Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search
Journal : PROMOTOR

HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN TERHADAP STRES KERJA PADA PEKERJA DI BAGIAN MIXING PT. ELANGPERDANA TYRE INDUSTRY TAHUN 2020 Nanda Fitriyani Ainiyyah; Anissatul Fathimah; Andi Asnifatima
PROMOTOR Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.918 KB) | DOI: 10.32832/pro.v4i4.5601

Abstract

Kebisingan merupakan salah satu faktor bahaya fisik yang sering di jumpai di lingkungan kerja, dimana kebisingan tersebut dapat menyebabkan gangguan psikologis serta stress kerja. Menurut NIOSH (2010), penyakit akibat kebisingan kerja ditemukan pada 17.00 kasus dari 59.100 kasus, yaitu sejumlah 1 dari 9 penyakit akibat kerja yang dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kebisingan terhadap stress kerja pada pekerja di bagian mixing PT. ElangPerdana  tyre industry. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah sampel 68 responden. Pengambilan data kebisingan dengan menggunakan alat sound level meter wawancara mendalam mengenai alat pelindung telinga serta penyebaran kuesioner. Analasis data penelitian menggunakan aplikasi statistik dengan menggunakan uji Chi-Square. Diketahui nilai p-value Beban kerja mental (p-value=0,022) artinya p- value<0,05 menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara beban kerja mental terhadap stress kerja pada pekerja di bagian mixing. Hasil uji statistik Chi-Square Test diperoleh nilai kebisingan (p-value=0,575), usia (p-value=1,000), tingkat pendidikan (p-value=1,000), masa kerja (p-value=0,680) dari ketiga variable tersebut tidak ada hubungan yang signifikan terhadap stress kerja pada pekerja di bagian mixing PT. Elangperdana Trye Industry, dan hasil penelitian ini menunjukan  51 pekerja (75,0%) tidak mengalami stress kerja dan 17 pekerja (25,0%) mengalami stress kerja. Pengukuran kebisingan pada pekerja di bagian mixing PT. Elangperdana Tyre Industry terdapat 3 titik yang memiliki nilai ambang batas >85 dBA yaitu Feeding CV MIX 2 (93,7 dBA), Mill 2 MIX 2 (89,1 dBA), Cement House (88,1 dBA). Kesimpulan dari penelitian yang memiliki hubungan antara kebisingan terhadap stress kerja yaitu beban kerja mental dan yang tidak memiliki hubungan yaitu, kebisingan, usia, tingkat Pendidikan, dan masa kerja. Saran Melakukan safety talk kepada pekerja sebagai bentuk sosialisasi tentang bahaya kebisingan di tempat kerja kepada pekerja, Tenaga kerja yang bekerja di area bising dapat saling mengawasi, mengingatkan dan menegaskan rekan kerja sehingga dapat membangun kedisiplinan dan konsisten dalam penggunaan Alat Pelindung Telinga.
HUBUNGAN IKLIM LINGKUNGAN KERJA DENGAN KONDISI FISIOLOGIS PEKERJA DI HOME INDUSTRY PEMBUATAN SANDAL RW 04 KELURAHAN PAMOYANAN KECAMATAN BOGOR SELATAN KOTA BOGOR TAHUN 2019 Risma Auliya Permana; Andi Asnifatima; Rahma Listyandini
PROMOTOR Vol 2 No 5 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.776 KB) | DOI: 10.32832/pro.v2i5.2530

