Claim Missing Document
Check
Articles

Prevalence and Determinants of Hypertension in Indonesia Eny Dwimawati; Fitri Dian Nila Sari; Evamona Sinuraya; Purwaningsih
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 15 No. 4 (2021): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v15i4.16846

Abstract

It is estimated that there are 15 million people with Hypertension in Indonesia, but only 4% are controlled.The prevalence of hypertension sufferers is relatively high, 7% to 22%. Prevention of Hypertension can bedone by eliminating or minimizing risk factors, one of which causes it, such as reducing salt consumption,if not done, then there is a risk of Hypertension. This study aims to determine the risk factors with thebehaviour of Hypertension in Puskesmas. This research is a quantitative study with a cross-sectional method.A sample of 225 respondents who visited/sought treatment at the health centre using Accidental Samplingtechnique. Data analysis was performed using the chi-square test. The results showed that the factorscausing Hypertension were age, exercise habits, smoking habits, alcohol consumption, nutritional status,sodium intake and stress. To reduce people suffering from Hypertension, the Puskesmas should be able toprovide information to the public about Hypertension and how to prevent it by doing health promotion orcounselling either individually or in groups.
SOSIALISASI PENERAPAN SOCIAL DISTANCING PEMBAGIAN PAKET SEMBAKO PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KAMPUNG CIPICUNG DESA MEKARSARI KECAMATAN CILEUNGSI KABUPATEN BOGOR TAHUN 2020 Eny Dwimawati
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 5 No 1 (2021): Maret 2021
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.253 KB) | DOI: 10.32832/abdidos.v5i1.837

Abstract

Penyebaran Covid-19 yang begitu cepat dan tidak terkendali membutuhkan upaya dari pemerintah dan peran masyarakat untuk memutus rantai penularan virus tersebut. Pencegahan dan pengendalian infeksi covid-19 harus dilakukan melalui kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah pusat sampai pemerintah daerah. Setiap daerah mempunyai data penyebaran dan korban yang berbeda-beda, sehingga dalam menetapkan kebijakan juga akan berbeda, akan tetapi tetap berpedoman pada kebijakan pemerintah pusat. Pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk mensosialisasikan praktik social distancing bersamaan dengan waktu pelaksanaan bantuan sosial kepada masyarakat betepatan dengan masa pandemi yaitu 12 Mei 2020 pada Bulan Ramadhan 1441 H di Al-Fityan Boarding School Bogor. Metode yang digunakan adalah metode didaktik, dimana penyuluhan dilakukan satu arah oleh pemateri/petugas kepada peserta yang mendengarkan tetapi tidak diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya. Sasaran dalam sosialisasi penerapan social distancing adalah warga penerima bantuan sebesar 225 kepala keluarga dan karyawan sekolah sebesar 82 orang. Bantuan sosial berupa sembako diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat yang berkaitan dengan ketahanan pangan tetapi pelaksanaannya tidak mengabaikan protokol kesehatan agar masyarakat dan petugas terhindar dari penularan covid-19.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PEMANFAATAN TEKNOLOGI DALAM RANGKA MENINGKATKAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DI DESA GUNUNG MENYAN Eny Dwimawati; Faheza Beliansyah; Salwa Afiah Zulfa
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 3 No 1 (2019): Maret 2019
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (473.517 KB) | DOI: 10.32832/abdidos.v3i1.290

Abstract

Teknologi yang semakin berkembang pada saat ini, tidak dapat dipungkiri lagi banyak orang yang menggunakan teknologi sebagai alat untuk menyambung tali silaturahmi, berdagang maupun hal lainnya yang mencakup semua aktivitas manusia itu sendiri, baik secara individu maupun secara kelompok. Maka daripada itu, Perkembangan teknologi terjadi karena seseorang menggunakan akalnya untuk menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya, yang terjadi pada perubahan pola hidup manusia yang lebih pragmatis, hedonis, sekuler, dan melahirkan generasi instan namun juga mengedepankan efektifitas dan efisiensi dalam tingkah laku dan tindakannya. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Menurut Rosenberg (2001) (didalam Ananda 2015), ialah dengan berkembangnya penggunaan teknologi informasi ada 5 (lima) pergeseran dalm proses pembelajaran yaitu dari pelatihan kepenampilan, dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, dari kertas ke “on line” atau saluran, fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja dan dari waktu siklus ke waktu nyata. Tujuan dari jurnal yang dibuat ini adalah untuk meningkatkan potensi yang telah tertanam sejak awal pada diri masing- masing warga yang memiliki potensi pencapaian sangat tinggi. Dalam pelaksanaan kegiatan di lapangan sebelumnya telah dilakukan observasi lapangan oleh semua mahasiswa KKN. Semua program dapat terlaksanadengan baik berkat kerjasama antar peserta KKN dengan masyarakat Kp. Kananga.
PENYEDIAAN FASILITAS BERUPA PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH TANGGA DAN PENYEDIAAN SARANA AIR BERSIH MELALUI PERPIPAAN DI RT 02 RW 01 DESA PURASARI Muhamad Lutfi; Eny Dwimawati; Iyan Ali Gunawan
Abdi Dosen : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 4 No 3 (2020): September 2020
Publisher : LPPM Univ. Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (977.898 KB) | DOI: 10.32832/abdidos.v4i3.679

