Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH FLY ASH TERHADAP KUAT TEKAN BETON NON-PASIR Novi Andhi Setyo Purwono; Reni Sulistyawati A.M; Andika Cahyo Wicaksono3; Windi Wahyu Utomo
JURNAL REKAYASA Vol 10 No 1 (2020): Jurnal REKAYASA
Publisher : Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan. Universitas Bung Hatta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37037/jrftsp.v10i1.46

Abstract

Beton tanpa pasir merupakan beton ringan yang digunakan dengan mengedepankan faktor akuistik. Susunannya tanpa agregat halus sehingga memiliki rongga yang besar dan kuat tekan yang dihasilkan jauh lebih rendah dibandingkan beton norma akibat rongganya yang besar. Untuk memperbaiki kualitas ataupun meningkatkannya perlu pemilihan material. Salah satu material yang diketahui mampu meningkatkan sifat tersebut adalah fly ash. Penggunaan fly ash sebagai bahan pembuat beton sudah banyak dilakukan, akan tetapi pemanfaatannya sebagai bahan pembuat beton non pasir belum banyak dilakukan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penambahan limbah fly ash batubara terhadap kuat tekan beton non-pasir. Metode penelitian yang digunakan dalam pembuatan beton non-pasir ini yaitu trial and error method of mix design. Perlakuan yang diberikan berupa dua faktor yaitu variasi fly ash dan umur beton. Fly ash yang diberikan terdiri dari 5 (lima) taraf yaitu subtitusi 0 %,10%, 20 %, 30 %, dan penambahan 10 % dari jumlah semen yang digunakan. Faktor yang kedua berupa umur beton yang terdiri dari 3 (tiga) taraf yaitu umur beton 7, 14, dan 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan fly ash mampu meningkatkan kuat tekan beton non-pasir. Kuat tekan tertinggi diperoleh pada perlakuan penambahan fly ash sebanyak 10 % yaitu sebesar 6,443 N/mm². Komposisi optimum diperoleh pada perlakuan subtitusi fly ash sebanyak 20 %, dengan peningkatan kuat tekan beton non-pasir sebesar 46,64 % dari beton non-pasir normal. Penambahan Fly Ash 10 % mencapai selisih kuat tekan yang tidak begitu signifikan dari kuat tekan beton non-pasir subtitusi Fly Ash 20 % yaitu sebesar 4,55 % dengan demikian subtitusi Fly Ash 20 % lebih efisien.
ANALISIS ABRASI DAN AKRESI PERAIRAN PANTAI BARUS TAPANULI TENGAH DENGAN MODEL CEDAS 2.0 Novi Andhi Setyo Purwono
Jurnal Teknik Sipil Vol 17 No 2 (2021): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v17i2.2785

Abstract

Barus is an area where most of the people are fishermen, this is because Barus is an area located on the coast. The existing condition shows the shoreline on the east side of the seawall building, the condition of the shoreline is experiencing abrasion resulting in the retreat of the coastline and almost reaches the fisherman's flat building area, this is due to the port building in the form of a massive trester jutting into the sea resulting in sediment supply to the retained flat towers and the coastline has declined.To maintain the stability of the coastline, it is necessary to make an effort to control the damage to water in this area. The shoreline model is a numerical forecast model based on the sediment continuity equation and the sediment transport rate equation along the coast. Sediment transport rates along the coast are a function of the variation in height and direction of waves along the coast formed by the effects of refraction and diffraction. The results of the shoreline change model with the protection of the fisherman's flat area from waves by building sea walls is the east side of the fisherman's towers abrasion ± 7 m and sedimentation ± 5 m, the front area of the fisherman's towers does not occur sedimentation or abrasion, the western side of the fisherman's towers does not sedimentation and abrasion occurred, the east side of Barus Jetty did not occur abrasion or sedimentation, the area of Barus Jetty occurred ± 20 m sedimentation, and the west side of Barus Jetty occurred sedimentation ± 9 m. These results indicate that for handling conditions by making a seawall in front of the flat area shows that the location is safe from scouring of waves
The Analysis of Song Putri Reservoir Storage Area on Sedimentation Rate Using Mathematical Model Approach Novi Andhi Setyo Purwono; Atiyah Barkah; Elvina Kusumawati; Rena Ning Tyas
Jurnal Teknik Vol 20 No 1 (2022): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37031/jt.v20i1.189