Abstract

Iklim lingkungan kerja dengan kondisi yang tidak nyaman dapat mempengaruhi kondisi fisiologis tubuh seperti peningkatan suhu tubuh, tekanan darah dan keringat. Hal ini juga dapat dipengaruhi  oleh karakteristik pekerja seperti umur, laju metabolik,durasi kerja. Tujuan dari penelitian ini adalahuntuk mengidentifikasi faktor yang berhubungan dengan kondisi fisiologis pada pekerja home industry pembuatan sandal RW 04 Kelurahan Pamoyanan Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Cross Sectional. Populasi sebanyak 25 bengkel kerja dengan jumlah sampel 69 responden. Teknik nonprobability. Alat yang digunakanadalah lembar kuesioner dan alat untuk mengukur suhu tubuh yaitu thermometer infrared untuk tekanan darah spignomanometer serta Wet Bulb Globe Temperature mengukur iklim lingkungan kerja. Analisis data dilakukan dengan uji statistic chi-square. Hasil penelitian ini menunjukanbahwa hubungan indeks suhu basah dan bola (p-value=0,001), laju metabolik (p-value 0,002), durasi kerja (p-value=0,024) dengan kondisi fisiologis pekerja. Tidak ada hubungan umur (pvalue=0,751). Kesimpulan dalam penelitian ini adalah semakin indeks suhu basah dan bola yang melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) dan laju metabolik kategori sedang, beresiko terhadap penurunan kondisi fisiologis tubuh yaitu perubahan suhu tubuh,tekanan darah dan keringat. Disarankan agar pekerja memaksimalkan waktu istirahat optimal mungkin guna mengindari adanya perubahan pada kondisi fisiologis. Saran Memanfaatkan waktu istirahat sebaik mungkin agar stamina tetap terjaga guna menghindari hal yang dapat meningkatan perubahan pada kondisi  fisiologis.
ACCIDENT INVESTIGATION NEEDLE STICK INJURY PADA PETUGAS MEDIS DAN NON-MEDIS DI BMC MAYA PADA HOSPITAL TAHUN 2019 Dadan Sungkawa; Rubi Ginanjar; Andi Asnifatima
PROMOTOR Vol 3 No 3 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (704.499 KB) | DOI: 10.32832/pro.v3i3.4171

Abstract

Needle stick injury (NSI) merupakan suatu robekan di kulit akibat suatu jarum atau benda tajam lainnya seperti pisau bedah, pecahan ampul dan peralatan medis tajam lainnya. Tujuan dari peneltian ini adalah untuk mengetahui penyebab dari terjadinya kejadian kecelakaan tertusuk jarum dan benda tajam (needle stick injury) di BMC Mayapada Hospital. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan semi-kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan pertimbangan pekerjaan yang berhubungan dengan NSI, melalui perhitungan rumus slovin didapati sampel sebanyak 100 orang dari jumlah populasi 115 orang. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam. Metode analisis dengan distribusi frekuensi dan investigasi menggunakan teori loss causation model. Hasil penelitian diketahui 19 kasus, 11 terkena pecahan ampul dan 8 tertusuk jarum. Penyebab lansung yaitu tidak memperhatikan tanda ampul, mematahkan ampul dengan bantalan kertas, mematahkan ampul dengan berdiri, mematahkan ampul dengan menekan pada meja, melakukan recapping dengan 2 tangan, membuka spuit dengan tergesa gesa, kondisi ruangan terbatas dan kondisi pencahayaan yang kurang baik. Sedangkan untuk penyebab dasar yaitu ketidakmampuan sampel dalam mengahadapi kasus emergency, tidak memperhatikan label pada ampul, tubuh pada posisi yang tidak benar, kelelahan saat berkerja, pasien yang kurang koperatif, tidak tersedianya gergaji ampul dan tidak adanya fasilitas ruang pengoplosan obat. Untuk lack of control yaitu kurangnya pelatihan klinis dan universal precaution serta lemahnya pengawasan terhadap para staff yang ada dalam pengimplementasian SOP. Kesimpulannya NSI terbanyak diakibakan oleh unsafe act dan faktor personal yaitu 15 kasus (85%). Saran kepada perusahaan melakukan pengawasan dengan optimal dan melaksanakan pelatihan berkala.
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELUHAN CARPAL TUNNEL SYNDROME PADA PEKERJA OPERATOR KOMPUTER BAGIAN REDAKSI DI HARIAN METROPOLITAN BOGOR TAHUN 2018 Hanum Fitria Hartanti; Andi Asnifatima; Anissatul Fatimah
PROMOTOR Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.555 KB) | DOI: 10.32832/pro.v1i1.1430

