Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

POLA PEMBERDAYAAN GERAKAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DI LOMBOK BARAT Arif Arif; Mas’ad Mas’ad; Amil Amil
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol 9, No 2 (2021): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/geography.v9i2.5157

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk: a) Untuk mengetahui mekanisme pelaksanaan pola pemberdayaan masyarakat melalui program pemberdayaan masyarakat di bidang usaha ekonomi lebih khusus UMKM di Kecematan Labuapi Kabupaten Lombok Barat b) Untuk menganalisis Program apa saja yang telah dilaksanakan di bidang usaha ekonomi khususnya Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada sub bidang bantuan pembangunan dan ekonomi masyarakat oleh Pemerintah Lombok Barat c) Untuk mendeskripsikan dampak program pemberdayaan bidang usaha ekonomi terhadap kemandirian usaha ekonomi masyarakat miskin di Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat d) Untuk menganalisis Pola Manajemen UMKM di Kecamatan Labuapi Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan di Kecamatan Labu Api Kabupaten Lombok Barat. Ada dua informan dalam penelitian ini yaitu; 1) Informan kunci dalam penelitian ini yaitu pejabat dinas terkait (dinas UMKM dan Koperasi Kabupaten Lombok Rat) dan Ketua Kelompok GEMAWIRA sedangkan, 2) Informan terpilih merupakan pengusaha UMKM di Kecamatan Labu Api Kabupaten Lombok Barat. Hasil Penelitian; 1. Mekanisme Pelaksanaan Pola Pemberdayaan Masyarakat melalui program pemberdayaan masyrakat di bidang UMKM oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lombok Baratkhusunya di Kecamatan Labuapi telah dilaksanakan namun masih belum maksimal, 2. Program yang telah dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lombok Barat khususnya pada Bidang Usaha Ekonomi meliputi bantuan perorangan dan bantuan lembaga. Setiap pelaksanaan program selalu diawali dengan tahap persiapan sebagai langkah awal pengenalan program kepada masyarakat, 3. Dampak dari program pemberdayaan yang telah dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lombok Barat telah dapat meningkatkan kemandirian ekonomi terutama pada produktivitas dan pendapatan masyarakat yang mendapatkan bantuan, tetapi ada juga dampak buruk yang timbul dalam menjalankan usaha mereka, 4. UMKM sebagai salah satu bentuk perekonomian rakyat yang memiliki peran besar dalam perekonomian negara, memerlukan model manajemen usaha. Abstract:  This study aims to: a) To find out the mechanism for implementing the pattern of community empowerment through community empowerment programs in the field of economic business, more specifically MSMEs in Labuapi District, West Lombok Regency b) To analyze what programs have been implemented in the field of economic business, especially Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) in the sub-sector of development assistance and community economics by the West Lombok Government c) To describe the impact of the economic business empowerment program on the economic independence of the poor in Labuapi District, West Lombok Regency d) To analyze the MSME Management Pattern in Labuapi District, West Lombok Regency. This study uses a qualitative approach. The research was conducted in Labu Api District, West Lombok Regency.This study uses a qualitative approach. The research was conducted in Labu Api District, West Lombok Regency. There are two informants in this study, namely; 1) The key informants in this study were officials from the relevant offices (the UMKM and Cooperatives of Lombok Rat Regency) and the Chair of the GEMAWIRA Group, while, 2) The selected informants were UMKM entrepreneurs in Labu Api Subdistrict, West Lombok Regency. Research result; 1. The mechanism for implementing the Community Empowerment Pattern through community empowerment programs in the MSME sector by the Cooperatives and MSMEs Office of West Lombok Regency, especially in Labuapi District, has been implemented but is still not optimal, 2. Programs that have been implemented by the West Lombok Regency Cooperatives and SMEs Service, especially in the Business Sector Economics includes individual assistance and institutional assistance.
VALUASI MANFAAT TIDAK LANGSUNG MANGROVE DI KECAMATAN JEROWARU KABUPATEN LOMBOK TIMUR NUSA TENGGARA BARAT Sukuryadi Sukuryadi; Harry Irawan Johari; Mas'ad Mas'ad; Ibrahim Ibrahim
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol 10, No 1 (2022): APRIL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/geography.v10i1.7596

