Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Akulturasi Bahasa dalam Masyarakat di Kampung Aur Kecamatan Medan Maimun Mawaddah, Alvy; Nasution, Laraiba
Jurnal Linguistik Terapan Vol 9 No 2 (2019)
Publisher : Politeknik Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33795/jlt.v9i2.89

Abstract

Tujuan tersebut antara lain untuk mengetahui akulturasi bahasa yang ada di dalam masyarakat di kampung aur dan mengetahui Bahasa yang mendominasi di dalam masyarakat kampung aur. Dari hasil analisis data di temukan akulturasi bahasa ditemukan dalam masyarakat Etnis India, Tionghoa dan Batak di Lingkungan IX Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun dengan persentase yang paling kecil yaitu Bahasa Batak 5,4% dan yang paling besar 13,6% dalam Bahasa Hokkien. Persentasi Akulturasi yang ada tidak terlalu besar dikarenakan mayoritas masyarakat Etnis India, Tionghoa dan Batak di Lingkungan IX Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun dapat berbahasa Indonesia dengan keterampilan berbahasa 80,4%. Bahasa Indonesia lebih dominan digunakan oleh masyarakat Lingkungan IX Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun sebanyak 60%. Sedangkan untuk penggunaan bahasa daerah lebih sedikit. Penggunaan Bahasa India dan Batak sebanayak 14% sedangkan Bahasa Hokkien sebanyak 8%. Kemudian sebanyak 4% penggunaan bahasa lainnya seperti Bahasa Melayu, Bahasa Minang dan lain-lain.
Mandarin Language Students Illocutionary Acts in Japanese Language Learning at the University of Sumatera Utara Taulia Taulia; Laraiba Nasution
Journal Polingua: Scientific Journal of Linguistics, Literature and Language Education Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30630/polingua.v10i1.166

Abstract

Speech acts play an essential role in language learning as an aspect that can improve a learner's ability to speak orally. In this research, illocutionary speech-acts  were described in the Japanese language learning process for students of the Mandarin Language Department, Faculty of Cultural Sciences, University of Sumatera Utara. This research is qualitative. The data are speech acts in the lecture process in class, especially in the discussion. The data sources were 40 fourth-semester students of the Mandarin Language Department. The theory used was the Searle speech act theory. Data collection techniques were carried out through observation, recording , and note-taking techniques. Data analysis techniques were carried out applying Miles & Huberman's opinion by condensing data through transcription of recorded data into written form, identifying forms, speech act functions, data presentation, and concluding. As a result, there were forms of illocutionary speech acts, namely directive, expressive, and declarative. Furthermore, the purpose used in class was in directive speech acts which were to order, ask, invite (engage). In other words, in expressive speech-act was praising, and in declarative speech-act was prohibiting. In conclusion, Japanese speech acts in Japanese class occured between lecturers and students and only consisted of several types of speech acts due to students' limited mastery of Japanese.
PEMBUATAN MAKIZUSHI SEBAGAI PENGENALAN BUDAYA JEPANG KEPADA MAHASISWA PROGRAM STUDI BAHASA MANDARIN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Taulia .; Muhammad Yusuf Siregar; Laraiba Nasution
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 5 No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (596.832 KB) | DOI: 10.32832/abdidos.v5i1.763

