Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Tourism Attractions and Visitors Perceptions on “Negeri di Atas Awan”, A New Tourist Destination in Citorek Kidul Lebak Banten Fifi Nofiyanti; Ira Mayasari; Boby Dimas Parwoto
Jurnal Penelitian Pariwisata Vol 4 No 1 (2020): TRJ Tourism Research Journal
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30647/trj.v4i1.80

Abstract

This study aims to determine the tourist attraction and perceptions of visitors on the new tourists’ destination called Negeri di atas Awan (the country above the clouds) located in Citorek Kidul Village, Lebak Banten, Indonesia. This tourist destination was viral in September 2019 was briefly used by several citizens, because Lebak Banten has never been heard of having a tourist destination. The area is 900 meters above sea level. This research method is qualitative with a case study approach. By using this type of case study research, this study intends to provide a description of the Tourism Attraction and Perceptions in Citorek Kidul Lebak Village, Banten, which is being viral on social media. The study was conducted in the Citorek Kidul Lebak Village, Banten, which is known for its country tourism on clouds. The results of this study are the tourist attraction of "Negeri di Atas Awan" which is a view of the clouds formed by the cold weather in Citorek Village. This view can only be enjoyed at 05.00 - 08.00 WIB. Public facilities at the tourist site "Negeri di Atas Awan" are complete, the manager is Pokdarwis and residents who have a business together to build this location with public facilities, such as: toilets, parking, small mosque, ticket purchase counters, homestays, and restaurants. The results of the visitor's perception of the study expressed satisfaction, because news that was released through social media turned out to be true.
Pendidikan gizi dan pembinaan kantin sehat sekolah dasar di Kecamatan Gunungpati, Semarang Ira Mayasari
Darussalam Nutrition Journal Vol 4, No 1 (2020): Darussalam Nutrition Journal
Publisher : University of Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/dnj.v4i1.3968

Abstract

Latar Belakang: Jajanan berkontribusi besar bagi gizi anak sekolah,tapi banyak yang belum memenuhi syarat kesehatan. Tujuan: menganalisis pengaruh pendidikan gizi dan pembinaan kantin sehat terhadap pemilihan jajanan siswa sekolah dasardi Kecamatan Gunungpati, Semarang.Metode: menggunakan mixed method, kualitatif dan kuantitatif. Penelitian kuantitatif menggunakan desain quasy experimental, pre-post test control group.Kelompok perlakuan adalah 115 siswa SDN Sekaran 01, sedangkan kelompok kontrol adalah 103 siswa SDN Kandri 01.Data kuantitatif dengan pengisian kuesioner. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test dan Mann Whitney U.Data kualitatif dengan pengamatan dan wawancara pada pengelola kantin di kedua SD.Hasil: Pendidikan gizi yang diberikan ke siswa sekolah memperoleh hasil dapat meningkatkan pengetahuan dari 10,6 ±1,2 menjadi 12,2 ±1,2  (p=0,001), sikap dari 15,9 ±1,3 menjadi 19,3 ±1,8 (p=0,002) dan praktik dari 39,4 ±4,4 menjadi 51,5 ±5,8 (p=0,014) pada kelompok perlakuan. Peningkatan pengetahuan (1,6 vs 0,9; p=0,001), sikap (3,5 vs 3,0; p=0,002) dan praktik (12,1 vs 10,9; p=0,014) pada kelompok perlakuan lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Kesimpulan: pendidikangizi dan pembinaan kantin sehat meningkatkan  pengetahuan, sikap dan praktik siswa dalam pemilihan jajanan dan pada pengelola kantin dalam mengolah dan menyajikan makanan jajanan. Background Snacks contribute greatly to the nutrition of school children, but many do not meet health requirements. Purpose. This study aimed to analyze the effect of nutrition education and the formation of healthy canteens on the selection of snacks for elementary school students in Gunungpati District, Semarang. Method This research used mixed methods, qualitative and quantitative. Quantitative research used quasy experimental design, pre-post test control group. The treatment group was 115 students of SDN Sekaran 01, while the control group was 103 students of SDN Kandri 01. Quantitative data were collected with questionnaires. Data analysis using the Wilcoxon Signed Ranks Test and Mann Whitney U. Qualitative data were obtained from observations  and interviews with canteen managers in both elementary schools. Results Nutrition education increased student knowledge from 10.6 ± 1.2 to 12.2 ± 1.2 (p = 0.001), attitudes from 15.9 ± 1.3 to 19.3 ± 1.8 (p = 0.002) and practice from 39.4 ± 4.4 to 51.5 ± 5.8 (p = 0.014) in the treatment group. Knowledge improvement (1.6 vs 0.9; p = 0.001), attitude (3.5 vs 3.0; p = 0.002) and practice (12.1 vs 10.9; p = 0.014) in the higher treatment group than the control group. Conclusion Nutrition education and fostering healthy canteens improve students' knowledge, attitudes and practices in the selection of snacks and the canteen manager in processing and serving snacks.
BUTTER COOKIES SUBTITUSI TEPUNG BIJI DURIAN : MODERNISASI DAN INOVASI KULINER KHAS KOTA SERANG SEBAGAI UPAYA PEMANFAATAN LIMBAH DURIAN Novita Widyastuti Sugeng; Ira Mayasari; Heny Ratnaningtyas
Jurnal Pengolahan Pangan Vol 6 No 1 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Alkhairaat Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/pangan.v6i1.44

