Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : HEARTY

RISIKO DAN KARAKTERISITIK PENDERITA TOKSOPLASMPOSIS BERADASARAKAN DEMOGRAFI, KEBERADAAN HEWAN PELIHARAAN, HYGIENE DAN SANITASI Andi Asnifatima; Siti Khodijah Parinduri; Ahsin Aligori
HEARTY Vol 8, No 2 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v8i2.4563

Abstract

Toksoplasmosis disebabkan oleh parasite Toksoplasma gondii yang menginfeksi sekitar 30% populasi manusia di seluruh dunia. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor risiko dan karakteristik penderita toksoplasmosis berdasarkan faktor demografi, keberadaan hewan peliharaan, serta kondisi hygiene dan sanitasi yang bermanfaat untuk deteksi dini dan pencegahan penyakit melalui desain case control dengan menentukan kelompok kasus dan control pada wanita sudah menikah dan pernah berobat dan konsultasi di Klinik Pengobatan Alternatif Yayasan Aquatreat Therapy Indonesia  di Kota Bogor selama tahun 2019. Hasil analisis chi-square menunjukkan bahwa keberadaan hewan peliharaan (kucing p=0.007 OR=3.183, anjing p=0.030 OR=5.571  dan burung p=0.001<0.05 OR=5.690) dan factor hygiene dan sanitasi berupa kebiasaan tidak memakai alas kaki ketika diluar rumah (p=0.008 OR=0.211)  secara signifikan berhubungan dengan toksoplamosis. Sedangkan faktor demografi serta factor hygiene dan sanitasi berupa cuci tangan dan kaki setelah beraktivitas, sumber air minum, kontak tanah, berkebun dan jenis pemukiman  tidak berhubungan  dengan toksoplasmosis. Hasil analisis regresi logistic menunjukkan variable kebiasaan tidak memakai alas kaki ketika diluar rumah (p=0.011 OR=4.684 CI =1.423-15.418 dan kepemilikan burung (p=0.001 OR= 0.177 CI=0.062-0.510) sehingga dapat disimpulkan bahwa kebiasaan tidak memakai alas kaki ketika diluar rumah merupakan factor risiko tertinggi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya toksoplasmosis 4-5 kali lebih besar.
FAKTOR RISIKO KELUHAN COMPUTER VISION SYNDROME (CVS) PADA OPERATOR WARUNG INTERNET DI KECAMATAN BOJONG GEDE, KABUPATEN BOGOR TAHUN 2017 Andi Asnifatima; Imam Prakoso; Anissatul Fatimah
HEARTY Vol 5, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (561.745 KB) | DOI: 10.32832/hearty.v5i2.1055

Abstract

Peningkatan penggunaan komputer membawa sejumlah masalah kesehatan pada mata yang disebut Computer Vision Syndrome (CVS) yang menggambarkan masalah penglihatan yang terkait dengan lamanya pengunaan komputer. Di Indonesia sekitar 2,1 juta orang menggunakan komputer dan mengakses internet melalui Warung Internet (Warnet) sebesar 187,93 jam per bulan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor-faktor risiko dengan keluhan Computer Vision syndrome (CVS) pada Operator Warung Internet di Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor tahun 2017. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode cross sectional menggunakan sampel jenuh sebanyak 50 orang pekerja operator warung internet. Data dianalisis dengan uji statistic chi square dan analisis regresi logistik. Hasil menunjukan 76% operator warnet mengalami CVS, gejala utama mata lelah dan tegang (80%) dengan faktor risiko usia < 40 tahun (92%), waktu istirahat < 2 jam (56%), durasi penggunaan computer >4 jam (82%), sudut penglihatan lebih tinggi (60%), jarak penglihatan <50 cm (66%). Kesimpulannya terdapat hubungan yang bermakna antara waktu istirahat (p-value 0,016), durasi penggunaan komputer (p-value 0,027), sudut penglihatan (p-value 0,035), dan jarak penglihatan (p-value 0,047) dengan CVS dan yang paling berisiko durasi penggunaan computer (OR 27 kali). Disarankan mengurangi menatap monitor dan memasang software pengingat waktu istirahat.
POLA KECENDERUNGAN SPASIAL KEJADIAN MALARIA (STUDI KASUS ; DI KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR TAHUN 2011-2013) Andi Asnifatima
HEARTY Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1049.214 KB) | DOI: 10.32832/hearty.v5i1.1051