Abstract

Abstrak: Indonesia adalah negara dengan biodiversity melimpah yang memiliki berbagai macam ekosistem, keanekaragaman hayati dan beragam habitat alami yang unik dan khas. Salah satu ekosistem sebagai penyangga kehidupan masyarakat di daerah pesisir dan pantai yang dimiliki adalah ekosistem mangrove. Ekosistem ini memiliki berbagai fungsi dan peran ekonomi dan ekologi. Mangrove menggambarkan suatu kekayaan keanekaragaman hayati yang sangat penting bagi pembangunan di Indonesia.  Adapun tujuan penelitian ini adalah melakukan valuasi manfaat  tidak langsung mangrove di Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur. Pendekatan yang dilakukan dalam menentukan nilai ekonomi produk dan jasa mangrove adalah analisis finansial dan analisis ekonomi. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa nilai manfaat tidak langsung mangrove ± 42.597.267 /ha/th yang berupa manfaat konservasi air tawar, menghalangi intrusi air laut ke darat, mencegah abrasi/erosi pantai dan perlindungan dari topan dan badai, mencegah pencemaran air tambak, penyedia hara/pakan alami bagi tambak, perluasan  lahan ke arah laut, perlindungan laut dan teluk dari pendangkalan, penyimpan karbon, regulasi mikroiklim dan makroiklim, serta keanekaragaman hayati dan spesies langka Abstract:  Indonesia is a country with abundant biodiversity that has various kinds of ecosystems, biodiversity, and a variety of unique and unique natural habitats. One of the ecosystems that support people's lives in coastal and coastal areas that are owned in the mangrove ecosystem. This ecosystem has various economic and ecological functions and roles. Mangroves represent a wealth of biodiversity which is very important for development in Indonesia. The purpose of this study was to evaluate the indirect benefits of mangroves in Jerowaru District, East Lombok Regency. The approach taken in determining the economic value of mangrove products and services is financial analysis and economic analysis. Based on the results of the analysis, it shows that the indirect benefit value of mangroves is ± 42.597,267 /ha/year in the form of freshwater conservation benefits, preventing seawater intrusion into the land, preventing coastal abrasion/erosion, and protection from typhoons and storms, preventing pond water pollution, providing natural nutrients/feed for ponds, expansion of land towards the sea, protection of seas and bays from siltation, carbon storage, microclimate, and macroclimate regulation, as well as biodiversity and endangered species.
COMPARISON OF SEVERAL RED EDGE BAND SENTINEL SATELLITE IMAGERY FOR MANGROVE MAPPING IN LEMBAR BAY LOMBOK INDONESIA Sukuryadi Sukuryadi; Harry Irawan Johari; Nurin Rochayati; Mas'ad Mas'ad; Alfian Pujian Hadi
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol 9, No 1 (2021): APRIL
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/geography.v9i1.4276

Abstract

The use of the vegetation index algorithm in determining density is a challenge for researchers to find out the ability of an algorithm to accurately present vegetation information. Each vegetation index produces different accuracy values for the value of the density of mangroves depending on the combination of bands used. This study aimed  to evaluate those red edge band sentinel satellite imagery 2B for mangrove mapping using the algorithm of modified SR and NDVI. The research method used is the direct or indirect survey method. The algorithm analysis of the vegetation index used in this study is NDVIred edge, NDVIred and red edge, MSRred edge, MSRred  and red edge. Correlation analysis, determinant, and Root Mean Square Error (RMSE) were used to test the accuracy of the analysis results for each of the vegetation index algorithms. Based on the comparison results, the NDVIred and red edge algorithm are the most reliable because they have the lowest RMSE value (0.05) with a high correlation and determinant coefficient values between the vegetation index values with their respective field density values 82 % and 0.90. Thus, the extraction results of the NDVIred and red edge algorithm are the closest to the actual conditions in the field.
Karakteristik BUMDes Pesisir pada Kawasan Pertambangan Emas di Kecamatan Maluk Sumbawa Barat Ibrahim Ibrahim; Setiadi Setiadi; Muhammad Saleh; Arsyad Abdul Gani; Mintasrihardi Mintasrihardi; Junaidi Am; Mas'ad Mas'ad; Kamaluddin Kamaluddin
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 11 No. 1 (2022)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jish.v11i1.35080