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya terima masyarakat, karakter sensorik, kemasan menarik dan untuk mengetahui kandungan gizi butter cookies dengan substitusi tepung biji durian dari sampel terbaik. Metode menggunakan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Berdasarkan hasil uji ANOVA, dari segi warna (0,000 < 0,05) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan, dari segi rasa (0,224 > 0,05), dari segi aroma (0,608 > 0,05) dan dari segi tekstur (0,712 > 0,05) menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan. Pada uji laboratorium, terpilih sampel terbaik adalah butter cookies dengan 90% tepung biji durian, karena yang banyak disukai oleh panelis dan merupakan makanan sumber energi 539,79 Kkal. Berdasarkan syarat mutu biskuit, kandungan protein butter cookies 90% tepung biji durian berada di bawah syarat mutu biskuit (3,96g/100g ) dan hasil analisis kandungan air butter cookies 90% tepung biji durian telah memenuhi syarat mutu biskuit (4,70g/100g). Takaran saji untuk butter cookies dengan 90% tepung biji durian adalah sebesar 20 gr atau sama dengan 5 keping dengan masing-masing keeping sebesar 4 gr. Kemasan paling banyak disukai yang berbentuk tabung (3,50) ketimbang yang berbetuk box (3,0). Kesimpulan, Butter cookies tepung biji durian dapat diterima masyarakat, tepung biji durian dapat digunakan dalam pembuatan butter cookies dan merupakan makanan sumber energi.
Pelatihan Pembuatan Souvenir Keranjang Ayam Mini Berbasis Kearifan Lokal Di Desa Matotonan Dan Muntei, Kabupaten Mentawai, Sumatera Barat Novita Widyastuti Sugeng; Ira Mayasari; Heny Ratnaningtyas
JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol 11, No 1 (2021): Juli 2021
Publisher : LPPM UNINUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30999/jpkm.v11i1.1268

Abstract

Pengembangan desa wisata menjadi salah satu program pemerintah untuk menjadikan desa-desa tertinggal menjadi desa yang maju, Dalam perkembangannya beberapa desa yang memiliki potensi mulai berubah, namun jika tidak  diadakan  pemetaan  potensi  yang ada akan  menjadikan  desa wisata dimana saja sama, tanpa ada kekhasan khusus. Potensi wisata yang luar biasa yang dimiliki Kabupaten Kepulauan Mentawai seharusnya bisa menjadi andalan untuk mengangkat taraf hidup masyarakat. Sektor pariwisata bisa menjadi sektor penopang pemasukan bagi pendapatan asli daerah. Di era yang semakin maju semakin pula banyak cara dan strategi untuk   mengangkat potensi wisata di kabupaten dengan julukan bumi Sikerei ini.  Salah satu potensi wisata yang dapat dikembangkan adalah souvenir yang dapat dibawa oleh wisatawan setelah mengunjungi kepulauan Mentawai. Tujuan dari pengabdian pada masyarakat ini mengenalkan potensi souvenir keranjang ayam mini berbasis kearifan lokal dan mengembangkan kreatifitas souvenir di Desa Matotonan dan Desa Muntei, Siberut Utara, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Para peserta yang mengikuti pelatihan di dua desa ini masing-masing berjumlah 25 orang per desa. Metode  yang  diterapkan  pada kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah metode presentasi dan demonstrasi. Kedua metode itu dilakukan untuk mengembangkan  desain  dan bentuk produk yang dapat diproduksi oleh masyarakat lokal dengan harga murah, pengerjaan mudah dan berbasis kearifan lokal. Diharapkan masyarakat dapat membuat souvenir keranjang ayam mini dan wisatawan dapat membeli souvenir tersebut sebagai kenangan setelah berkunjung ke kepulauan Mentawai.
Peran Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Generasi Milenial: Studi Jajanan Tradisional Ira Mayasari; Novita Widyastuti Sugeng; Heny Ratnaningtyas
At-Tadbir : jurnal ilmiah manajemen Vol 5, No 2 (2021): At-Tadbir: jurnal ilmiah manajemen
Publisher : Islamic University of Kalimantan MAB Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.104 KB) | DOI: 10.31602/atd.v5i2.4799

