maksimum rata-rata panel surya sebesar 4,42 watt pada irradiasi 1000 watt/m2 temperatur 29oC, sedangkan daya tanpa MPPT pada resistansi 50 Ω sebesar 4,17 watt, 33,3 Ω sebesar 2,88 watt, 25 Ω sebesar 2,37 watt dan 20 Ω sebesar 2,04 watt. Irradiasi 750 watt/m2 temperatur 29oC sebesar 3,01 watt, , sedangkan daya tanpa MPPT pada resistansi 50 Ω sebesar 2,53 watt, 33,3 Ω sebesar 1,84 watt, 25 Ω sebesar 1,48 watt dan 20 Ω sebesar 1,33 watt.
ANALISIS PERBANDINGAN BUCKBOOST CONVERTER DAN CUK CONVERTER DENGAN PEMICUAN MIKROKONTROLLER ATMEGA 8535 UNTUK APLIKASI PENINGKATAN KINERJA PANEL SURYA Hakim, Mohamad Lukmanul; Handoko, Susatyo; Karnoto, Karnoto
Transmisi Vol 18, No 3 Juli (2016): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1139.832 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.18.3.137-144

Abstract

Sel surya memiliki efisiensi yang kurang baik dalam membangkitkan energi. Metode untuk menambah daya keluaran sel surya adalah menggunakan regulator. Regulator digunakan untuk mengubah-ubah nilai masukan agar tegangan keluaran sesuai dengan kebutuhan. Regulator yang sering digunakan adalah konverter. Cuk konverter dan Buckboost konverter sebagai salah satu regulator DC tipe switching dapat menjawab kebutuhan tersebut. Dengan Cuk konverter dan Buckboost konverter, tegangan keluaran dapat diatur untuk lebih besar maupun lebih kecil dari tegangan masukannya dengan mengatur lebar pulsa (duty cycle) pada PWM yang dihasilkan dari pemrograman mikrokontroler ATMega 8535, sehingga proses regulasi tegangan pada Cuk konverter dan Buckboost konverter dapat dilakukan dengan mudah. Lalu, hasil kedua converter tersebut dianalisis dengan memakai beban resistif (lampu pijar) dan induktif (motor DC). Berdasarkan hasil pengujian dengan sumber regulator DC, didapatkan hasil tegangan keluaran maksimal Buckboost converter sebesar 101,36 V dan Cuk converter 107,66 V, lalu dengan sumber panel surya di dapatkan efisiensi Buckboost konverter sebesar 93,86% dan Cuk konverter 99,85% pada saat beban resistif dan saat menggunakan beban induktif motor DC didapatkan hasil 94,71% pada Buckboost konverer dengan kecepatan putar maskimal 1116 RPM saat duty cycle  55% dan 93, 86% pada Cuk konverter dengan kecepatan putar motor maksimal 1789 RPM saat duty cycle 60%.
OPTIMASI PENEMPATAN ARRESTER TERHADAP TEGANGAN LEBIH TRANSIEN PADA TRANSFORMATOR DAYA DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA Nugroho, I; Handoko, Susatyo; Karnoto, Karnoto
Transmisi Vol 16, No 4 (2014): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (267.88 KB) | DOI: 10.12777/transmisi.16.4.206-213