Abstract

Makizushi adalah jenis sushi dari nasi yang digulung pada potongan mentimun, belut (unagi), atau salmon. Gulungan itu pun dibalut nori (rumput laut), menggunakan makisu (anyaman bambu persegi panjang). Meskipun bahan makizushi yang umumnya bahan-bahan khas Jepang, namun juga dapat dikombinasi dengan bahan-bahan yang mudah didapat di Indonesia sehingga memberi varian pada rasanya. Tidak hanya rasa yang merupakan ciri khas makanan Jepang namun juga dikreasikan dengan varian rasa adaptasi dari makanan modern yang masuk ke negara Jepang. Untuk lebih mengenalkan jenis makanan Jepang pada masyarakat luas, maka pada tanggal 10 Desember 2019, Program Studi D3 Bahasa Jepang FBK Universitas Harapan Medan menyelenggarakan Pengabdian Kepada Masyarakat untuk menjelaskan serta mempraktikkan pembuatan makizushi pada mahasiswa bahasa Mandarin universitas Sumatera Utara. Tujuan dari diselenggarakannya Pengabdian Kepada Masyarakat yang bertemakan makizushi sebagai bagian dari masakan Jepang agar makanan Jepang yang mulai digemari oleh anak muda di Indonesia ini dapat pula dikenal luas oleh mahasiswa dari program studi lain, tidak hanya secara informasi namun juga secara praktik pada proses pembuatannya. Sehingga diharapkan bisa menjadi lahan bisnis sampingan bagi para peserta yang mengikuti kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini. Hasil dari kegiatan ini tercapainya suatu pemahaman yang mendalam mengenai makizushi sehingga selain memperkaya khazanah pengetahuan tentang masakan Jepang, juga telah membuka peluang kreativitas para peserta untuk mengembangkan varian sushi yang lebih disesuaikan dengan selera masyarakat Indonesia.
AKULTURASI BAHASA DALAM MASYARAKAT DI KAMPUNG AUR KECAMATAN MEDAN MAIMUN Alvy Mawaddah; Laraiba Nasution
Jurnal Komunitas Bahasa Vol 7, No 1 (2019): April 2019
Publisher : Universitas Asahan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan tersebut antara lain untuk mengetahui akulturasi bahasa yang ada di dalam masyarakat di kampung aur dan mengetahui Bahasa yang mendominasi di dalam masyarakat kampung aur. Dari hasil analisi data di temukan akulturasi bahasa ditemukan dalam masyarakat Etnis India, Tionghoa dan Batak di Lingkungan IX Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun dengan persentasi yang paling kecil yaitu Bahasa Batak 5,4% dan yang paling besar 13,6% dalam Bahasa Hokkien. Persentasi Akulturasi yang ada tidak terlalu besar dikarenakan mayoritas masyarakat Etnis India, Tionghoa dan Batak di Lingkungan IX Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun dapat berbahasa Indonesia dengan keterampilan berbahasa 80,4%.  Bahasa Indonesia lebih dominan digunakan oleh masyarakat Lingkungan IX Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun sebanyak 60%. Sedangkan untuk penggunaan bahasa daerah lebih sedikit. Penggunaan Bahasa India dan Batak sebanayak 14% sedangkan Bahasa Hokkien sebanyak 8%. Kemudian sebanyak 4% penggunaan bahasa lainnya seperti Bahasa Melayu, Bahasa Minang dan lain-lain. 
EKOLEKSIKON BUDAYA KULINER CHINA DAN JEPANG DI KOTA MEDAN Alvy Mawaddah; Laraiba Nasution
Jurnal Education and Development Vol 11 No 1 (2023): Vol.11 No.1. 2023
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (315.654 KB) | DOI: 10.37081/ed.v11i1.4359

Abstract

Jepang dan China memiliki kemiripan, baik struktur dalam warna kulit, mata yang sipit, tulisan dalam hal ini adalah kanji, dan jenis masakanpun juga memiliki kemiripan. Jika Bakpao ada di China maka di Jepang namanya adalah Manju, ada Siomay atau Dimsum di China maka di Jepang namanya adalah Gyoza dan ada Fuyung hay di China maka di Jepang adalah Okonomiyaki. Ketiga jenis makanan tersebut, memiliki kemiripan juga dalam cara memasak, dan jenis-jenis bahannya juga hampir sama, dan kemungkinan juga berbeda karena di sesuaikan dengan bahan-bahan yang ada di Jepang maupun yang ada di China. Nama-nama jenis makanan tersebut antara Jepang dan China juga berbeda karena disesuaikan dengan bahasa masing-masing, tetapi makna atau bentuk dari makanan tersebut hampir sama dan ada juga yang sudah dimodifikasi berdasarkan daerah masing-masing.
Pelatihan Penggunaan Aizuchi dalam Percakapan Mahasiswa Bahasa Jepang Universitas Harapan Medan Abdul Gapur; Taulia Taulia; Laraiba Nasution; Alvy Mawaddah; Khairunnisa Nur Hasanah
Jurnal ABDIMAS Budi Darma Vol 3, No 1 (2022): Agustus 2022
Publisher : STMIK Budi Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30865/pengabdian.v3i1.5667