Abstract

Carpal tunnel syndrome merupakan gangguan pada pergelangan tangan yang yang disebabkan penyimpitan pada terowongan karpal, CTS terjadi akibat gerakan berulang pada tangan, seperti saat menggunakan komputer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan keluhan carpal tunnel syndrome pada pekerja operator komputer bagian redaksi di Harian Metropolitan Bogor tahun 2018. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan studideskriptif analitik dan desain cross sectional, populasi dalam penelitian ini ialah 40 responden. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Nonprobability Sampling dengan sampling jenuh sehingga sampel penelitian ini ialah 40 responden. Adapun analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik chi-square pada aplikasi SPSS 23. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan antara umur (p=0,027) , masa kerja (p=0,029), posisi janggaltangan (p=0,029) terhadap keluhan carpal tunnel syndrome. Dan tidak ada hubungan antara lama kerja (p=0,499) , indeks masa tubuh (p=0,476). Kesimpulan dalam penelitian ini semakin bertamabah usia, semakin bertamabah masa kerja dan semakin berada pada tidak ergonomis posisitangan memiliki peluang terhadap keluhan carpal tunnel syndrome pada pekerja operator komputer. Disarankan agar perusahaan dapat melakukan upaya promosi K3 dengan media poster terkait senam pergelangan tangan untuk seluruh pekerja disela-sela waktu istirahat atau sebelum memulai kerja.
GAMBARAN IKLIM LINGKUNGAN KERJA DI HOME INDUSTRY PEMBUATAN SANDAL RW 04 KELURAHAN PAMOYANAN KECAMATAN BOGOR SELATAN KOTA BOGOR TAHUN 2019 Faiz Rizki Afriza; Andi Asnifatima; Rahma Listyandini
PROMOTOR Vol 2 No 5 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (604.706 KB) | DOI: 10.32832/pro.v2i5.2526

Abstract

Iklim kerja adalah hasil perpaduan antara suhu, kelembaban, kecepatan gerakan udara dan panas  radiasi dengan tingkat pengeluaran panas dari tubuh tenaga kerja sebagai akibat pekerjaannya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Iklim Lingkungan Kerja di Home Industry Pembuatan Sandal RW 04 Keluraan Pamoyanan Kecamatan Bogor Selatan Kota Bogor Tahun2019. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif dengan desain analisis deskriptif. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara Total Sampling dengan responden sebanyak 69 orang pekerja yang bekerja di Home Industry pembuatan sandal RW 04. Pengambilandata menggunakan lembar pengukuran dan alat Wet Bulb Globe Temperature. Analisis penelitian ini menggunakan analisis univariat. Hasil pengukuran iklim lingkungan kerja ISBB (Indeks Suhu Basah dan Bola) didapatkan hasil rata-rata yaitu 29,93 ºC. Laju metabolik didapatkan bahwamayoritas pekerja laju metaboliknya ringan sebanyak (65.2%). Durasi kerja didapatkan bahwa mayoritas pekerja durasi kerjanya melebihi 8 jam dan istirahat hanya 30 menit (75 – 100%) sebanyak (66.7%). Jenis pakaian kerja didapatkan bahwa seluruh responden menggunakan pakaiankerja biasa sebesar 100%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Hasil pengukuran iklim lingkungan kerja ISBB (Indeks Suhu Basah dan Bola) dengan menggunakan alat WBGT (Wet Bulb Globe  Temperature) didapatkan hasil rata-rata yaitu 29,93 ºC sedangkan pengukuran ISBB (Indeks Suhu Basah dan Bola) paling rendah 25,93 ºC dan hasil ISBB (Indeks Suhu Basah dan Bola) paling tinggi sebesar 33,22 ºC. Disarankan kepada pemilik Home Industry harus menyediakan satu ruangan khusus untuk produksi pembuatan sandal dengan ventilasi yang memenuhi standar sesuai denganluas ruangan tersebut
GAMBARAN PENERAPAN DISIPLIN PROTOKOL KESEHATAN SELAMA PANDEMI COVID-19 DI SD NEGERI CIKURAY DESA CIBEBER I KECAMATAN LEUWILIANG KABUPATEN BOGOR TAHUN 2021 Jihan Novianti Djunaedi; Rahma Listyandini; Andi Asnifatima
PROMOTOR Vol 5 No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (771.996 KB) | DOI: 10.32832/pro.v5i2.6151