Abstract

Aspek spasial (wilayah) penting dikaji karena pada dasarnya kejadian penyakit merupakan fenomena spasial dengan karakteristik, seperti keberadaan habitat, ketinggian permukaan tanah (topografi), kepadatan penduduk, dan kondisi iklim semuanya merupakan variabel penting yang menentukan kejadian penyakit, terutama penyakit akibat vector seperti malaria. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola kecenderungan spasial penyakit malaria berdasarkan keberadaan habitat larva Anopheles, iklim (curah hujan dan hari hujan), topografi (ketinggian wilayah), dan demografi (kepadatan penduduk) beserta korelasinya dengan kejadian malaria. Penelitian menggunakan jenis desain studi ekologi yakni exploratory studies dan berlokasi di wilayah daratan utama Kabupaten Kepulauan Selayar (6 Kecamatan) memanfaatkan data sekunder tahun 2011-2013 serta data hasil observasi lapangan. Data dianalisis secara spasial dalam bentuk peta tematik (peta overlay) dan analisis statistik dengan uji korelasi Spearman-rho dan uji korelasi Gamma. Hasil penelitian menunjukkan kecenderungan spasial kejadian malaria dengan pola berkerumun, mengumpul pada wilayah tertentu yang banyak terdapat habitat larva dengan curah hujan rendah (>50 mm) dan hujan<10 hari/bulan, terkosentrasi di wilayah dataran rendah dan dekat dengan garis pantai (>100 mdpl) dengan kepadatan penduduk kurang padat (51-250 Jiwa/Km2). Hasil uji korelasi menunjukkan tidak ada korelasi bermakna curah hujan, hari hujan, dan kepadatan penduduk, sedangkan korelasi keberadaan habitat dan dengan kejadian malaria berkorelasi positif (p=0.042<0.05, r=0.829) dan ketinggian wilayah berkorelasi negatif (0.018 < 0.05, r= - 0.580). Perlu perbaikan registrasi penderita malaria, rutin melakukan survey entomologi dan melakukkan survey migrasi untuk mengantisipasi penularan kasus impor menjadi kasus lokal.
EDUKASI POLA HIDUP MINIM SAMPAH DAN BANK SAMPAH DI LINGKUNGAN PESANTREN Wirda Syari; Andi Asnifatima; Fitriani
HEARTY Vol 11 No 2 (2023): AGUSTUS
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/hearty.v11i2.15047

Abstract

Pengelolaan sampah di Pesantren Pertanian Darul Fallah masih dilakukan secara konvensional yaitu pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan akhir di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di lahan terbuka di pesantren. Selain itu, sampah yang dikumpulkan di TPS pesantren jika sudah menumpuk akan dikurangi dengan cara digali dan dikubur di tanah (untuk sampah organik) dan dibakar (untuk sampah anorganik). Pengelolaan sampah seperti ini akan berdampak buruk bagi lingkungan dan kesehatan, diantaranya dapat mencemari tanah dan udara. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu mengoptimalkan upaya pengelolaan sampah di Pesantren Pertanian Darul Fallah secara terpadu agar dapat memberikan manfaat ekonomis serta terciptanya lingkungan pesantren yang bersih dan sehat. Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan dari program sampah produktif di Pesantren Pertanian Darul Fallah. Tahapan pelaksanaan program ini yaitu assessment final lokasi, sosialisasi program sampah produktif dan pembentukan pengurus, serta edukasi dan pelatihan mengenai penerapan pola hidup minim sampah dan bank sampah. Pelaksanaan program bank sampah bekerjasama dengan Rumah Sinergi Lestari (RUSELA). Seluruh kegiatan telah dilaksanakan dengan baik pada bulan Agustus tahun 2023. Hasil pengisian kuisioner pre-test dan post-test menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan sikap peserta dalam pengelolaan sampah setelah mengikuti edukasi dan pelatihan. Kedepannya, diperlukan pelatihan khusus untuk pengurus program sampah produktif agar program dapat berjalan dengan optimal.