Abstract

Song Putri Reservoir is an artificial reservoir with the aim of irrigation channels for rice fields and flood control. This reservoir is located in Eromoko District, Wonogiri Regency Sedimentation modeling in the Song Putri reservoir is needed to analyze the amount of sediment deposition against the Song Putri Reservoir. To analyze the flow patterns and sediment distribution that occurs in reservoirs, SMS (Surface-water Modeling System) 8.0 Softwarse is used. This study aims to determine the flow patterns and effects of sediment distribution on reservoir changes. The data used include Song Putri Reservoir technical data, daily rainfall data for 10 years (2009-2018), sediment data, reservoir inflow data, and bathymetry maps. To analyze the magnitude of inflow and outflow of Song Putri Reservoir, hydrological analysis using empirical methods is used, while sedimentation modeling simulation uses SMS 8.0. Software based on the simulation, result the highest flow velocity in the 50 year return period is 0.097 m / s and the smallest is 0.00 m / s. Based on the simulation results of changes in the reservoirs base for 720 hours (1 month), the values ​​that in the return period of 50 years, 100 years and the highest 1000 years the highest was 5.795 m and the smallest of 0.001 m. Based on the calculation of prediction of sediment growth rates, it obtained the results of sediment growth rates with a percentage for a 50 year return period of 35.68% with a range of percentages between 19% - 21% and a percentage of 29.103% for a 100 year return period with a range of percentages between 22% - 24%, while the percentage growth rate of 1000 year return period sediments is 98 , 20% with a percentage range between 55% - 57%.
Tindakan Preventif dan Korektif Sebagai Pengendalian Risiko Kinerja Biaya pada Proyek Konstruksi Pelabuhan Citra Pradipta Hudoyo; Novi Andhi Setyo Purwono
BRILIANT: Jurnal Riset dan Konseptual Vol 8, No 2 (2023): Volume 8 Nomor 2, Mei 2023
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Blitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/briliant.v8i2.1151

Abstract

Industri konstruksi yang semakin marak memerlukan perhatian khusus terhadap kemungkinan terjadinya risiko. Terjadinya risiko buruk akan berdampak terhadap pencapaian kinerja waktu, biaya maupun kualitas pada proyek konstruksi. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai pedoman manajemen risiko pada proyek konstruksi pelabuhan laut, sehingga kontraktor dapat mengantisipasi risiko yang mempengaruhi kinerja biaya dan mengetahui respon risiko apa yang dapat dilakukan apabila resiko tersebut terjadi. Hasil akhir didapatkan 10 variabel risiko tertinggi, yaitu kesalahan prediksi gelombang tinggi, pemakaian material melebihi volume yang seharusnya, kualifikasi tenaga kerja tidak sesuai perencanaan, kekeliruan estimasi produktivitas peralatan, kesalahan menghitung volume pekerjaan, kondisi bawah air berbeda dengan asumsi tender, kesalahan prediksi kondisi lapangan, cuaca dan kejadian yang mungkin terjadi saat pelaksanaan proyek, harga material yang dibeli melebihi estimasi pada perencanaan, pengadaan tenaga kerja pada pelaksanaan tidak sesuai dengan kebutuhan, dan kesalahan prediksi pasang surut air laut. Untuk mendapatkan respon risiko dari 10 variabel risiko tertinggi dilakukan wawancara dan validasi oleh pakar konstruksi pelabuhan, sehingga penelitian ini mendapatkan faktor penyebab risiko dam dampak risiko, kemudian dilakukan diskusi untuk mendapatkan tindakan preventif dan korektif.