Abstract

Abstrak   Sambaran petir tidak langsung dapat menginduksi tegangan lebih transien pada sistem tenaga listrik. Untuk melindungi sistem tenaga listrik dari tegangan lebih transien dibutuhkan alat pelindung yaitu arrester. Jarak antara arrester dengan transformator daya yang dilindungi memiliki peranan yang penting dalam hal keefektifan perlindungan tranformator daya. Jika arrester ditempatkan terlalu jauh maka tegangan lebih transien pada transformator dapat melebihi kekuatan isolasi (BIL) dari transformator tersebut. Pada penelitian ini dibuat suatu program simulasi untuk menentukan penempatan arrester yang optimal, mengacu pada jarak antara arrester dengan transformator daya. Program ini dibuat dengan software Matlab dan menggunakan metode algoritma genetika. Konfigurasi saluran yang digunakan dalam pengujian adalah konfigurasi saluran kawat-kawat dan konfigurasi saluran kawat-kabel. Hasil pengujian menunjukan bahwa jarak antara arrester dengan transformator daya pada konfigurasi saluran kawat-kabel lebih jauh daripada konfigurasi saluran kawat-kawat. Pada pengujian tegangan 20 kV jarak maksimum untuk konfigurasi (X1) adalah 1,035 m dan konfigurasi (X2) adalah 9,009 m. Pengujian tegangan 150 kV jarak maksimum untuk konfigurasi (X1) adalah 1,297 m dan konfigurasi (X2) adalah 9,161 m. sedangkan pada tegangan 500 kV jarak aman konfigurasi (X1) adalah 2,74 m dan konfigurasi (X2) adalah 19,177 m. PT.PLN wilayah kerja Kalimantan Selatan – Kalimantan Tengah selaku pihak pengelola ketenagalistrikan di wilayah ini berencana akan membangun 2 unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di wilayah Kabupaten Pulang Pisau dengan daya 2x60 MW untuk menutupi kekurangan penyediaan energi listrik di wilayah tersebut. AbnAAAAKata Kunci : tegangan lebih transien, arrester, algoritma genetika, dan konfigurasi saluran     Abstract   Indirect lightning strike can induce transient overvoltage to electrical power system. In order to protect the electrical power system and improve its lightning performance, arresters are installed. The distance between arrester and the power transformer to be protected plays important role for the efficient protection of the equipment. If arrester placed too far from power transformer, the overvoltage can exceed BIL of power transformer. In this research, a simulation program will be created. This program is used to simulate optimum placement of arrester. Program will be created using genetic algorithm method with Matlab 7 programming. The test is performed using two types of configuration : conductor-conductor line and conductor-cable line. The simulation shows that the distance between arrester and power transformer in configuration of conductor cable line (X2) is bigger than configuration of conductor-conductor line (X1). In the voltage system 20kV testing show that the maximum distance for configuration (X1) is 1.035m, and configuration (X2) is 9.009m. In the voltage system 150kV testing show that the maximum distance for configuration (X1) is 1.297m, and for configuration (X2) is 9.161m. In the voltage system 500kV testing show that the maximum distance for configuration (X1) is 2.74m, and for configuration (X2) is 19.177m.   Keywords : transient overvoltage, arrester, genetic algoritm, and line configuration
ANALISIS PENGATURAN TAP TRAFO PADA PT PJB INDRAMAYU 3X300 MW MENGGUNAKAN METODE PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO) UNTUK MEREDUKSI RUGI DAYA Amalina, Lisa; Warsito, Agung; Handoko, Susatyo
Transmisi Vol 20, No 3 Juli (2018): TRANSMISI
Publisher : Departemen Teknik Elektro, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1557.924 KB) | DOI: 10.14710/transmisi.20.3.111-119

