Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PEMERIKSAAN LABORATORIUM UNTUK DETEKSI DINI PENYAKIT PADA LANSIA DI KARANGREJO SURABAYA Nugraha, Gilang; Hanik, Umi; Sumarsono, Thomas
JURNAL PENGEMBANGAN KOMUNITAS Vol 1 No 1 (2017): July
Publisher : JURNAL PENGEMBANGAN KOMUNITAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (145.237 KB)

Abstract

Sebagian besar kematian lansia di negara berkembang disebabkan oleh penyakit regeneratif, penyakit tersebutmerupakan penyakit kronis yang sering diderita lansia dan menyebabkan ketidakmampuan (disabilitas) seperti penyakitjantung koroner, stroke, diabetes, kanker dan penyakit paru-paru. Sehingga penyakit tersebut sangat mengganggu bagilansia karena menurunkan kualitas hidup, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan kesehatan rutin guna memantaumunculnya penyakit regeneratif. Pemeriksaan laboratorium merupakan salah satu pemeriksaan penunjang dalammendeteksi secara dini kemunculan penyakit kronis pada lansia. Dengan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat,diharapkan dapat meningkatkan kesadaran pada masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin khususnyapemeriksaan laboratorium kesehatan guna memantau kemunculan penyakit regeneratif. penyuluhan pemeriksaanlaboratorium untuk deteksi dini penyakit pada lansia dan mencegah kerusakan gigi dan jaringan penyangga sertapemeriksaan urine rutin memberikan wawasan bagi masyarakat tentang kebersihan mulut dan peran laboratorium dalammemantau kesehatan pada lansia dari penyakit degeneratif serta memantau kesehatan melalui urin rutin.Kata Kunci : penyakit pada lansia, penyakit regeneratif, kerusakan gigi
Deteksi Dini Dan Perawatan Kesehatan Pada Permasalahan Kesehatan Kelompok Khusus Di RW 06 Kelurahan Karah Kecamatan Jambangan Ainiyah, Nur; Nadatien, Ima; Hanik, Umi
JURNAL PENGEMBANGAN KOMUNITAS Vol 2 No 1 (2018): August
Publisher : JURNAL PENGEMBANGAN KOMUNITAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.555 KB)

Abstract

Kelompok khusus merupakan sekelompok masyarakat atau individu olehkarena keadaan fisik,mental, social, budaya dan ekonomi perlu mendapatkan bantuan, bimbingan dan pelayanan kesehatan danasuhan keperawatan karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan dalam memelihara kesehatan danperawatan dirinya sendiri. Berdasarkan hasil observasi di RW 6 Karah banyak kelompok khusus yangmenderita Hipertensi 12 orang (9 orang tidak mengkonsumsi obat hipertensinya secara rutin dan 3 orangsering mengalami kekambuhan), Diabetes Mellitus 15 orang (1 orang mempunyai luka gangren, 5 orangtidak mengkonsumsi obat antidiabetik), sedangkan dari hasil observasi diketahui anak –anak yang tinggaldi RW 6 ini banyak yang jajan sembarangan dan hal ini dibiarkan oleh orang tuanya, dan dari laporanposyandu balita diketahui terjadi peningkatan kejadian ISPA tiap bulannya. Kegiatan pengabdian padamasyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan penanganan tentang masalah kesehatanyang terjadi pada kelompok khusus dan demonstrasi intervensi keperawatannya.Metode yang dilakukan adalah dengan memberikan ceramah (edukasi kesehatan), diskusi dan tanyajawab tentang Hipertensi, Diabetes Mellitus dan ISPA serta memberikan demonstrasi mengenaifisioterapi, cuci tangan, gosok gigi dan pelaksanaan senam diabetes serta senam lansia.Hasil luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah peserta (kelompok khusus)senang dan antusias dengan kegiatan pengabdian masayarakat ini. Jumlah peserta yang hadir dalamedukasi kesehatan ISPA dan cuci tangan ini 20 balita dengan orangtuanyasedangkan untuk senam lansiaada 18 orang sedangkan untuk pemeriksaan kesehatan ada 40 orang. Dari Hasil Pemeriksaan tekanan darahyang menunjukkan tekanan darah optimal sejumlah 4 orang (10%), normal 4 orang (10 %), normal tinggi11 orang (27,55), hipertensi derajat 1 16 orang (40%) serta hipertendi derajat 2 sejumlah 5 orang (12,5%).dan laporan yang telah dipublikasikan di jurnal, peningkatan pengetahuan kelompok khusus sertadapatmendemonstrasikan fisioterapi dada, gosok gigi, cuci tangan serta senam.Pengabdian masyarakat diharapkan masyarakat dapat melakukan pencegahan dan penatalaksanaan padadirinya dan atau anggota keluarganya ketika menderita diabetes mellitus, hipertensi dan ISPA
DETEKSI DINI DAN PERAWATAN KESEHATAN PADA PERMASALAHAN KESEHATAN KELOMPOK KHUSUS DI RW 06 KELURAHAN KARAH KECAMATAN JAMBANGAN Ainiyah, Nur; Nadatien, Ima; Hanik, Umi
JURNAL PENGEMBANGAN KOMUNITAS Vol 3 No 1 (2019): July
Publisher : JURNAL PENGEMBANGAN KOMUNITAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.991 KB)