Abstract

Keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai aset ekonomi berada di desa dengan Pengelolaan sepenuhnya oleh masyarakat belum memiliki pemanfaatan dalam mendukung ekonomi masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik badan usaha milik desa pesisir pada kawasan pertambangan emas di Kecamatan Maluk Sumbawa Barat.Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode survei yang mengambil sampel dari sejumlah populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat mengumpulkan data utama. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 1701 rumah tangga. penentuan sampel responden menggunakan tehnik proportional random sampling. Penentuan sampel responden rumah tangga menggunakan sampel sebesar 5 persen. Persebaran responden pada lokasi penelitian berdasarkan jumlah populasi (rumah tangga). Jumlah sampel responden pada masing-masing lokasi penelitian sebanyak 89 responden. Analisis yang digunakan untuk menguji tujuan tersebut menggunakan analsis frekuensi dan tabulasi silang. Hasilpenelitian ini menunjukan bahwa karakteristik BUMDes pesisir pada kawasan pertambangan emas di Kabupaten Sumbawa Barat berdasarkan organisasi dalam kategori tertinggi pada level rendah mencapai 61,8 persen, program BUMDes pada kategori tertinggi pada level terendah mencapai 61,79 persen  dan sumberdaya pengelola pada ketegori tertinggi pada level terendah mencapai 61,79 persen. Keberadaan BUMDes ditengah masyarakat diperlukan kemitraan dengan semua pihak, sehingga organisasi, program dan pengelola sumberdaya dapat meningkat serta berdaya saing.
MENEKAN ANGKA PERNIKAHAN DINI MELALUI AWIQ-AWIQ DISE Siti Sanisah; Sarilah Sarilah; Hj. Mas'ad Hj. Mas'ad; Edi Edi
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 5, No 1 (2022): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v5i1.6729

Abstract

Abstrak: Pernikahan dini masih menjadi masalah yang cukup pelik di masyarakat dan dunia pendidikan, terlebih ketika kegiatan pembelajaran terjeda karena merebaknya pandemi Covid-19. Meski tidak terjadi lonjakan tajam, tetapi peningkatan jumlah pernikahan anak usia dini merupakan indikasi bahwa kasus ini masih menjadi polemik yang cukup sulit ditekan. Menjadi sedikit lebih sulit ditangani di Pulau Lombok, karena berbenturan dengan adat istiadat yang berlaku di tengah masyarakat. Pengabdian masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk membantu pemerintah Desa Perina Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah menyusun dan membuat awiq-awiq dise sebagai salah satu upaya menekan angka pernikahan dini. Kegiatan dalam bentuk pendampingan langsung dengan mitra strategis pemerintah Desa Perina beserta perwakilan berbagai elemen masyarakat yang berjumlah 35 orang. Hasil akhir pengabdian masyarakat ini adalah tersusunnya awiq-awiq dise tentang Pencegahan Pernikahan Dini di Desa Perina. Abstract:  Early marriage is still a fairly complicated problem in society and the world of education, especially when learning activities are paused due to the outbreak of the Covid-19 pandemic. Although there was no sharp rising, the increase in the number of early child marriages is an indication that this case is still a polemic that is quite difficult to be pressed. It becomes a little more difficult to solve on the island of Lombok, because it crash with the existing customs in the community. The community service carried out aims to help the Perina village government, Jonggat district, Central Lombok regency, compose and make awiq-awiq dise (local law) as an effort to reduce the number of early marriages. Activities in the form of direct assistance with strategic partners of the Perina village government along with representatives of various elements of society, totaling 35 people. The final result of this community service is the compilation of awiq-awiq dise dissemination on the Prevention of Early Marriage in Perina Village.
Peran Perempuan Pedagang Sayur Keliling Dalam Menopang Ekonomi Keluarga Pada Masa Pandemi COVID-19 di Kelurahan Pagesangan Kecamatan Mataram Kota Mataram Florentina Juita; Mas`ad Mas`ad; Arif Arif
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol 8, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/civicus.v8i2.2916