Abstract

Banyak ditemukan kasus Covid-19 pada pekerja termasuk juga pada guru. Saat ini sekolah banyak yang telah dibuka maka dari itu penerapan protokol kesehatan di sekolah harus diperhatikan dan perilaku yang baik terhadap protokol kesehatan selalu dijaga. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui gambaran perilaku tenaga kerja dan penerapan program disiplin protokol kesehatan selama pandemi Covid-19 di SD Negeri Cikuray Desa Cibeber I Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor Tahun 2021.  Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan informan penelitian terdiri dari 4 informan yang dipilih berdasarkan kesesuaian dan kecukupan data. Informan kunci terdiri dari satu orang yaitu kepala sekolah, kemudian untuk informan inti ada 3 orang yaitu 2 orang guru dan satu orang petugas kebersihan. Variabel yang terdapat dalam penelitian ini yaitu pengetahuan, sikap, fasilitas sanitasi dan higiene, ketersediaan APD, kebijakan protokol kesehatan, dan penerapan protokol kesehatan di Sekolah. Hasil yang didapat yaitu sebagian besar memiliki pengetahuan yang baik dan juga memiliki sikap positif, ketersediaan fasilitas sanitasi dan higiene sudah memadai, namun untuk APD yaitu masker belum tersedia, kemudian tidak adanya kebijakan tertulis mempengaruhi penerapan protokol kesehatan sehingga penerapan protokol kesehatan berdasarkan kebijakan di satuan pendidikan sudah cukup namun belum dapat dikatakan sangat baik namun perilaku penerapan protokol kesehatan tenaga kerja sudah baik.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELUHAN KELELAHAN MATA PADA PEKERJA ADMINISTRASI DI PT. ANTAM Tbk, UNIT BISNIS PERTAMBANGAN EMAS PONGKOR KABUPATEN BOGOR 2018 Renita .; Andi Asnifatima; Anissatul Fathimah
PROMOTOR Vol 2 No 3 (2019)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (626.66 KB) | DOI: 10.32832/pro.v2i3.1940

Abstract

Kelelahan mata adalah gangguan yang dialami mata karena otot-ototnya yang dipaksa bekerja keras terutama saat harus melihat objek dekat dalam jangka waktu lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keluhan kelelahan mata pada pekerja administrasi diPT. Antam Tbk, Unit Pertambangan Emas Pongkor Kabupaten Bogor tahun 2018. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan metode cross sectional mengunakan teknik non random sampling dengan metode sampling jenuh dimana anggota populasi dijadikan sampel yairu sebanyak 50 pekerja. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner dan melakukan pengukuranjarak monitor kepada pekerja dengan menggunakan mistar dan pengukuran tingkat pencahayaan menggunakan lux meter. Analisis data penelitian menggunakan aplikasi statistik dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil menunjukan 56% mengalami keluhan kelelahan mata, gejala utama mata adalah sulit fokus 34% dengan faktor usia > 40 tahun (60%), istirahat mata (58%), lama kerja > 8 jam (68%), jarak tampilan pada layar monitor > 50 cm (82%), tingkat pencahayaan < 300lux (74%). Kesimpulannya terdapat hubungan yang bermakna semakin bertambah usia (pvalue=0,006 dan semakin berkurang istirahat mata (p-value=0,000) dengan keluhan kelelahan mata. Disarankan kepada perusahaan untuk melakukan sosialisasi terhadap pekerja tentang cara melakukan istirahat mata dan melakukan pemeriksaan mata pada pekerja.
GAMBARAN PAPARAN RISIKO CACINGAN PADA PETUGAS PENGANGKUT SAMPAH DI KECAMATAN BOJONGGEDE KABUPATEN BOGOR TAHUN 2020 Nata Reformasi Rizqi; Andi Asnifatima; Rahma Listyandini
PROMOTOR Vol 4 No 4 (2021)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (575.577 KB) | DOI: 10.32832/pro.v4i4.5602