Abstract

Program Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini diselenggarakan oleh tim pengabdian Program Studi Bahasa Jepang ini melalui kegiatan pelatihan penggunaan aizuchi dalam percakapan bahasa Jepang. Aizuchi adalah respon dalam menanggapi perkataan seseorang dalam percakapan yang lazim dalam percakapan bahasa Jepang. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam merespons pertanyaan sehingga tercipta percakapan bahasa Jepang yang natural. Peserta kegiatan ini adalah anggota himpunan mahasiswa bahasa Jepang Universitas Harapan Medan, yaitu HIKARI berjumlah 20 orang. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah model Q&A dengan kooperatif antara peserta dan penutur asli bahasa Jepang (native speaker). Hasilnya melalui kegiatan ini telah menambah keberanian dan kemampuan mahasiswa dalam memberi pertanyaan dan menjawab pertanyaan dalam bahasa Jepang. Mahasiswa mampu menggunakan aizuchi sebagai cara untuk merespons pertanyaan native speaker dan menjadikan aizuchi sebagai jeda berpikir untuk mencari kosakata dan kalimat dalam menjawab pertanyaan.
Analisis Makna Bentuk Verba Keinginan Bahasa Jepang pada Mahasiswa Bahasa Jepang Universitas Harapan Medan Laraiba Nasution
Vernacular: Linguistics, Literature, Communication and Culture Journal Vol 1 No 2 (2022): JANUARY EDITION 2022
Publisher : Universitas Harapan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.833 KB) | DOI: 10.35447/vernacular.v1i2.474

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Analisis Makna Bentuk Verba Keinginan Bahasa Jepang Pada Mahasiswa Bahasa Jepang Universitas Harapan Medan. Masalah penelitian ini adalah makna yang yang bagaimana yang terdapat dalam kalimat ~hoshii dan ~tai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna ~hoshii dan ~tai pada tugas mahasiswa Bahasa Jepang Universitas Harapan Medan. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tugas para mahasiswa tingkat 2 dan 3 jurusan Bahasa Jepang Universitas Harapan Medan. Hoshii adalah verba bantu yang menyatakan pengharapan atau keinginan orang pertama atau pembicara yang digunakan untuk menyatakan pengharapan atau keinginan terhadap sesuatu. ~Tai adalah jenis verba bantu yang dipakai untuk menyatakan keinginan atau harapan pembicara, lawan bicara, dan orang yang dibicarakan. Hasil yang telah ditemukan dalam penelitian ini adalah bahwa dalam kalimat yang berisi tentang ~hoshii, para mahasiswa lebih mengutamakan sebuah benda. Ada yang ingin memiliki laptop baru, ingin memiliki rumah baru, ingin memiliki TV baru, ingin mobil dan lain-lain. Sedangkan kalimat yang berisi tentang ~tai, para mahasiswa lebih ke bentuk tindakan atau aktifitas. Ada mahasiswa yang ingin pergi untuk bermain dengan teman, ingin bertemu dengan temannya orang Jepang, ingin membeli pakaian baru dan lain-lain.
PENINGKATAN HARD SKILL SISWA MELALUI PENGENALAN INTERNET OF THINGS DAN COMPUTER VISION Maraghi muttaqin; Ade Irwan; Laraiba Nasution
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3 No 2 (2022): JPKM
Publisher : LPPM STKIP AL MAKSUM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (325.671 KB)

