Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tentang bentuk-bentuk perilaku mahasiswa kasus prokrastinasi akademik dan pola pelayanan bimbingan dan konseling bagi mahasiswa tersebut di PTAI. Penelitian kualitatif lapangan (field research) dilaksanakan di Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor, UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Teknik pengambilan data melalui wawancara, pengamatan dan dokumen. Sumber data primer adalah wakil rektor, pimpinan fakultas, pimpinan program studi, dosen Bimbingan dan Konseling dan mahasiswa. Data sekunder diperoleh melalui pengamatan dan dokumen. Hasil penelitian menunjukan bahwa perilaku prokrastinasi akademik yang paling sering ditemukan di lingkungan mahasiswa PTAI dapat dideskripsikan sebagai berikut: terlambat masuk kelas dan tidak disiplin sesuai jadwal, menunda-nunda melaksanakan tugas akademik dari dosen pengampu mata kuliah, menghindari tugas tertentu, memilih melakukan aktivitas lain dan izin belajar di kelas, jumlah kehadiran tidak memenuhi syarat minimal, nilai mata kuliah di bawah standar atau tidak lulus, IPK di bawah standar, dan terancam DO. Penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling di PTAI belum memiliki pola yang utuh sesuai standar, yang berjalan secara sinergis antara Intruksional Kurikuler (IK), Administrasi Kependidikan (AK) dan Bimbingan dan Konseling (BK). Pelayanan bimbingan dan konseling belum memiliki pola dan pendekatan yang bertujuan khusus untuk membantu mahasiswa kasus prokrastinasi akademik. Wadah layanan bimbingan dan konseling lebih fokus pada pelayanan bidang karir (career center). Minimnya dukungan dari pimpinan, SDM profesional tidak tersedia, dan belum ada regulasi yang mengatur pelayanan BK komprehensif yang merupakan faktor tidak berkembanganya layanan bimbingan dan konseling di Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI).Kata kunci: pelayanan bimbingan dan konseling, prokrastinasi akademik. BEHAVIOUR OF ACADEMIC PROCRASTINATION AND GUIDANCE AND COUNSELING SERVICES AbstractThis study aimed to describe the forms of student behavior in cases of academic procrastination and the pattern of guidance and counseling services for these students at Islamic University. Field qualitative research was conducted at UIKA Bogor , UIN Bandung and UIN Yogyakarta. Technique of collecting data trough interviews, observations and documents. Primary data source are vice rector, dean, head of study program, Guidance and Counseling lecturer, and students. Secondary data are risult of observation and documents. The results showed that the behaviours of academic procrastination at Islamic University students could be described as follows: late entering class and not being disciplined according to schedule, procrastinating carrying out academic assignments from subject lecturers, avoiding certain tasks, choosing other activities and learning permits in class, the number of attendance did not meet the minimum requirements, the grade was below standard or not passed, IPK was below standard, and threatened Drop Out (DO). The implementation of guidance and counseling services at Islamic University had not run synergistically between the Intruksional Kurikuler (IK), AdministrasiPendidikan (AK) and Guidance and Counseling (BK). Guidance and counseling services had not had specially aim for helping students in cases of academic procrastination, more focused on career services (career center). The lack of support from the leadership, professional human resources was not available, and there was no regulation governing the comprehensive guidance and counseling services at Islamic University.