Abstract

Kelompok khusus merupakan sekelompok masyarakat atau individu olehkarena keadaan fisik, mental, social, budaya dan ekonomi perlu mendapatkan bantuan, bimbingan dan pelayanan kesehatan dan asuhan keperawatan karena ketidakmampuan dan ketidaktahuan dalam memelihara kesehatan dan perawatan dirinya sendiri. Berdasarkan hasil observasi di RW 6  Karah banyak kelompok khusus yang menderita Hipertensi 12 orang (9 orang tidak mengkonsumsi obat hipertensinya secara rutin dan 3 orang sering mengalami kekambuhan), Diabetes Mellitus 15 orang (1 orang mempunyai luka gangren, 5 orang tidak mengkonsumsi obat antidiabetik), sedangkan dari hasil observasi diketahui anak ?anak yang tinggal di RW 6 ini banyak yang jajan sembarangan dan hal ini dibiarkan oleh orang tuanya, dan dari laporan posyandu balita diketahui terjadi peningkatan kejadian ISPA tiap bulannya. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan penanganan tentang masalah kesehatan yang terjadi pada kelompok khusus dan demonstrasi intervensi keperawatannya. Metode yang dilakukan adalah dengan memberikan ceramah (edukasi kesehatan), diskusi dan tanya jawab tentang Hipertensi, Diabetes Mellitus dan ISPA serta memberikan demonstrasi  mengenai fisioterapi, cuci tangan, gosok gigi dan pelaksanaan senam diabetes serta senam lansia. Hasil luaran dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah peserta (kelompok khusus) senang dan antusias dengan kegiatan pengabdian masayarakat ini. Jumlah peserta yang hadir dalam edukasi kesehatan ISPA dan cuci tangan ini 20 balita dengan orangtuanya sedangkan untuk senam lansia ada 18 orang sedangkan untuk pemeriksaan kesehatan ada 40 orang. Dari Hasil Pemeriksaan tekanan darah yang menunjukkan tekanan darah optimal sejumlah 4 orang (10%),  normal 4 orang (10 %), normal tinggi  11 orang (27,55), hipertensi derajat 1 16 orang (40%) serta hipertensi derajat 2 sejumlah  5 orang (12,5%). dan laporan yang telah dipublikasikan di jurnal, peningkatan pengetahuan kelompok khusus sertadapat mendemonstrasikan fisioterapi dada, gosok gigi, cuci tangan serta senam. Pengabdian masyarakat diharapkan masyarakat dapat melakukan pencegahan dan penatalaksanaan pada dirinya dan atau anggota keluarganya ketika menderita diabetes mellitus, hipertensi dan ISPA
PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENGINTEGRASIKAN HOTS (HIGHER ORDER THINKING SKILLS) PADA PEMBELAJARAN Hanik, Umi; Mardiyana, Isna Ida; Rosid, Abdul
Jurnal Ilmiah Pangabdhi Vol 6, No 1: April 2020
Publisher : LPPM Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21107/pangabdhi.v6i1.7102