Abstract

This study aims to analyze the effect of the marketing mix of traditional snacks on purchasing decisions. The research method uses multiple regression analysis. The population in this study is the millennial generation in Jakarta. While the sample amounted to 114 respondents. The results of the research partially all the variables of the marketing mix of traditional snacks consisting of product, price, place, promotion, physical facilities, people and processes have a significant effect on purchasing decisions. To reach a large market, traditional snacks must be followed by: (1) Good product quality includes appearance, variety, taste and texture; (2) Price affordability; (3) a strategic place to sell traditional snacks such as in traditional markets, cake shops, school canteens, and food stalls near homes; (4) Advertise traditional snacks on Instagram, Facebook and Twitter; (5) The cleanliness of the place to sell traditional snacks must be paid more attention (6) The service quality of people who sell traditional jayanan products must be better; (7) The processing of traditional snacks is modern so it takes a long time. The suggestion from this research is that the promotion of traditional snacks should be improved, especially in developing social media and traditional snacks innovations.Keywords: Product, Price, Place, Promotion, Physical Facilities, People, Process, Purchase Decision
ANALISIS POTENSI WISATA KULINER DALAM PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KOTA PONTIANAK KALIMANTAN BARAT Ira Mayasari; Adrian Sesar Pasaribu
Jurnal Pendidikan dan Perhotelan (JPP) Vol 1 No 1 (2021): JURNAL PENDIDIKAN DAN PERHOTELAN
Publisher : Family Welfare Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.037 KB) | DOI: 10.21009/jppv1i1.01