Abstract

Pada sistem tenaga listrik terdapat beberapa penyebab yang dapat mempengaruhi nilai rugi daya antara lain  panjang jaringan, diameter penghantar, pembebanan kapasitas trafo. Berdasarkan SPLN 72: 1986, besar nilai rugi daya pada suatu jaringan adalah sebesar maksimal 5%. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk meminimalisir nilai rugi daya adalah dengan pengaturan nilai tap trafo pada trafo. Pada PT PJB Indramayu,terdapat 23 buah trafo permakaian sendiri. Rugi sistem rata-rata adalah sebesar 5%. Dalam tugas akhir ini, pengoptimalan pengaturan Tap trafo dilakukan dengan simulasi menggunakan metode Particle Swarm Optimization (PSO) dibantu menggunakan software MATLAB 2014a. Metode optimasi menggunakan PSO ini didasarkan pada perilaku sebuah kawanan burung. Simulasi ini dilaksanakan dengan cara pengaturan Tap trafo pada masing masing trafo. Hasil simulasi menunjukkan dengan pengaturan tap trafo pada semua trafo pada PT PJB Indramayu nilai rugi daya turun dari 20.7946 MW menjadi 20.7901MW.
Co-Authors Abd. Rasyid Syamsuri Abdullah, Isa Abdurrahman Ghifari Abdurrahman, Muhammad Hanif Aditya Teguh Prabowo Afeef Kurnia Rahmawan Afriana, Elza Agiel Agiel Triyadiputra Agiel Triyadiputra Agung Suharwanto Agung Warsito Ajub Ajulian Zahra Macrina Akbar Kurnia Octavianto Al Komar, Ro'ad Baladi Amalia Saraswati Amalina, Lisa Ammar Akbar Ghifari Basyar Anang Nungky Ristyanto Andreas Kristianto Andromeda, Trias Andy Frediansyah Ardilla Dwi Budiarta Arie Sukma Setya Putra Arif Setiawan Aris Triwiyatno Arsanto, Fariz Hasbi Arsyad Arsyad Aswin Iffatyanto Utomo Bambang Winardi Bayu Adi Prabowo BAYU SETYO WIBOWO Benekdiktus Angger Wahyu Widhiawan Berlian Ade Wijaya D, Abraham Bayu Darjat Darjat Della Prastika Haris Sasmita Denis Denis Dewi Wijayanti Dhani Wahyu Utama Putra Ditza Pasca Irwangsa EDI SARWONO Eldina Megawati Enda Wista Sinuraya Ery Badridduja Faisal Oktavian Suryaadmaja, Faisal Oktavian Faizly van Ghozlizar Fajar, Siddiq Al Febriansyah Febriansyah Fitria Prasetiawati Frans Ezer Situmeang Galih Pinaryoga, Galih Grace Dinda Ayu Amalia Gunara Fery Fahnani Hadi Sutanto Saragi Hadiyat Kencana Putra Hakim, Mohamad Lukmanul Harits Akmal Adi Wicaksono Hasta Nurullita Herda Dwi Cahyanova Heriawan Kukuh Setyadi Hermawan Hermawan Hermawan hermawan Hermawan, Hermawan Hia, Fa’ano I Nugroho Ikbal Yuwandra Imam Fajar Nur Diansyah Irfani, Khilmi Nafadinanto Ismail Hasyim Wibisono Itsnareno, Candra Halim Iwan Setiawan Iwan Setiawan Iwan Setiawan Jaka Windarta Jenggo Dwyana Prasaja, Jenggo Dwyana Jibril Yamlecha Joko Susilo Joko Windarto Joshua Parulian Siahaan Juningtyastuti Juningtyastuti Karnoto . Khilmi Nafadinanto Irfani Krismon Budiono Kurniawan Galih Kusuma, Bagus Rizkyaji Lukita, Bharata Indra Maman Suryawan Marlia Susanti, Marlia Masfuha, Sunan Muqtasida Masyhur Rosyada Melfa Silitonga Mirza Fata Alam Mochammad Facta Muchamad, Andreas Bahda Muhammad Addin Bratawijaya, Muhammad Addin Naibaho, Henri Matius Ni’am, Muhammad Aulan Norudhol Hadra Sabilla Nugraha, Khoiruddin Tansa Nugroho Agus Darmanto Nugroho, Agung Nugroho, Betantya Nur Ilham Luthfi Oktarico Susilatama Putra Pradana, Oktarico Susilatama Pasurono Pasurono Permana, Luthfi Galih Pradana Putradewa Jayawardana Pradipika, Charisma Lingga Pramudya Nur Perdana Prayoga Setiajie, Prayoga Purba, Mesrika Radiktyo Nindyo Sumarno Ramadhani, Muhammad Ghiffari Reza Pahlefi Ricky Ricky Rio Parohon Tua Tambunan S Siswanto Saputro, Jonatan Martino Windi Singgih Kurniawan Sunan Muqtasida Masfuha Syaefuddin, Rizky Maulana Taufiqur Rohman Bukhori Tedjo Sukmadi Teguh Dwi Saputro, Teguh Dwi Tejo Sukmadi Thalib, Humaid Trias Andromeda Utami, Sri Dewi Wahyu Ridhani Wibowo, Bayu Setyo Wijaksono, Topan Windarta, Jaka Wiratsongko, Tito Yunanto, Ahmad Taufik Yuningtyastuti Yuningtyastuti Yusuf Nurul Hilal Zoya Winona Ramli