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk membantu masyarakat dalam memecahkan masalah, meningkatkan taraf pengetahuan, dan keterampilan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dimulai dari bulan Agustus-September 2019 di Desa Purasari, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Sebelum menentukan program kerja, observasi dilakukan dengan metode studi kasus untuk mengamati secara langsung situasi, kondisi, sarana, dan prasarana yang ada di lokasi yaitu di Desa Purasari, ditemukan beberapa masalah di antaranya keterbatasan sumber air bersih, dan ketidaktahuan masyarakat dalam pemanfaatan limbah rumah tangga menjadi pupuk organik, serta masalah yang berhubungan dengan pendidikan, hukum, keagamaan dan ekonomi. Masalah ketersediaan air bersih dan limbah rumah tangga menjadi prioritas dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat kali ini. Dalam mengatasi keterbatasan sumber mata air kami menggunakan metode Participatory Learning and Action (PLA) yang bekerja sama dengan masyarakat sekaligus memberikan edukasi dalam penyaluran sumber mata air bersih kepada warga desa sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Selain daripada itu kami menggunakan metode Anaerob untuk mengedukasi masyarakat dengan memberikan pelatihan pembuatan pupuk kompos organik cair yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat melalui pengolahan limbah rumah tangga sehingga dapat mengurangi jumlah limbah rumah tangga dan menjaga kebersihan lingkungan agar tetap bersih dan asri.
THE ANALYSIS OF BEHAVIORAL RISK FACTOR OF DIARRHEA OUTBREAK IN TIRTOMARTO VILLAGE, CENTRAL JAVA Eny Dwimawati; Ade Saputra Nasution; Evalina Franciska Hutasoit
Jurnal Berkala Epidemiologi Vol. 10 No. 1 (2022): Jurnal Berkala Epidemiologi (Periodic Epidemiology Journal)
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jbe.V10I12022.40-47

Abstract

Background: Outbreak Diarrhea in Indonesia still threatens the health and even fatal results, namely death. It is caused by unsanitary and healthy behaviors Purpose: This research aims to find out behavioral risk factors that influence the occurrence of diarrhea outbreaks. Methods: This study used a cross-sectional design with a sampling of 65 people was taken from the population of 180 diarrhea cases using a simple random sample in Tirtomarto, Central Java. The chi-square test was then applied to analyse the data. Measured variables are risky behavior (washing hands with soap before eating, washing hands with soap after defecating, the habit of closing food, soap usage for washing utensils and the place of defecation). Results: It is found that the risk factors for unusual diarrhea behavior are washing hands with soap before eating (p = 0.01), washing hands with soap after defecation (p = 0.01), the habit of washing utensils with soap (p = 0.73), the habit of covering food (p = 0.01), bowel habits (p = 0.73). Multivariable analysis results found that the most dominant behavioral risk factors are handwashing with soap after defecation (OR = 0.11) and the habit of covering food (OR = 0.12). Conclusion: Behavioral risk factors can influence the occurrence of outbreaks of diarrhea.
FAKTOR-FAKTOR PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS PARUNG SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 Nena Mardiana; Indira Chotimah; Eny Dwimawati
PROMOTOR Vol 5 No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (890.135 KB) | DOI: 10.32832/pro.v5i1.6129