Abstract

Salah satu masalah dalam pelaksanaan kurikulum 2013 adalah terkait pengintegrasian keterampilan berpikir tingkat tinggi atau HOTS (Higher Order Thinking Skills) dalam pembelajaran. Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada guru-guru khususnya di jenjang sekolah dasar. Metode yang digunakan yaitu, 1) tahap pra pelaksanaan kegiatan: wawancara dan observasi, dan 2) tahap pelaksanaan kegiatan: ceramah, tanya jawab, praktek, dan 3) tahap pasca pelaksanaan kegiatan: pendampingan intensif secara online melalui grup whatsapp . Kegiatan ini diikuti oleh guru-guru di Kecamatan Klampis, Kecamatan Sepulu dan Kecamatan Tanjung Bumi yang lokasi sekolahnya berada dalam wilayah penempatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yakni berada di beberapa desa di Kecamatan Klampis, Sepulu dan Tanjung Bumi. Struktur materi yang diberikan adalah 1) pemantapan kurikulum 2013, 2) pembelajaran berbasis HOTS, 3) penyusunan soal berbasis HOTS, 4)   pengembangan perangkat pembelajaran berbasis HOTS. Hasil kegiatan ini adalah peserta berhasil: 1) meningkatkan pemahaman tentang kurikulum 2013 dan pembelajaran berbasis HOTS, 2) menyusun soal berbasis HOTS, dan 3) mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis HOTS.
RELASI MAKNA SELFIE DENGAN HADIS TENTANG RIYA’ DALAM PERPEKTIF MAHASISWA ILMU HADIS IAIN KEDIRI Hanik, Umi
UNIVERSUM : Jurnal KeIslaman dan Kebudayaan Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/universum.v13i1.1762

Abstract

Increasing technological advances in life encourage people to continue to follow. As the development of the era then the more advanced technology tools. One of them is the presence of gadgets that can be used berselfie. Selfie is a self-image taking activity through a smartphone or webcam which is then uploaded to social media. This study aims to determine the meaning of selfie in social media according to students of Hadith Science IAIN Kediri which is also related to their understanding to the hadith of riya?. Therefore, a qualitative approach isused with in-depth interview method to 13 selected informants. The result of descriptive analysis of berselfie practice in social media by students of Hadith Study Program IAIN Kediri is related with the hadith about riya?show different meaning. Five informants interpret selfie as amaliyah to self-exist; satisfy desire or desire; as a means of expression in a moment or activity to be seen and remembered at other times by self or others; andpose and expression in front of the camera. Nine informants claimed to be familiar with the hadith about riya?. Seven informants meaning selfie images uploaded in social media is not necessarily related to riya? behavior because it all depends on how and how often we selfie and the intention of the culprit.Keywords : Meaning; Selfie; Riya?; Social Media.
Disparity of Silaturrahmi Culture and New Way of Society on Globalization Era Hanik, Umi; A Zahid, A Zahid
Asketik : Jurnal Agama dan Perubahan Sosial Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : Pusat penelitian dan Pengembangan Masyarakat (P3M) IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/ask.v4i2.2463

Abstract

Silaturrahmi is an Indonesian culture which is done as a form of gratitude for God's favor providing health for people. The form of old-silaturrahmi is by visiting relatives in turn anytime, but usually for Muslims, it is done during the big holiday, such as Eid al-Fitr and Eid al-Adha. Unlike rural communities, silaturrahmi culture is a moment inherent in daily life, as in rural communities known for sambatan, rewang, mbecek, and ruwatan, actually not only those moments, when meeting neighbors and family usually take time to reprimand and sit together. This warmth is what is currently experiencing disparity in the development of technology that provides video call and chatting applications, such as WhatsApp. It is technological development that shifts rural communities in the culture of silaturrahmi, thus existing of new way to facilitate the silaturrahmi of rural communities, this shift not only creeps into the pattern of silaturrahmi, but the values of religiosity and a new understanding of the culture of silaturrahmi in rural communities that become our homework together, so that the value of religiosity in silaturrahmi culture is still maintained.
RELASI MAKNA SELFIE DENGAN HADIS TENTANG RIYA’ DALAM PERPEKTIF MAHASISWA ILMU HADIS IAIN KEDIRI Hanik, Umi
UNIVERSUM : Jurnal KeIslaman dan Kebudayaan Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : IAIN Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30762/universum.v13i1.1762

Abstract

Increasing technological advances in life encourage people to continue to follow. As the development of the era then the more advanced technology tools. One of them is the presence of gadgets that can be used berselfie. Selfie is a self-image taking activity through a smartphone or webcam which is then uploaded to social media. This study aims to determine the meaning of selfie in social media according to students of Hadith Science IAIN Kediri which is also related to their understanding to the hadith of riya’. Therefore, a qualitative approach isused with in-depth interview method to 13 selected informants. The result of descriptive analysis of berselfie practice in social media by students of Hadith Study Program IAIN Kediri is related with the hadith about riya‘show different meaning. Five informants interpret selfie as amaliyah to self-exist; satisfy desire or desire; as a means of expression in a moment or activity to be seen and remembered at other times by self or others; andpose and expression in front of the camera. Nine informants claimed to be familiar with the hadith about riya’. Seven informants meaning selfie images uploaded in social media is not necessarily related to riya’ behavior because it all depends on how and how often we selfie and the intention of the culprit.Keywords : Meaning; Selfie; Riya’; Social Media.
Konsep Mathourism dari Perspektif Pembelajaran untuk Menunjang Terwujudnya Sustainable Tourism Hanik, Umi; Mahmud, Mahmud; Perdana, Parrisca Indra
Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai-Nilai Islami) Vol 4 No 1 (2022): Prosiding SI MaNIs (Seminar Nasional Integrasi Matematika dan Nilai Islami)
Publisher : Mathematics Department