Abstract

SMK TIK Darussalam adalah lembaga pendidikan yang diakui untuk menghasilkan siswa yang profesional dan berbasis IT untuk bersaing di pasar kerja global. adalah salah satu bagian dari Yayasan Pendidikan Islam Miftahussalam. Oleh karena itu, sejarah SMK TIK Darussalam Medan ini berfokus pada aspek kelembagaan secara periodisasi, sementara pembahasan tentang status kelembagaan, lokasi sekolah, dan kurikulum yang dibatasi. Hasil dari wawancara yang dilakukan oleh tim PKM dengan sekolah tersebut menunjukkan bahwa SMK TIK Darussalam Medan belum pernah menggunakan teknologi Internet of Things. Siswa Kelas X SMK TIK Darussalam Medan, yang terdiri dari 17 orang, ditargetkan. PKM ini menggunakan metode dalam bentuk seminar atau ceramah. Tempat pengabdian ini terletak di lingkungan SMK TIK Darussalam Medan, yang berlangsung selama 7 jam. karena nilai post test cenderung mengalami kenaikan dari nilai pre test
Analisis Kosakata Slang Bahasa Jepang (Wakamono kotoba) Dalam Anime Pada Komunitas Medan Anime Laraiba Nasution; Muhammad Yusuf Siregar
J-Litera: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra dan Budaya Jepang Vol 5 No 1 (2023): May 2023
Publisher : Program Studi Sastra Jepang, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jlitera.2023.5.1.7219

Abstract

This study discusses the Analysis of Japanese Slang Vocabulary (Wakamono Kotoba) in Anime at the Medan Anime Club Community. This study aims to determine the interests of members of the Medan Anime Club in Japanese slang vocabulary (wakamono kotoba) and to find out what types of Japanese slang vocabulary (wakamono kotoba) are known by members of the Medan Anime Club. The theory used is a sociolinguistic theory, which is about language variations. The methodology used is the descriptive qualitative method. Respondents in this study were members of the Medan Anime Club as many as 45 people, both male and female. Each of these respondents will be distributed a questionnaire/questionnaire. The results of the questionnaire/questionnaire of the respondents will be the primary data source in this study. The data will be analyzed using an advanced technique, namely face-to-face or abbreviated as CTS. The members of the Medan Anime Club can learn Japanese by watching anime (animation) and also that 42 people are interested in speaking Japanese, in this case, Japanese slang vocabulary (wakamono kotoba) with a percentage of 93.3%. Furthermore, 32 people know about Japanese slang vocabulary (wakamono kotoba) with a percentage of 71.1%. The most widely known slang (wakamono kotoba) vocabulary by Medan Anime Club members is 7 people know baka and kimochi, 5 people know gomen, 4 people know nani, urusai, 3 people know Atashi, boku, souka, wakaranai, 2 people see the word aniki, kimi 2, itai, omae, yamete. Finally, 1 person knows dattebayo, konoyarou, sankyu, kisama, akuma, ikenai, shinjirarenai, aho, naze, yabai, yamerou, nandemonai, korose, nande, minna, teme, bakayarou, dekinai.
PENERJEMAHAN BAHASA INDONESIA KE BAHASA JEPANG PADA KOSAKATA INFORMASI BUDAYA DALAM OBJEK WISATA DI ISTANA MAIMUN MEDAN Laraiba Nasution; Annalisa Sonaria Hasibuan; Alvy Mawaddah
Vernacular: Linguistics, Literature, Communication and Culture Journal Vol 2 No 2 (2023): JANUARY EDITION 2023
Publisher : Universitas Harapan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35447/vernacular.v2i2.715

Abstract

Abstract This study discusses the translation of Indonesian into Japanese used in the tourist attractions at the Maimun Palace in Medan's cultural vocabulary. The issue at hand in this study is how to categorize translations from Indonesian, the source language (SL), into Japanese, the target language (BSa). The purpose of this study is to identify the types of translation as well as the translation of Indonesian, the source language, into Japanese, the target language. In this study, a descriptive qualitative method was employed to gather data. The dialogue between one of the tour guides about the history of the Maimun Palace, a well-known tourist destination in the city of Medan, served as the research's source of data. In many ways, Maimun Palace still effectively preserves culture. In that civilization, material culture such as traditional culture, which is concentrated and carefully preserved and which the palace foundation promised to maintain, still holds the values and forms of material culture. According to the findings of this study's data on translation categories, the writer will divide the cultural information vocabulary categories obtained using Newmark's theory (1988), namely there is a category of Material (Artefacts) consisting of from 5 vocabulary in the building field, 4 vocabulary in place field, and 6 vocabulary in equipment field after translating the Indonesian story into Japanese. Also included are the Ecology category, which has 1 geographic vocabulary and 7 environmental/regional vocabulary, and the Social category, which has 4 greeting words, 2 job words, and 1 entertainment word.