Abstract

Abstrak Penelitian ini mengkaji tentang potensi wisata kuliner dalam pengembangan pariwisata di Kota Pontianak. Bertujuan untuk menjawab persoalan yang dipertanyakan dalam penelitian ini, yaitu mengetahui potensi wisata kuliner, peran wisata kuliner terhadap pengembangan pariwisata, usaha pemerintah dalam mengembangkan wisata kuliner di Kota Pontianak dan kendala apa saja yang dihadapi pelaku wisata kuliner. Penelitian ini disajikan secara deskriptif kualitatif untuk memperoleh gambaran informasi yang berhubungan dengan wisata kuliner. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, studi dokumen, wawancara dan studi pustaka. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara kualitatif dan disajikan secara deskriptif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa wisata kuliner Kota Pontianak memiliki potensi dalam pengembangan pariwisata di Kota Pontianak. Pemerintah Kota Pontianak terus berupaya melakukan pengembangan wisata kuliner, salah satu contohnya dengan diselenggarakanya kembali acara Pontianak Food Festival. Melalui bantuan pemerintah berupa pembinaan untuk mempertahankan dan melestarikan makanan khas Kota Pontianak menjadi salah satu produk unggulan. Kesimpulan yang dapat diambil bahwasannya dengan mengangkat makanan khas sebagai icon, wisata kuliner menjadi salah satu keunggulan di sektor pariwisata Kota Pontianak. Wisata kuliner di Kota Pontianak merupakan hasil karya manusia sebagai aset budaya yang perlu dipertahankan dan dilestarikan keberadaannya guna untuk menjadi daya tarik pariwisata. Wisata kuliner mempunyai potensi besar untuk dikembangkan maka perlu penanganan dan pengelolaan lebih baik lagi dari sekarang dan dilakukan secara profesional. Kata Kunci : Wisata Kuliner, Pengembangan, Pariwisata, Kota Pontianak ANALYSIS OF POTENTIAL CULINARY TOURISM DEVELOPMENT IN PONTIANAK CITY, WEST KALIMANTAN Abstract This research examines the potential of culinary tourism in tourism development in Pontianak City. It aims to answer the questions questioned in this study, namely knowing the potential of culinary tourism, the role of culinary tourism in tourism development, government efforts in developing culinary tourism in Pontianak City and what obstacles are faced by culinary tourism actors. This research is presented in a descriptive qualitative manner to obtain a description of information related to culinary tourism. Methods of data collection are carried out by means of observation, document study, interviews and literature study. The data obtained were then analyzed qualitatively and presented descriptively. The results showed that culinary tourism in Pontianak City has potential in tourism development in Pontianak City. The Pontianak City Government continues its efforts to develop culinary tourism, one example is the re-holding of the Pontianak Food Festival. Through government assistance in the form of guidance to maintain and preserve the typical food of Pontianak City to become one of the superior products. The conclusion that can be drawn is that by elevating typical food as an icon, culinary tourism is one of the advantages in the tourism sector in Pontianak City. Culinary tourism in Pontianak City is the work of humans as a cultural asset that needs to be maintained and preserved in order to become a tourist attraction. Culinary tourism has great potential to be developed, so it needs better handling and management from now on and done professionally. Keywords: Culinary Tourism, Development, Tourism, Pontianak City
Analisis Penerapan Personal Hygiene Penjamah Makanan Dan Minuman Selama Masa Pandemi Covid-19 Di Mitra Kuliner Anggrek Loka, Bumi Serpong Damai, Di Kota Tangerang Selatan Ira Mayasari
JURNAL GIZI DAN KESEHATAN Vol 14 No 2 (2022): JURNAL GIZI DAN KESEHATAN
Publisher : UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Covid-19 is a public health emergency of international concern. This disease can spread quickly and can be transmitted from human to human through coughing / sneezing (droplets). The food and beverage industry or the organization of food and beverage procurement that aims to process or serve food and beverages to consumers is one of the industries that must continue to run during the Covid-19 outbreak. Food and beverage management must have principles that must be adhered to in order to produce food and beverages that are safe for consumers. This study aims to determine the application of personal hygiene for food and beverage handlers during the Covid-19 pandemic at Mitra Kuliner, Orchid Loka, Bumi Serpong Damai, South Tangerang City. Using a cross-sectional design, conducted from March to August 2021, the number of respondents was 60 people, the data were analyzed in univariate form to describe all variables and bivariate form to analyze the relationship between the independent variable and the dependent variable using the Chi Square test. The results showed that there was no relationship between age, gender and final education level with personal hygiene, and there was a relationship between the respondent's length of work, level of knowledge and attitude with personal hygiene. There is a need for continuous assistance regarding the application of personal hygiene even though the Covid-19 pandemic has ended so that the implementation of personal hygiene at Mitra Kuliner, Orchid Loka, Bumi Serpong Damai, South Tangerang City is even better so as to produce food and drinks that are safe for consumers. ABSTRAKCovid-19 sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Penyakit ini dapat dengan cepat menyebar dan dapat menular dari manusia ke manusia melalui percikan batuk / bersin (droplet). Industri makanan dan minuman atau penyelenggaran pengadaan makanan dan minuman yang bertujuan mengolah atau menyajikan makanan dan minuman untuk konsumen, adalah salah satu industri yang harus tetap berjalan selama wabah Covid-19 melanda. Pengelolaan makanan dan minuman wajib mempunyai prinsip-prinsip yang harus dipatuhi agar menghasilkan makanan dan minuman yang aman bagi konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan personal hygiene penjamah makanan dan minuman selama masa pandemi Covid-19 di Mitra Kuliner, Anggrek Loka, Bumi Serpong Damai, Kota Tangerang Selatan. Menggunakan rancangan cross-sectional, dilakukan dari bulan Maret - Agustus 2021, jumlah responden 60 orang, data dianalisis dengan bentuk univariat untuk mendiskripsikan seluruh variabel dan bentuk bivariate untuk menganalisis hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukan tidak ada hubungan antara tingkat usia, jenis kelamin dan tingkat pendidikan akhir dengan personal hygiene, dan terdapat hubungan antara lama responden bekerja, tingkat pengetahuan dan sikap dengan personal hygiene. Perlu adanya pendampingan terus menerus mengenai penerapan personal hygiene walaupun pandemi Covid-19 telah selesai agar penerapan personal hygiene di Mitra Kuliner, Anggrek Loka, Bumi Serpong Damai, Kota Tangerang Selatan lebih baik lagi sehingga menghasilkan makanan dan minuman yang aman bagi konsumen.