Abstract

Penurunan kunjungan pasien pada Puskesmas Parung pada tahun 2020 disebutkan  sebanyak 70,65% masyarakat yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatatan. kapasitas puskesmas dalam memberikan layanan mengalami penurunan baik pada Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan (UKP). Metode yang digunakan merupakan metode penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 130 responden menggunakan teknik accidental sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dan dianalisis dengan analisis data univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 130 responden diantaranya 27 responden (20,8%) jarang memanfaatkan pelayanan kesehatan dan 103 responden (79,2%) sering memanfaatkan pelayanan kesehatan. Berdasarkan uji bivariat dalam penelitian ini umur (p=0,635), pendidikan (p=0,047), pekerjaan (p=0,454), aksesibilitas (p=0,006) dan pelayanan dokter (p=0,016), Ada hubungan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan berdasarkan uji multivariat pada variabel pendidikan, aksesibilitas dan pelayanan dokter. Berdasarkan uji multivariat variabel aksesibilitas mempunyai nilai Exp (B) sebesar 0,269 dan variabel pelayanan dokter mempunyai nilai Exp (B) 0,282, merupakan model terbaik untuk menentukan determinan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Parung.Peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa tingkat pendidikan,aksesbilitas dan pelayanan dokter memiliki hubungan yang signifikan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan yang mana pelayanan dokter memiliki pengaruh yang besar. Saran dari peneliti  kepada  Puskesmas Parung agar terus meningkatkan dan mempertahankan pelayanan kesehatan yang tersedia serta lebih memperhatikan protokol kesehatan
EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PENYAKIT HIPERTENSI DI PUSKESMAS BOGOR UTARA KOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2018 Gentari Evrilianisa Utami; Eny Dwimawati; Suci Pujiati
PROMOTOR Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (576.317 KB) | DOI: 10.32832/pro.v4i2.5580

Abstract

Data Puskesmas Bogor Utara, disebutkan bahwa angka keberhasilan pengobatan Puskesmas Bogor Utara Kota Bogor yaitu 29,42%. Sedangkan angka standar keberhasilan pengobatan penyakit hipertensi di Indonesia pada tahun 2016 sebesar 100%. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi pelaksanaan program penyakit hipertensi di Puskesmas Bogor Utara Kota Bogor. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif desain studi kasus, dengan jumlah sampel 8. Penentuan informan pada penelitian ini dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, telaah dokumen, dan ceklist observasi. Hasil penelitian menjelaskan bahwa input, proses dan output pelaksanaan program penyakit hipertensi telah sesuai standar peraturan menteri kesehatan dan buku pedoman penatalaksanaan penyakit hipertensi, namun masih ada kendala yang dialami oleh petugas kesehatan Puskesmas Bogor Utara yaitu mengalami kesulitan untuk menyambungkan antara lintas program dan lintas sektoral. Kesimpulan dari hasil penelitian ini ada beberapa yang sudah memenuhi standar namun masih terdapat kendala yang dihadapi oleh petugas kesehatan, saran dari hasil penelitian ini adalah diharapkan puskesmas dapat memperbaiki pendekatan lintas program dan lintas sektoral.
GAMBARAN PELAKSANAAN PROGRAM TB PARU DI PUSKESMAS GANG KELOR KOTA BOGOR TAHUN 2019-2020 Wilda Sany Mufti'ah; Wirda Syari; Eny Dwimawati
PROMOTOR Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.414 KB) | DOI: 10.32832/pro.v4i4.5606

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit yang menjadi perhatian global. Sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan 2030, WHO menargetkan untuk menurunkan kematian akibat Tuberkulosis sebesar 90% dan menurunkan insidens sebesar 80% pada tahun 2030 dibandingkan dengan tahun 2014. Di Puskesmas Gang Kelor pada Tahun 2018 angka keberhasilan pengobatan TB Paru yaitu 32,6% dari target 89% yang telah di tentukan oleh Renstra Dinas Kesehatan Kota Bogor. Tujuan dari penelitian ini untuk mendapatkan  informasi secara mendalam mengenai input, proses dan output pada program TB Paru di Puskesmas Gang Kelor Kota Bogor tahun 2019-2020. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, informan dalam penelitian ini terdiri dari petugas Puskesmas, kader dan pasien TB. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu wawancara mendalam, observasi dan telaah dokumen. Hasil penelitian yang didapat dari komponen input dalam program TB Paru belum optimal. Hasil dari komponen proses di Puskesmas Gang Kelor Kota Bogor belum optimal. Penemuan kasus dan diagnosa penderita dilakukan secara aktif dan pasif, akan tetapi pasien ada yang sulit untuk mengeluarkan dahak. Pengobatan penderita TB Paru sudah sesuai dengan pedoman TB Paru. Cross check di Puskesmas Gang Kelor sudah cukup baik karena berkoordinasi dengan LABKESDA Kota Bogor dan output dalam program TB Paru di Puskesmas Gang Kelor Kota Bogor dalam angka penemuan belum mencapai target sedangkan angka konversi dan angka kesembuhan sudah mencapai target yang ditentukan. Erorr Rate di Puskesmas Gang Kelor sudah cukup baik dalam administrasi dan pembacaan hasil pemeriksaan TB paru. Simpulan dari peneliti adalah pelaksanaan program TB Paru di Puskesmas Gang Kelor berjalan cukup baik, namun terdapat beberapa kekurangan yang perlu ditingkatkan baik dalam input, proses, maupun output.
GAMBARAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS (PROLANIS) PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS MEKAR WANGI KOTA BOGOR TAHUN 2020 Ainun Yakin; Indira Chotimah; Eny Dwimawati
PROMOTOR Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (723.924 KB) | DOI: 10.32832/pro.v4i4.5597