Abstract

Penyakit kecacingan merupakan penyakit yang diakibatkan infeksi cacing atau helminth. Penyakit ini merupakan penyakit endemik kronik dan cenderung tidak mematikan namun menimbulkan berbagai masalah seperti menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktivitas. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran risiko cacingan pada petugas pengangkut sampah di Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor tahun 2020. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kuantitatif dengan desain analisis deskriptif. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara Teknik Non Probability Sampling metode Sampling Jenuh dengan responden sebanyak 50 orang pekerja yang bekerja di petugas pengangkut sampah Kecamatan Bojonggede. Pengumpulan data dilakukan secara wawancara menggunakan lembar kuesioner, lembar observasi dan alat Ph Analyzer untuk mengukur kelembaban tanah. Hasil penelitian menunjukan bahwa risiko cacingan pada petugas pengangkut sampah rendah dari faktor personal hygiene dan faktor pelindung diri termasuk faktor penyebab langsung dan faktor sanitasi dan lingkungan termasuk faktor penyebab tidak langsung. Personal hygiene pada petugas pengangkut sampah mayoritas kategori baik. Fasilitas kebersihan tempat kerja petugas pengangkut sampah berisiko cacingan berasal dari ketersediaan westafel dan penggunan westafel. Penggunaan kategori buruk dan ketersediaan alat pelindung diri pada petugas pengangkut sampah berisiko cacingan. Lingkungan kerja terdapat lalat dan lembab berisiko cacingan pada petugas pengangkut sampah. Kesimpulan akhir penelitian ini adalah para petugas pengangkut sampah risiko cacingan rendah dari faktor penyebab langsung dan faktor penyebab tidak langsung.
HUBUNGAN PAJANAN KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN NON - AUDITORY PADA PEKERJA DI PT X BEKASI TAHUN 2019 Dena Meilinda Sumadika; Andi Asnifatima; Anissatul Fathimah
PROMOTOR Vol 3 No 4 (2020)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.732 KB) | DOI: 10.32832/pro.v3i4.4189

Abstract

Kebisingan di tempat kerja seringkali menjadi masalah bagi tenaga kerja. Kebisingan merupakan potensi bahaya (hazard) fisik yang umumnya di jumpai di hampir seluruh kegiatan industrialisasi. Efek kebisingan dengan intensitas tinggi dan bahkan melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang diterima oleh tenaga kerja dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan, diantaranya gangguan auditory dan gangguan non auditory di PT X Bekasi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kebisingan serta karakteristik individu (umur, masa kerja, lama pajanan dan alat pelindung telinga) dengan gangguan non auditory effect pada pekerja PT.X Bekasi. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian menggunakan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh dengan jumlah sampel penelitian sebesar 45 responden. Hasil analisis menunjukkan tidak ada hubungan antara kebisingan dengan keluhan non auditory (p-value=0.759), umur (p-value=0.384), masa kerja (p-value=0.178),lama pajanan (p-value=1.000), terhadap gangguan non-auditory dimana α < 0,05. Area kerja yang memiliki kebisingan yang tinggi dan tidak memakai alat pelindung telinga saat di area bising dapat menimbulkan peluang gejala gangguan non-audiotory pada pekerja diharapkan perusahaan semakin mengutamakan keselamatan dan kesehatan tenaga kerja dengan lebih meningkatkan upaya pengendalian kebisingan yang sudah dilakukan dan menambah upaya lainnya yang dapat diterapkan di area kerja bising.
PROGRAM PMPSPJ (PAKAIMASKERPAKAISABUNPAKAIJARAK) DI DESA SUKAMULYA III RT 1/5 KELURAHAN SUKASARI, KECAMATAN BOGOR TIMUR, KOTA BOGOR Hikmatullah Respati; Andi Asnifatima
PROMOTOR Vol 5 No 3 (2022)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Ibn Khaldun, Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.976 KB) | DOI: 10.32832/pro.v5i3.6166

Abstract

Corona virus disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus2(SARS-CoV-2). Tanda dan gejala umum infeksi Covid-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pandemi ini masih belum berakhir hingga sekarang. Banyak cara yang telah dilakukan oleh pemerintah di Indonesia salah satunya menerapkan protokol kesehatan dimana antara lain dengan memakai masker saat di tempat umum, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun serta menjaga jarak dengan orang lain minimal 1- 2 meter. Program PMPSPJ dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya pemakaian masker, pemakaian sabun saat mencuci tangan dan menjaga jarak dengan orang lain minimal 1-2 meter yang ditujukan untuk masyarakat Desa Sukamulya III rt1/5, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.