Abstract

Kehidupan manusia tidak terlepas dari aspek ekonomi dimana kebutuhan itu  selalu bertambah dari waktu ke waktu sesuai dengan tuntutan hidup manusia termasuk Pada Masa Pandemi COVID-19 Menyikapi kondisi ekonomi yang semakin tinggi maka yang berperan untuk mencari nafkah rumah tangga  bukan saja laki-laki tetapi juga perempuan. Peneliatian ini bertujuan: untuk mengetahui peran perempuan pedagang sayur keliling dalam menopang ekonomi keluarga Pada Masa PandemiCOVID-19di kelurahan Pagesangan Kecamatan Mataram Kota Mataram, apa saja kendala yang dihadapi perempuan pedagang sayur keliling dalam menopang ekonomi keluarga Pada Masa Pandemi COVID-19 di kelurahan Pagesangan Kecamatan Mataram Kota Mataram. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode penentuan informan adalah purposive sampling. informan dalam penelitian ini adalah informan kunci dan informan biasa. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi. Jenis data kualitatif. Sumber data yaitu data primer dan data sekunder.  Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Metode analisa data yaitu, data reduction (data reduksi), data display (Penyajian Data), dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; perempuan pedagang sayur keliling selain aktif dalam melakukan pekerjaannya menjual sayur keliling mereka juga tidak meninggalkan kewajibannya sebagai ibu rumah tangga, dengan itu perempuan-permpuan pedagang ini mampu membantu menopang ekonomi keluarganya pada masa pandemi Covid-19, walaupun penghasilan di antara perempuan pedagang sayur ini berbeda-beda.  Adapun kendala yang dihadapi  perempuan pedagang sayur keliling diantaranya: terbatasnya modal usaha, tingkat persaingan, transportasi, faktor pendidikan dan faktor alam. Human life is inseparable from the economic aspect where the need always increases from time to time in accordance with the demands of human life, including during the COVID-19 Pandemic. . This research aims: to determine the role of women mobile vegetable traders in supporting the family economy during the Pandemic Covid-19 in Pagesangan, Mataram, Mataram City, what are the obstacles faced by women vegetable traders in supporting the family economy during the COVID-19 Pandemic in Pagesangan sub-district, District Mataram Mataram City. The method used in this research is descriptive method with a qualitative approach. The method of determining informants is purposive sampling. The informants in this study were key informants and regular informants. The data collection method used was the observation method, interview method and documentation method. Types of qualitative data. Data sources are primary data and secondary data. The instrument in this study is the researcher himself. Data analysis methods are data reduction, data display, and conclusion drawing / verification. The results showed that; Besides being active in doing their work to sell mobile vegetables, women who sell mobile vegetables do not abandon their obligations as housewives, with that these women traders are able to help support their family's economy during the Covid-19 pandemic, even though the income among these women vegetable traders is different. -different. The obstacles faced by women who are mobile vegetable traders include: limited business capital, level of competition, transportation, educational factors and natural factors.
Kajian Daya Dukung Fungsi Lindung dan Lahan Berbasis Spasial di Kabupaten Sumbawa Alfian Pujian Hadi; Dewi Putri Lestari; Nurin Rochayati; Mas’ad Mas’ad; Firman Ali Rahman
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 9, No 2 (2021): December
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v9i2.4248

Abstract

This study aims to determine the carrying capacity of the protected function and the carrying capacity of land based on the ratio of land availability and demand for land in Sumbawa Regency. The research method uses a quantitative descriptive approach with an analysis of the carrying capacity of the protected function and the analysis of the carrying capacity of the land is carried out using an approach to land availability and land requirements. The results showed that the carrying capacity of the protected function of 24 sub-districts in Sumbawa Regency obtained 4 sub-districts (16.7%) in very good category, 6 sub-districts (25%) in good category, 2 sub-districts (8.3%) in moderate category, 3 sub-districts ( 12.5%) in the damaged category, and 9 sub-districts (37.5%) in the very damaged category. The sub-districts that fall into the category of severely damaged environmental carrying capacity include: Labuhan Badas, North Moyo, Moyo Hulu, Ropang, Lape, Lopok, Labangka, Maronge, and Tarano sub-districts with an environmental carrying capacity value below 0.20. The sub-districts in Sumbawa Regency that have a deficit land carrying capacity status (25%), include: Alas, Utan, Buer, Rhee, Batulanteh, Sumbawa, and Unterwilis sub-districts. Judging from the ratio of land availability and land demand, it is known that Alas, Sumbawa, and Labuhan Badas sub-districts have the smallest ratio, meaning that the level of land demand in the three sub-districts is high compared to land availability, so that the existing land is no longer able to support the needs of the population.