Abstract

Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) merupakan suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan peserta, fasilitas kesehatan dan BPJS Kesehatan yang terfokus pada penyakit Hipertensi dan DM tipe 2. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan jenis rancangan deskriptif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 7 orang. Hasil penelitian dari komponen input dalam Prolanis di Puskesmas Mekar Wangi menunjukan bahwa ketersediaan SDM sudah cukup, untuk pembiayaan pelaksanaan Prolanis berasal dari BPJS Kesehatan dengan sistem reimburse, serta tersedianya sarana dan prasarana dalam kegiatan Prolanis dan untuk SOP tidak memiliki SOP khusus yang terkait pelaksanaan Prolanis namun terdapat panduan Prolanis dari BPJS Kesehatan untuk pelaksanaan Prolanis di puskemas Mekar Wangi. Hasil penelitian komponen proses dalam pelaksanaan Prolanis di Puskesmas Mekar Wangi secara umum sudah bagus dan masih berjalan sampai saat ini, hanya saja untuk Reminder SMS Gateaway tidak berjalan namun penggantinya menggunakan kertas sebagai pengingatnya. Dan hasil dari komponen output dalam pelaksanaan Prolanis bahwa klub PPHT Prolanis di Puskesmas Mekar Wangi terkontrol dan berhasil melebihi target indikator 75% peserta memperoleh hasil baik pada hasil pemeriksaan. Peneliti menyarankan agar Puskesmas membuat Standar Operasional Prosedur (SOP) khusus program Prolanis untuk pelaksanaan program Prolanis agar petugas pelaksana program Prolanis dapat bekerja secara lebih terarah dan rinci sesuai standar yang berlaku dan diharapkan kepada petugas kesehatan setiap kali penderita DM tipe dan hipertensi yang datang ke Puskesmas untuk berobat agar memberikan informasi tentang kegiatan Prolanis dan menganjurkan untuk ikut kegiatan tersebut.
EVALUASI PELAKSANAAN SISTEM RUJUKAN DI PUSKESMAS BOGOR UTARA KOTA BOGOR PROVINSI JAWA BARAT TAHUN 2019 Dian Nur Afiyani; Eny Dwimawati; Suci Pujiati
PROMOTOR Vol 3 No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.507 KB) | DOI: 10.32832/pro.v3i1.3132

Abstract

Tingginya angka rujukan di Puskesmas mencapai 16% melebihi standar yaitu 15%, mengindikasikan implementasi sistem rujukan belum baik. Tujuan penelitian untuk melakukan evaluasi pelaksanaan sistem rujukan berdasarkan peraturan dan pedoman sistem rujukan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data primer berasal dari informan kunci dan informan pendukung sedangkan data sekunder di peroleh dari instansi. Penelitian ini melakukan triangulasi untuk mendapatkan informasi mendalam terhadap dokumen rujukan, wawancara mendalam, serta observasi. Hasil penelitian menunjukkan SDM belum memenuhi standar, sarana prasarana dan obat-obatan lengkap, implementasi SOP baik, pelaksanaan rujukan telah sesuai peraturan dan pedoman. Pelaksanaan rujukan telah sesuai Permenkes No.1 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Perorangan dan Pedoman Sistem Rujukan Nasional meliputi syarat merujuk, prosedur klinis dan administartif rujukan.