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Matematika merupakan bidang ilmu yang banyak dimanfaatkan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam bidang ilmu yang lain, salah satunya bidang ilmu pariwisata. Saat ini, bidang ilmu pariwisata tersebut akan dikaji agar dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan dalam pembelajaran matematika. Kajian tersebut dinamakan mathourism. Implementasi pembelajaran matematika dengan pendekatan mathourism ini dapat mengikuti panduan dari aspek-aspek: 1) aktivitas: pembelajaran dengan memanfaatkan segala sesuatu terkait dengan kepariwisataan, 2) tujuan: pemahaman matematika siswa pada materi yang diajarkan dan pengetahuan tentang kepariwisataan, 3) waktu: week day dan week end dan tempat: di dalam dan di luar kelas, dan 4) materi: materi matematika dan materi tentang kepariwisataan yang dalam jangka panjang dapat menunjang pariwisata berkelanjutan (sustainable tourism). Pembelajaran matematika dengan pendekatan mathourism merupakan inspirasi dalam dunia pendidikan. Selain out put—pemahaman matematika dan pengetahuan kepariwisataan, pembelajaran ini akan menghasilkan out come yaitu sustainable tourism.
PENGARUH NORMAL FLORA Streptococcus sp. KARANG GIGI TERHADAP PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP PADA MAHASISWA UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA Rahayu Anggraini; Umi Hanik; Gilang Nugraha; Dwi Lestari Pertiwi
TEKNOLOGI MEDIS DAN JURNAL KESEHATAN UMUM Vol 1 No 1 (2017): Medical Technology and Public Health Journal March 2017
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mtphj.v1i1.757

Abstract

This study aims at determining the normal flora of Streptococcus sp., the inhabitants of the oral cavity in the tartar that can lead to health problems. This study is an observational study with cross sectional analytic approach performed on 47 samples of dental smear for Streptococcus sp. bacteria identification and EDTA blood samples for Hemoglobin level examination, hematocrit percent, the number of erythrocytes, leukocytes and platelets in University of Nahdlatul Ulama Surabaya students. The result of Independent Samples T Test data analysis in a cut point showed that the levels of hemoglobin, number of leukocytes and platelets look significantly different with p <0.05in individuals with normal flora Streptococcus alpha and Streptococcus gamma. The conclusion in this study, in individuals with normal flora Streptococcus alpha, can decrease hemoglobin level, whereas in individuals with normal flora Streptococcus gamma can increase the number of leukocytes and decrease the number of platelets.
ANALISIS KEPUASAN PASIEN DARI ASPEK PROSEDUR PELAYANAN BPJS KESEHATAN TINGKAT LANJUTAN DI POLI PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT ISLAM SURABAYA JEMURSARI Siti Nurjanah Siska Lianti; Umi Hanik
TEKNOLOGI MEDIS DAN JURNAL KESEHATAN UMUM Vol 2 No 1 (2018): Medical Technology and Public Health Journal March 2018
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mtphj.v2i1.781

Abstract

The implementation of health sevices are still found many shortcomings, although service procedures have been providing but in fact service in the hospital to patient BPJS Kesehatan is not appropriate with exiting services procedures. The main aim of the study was to analyze of patient satisfaction about of service procedures BPJS Kesehatan advanced level in poli penyakit dalam hospital islamic surabaya jemursari. The design of this was analytical deskriptif method. The population in this study were 93 patients in Poli Penyakit Dalam Hospital Islamic Surabaya Jemursari. Tehnique of sampling using Accidental Sampling. The data were collected fromquestionnaires, and processed by SPSS program. The results of this study, showed that 76 respondents most (55.3%) explain to satisfaction about of service procedures BPJS Kesehatan advanced level in poli penyakit dalam hospital islamic surabaya jemursari, while explain to not satisfied about of service procedures BPJS Kesehatan. Based on the test resulth obtained statistically there is significant about of service procedures BPJS Kesehatan which are given effect to patientsatisfaction. From the result of this study, it is recommended tha the health workers continue to increase service procedures BPJS Kesehatan and the BPJS workers to simplify about of service procedures has ben set. And recommended for society continue to increase the confidence towards health care workers and immadiate clarification that is no yet clear.